Anda di halaman 1dari 30

TUGAS MATA KULIAH

NTSI641 KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pembina : Drs. Hadi Wasito, Dip.Ed., M.Pd

Tugas
PERENCANAAN DESAIN DAN ANALISIS BIAYA PEMBUATAN
“PARIS (Parket Laris)”

Oleh:
Nama: Khoirunnisa’
Nim: 160523610823
Off: S

PROGRAM S1TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kayu merupakan material struktural yang banyak disediakan oleh alam
dan banyak diminati di beberapa daerah di Indonesia. Pada dunia konstruksi
sendiri, peminat kayu semakin bertambah dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini
dikarenakan kayu memiliki nilai estetika yang tinggi dan nyaman sebagai tempat
tinggal. Selain dari sisi arsitektur, kayu juga memiliki kekuatan yang tinggi (tekan
sejajar atau tegak lurus serat), berat yang rendah dibandingkan konstruksi lainnya,
daya tahan yang tinggi terhadap pengaruh kimia, dan bersifat isolator.
Karena material kayu semakin digemari oleh masyarakat, maka semakin
banyak pula pabrik yang bergerak di bidang pengolahan kayu. Hal tersebut
menyebabkan timbulnya limbah kayu atau sisa potongan kayu yang menumpuk.
Limbah kayu tersebut sebenarnya masih mempunyai nilai ekonomi yang tinggi
jika dilakukan beberapa inovasi dan kreatifitas, salah satunya adalah dengan
pembuatan kayu laminasi.
Laminasi adalah penyatuan beberapa lapis kayu dengan lem pada kedua
sisinya kemudian diberi tekanan. Proses pengeleman ini dilakukan mengikuti arah
panjang kayu. Bahan kayu laminasi adalah kayu-kayu lapis yang telah dibentuk
dan disiapkan sedemikian rupa sehingga dapat disatukan menjadi bentuk kayu
yang diinginkan. Selama ini, biasanya kayu laminasi digunakan untuk pembuatan
furniture, komponen bangunan, hingga produksi dapur.
Salah satu produk dari kayu laminasi adalah parket kayu. Parket
merupakan salah satu produk yang digemari masyarakat sebagai penutup lantai
pada rumah atau bangunan lainnya. Penggunaan material kayu sebagai bahan
penutup lantai ini akan membuat suasana estetika bangunan dengan suasana yang
alami. Bila dibandingkan dengan parket kayu solid, penggunaan parket kayu
laminasi memiliki beberapa keuntungan, yaitu: harga lebih ekonomis, tanah air,
dan motif bias disesuaikan selera konsumen. Berdasarkan hal-hal di atas, maka
muncullah gagasan untuk membuat produk “Paris (Parket Laris)”

1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan proposal kewirusahaan ini adalah
sebagai berikut:
1. Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirusahaan.
2. Menambah wawasan dan mengasah kreatifitas dalam membuat sebuah
inovasi
3. Mampu menggali potensi mahasiswa untuk merencanakan penjualan
suatu produk

1.3 Spesifikasi Produk


1.3.1 Nama Produk
Paris (Parket Laris)
1.3.2 Fungsi Produk
Merupakan produk parket (lantai kayu) yang berbahan
dasar kayu laminasi meranti. Paris ini memiliki bentuk persegi
sama sisi yang ukurannya lebih besar dari parket pada umumnya.
Hal ini sangat menguntungkan konsumen karena dapat
mempersingkat waktu pemasangan lantai kayu.
1.3.3 Jenis Produk
Jenis produk yang kami buat yaitu parket (lantai kayu) yang
berbahan dasar kayu laminasi meranti yang kami beri nama
“Paris” yang dapat membuat suasana rumah menjadi lebih natural.
Produk ini terbuat dari bahan kayu laminasi meranti. Di kedua sisi
Paris, terdapat sambungan guna mempermudah proses
pengaplikasian. Sambungan tersebut memiliki prinsip yang sama
seperti puzzle.
1.3.4 Ukuran Produk
Produk Paris ini berukuran 20 cm x 20 cm dengan
ketebalan 1,5 cm. Cara pemasangannya adalah dengan mengaitkan
sambungan yang ada di sisi-sisi parket. Produk ini menggunakan
sambungan alur dan lidah dengan ketebalan lidah 6 mm dan lebar 7
mm.

2
1.3.5 Keunggulan Produk
a. Terbuat dari bahan bekualitas
b. Membuat lantai terlihat alami dan natural
c. Kokoh dan tahan lama
d. Harga terjangkau
e. Mudah dipasang
1.3.6 Target Pasar
Target pasar dari produk ini adalah orang-orang yang
sedang maupun yang berencana mendirikan bangunan, baik itu
rumah, toko, maupun gedung perkantoran. Produk ini sangat cocok
untuk orang-orang yang menyukai kesan natural dalam bangunan.
1.3.7 Peluang
a. Bentuk produk yang unik dan berbahan kayu masih sedikit
ditemukan
b. Tempat startegis yang dilalui oleh banyak orang
c. Fasilitas yang memadai
1.3.8 Ancaman Usaha
Adanya pesaing yang menjual produk dan kualitas yang
sama namun dengan harga yang lebih murah.

3
1.4 Visualisasi Produk
1.4.1 Tampak 3D

(Dalam cm)

Gambar 1.1 Tampak 3D Parket

1.4.2 Tampak Atas

(Dalam cm)

Gambar 1.2 Tampak Atas Parket

4
1.4.3 Tampak Depan

(Dalam cm)

Gambar 1.3 Tampak Depan Paris (Parket Laris)

1.4.4 Tampak Samping

(Dalam cm)

Gambar 1.4 Tampak Samping Paris (Parket Laris)

1.4.5 Potongan A-A

(Dalam cm)

Gambar 1.5 Potongan A-A Paris (Parket Laris)

1.4.6 Potongan B-B

(Dalam cm)

Gambar 1.6 Potongan B-B Paris (Parket Laris)

5
1.4.7 Detail Sambungan

(Dalam cm)

Gambar 1.7 Detail Sambungan Paris (Parket Laris)

6
BAB II
METODOLOGI PELAKSANAAN

2.1 Tahap Produksi


2.1.1 Survei Alat dan Bahan
Dalam membuat produk “Paris (Parket Laris)”, hal
pertama yang dilakukan adalah mensurvei alat dan bahan baku
yang digunakan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahan yang
digunakan memenuhi syarat kualitas yang baik, sekaligus
memastikan bahan dan kisaran harga di pasaran. Setelah itu perlu
melakukan studi kelayakan terhadap kebutuhan untuk usaha yang
dijalankan. Studi Kelayakan bertujuan untuk mengetahui apakah
alat dan bahan yang akan dipesan nantinya memiliki prospek yang
menguntungkan dan memiliki prospek jangka panjang.
2.1.2 Proses Produksi
a. Alat-alat Produksi :
1. Meteran
2. Penggaris siku
3. Pensil
4. Semprotan plitur
5. Mesin ketam
6. Gergaji listrik
7. Mesin profil
b. Bahan-bahan Produksi yang digunakan :
1. Papan kayu laminasi meranti
2. Plitur
c. Prosedur pekerjaan :
Berikut ini merupakan langkah-langkah pembuatan Paris:
1. Memotong papan kayu laminasi meranti ketebalan 1,5 cm
menjadi ukuran 20 cm x 21 cm menggunakan gergaji listrik.

7
2. Membuat sambungan alur dan lidah pada Paris dengan
ketebalan lidah 6 mm dan lebar 7 mm menggunakan mesin
profil.
3. Menghaluskan permukaan Paris dengan mesin ketam.
4. Mengaplikasikan plitur pada Paris menggunakan alat
semprot plitur.
5. Mengeringkan plitur pada Paris.
6. Paris siap untuk dipasarkan.
Alur Pekerjaan Pembuatan Kursi Lipat Multifungsi

Membuat
Memotong kayu Menghaluskan
sambungan alur
laminasi permukaan
dan lidah

Paris siap untuk Mengeringkan Mengaplikasikan


dipasarkan plitur plitur

2.1.3 Lokasi Produksi dan Wilayah Pemasaran


Lokasi pembuatan produk terletak di Kota Surabaya, untuk
pengadaan barang sendiri kami mendapatkan pasokan kayu dari
Kabupaten Sidoarjo yang merupakan distributor kayu laminasi
meranti yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Wilayah
pemasaran berada di seluruh daerah di Jawa Timur.

2.2 Aspek Manajemen dan Organisasi


2.2.1 Identitas Bisnis
Jenis Usaha : Produksi dan Perdagangan Alat Bangunan
Pelaksana : Tim Perusahaan
Pemilik : Khoirunnisa’

8
2.2.2 Pengorganisasian

2.2.3 Tugas dan Wewenang Tiap Bagian


Tabel 2.1 Tugas dan Wewenang Bagian-bagian Organisasi
Ketua Keuangan Produksi Pemasaran
Mengawasi Mengatur Memilih bahan Memasarkan
proses produksi keuangan baku hasil produksi
perusahaan
Bertindak sebagai Mengatur Mengawasi harga Menentukan
marketing pembelian bahan dan kualitas target pasar
baku bahan baku
Melaksanakan Merencanakan Melaksanakan Memberikan
proses produksi anggaran untu ke proses produksi potongan harga
depan apabila
konsumen
membeli dalam
jumlah yang
besar.

9
BAB III
ANALISIS KEEKONOMIAN

3.1 Analisis Anggaran Biaya


Biaya adalah sejumlah biaya yang dibayarkan untuk pengadaan
barang-barang secara langsung digunakan untuk proses menghasilkan
produksi ataupun luaran dalam bentuk jasa pelayanan. Untuk mewujudkan
gagasan usaha dalam bidang produksi Paris (Parket Laris) diperlukan
sejumlah biaya investasi, yaitu meliputi : investasi tanah dan bangunan,
investasi peralatan kantor, serta investasi peralatan produksi. Di samping
biaya investasi juga diperlukan biaya operasional, yang meliputi biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, serta operasioanal alat.
3.1.1 Biaya Investasi
a. Biaya Investasi Tanah dan Bangunan
Tabel 3.1 Biaya Investasi Tanah dan Bangunan
No Uraian Vol Satuan Harga/satuan Jumlah
1 Tanah 200 m² Rp 800.000 Rp 160.000.000,00
2 Bangunan 100 m² Rp 600.000 Rp 60.000.000,00
Jumlah Rp 220.000.000,00

b. Investasi Peralatan Kantor


Tabel 3.2 Biaya Investasi Peralatan Kantor
No Uraian Vol Satuan Harga/satuan Jumlah
Meja dan
1 1 set Rp 1.600.000,00 Rp 1.600.000,00
kursi tamu
Meja dan
2 kursi 1 set Rp 460.000,00 Rp 460.000,00
karyawan
3 Laptop 1 bh Rp 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00
Jumlah Rp 8.060.000,00

10
c. Investasi Mesin Produksi
Tabel 3.3 Biaya Investasi Mesin Produk
Jenis
No Vol Satuan Harga/satuan Jumlah
Peralatan
Mesin Ketam
1 1 bh Rp 325.000,00 Rp 325.000,00
Power N9700B
Mesin Gergaji
2 Jigsaw Modern 1 bh Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
M-2200
Mesin Profil
Kayu M-2700
3 Router 1 bh Rp 298.000,00 Rp 298.000,00
Trimmer
Tangan
Spray Prainter
Esp-99hp
4 1 bh Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
Electric Spray
Multripro
Jumlah Rp 1.123.000,00

3.1.2 Biaya Bahan Baku


a. Bahan Baku Utama
Tabel 3.4 Biaya Bahan Baku Utama
No Uraian Vol Satuan Harga/satuan Jumlah
Papan
Kayu
1 0,01575 m3 Rp 4.125.000,00 Rp 64.968,75
Laminasi
Meranti
Calt Politur
Woodstrain
2 0,244 m3 Rp 60.000,00 Rp 14.640,00
Propan
Waterbase
Jumlah Rp 79.608,75

b. Alat Produksi
Tabel 3.5 Biaya Alat Produksi
No Uraian Vol Satuan Harga/satuan Jumlah
1 Meteran 2 bh Rp 47.500,00 Rp 95.000,00
2 Penggaris Siku 2 bh Rp 20.000,00 Rp 40.000,00
3 Pensil 2 bh Rp 2.000,00 Rp 4.000,00
Jumlah Rp 139.000,00

11
3.1.3 Biaya Tenaga Kerja
a. Upah Tidak Langsung
Tabel 3.6 Biaya Tenaga Kerja
Jenis
No Vol Satuan Gaji/bulan Jumlah
Pekerjaan
1 Administrasi 1 org Rp 1.300.000,00 Rp 1.300.000,00
Tenaga
2 1 org Rp 850.000,00 Rp 850.000,00
Logistik
Jumlah Rp 2.150.000,00

b. Upah Langsung
Tabel 3.7 Biaya Upah Langsung
Jenis
No Vol Satuan Gaji/bulan Jumlah
Pekerjaan
1 Tukang Kayu 3 Org Rp 1.820.000,00 Rp 1.820.000,00
2 Tukang Plitur 1 Org Rp 1.950.000,00 Rp 1.950.000,00
Jumlah Rp 3.770.000,00

3.1.4 Biaya Operasional Umum


Tabel 3.8 Biaya Operasional Umum
No Uraian Biaya Vol Satuan Harga/satuan Jumlah
1 Telepon 1 Is Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
2 Lain-lain 1 Is Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
Jumlah Rp 450.000,00

3.1.5 Biaya Operasional Mesin


a. Gergaji Listrik
Tabel 3.9 Biaya Operasional Gergaji Listrik
Jenis Satuan Biaya Jumlah Biaya
No Proporsi
Pembiayaan (Rp) (Rp)
1 5,5 Listrik Rp 850,00 Rp 4.675,00
Perawatan gergaji
2 Rp 15.000,00 Rp 3.000,00
0,2 listrik
Suku cadang/mata
3 Rp 90.000,00 Rp 900,00
0,01 gergaji
Jumlah biaya pengerjaan 20 lembar Rp 8.575,00
Biaya memotong 1 m² parket (25 lembar) =25/20 x
Rp 10.718,75
Rp 8.575,00 =
Biaya memotong parket dalam 1 hari = 10.718,75 x 5 = Rp 53.593,75

12
b. Mesin Ketam
Tabel 3.10 Biaya Operasional Mesin Ketam
Jenis
No Proporsi
Pembiayaan Harga/satuan Jumlah
1 5,5 Listrik Rp 850,00 Rp 4.675,00
Perawatan alat
2 Rp 15.000,00 Rp 3.000,00
0,2 ketam
Suku cadang/mata
3 Rp 120.000,00 Rp 1.200,00
0,01 ketam
Jumlah biaya pengerjaan 20 lembar Rp 8.875,00
Biaya memotong 1 m² parket (25 lembar) =25/20 x
Rp 11.093,75
Rp 8.875,00 =
Biaya menghaluskan parket dalam 1 hari = 11.093,75 x
Rp 55.468,75
5=

c. Mesin Profil
Tabel 3.11 Biaya Operasional Mesin Profil
Jenis Satuan Biaya Jumlah Biaya
No Proporsi
Pembiayaan (Rp) (Rp)
1 5,5 Listrik Rp 850,00 Rp 4.675,00
Perawatan mesin
2 Rp 15.000,00 Rp 3.000,00
0,2 profil
Suku cadang/mata
3 Rp 110.000,00 Rp 1.100,00
0,01 profil
Jumlah biaya pengerjaan 20 lembar Rp 8.775,00
Biaya memotong 1 m² parket (25 lembar) =25/20 x
Rp 10.968,75
Rp 8.775,00 =
Biaya membuat sambungan parket dalam 1 hari =
Rp 54.843,75
10.968,75 x 5 =

13
d. Mesin Semprot Plitur
Tabel 3.12 Mesin Semprot Plitur
Satuan Biaya Jumlah Biaya
No Proporsi Jenis Pembiayaan
(Rp) (Rp)
1 5,5 Listrik Rp 850,00 Rp 4.675,00
Perawatan mesin
2 Rp 15.000,00 Rp 3.000,00
0,2 semprot plitur
Suku
3 cadang/kepala Rp 135.000,00 Rp 1.350,00
0,01 semprotan
Jumlah biaya pengerjaan 20 lembar Rp 9.025,00
Biaya memotong 1 m² parket (25 lembar) =25/20 x Rp
Rp 11.281,25
9.025,00 =
Biaya mengaplikasikan plitur pada parket dalam 1 hari =
Rp 56.406,25
11.281,25 x 5 =

3.1.6 Anggaran Produksi


a. Biaya Produksi
Tabel 3.13 Biaya Produksi per Hari
No Uraian Vol Satuan Jumlah
1 Bahan Baku Utama 5 bh Rp 398.044,00
2 Biaya Alat Produksi 1 bh Rp 5.346,00
3 Tenaga Produksi 1 org Rp 145.000,00
4 Operasional Umum 1 ls Rp17.308,00
5 Operasional Mesin 1 set Rp220.313,00
Jumlah Rp786.010,00

Volume produksi Paris dengan jam kerja 8 jam/hari adalah 5


unit.
Biaya produksi per hari
HPP (Harga Pokok Produksi) =
Jumlah produksi per hari
Rp786.010,00
=
5
= Rp 157.202,02

3.1.7 Anggaran Modal Usaha


Modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha produksi
Paris (Parket Laris) merupakan komulatif dari biaya investasi

14
ditambah dengan modal kerja, dimana dalam investasi awal usaha
diperlukan :
Tabel 3.14 Biaya Modal Usaha
No Jenis Kebutuhan Biaya Jumlah
1 Investasi Tanah Rp 220.000.000,00
2 Investasi Peralatan Kantor Rp 1.123.000,00
3 Investasi Mesin Produksi Rp 8.060.000,00
4 Biaya Bahan Baku Rp 79.608,75
5 Biaya Upah Tidak Langsung Rp 2.150.000,00
6 Biaya Upah Langsung Rp 3.770.000,00
7 Biaya Operasional Umum Rp 450.000,00
8 Biaya Operasional Mesin Rp 220.312,50
Jumlah Rp 235.852.921,25

3.2 Analisis Anggaran Pendapatan


3.2.1 Penentuan Harga Jual
Harga jual produk ditentukan dengan memperhitungkan
semua biaya produksi yang telah dikeluarkan per-satuan barang
(harga pokok produksi) ditambah dengan sejumlah keuntungan
yang ingin diperoleh. Disini kami mengambil keuntungan 20% dari
harga penjualan produk.
HPP = Rp 157.202,02
Keuntungan = 20% x HPP
= 20% x Rp 157.202,02
= Rp 33.140,40
Harga Jual = HPP + Keuntungan
= Rp 157.202,02 + Rp 33.140,40
= Rp 188.642,42

3.2.2 Rencana Penjualan


Asumsi penjualan produk Paris (Parket Laris) sudah dapat
dilakukan mulai bulan pertama produksi dan selanjutnya
meningkat sesuai kapasitas produksi. Direncanakan penjualan

15
produksi Paris (Parket Laris) setahun ke depan diasumsikan
sebagai berikut.
Tabel 3.15 Asumsi Penjualan per Tahun
No Uraian Vol Satuan Harga/satuan Jumlah

1 Januari 135 bh Rp 188.642,42 Rp 25.466.727,12

2 Februari 120 bh Rp 188.642,42 Rp 22.637.090,77

3 Maret 135 bh Rp 188.642,42 Rp 25.466.727,12

4 April 130 bh Rp 188.642,42 Rp 24.523.515,00

5 Mei 135 bh Rp 188.642,42 Rp 25.466.727,12

6 Juni 130 bh Rp 188.642,42 Rp 24.523.515,00

7 Juli 135 bh Rp 188.642,42 Rp 25.466.727,12

8 Agustus 135 bh Rp 188.642,42 Rp 25.466.727,12

9 September 130 bh Rp 188.642,42 Rp 24.523.515,00

10 Oktober 135 bh Rp 188.642,42 Rp 25.466.727,12

11 November 130 bh Rp 188.642,42 Rp 24.523.515,00

12 Desember 135 bh Rp 188.642,42 Rp 25.466.727,12

Rp
Jumlah 298.998.240,58

16
3.2.3 Rencana Aliran Kas
Dengan asumsi penjualan sebagaimana yang tersebut di atas, aliran kas diprediksi akan menjadi seperti berikut.
Tabel 3.16 Rencana Aliran Kas
Keterangan Posisi Awal Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6
A. Kas Masuk
1 Saldo Kas awal - Rp 45.817.000 Rp 226.995.835 Rp 209.558.134 Rp 190.736.970 Rp 172.376.960 Rp 153.555.796
2 Penjualan - Rp 25.466.727 Rp 22.637.091 Rp 25.466.727 Rp 24.523.515 Rp 25.466.727 Rp 24.523.515
3 Modal Sendiri Rp 475.000.000 - - - - - -
4 Utang - - - - - - -
5 Lain- lain - - - - - - -
Total Kas
Rp 475.000.000 Rp 271.283.727 Rp 249.632.927 Rp 235.024.861 Rp 215.260.485 Rp 197.843.687 Rp 178.079.311
Masuk
B. Kas Keluar - - - - - - -
1 Investasi Rp 229.183.000 - - - - - -
2 Bahan Baku - Rp 10.747.181 Rp 9.553.050 Rp 10.747.181 Rp 10.349.138 Rp 10.747.181 Rp 10.349.138
3 Biaya Produksi - Rp 21.222.273 Rp 18.864.242 Rp 21.222.273 Rp 20.436.263 Rp 21.222.273 Rp 20.436.263
4 Biaya Umum - Rp 5.920.000 Rp 5.920.000 Rp 5.920.000 Rp 5.920.000 Rp 5.920.000 Rp 5.920.000
Biaya
5 - Rp 6.398.438 Rp 5.737.500 Rp 6.398.438 Rp 6.178.125 Rp 6.398.438 Rp 6.178.125
Operasional
Biaya
6 - - - - - - -
Bangunan
Total Kas
Rp 229.183.000 Rp 44.287.891 Rp 40.074.792 Rp 44.287.891 Rp 42.883.525 Rp 44.287.891 Rp 42.883.525
Keluar
C. Sisa Kas ( A-
Rp 245.817.000 Rp 226.995.835 Rp 209.558.134 Rp 190.736.970 Rp 172.376.960 Rp 153.555.795 Rp 135.195.786
B)
D. Angsuran
- - - - - - -
Utang
Saldo kas akhir Rp 245.817.000 Rp 226.995.835 Rp 209.558.134 Rp 190.736.970 Rp 172.376.960 Rp 153.555.796 Rp 135.195.786

17
Tabel lanjutan..
Total Selama 1
Keterangan Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10 Bulan 11 Bulan 12
Tahun
A. Kas Masuk
1 Saldo Kas awal Rp 135.195.786 Rp 116.374.622 Rp 97.553.457 Rp 79.193.447 Rp 60.372.283 Rp 42.012.273
2 Penjualan Rp 25.466.727 Rp 25.466.727 Rp 24.523.515 Rp 25.466.727 Rp 24.523.515 Rp 25.466.727
3 Modal Sendiri - - - - - -
4 Utang - - - - - -
5 Lain- lain - - - - - -
Total Kas
Rp 160.662.513 Rp 141.841.349 Rp 122.076.972 Rp 104.660.174 Rp 84.895.798 Rp 67.479.000
Masuk
B. Kas Keluar - - - - - -
1 Investasi - - - - - -
2 Bahan Baku Rp 10.747.181 Rp 10.747.181 Rp 10.349.138 Rp 10.747.181 Rp 10.349.138 Rp 10.747.181 Rp 1.752.933.673
3 Biaya Produksi Rp 21.222.273 Rp 21.222.273 Rp 20.436.263 Rp 21.222.273 Rp 20.436.263 Rp 21.222.273
4 Biaya Umum Rp 5.920.000 Rp 5.920.000 Rp 5.920.000 Rp 5.920.000 Rp 5.920.000 Rp 5.920.000
Biaya
5 Rp 6.398.438 Rp 6.398.438 Rp 6.178.125 Rp 6.398.438 Rp 6.178.125 Rp 6.398.438
Operasional
6 Biaya Bangunan - - - - - -
Total Kas
Rp 44.287.891 Rp 44.287.891 Rp 42.883.525 Rp 44.287.891 Rp 42.883.525 Rp 44.287.891
Keluar
C. Sisa Kas (
Rp 116.374.622 Rp 97.553.457 Rp 79.193.447 Rp 60.372.283 Rp 42.012.273 Rp 23.191.109
A- B)
D. Angsuran
- - - - - -
Utang
Saldo kas akhir Rp 116.374.622 Rp 97.553.457 Rp 79.193.447 Rp 60.372.283 Rp 42.012.273 Rp23.191.109

18
3.2.4 Pendapatan Laba/Rugi
Dari asumsi penjualan yang diharapkan dapat dicapai pada
tahun pertama usaha, serta prediksi aliran kas sampai pada bulan
kedua yang terjadi penurunan saldo kas menunjukkan bahwa pada
bulan-bulan awal usaha terjadi kerugian sampai pada bulan ke dua.
Kondisi laba/rugi usaha dapat dihitung sebagai berikut :
Tabel 3.17 Biaya Penyusutan
No. Jenis Biaya Jumlah Harga/satuan Jumlah
Biaya penyusutan
1 1 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
mesin
Biaya penyusutan
2 1 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
komputer
Jumlah Total Rp 450.000,00

Tabel 3.18 Rencana Laba/Rugi


No Uraian Jumlah Jumlah total
Hasil penjualan
1 Penjualan tunai Rp 298.998.240,58 Rp 298.998.240,58
2 Penjulan Kredit - -
Jumlah Pnjulan - Rp 298.998.240,58
Biaya pokok produksi
1 Bahan Baku
A Persediaan awal - -
Pembelin bahan
B baku Rp 126.179.868,75 -
C Persediaan akhir - -
Tenaga kerja
2 langsung -
A Biaya tenaga kerja Rp 45.240.000,00 -
B Biaya umum pabrik - -
Jumlah biaya
produksi - Rp 171.419.868,75
Laba kotor (A-B) Rp 127.578.371,83
Biaya operasi
Gaji
pimpinan/pemilik - -
Gaji karyawan Rp 14.400.000,00 -
Biaya adminitrasi Rp 2.150.000,00 -
Beban lain-lain Rp 5.400.000,00 -

19
Penyusutan Rp 450.000,00 -
Jumlah biaya
operasi - Rp 22.400.000,00
Laba operasi (C-D) - Rp 105.178.371,83
Bunga pinjaman - -
Laba sebelum pajak - Rp 105.178.371,83
Pajak-pajak - -
Laba bersih Rp 105.178.371,83

20
Tabel 3.19 Asumsi Neraca (Neraca Awal Usaha)
Harta (Aktiva) Lancar Utang (Pasiva) Lancar
1 Kas Rp 245.817.000,00 1 Utang dagang -
2 Bank - 2 Utang modal -
3 Piutang - 3
4 Persediaan - 4
5 Gaji dibayar di muka -
Jumlah Harta Lancar Rp 245.817.000,00 Jumlah Utang Lancar -

Harta Tetap Utang Jangka Panjang


1 Tanah Rp 160.000.000,00 1 Kredit Investasi -
2 Bangunan Rp 60.000.000,00 2 Utang lain-lain -
3 Mesin & Peralatan Rp 1.123.000,00 3
4 Inventaris Kantor Rp 8.060.000,00 4
5 Kendaraan - Jml. Utang Jangka P. -
Jumlah Rp 229.183.000,00
6 Akumulasi Penyusutan - Jumlah Utang -
Jumlah Harta Tetap Rp 229.183.000,00
Harta Tak Berwujud Modal
1 Sewa dibayar di muka - 1 Modal Awal Rp 475.000.000,00
2 Perizinan - 2 Akumulasi laba rugi
3 Amortasi (Paten) - 3 Laba disetor
Jumlah Harta Tak Berwujud Jumlah Modal Rp 475.000.000,00
TOTAL HARTA Rp 475.000.000,00 TOTAL UTANG Rp 475.000.000,00

21
3.3 Pengembalian Investasi
3.3.1 Titik Impas (Break Even Point) Berdasarkan Biaya Produksi
BT = Biaya tetap
= Rp 786.010,10
Hp = Harga penjualan
= Rp 188.642,41
Bup = Biaya per-unit produksi
= Rp 157.202,02
Jup = Jumlah unit penjualan
= BT / (Hp – Bup)
= Rp 786.010,10 / (Rp 188.642,41 - Rp 157.202,02)
= 25 m2 parket

3.3.2 Titik Impas Pendapatan


BT = Biaya tetap
= Rp 786.010,10
Hp = Harga penjualan
= Rp 188.642,41
Bup = Biaya per-unit produksi
= Rp 157.202,02
Jp = Jumlah rupiah pendapatan
= BT + ((BT / (Hp – Bup))) x Bup
= Rp 786.010,10 + ((Rp 786.010,10/ (Rp 188.642,41 –
Rp 157.202,02))) x Rp 157.202,02
= Rp 4.716.060,58

3.3.3 Waktu Pengembalian


Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik impas adalah:
Jup = Jumlah unit penjualan
= 25 m2 parket
Kp = kapasitas produksi per-hari
= 5 m2 parket/hari

22
Wp = waktu pengembalian
= Jup / Kp
= 25 / 5
= 5 hari

23
3.4 Grafik BEP
Tabel 3.20 Analisa BEP

Biaya Tetap Harga Penjualan Harga Penjualan


Unit BUP Total Pendapatan Laba/Rugi BUP
(BT) (HP) (HP)

0 Rp 786.010 Rp - Rp - Rp 786.010 -Rp 786.010 Rp 188.642 Rp 157.202


5 Rp 786.010 Rp 943.212 Rp 786.010 Rp 1.572.020 -Rp 628.808 Rp 188.642 Rp 157.202
10 Rp 786.010 Rp 1.886.424 Rp 1.572.020 Rp 2.358.030 -Rp 471.606 Rp 188.642 Rp 157.202
15 Rp 786.010 Rp 2.829.636 Rp 2.358.030 Rp 3.144.040 -Rp 314.404 Rp 188.642 Rp 157.202
20 Rp 786.010 Rp 3.772.848 Rp 3.144.040 Rp 3.930.050 -Rp 157.202 Rp 188.642 Rp 157.202
25 Rp 786.010 Rp 4.716.061 Rp 3.930.050 Rp 4.716.061 Rp - Rp 188.642 Rp 157.202
30 Rp 786.010 Rp 5.659.273 Rp 4.716.061 Rp 5.502.071 Rp 157.202 Rp 188.642 Rp 157.202
35 Rp 786.010 Rp 6.602.485 Rp 5.502.071 Rp 6.288.081 Rp 314.404 Rp 188.642 Rp 157.202
40 Rp 786.010 Rp 7.545.697 Rp 6.288.081 Rp 7.074.091 Rp 471.606 Rp 188.642 Rp 157.202
45 Rp 786.010 Rp 8.488.909 Rp 7.074.091 Rp 7.860.101 Rp 628.808 Rp 188.642 Rp 157.202
50 Rp 786.010 Rp 9.432.121 Rp 7.860.101 Rp 8.646.111 Rp 786.010 Rp 188.642 Rp 157.202
55 Rp 786.010 Rp 10.375.333 Rp 8.646.111 Rp 9.432.121 Rp 943.212 Rp 188.642 Rp 157.202
60 Rp 786.010 Rp 11.318.545 Rp 9.432.121 Rp 10.218.131 Rp 1.100.414 Rp 188.642 Rp 157.202
65 Rp 786.010 Rp 12.261.758 Rp 10.218.131 Rp 11.004.141 Rp 1.257.616 Rp 188.642 Rp 157.202
70 Rp 786.010 Rp 13.204.970 Rp 11.004.141 Rp 11.790.151 Rp 1.414.818 Rp 188.642 Rp 157.202
75 Rp 786.010 Rp 14.148.182 Rp 11.790.151 Rp 12.576.162 Rp 1.572.020 Rp 188.642 Rp 157.202
80 Rp 786.010 Rp 15.091.394 Rp 12.576.162 Rp 13.362.172 Rp 1.729.222 Rp 188.642 Rp 157.202

24
Grafik 3.1 BEP (Break Even Point)

BEP (Break Even Point)


Rp16,000,000.00

Rp14,000,000.00

Rp12,000,000.00
Modal Produksi

Rp10,000,000.00 Untung

Rp8,000,000.00

Rp6,000,000.00

Rp4,000,000.00

Rp2,000,000.00

Rp-
Rugi
0 10 20 30 40 50 60 70 80
25
Unit Produksi
Harga Jual Total Pendapatan

25
3.5 Analisa Waktu Pekerjaan
3.5.1 Penjadwalan Pembuatan Produk

Kegiatan Waktu Pelaksanaan Kegiataan (Menit)


No Kode Uraian Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pemotongan papan kayu laminasi
1 A menggunakan gergaji listrik
Pembuatan sambungan pada parket
2 B menggunakan mesin profil
Penghalusan papan parket
C
3 menggunakan alat ketam
Pengecatan (plitur) menggunakan
D mesin semprot plitur
4

26
3.5.2 Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Tabel 3.21 Waktu Penyelesaian Pekerjaan
No Jenis Aktivitas / Pekerjaan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
A Pemotongan papan kayu laminasi 3 menit Kegiatan awal produksi
menggunakan gergaji listrik
B Pembuatan sambungan pada 5 menit Setelah kegiatan A
parket menggunakan mesin profil selesai
C Penghalusan papan parket 3 menit Setelah kegiatan B
menggunakan alat ketam selesai
D Pengecatan (plitur) 4 menit Setelah kegiatan C
menggunakan mesin semprot selesai
plitur

Gambar 3.1 Alur Waktu Penyelesaian Produksi

27
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Merencanakan produk usaha parket (lantai kayu).
2. Bahan baku yang digunakan untuk membuat parket (lantai kayu)
sendiri adalah papan kayu laminasi meranti.
3. Pola produksi dijalankan dengan menggunakan peralatan mekanis.
4. Setelah melakukan rekapitulasi biaya, rencana harga jual tiap m2 Paris
(Parket Laris) adalah Rp 188.642,42
5. Titik Impas berdasarkan biaya produksi terjadi pada jumlah unit
penjualan sebesar 25 m2.
6. Titik impas pendapatan terjadi pada jumlah rupiah penjualan sebesar
Rp 4.716.060,58
7. Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik impas adalah setelah 5
hari.

4.2 Saran
1. Usaha produksi parket ini dapat menjadi salah satu usaha yang
meningkatkan perekonomian di Indonesia melalui jalur usaha bisnis
menengah.
2. Usahakan untuk memilih penutup lantai yang dapat ekonomis dan
berkualitas tinggi.

28
DAFTAR PUSTAKA

Suruyadi, Arief. 2012. Kayu Laminasi, (online)


(http://ariefsuryadi.blogspot.com/2012/05/kayu-laminasi.html?m=1) diakses
7 Mei 2019.

Wasito, Hadi. 2014. Technopreneurship Bidang Industri Konstruksi. Malang:


Aditya Media Publishing.

29

Anda mungkin juga menyukai