Anda di halaman 1dari 16

1.

PDCA atau yang sering disebut juga dengan Deming Circle/Deming


Cycle/Wheel, Shewhart Cycle, control circle/cycle, dan Plan Do Study Act
(PDSA) adalah sebuah metode manajemen empat langkah iteratif yang
digunakan pada proses bisnis untuk kontrol dan peningkatan berkelanjutan dari
proses dan produk.

Keempat fase yang terdapat pada PDCA adalah :

Plan : mengidentifikasi dan menganalisis masalah

Pada tahap ini Anda dapat menggunakan beberapa tools yang berguna seperti Drill
Down, Cause and Effect Diagram, dan 5 Whys untuk membantu Anda menemukan
akan dari permasalahan. Setelah Anda berhasil mengidentifikasi, Anda dapat
memetakan proses tersebut. Selanjutnya Anda dapat menggambarkan semua
informasi lain yang diperlukan untuk membantu Anda dalam mengeluarkan solusi.

Do : mengembangkan dan menguji solusi yang berpotensi

Fase ini memiliki beberapa aktifitas diantaranya :


 Mengeluarkan solusi yang memungkinkan
 Memilih solusi terbaik. (dapat menggunakan teknik Impact Analysis)
 Mengimplementasikan solusi sementara pada contoh kasus berskala kecil
terlebih dahulu (trial)

Pada tahap ini, tindakan Anda belum terimplementasi secara penuh. Implementasi
maksimal terjadi pada tahap Act.

Check : mengukur seberapa efektif pengujian solusi sebelumnya dan menganalisis


apakah langkah tersebut dapat ditingkatkan

Pada fasa ini Anda akan mengukur seberapa efektif solusi sementara yang telah Anda
buat, lalu Anda dapat mengumpulkan informasi dari segala pihak yang terkait untuk
bersama-sama membuat agar solusi tersebut lebih baik lagi.

Jika masih belum terlihat hasil yang jelas, Anda dapat mencoba untuk mengulangi
tahap Do untuk kembali melakukan Check ulang. Setelah Anda puas dengan apa yang
telah Anda capai, maka Anda dapat melaju ke tahap berikutnya (final).

Act : mengimplementasikan solusi yang telah ditingkatkan secara menyeluruh

Sekarang Anda dapat mengimplementasikan solusi Anda secara menyeluruh. Namun


kegunaan PDCA tidak hanya sampai disini saja. Jika Anda menggunakan PDCA
sebagai bentuk inisiasi dari peningkatan berkelanjutan, maka Anda dapat mengulangi
siklus ini dengan kembali pada tahap awal (Plan) dan mengulang semua tahap ini
secara berurutan agar sistem Anda mencapai kestabilan dan mengalami peningkatan
secara terus menerus.

Lalu pada kondisi apakah PDCA sebaiknya digunakan? PDCA memberikan sebuah
problem solving yang terkontrol untuk suatu proses dengan nilai guna yang tinggi.
Berikut kami jabarkan kondisi yang paling efektif untuk melakukan PDCA :

 Saat mengimplementasikan Kaizen atau pendekatan pengembangan


berkelanjutan. Ketika cycle PDCA dilakukan, akan terjadi berbagai
improvement pada area yang dilaluinya sekaligus menyelesaikan masalah yang
ada
 Ketika mengidentifikasi solusi dan improvement baru untuk sebuah proses
yang dilakukan secara berulang-ulang. Pada situasi ini Anda akan mendapat
benefit dari peningkatan extra yang ditanamkan pada proses dengan
implementasi yang dilakukan berkali-kali.
 Dalam mengeksplorasi range dari solusi baru yang memungkinkan untuk
memecahkan masalah dan menguji sekaligus meningkatkan solusi tersebut
dengan implementasi kontrol yang lebih baik
 Menghindari pemborosan sumber daya dalam jumlah besar yang dapat terjadi
jika implementasi dilakukan tanpa pengujian terlebih dahulu

Jelas sekali menggunakan PDCA adalah suatu pendekatan yang lebih lambat daripada
melakukan implementasi straightforward dari gung ho. Dalam keadaan emergency
tentu Anda tidak perlu lagi melakukan tindakan ini. Namun, Anda akan mendapat
keuntungan yang lebih besar jika menerapkan PDCA pada timing atau waktu yang
tepat khususnya untuk peningkatan yang berkesinambungan seperti yang telah kami
jabarkan di atas.

Image: ProjectStep.Blogspot

2. Kasus trilogy jutan


Mengenal Konsep Trilogi Kualitas Juran

3.
Apa yang dimasud dengan produk yang bermutu tinggi? Produk yang bermutu tinggi adalah
produk yang dibuat dengan biaya yang lebih rendah. Tidak ada kerugian material karena produk
reject selama proses produksi, tidak ada kerugian karena waktu dan tenaga tambahan untuk
rework, tidak ada biaya penanganan klaim dan sebagainya. Sebaliknya, produk yang bermutu
rendah mengakibatkan organisasi harus terbebani dengan biaya-biaya tersebut: Biaya material
penggati, biaya rework, biaya penanganan komplain dan sebagainya. Biaya-biaya itu disebut cost
of poor quality – biaya karena mutu rendah.

Salah satu konsep yang bisa kita pakai untuk mendukung pengurangan pemborosan (waste)
adalah Konsep Trilogi Kualitas yang pertama kali dikembangkan oleh Dr. Joseph M. Juran
seorang ilmuwan yang banyak mengabdikan dedikasinya pada bidang manajemen kualitas dan
mempunyai kontribusi penting dalam perkembangan dan kemajuan quality
management khususnya di bidang industri manufaktur.

Lahir pada 24 Desember tahun 1904 di Braila-Moldova, Dr. Joseph M. Juran mengemukakan
kerisauannya akan perkembangan manajemen kualitas dunia saat itu dengan pernyataannya
bahwa “telah terjadi krisis kualitas”. Anak dari Jakob (seorang pembuat sepatu desa ini),
mempunyai pemahaman bahwa cara tradisional tidak akan mampu lagi menghadapi krisis
kualitas yang terjadi.
Pendapat ini tentu bisa diterima mengingat pada saat itu dunia industri masih banyak yang
memakai sistem manajemen kualitas konvensional dan kondisi ini sangat mengusik pengalaman
industri dan intelektualitas seorang Dr. Joseph M. Juran.
Pada tahun 1986, sarjana bidang electrical engineering yang mengawali karirnya di
perusahaan Western Electric ini mempublikasikan Trilogi Kualitas (The Quality Trilogy), dengan
mengidentifikasi aspek ketiga dalam manajemen kualitas yakni perencanaan kualitas (quality
planning).

Hal ini tergolong terobosan baru saat itu, dimana manajemen kualitas pada dunia industri
sebelumnya hanya mengenal dua aspek kualitas yang dikenal; pengendalian kualitas (quality
control) dan perbaikan kualitas (quality improvement).

Berikut apa yang dimaksud dengan Trilogi Kualitas dalam Manajemen Kualitas :
1. Perencanaan Kualitas (quality planning), adalah suatu proses yang mengidentifikasi pelanggan
dan proses yang akan menyampaikan produk dan jasa dengan karakteristik yang tepat dan
kemudian mentransfer pengetahuan ini ke seluruh kaki tangan perusahaan guna memuaskan
pelanggan. Ini dilakukan untuk mempertahankan keloyalan pelanggan dengan cara menyediakan
semua kebutuhan mereka, mengembangkan produk atau jasa sesuai dengan keinginan pelanggan,
serta mengembangkan proses produksi barang dan jasa agar lebih efisien.

2. Pengendalian Kualitas (quality control), adalah suatu proses dimana produk benar-benar diperiksa
dan dievaluasi, dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan para pelanggan.
Persoalan yang telah diketahui kemudian dipecahkan, misalnya mesin-mesin rusak segera
diperbaiki.
3. Perbaikanan Kualitas (quality improvement), adalah suatu proses dimana mekanisme yang sudah
sesuai dipertahankan sehingga mutu dapat dicapai berkelanjutan. Hal ini meliputi alokasi sumber-
sumber, menugaskan orang-orang untuk menyelesaikan proyek mutu, melatih para karyawan yang
terlibat dalam proyek mutu dan pada umumnya menetapkan suatu struktur permanen untuk mengejar
mutu dan mempertahankan apa yang telah dicapai sebelumnya.

Dengan adanya perencanaan kualitas yang baik akan sangat bermanfaat bagi dunia industri
dalam menetapkan serta membuat langkah strategis agar para konsumen terpuaskan melalui
ketersediaan dan pemakaian produk yang berkualitas.
Apakah lini industri Anda mengalami “krisis” kualitas? Atau masihkah lini proses Anda hanya
mengandalkan pengendalian kualitas (quality control) dan pengembangan kualitas (quality
improvement)?. Atau barangkali masih mengandalkan pola-pola yang konvensional?
Saatnya melengkapi dan menerapkan satu aspek manajemen kualitas lainnya; perencanaan
kualitas (quality planning) dari Dr. Joseph M. Juran.
Sejalan dengan ketiga fungsi manajemen tersebut, Juran juga membedakan 2 jenis mutu, yaitu
a. Mutu Strategis, yaitu mutu produk di tingkat manajerial ( yang bersifat strategis ). Contohnya kebijakan
atau system yang berlaku.
b. Mutu Teknis, yaitu mutu produk di tingkat operasional yang bersifat teknis seperti ukuran/bentuk suatu
barang atau desain jasa yang diberikan terhadap konsumen.

3.pengertian diagram ishikawa


I.Pengertian Diagram ishikawa (fishbone)

Diagram Fishbone sering juga disebut dengan istilah Diagram Ishikawa. Penyebutan diagram
ini sebagai Diagram Ishikawa karena yang mengembangkan model diagram ini adalah Dr. Kaoru
Ishikawa pada sekitar Tahun 1960-an. Mengapa diagram ini dinamai diagram fishbone?
Penyebutan diagram ini sebagai diagram fishbone karena diagram ini bentuknya menyerupai
kerangka tulang ikan yang bagian-bagiannya meliputi kepala, sirip, dan duri.

Diagram Ishikawa merupakan suatu alat visual untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan
secara grafik menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan.

Diagram ini memang berbentuk mirip dengan tulang ikan yang moncong kepalanya menghadap
ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah permasalahan,
dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan
tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan permasalahannya.

II.Struktur dan fungsi diagram Ishikawa :

1) Bagian Kepala Ikan

Kepala ikan biasanya selalu terletak di sebelah kanan. Di bagian ini, ditulis even yang
dipengaruhi oleh penyebab-penyebab yang nantinya di tulis di bagian tulang ikan. Even ini
sering berupa masalah atau topik yang akan di cari tahu penyebabnya.

2) Bagian Tulang Ikan

Pada bagian tulang ikan, ditulis kategori-kategori yang bisa berpengaruh terhadap even
tersebut.Kategori yang paling umum digunakan:

2.1 Orang : Semua orang yang terlibat dari sebuah proses.

2.2 Metode : Bagaimana proses itu dilakukan, kebutuhan yang spesifik


dari poses itu, seperti prosedur, peraturan dll.

2.3 Material : Semua material yang diperlukan untuk menjalankan proses


seperti bahan dasar, pena, kertas dll.

2.4 Mesin : Semua mesin, peralatan, komputer dll yang diperlukan


untuk melakukan pekerjaan.

2.5 Pengukuran : Cara pengambilan data dari proses yang dipakai untuk
menentukan kualitas proses.

2.6 Lingkungan : Kondisi di sekitar tempat kerja, seperti suhu udara,


tingkat kebisingan, kelembaban udara, dll.
III.fungsi diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan
Akibat)/ ishikawa dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan berikut :

a) Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah

b) Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah


c) Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut
d) Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil yang diinginkan
e) Membahas issue secara lengkap dan rapi
f) Menghasilkan pemikiran baru

IV. Langkah-langkah dalam Penyusunan Diagram Fishbone

Langkah-langkah dalam penyusunan Diagram Fishbone dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Membuat kerangka Diagram Fishbone. Kerangka Diagram Fishbone meliputi kepala ikan yang
diletakkan pada bagian kanan diagram. Kepala ikan ini digunakan untuk menyatakan masalah utama.
Bagian kedua merupakan sirip, yang digunakan untuk menuliskan kelompok penyebab
permasalahan.

Bagian ketiga merupakan duri yang akan digunakan untuk menyatakan penyebab masalah.
Bentuk kerangka Diagram Fishbone tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

2. Merumuskan masalah utama. Masalah utama ini akan ditempatkan pada bagian kanan dari
Diagram Fishbone atau ditempatkan pada kepala ikan. Berikut contoh rumusan masalah utama.

a. Masalah pada lembaga diklat


Rendahnya kualitas lulusan diklat.
Rendahnya kualitas pelayanan kepada peserta diklat, dan lain-lain.
3.Langkah berikutnya adalah mencari faktor-faktor utama yang berpengaruh atau berakibat pada
permasalahan.

Menurut Scarvada (2004), penyebab permasalahan dapat dikelompokkan dalam enam kelompok
yaitu :

a) materials (bahan baku)

b) machines and equipment (mesin dan peralatan)

c) manpower (sumber daya manusia)

d) methods (metode)

e) Mother Nature/environment (lingkungan)

f) measurement (pengukuran).

Gaspersz dan Fontana (2011) mengelompokkan penyebab masalah menjadi tujuh yaitu:

REPORT THIS AD

a) manpower (SDM)

b) machines (mesin dan peralatan)

c) methods (metode)

d) materials (bahan baku)

e) Media

f) motivation (motivasi)

g) money (keuangan)

Kelompok penyebab masalah ini kita tempatkan di Diagram Fishbone pada sirip ikan.

4. Menemukan penyebab untuk masing-masing kelompok penyebab masalah. Penyebab ini


ditempatkan pada duri ikan. Berikut disajikan contoh penyebab masalah rendahnya kualitas
lulusan diklat.
 Kelompok SDM.
Misalnya masalah SDM terkait dengan tenaga pengajar. Penyebab dari unsur tenaga pengajar ini
adalah rendahnya kompetensi tenaga pengajar. Terdapat beberapa pengajar yang tidak sesuai dengan
bidangnya.
 Kelompok Material.
Terkait dengan diklat, penyebab bahan baku yang kurang baik adalah pertama kualitas kurikulum
yang kurang baik. Kedua, bahan ajar banyak yang kurang update dengan perkembangan organisasi.
Ketiga, tidak ada rencana pembelajaran dalam bentuk program pengajaran dan Satuan Acara
Pembelajaran.
 Kelompok mesin dan peralatan.
Penyebab masalah dari sisi mesin dan peralatan ada tiga yaitu kurang nyamannya ruangan kelas, tidak
adanya ruangan untuk praktik, dan banyak komputer dan proyektor yang rusak.
 Kelompok method.
Penyebab masalah dari sisi metode adalah kurangnya inovasi dalam model pembelajaran.
Penyebab masalah ini dapat dirinci lebih lanjut dengan mencari penyebab dari penyebab masalah
tersebut. Pendalaman lebih lanjut dari penyebab masalah ini dapat dilakukan sampai dengan lima
level. Dapat digunakan metode Five Whys untuk pendalaman penyebab masalah ini.
5. Langkah selanjutnya setelah masalah dan penyebab masalah diketahui, kita dapat
menggambarkannya dalam Diagram Fishbone. Contoh Diagram Fishbone berikut terkait dengan
permasalahan rendahnya kualitas lulusan diklat seperti yang telah dijelaskan di atas.
I.Pengertian Diagram Pareto

Diagram Pareto adalah serangkaian seri diagram batang yang menggambarkan frekuensi atau
pengaruh dari proses/keadaan/masalah. Diagram diatur mulai dari yang paling tinggi sampai
paling rendah dari kiri ke kanan. Diagram batang bagian kiri relatif lebih penting daripada
sebelah kanannya. Nama diagram Pareto diambil dari prinsip Pareto, yang mengatakan bahwa
80% gangguan berasal dari 20% masalah yang ada.

REPORT THIS AD

II. fungsi diagram pareto

Diagram Pareto sudah lama digunakan dalam quality management tools.berikut adalah beberapa
fungsi dari diagram pareto adalah :

1) sebagai alat untuk menginvestigasi data-data masalah yang ada

2) dapat mengetahui frekuensi untuk setiap kejadian/proses

3) dapat mengantarkan sejumlah data ke dalam bentuk yang lebih baik dan terbaca lebih
mudah

Agar lebih mudah memahami fungsi dan cara penggunaan diagram pareto kita ambil contoh
sebagai berikut contoh ini kita ambil dari kehidupan sehari hari .

Misal, seorang mahasiswa bernama andri .ia merasa hampir tiap bulan transferan uang dari orang
tuanya tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya sehingga hampir setiap
akhir bulan ia kasbon/mengutang di warteg . maka andri memberanikan diri untuk membuat data
pengeluaran setiap bulannya dan di berikan kepada orang tuanya siapa tau uang jajannya di
tambah J

Kegiatan Biaya

Makan 750.000

Sewa Kos 450.000


Transport 150.000

Pulsa 150.000

Lain-lain 100.000

4. Pengertian ISO

Sejarah, Jenis-jenis, Definisi dan Fungsi ISO . Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu
asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak
kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government
Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk mendukung
pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk
membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara
global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah
menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai
standar internasional.
2. Sejarah Singkat Perubahan ISO
 Pre ISO 9000
Selama perang dunia ke-2, terdapat banyak sekali persoalan mutu dalam industri teknologi tinggi di
Inggris, seperti amunisi yang meledak saat masih di pabrik pembuatnya. Solusi yang dilakukan
adalah dengan mensyaratkan pabrik untuk mendokumentasikan prosedur serta menunjukannya
dengan bukti-bukti terdokumentasi untuk membuktikan bahwa prosedur tersebut telah dilakukan
sesuai dengan yang dituliskan. Nama standar itu dikenal dengan kode BS 5750, dan diakui sebagai
standar manajemen sebab ia tidak menyatakan apa yang dibuat, tapi bagaimana mengelola proses
pembuatannya. Pada tahun 1987, pemerintah Inggris meyakinkan ISO untuk mengadopsi BS 5750
sebagai standar internasional, dan kemudian BS 5750 menjadi ISO 9000.

Mengenal Jenis-Jenis Standar ISO


by admin|Published Februar y 6, 2012
Di era globalisasi perusahaan-perusahaan menghadapi tantangan yang sangat berat sehingga mau
tidak mau harus meningkatkan daya saingnya atau mati. Globalisasi berarti suatu keterbukaan
dimana dihapusnya secara bertahap segala bentuk hambatan dan persyaratan yang berimplikasi
terjadinya peningkatan mobilitas manusia, barang dan jasa dari suatu negara ke negara lainnya. Dan
tentu saja suka atau tidak suka, perusahaan lokalpun harus bersiap menghadapi penetrasi dari
perusahaan asing.
Untuk merespon perkembangan tersebut diperlukan suatu strategi bisnis yang cerdas terutama dalam
meningkatkan daya saing produk, misalnya bagaimana cara bersaing dengan produk-produk dari
China yang membanjiri pasar lokal dengan harga relatif murah dan bersifat masal. Strategi bisnis
yang diterapkan dapat berupa peningkatan kinerja secara internal maupun eksternal. Peningkatan
kinerja secara internal salah satu upayanya dengan meningkatkan sistem manajemen perusahaannya
menjadi lebih baik dan tertata.Melalui tulisan ini, kita akan mencoba mengenal lebih dekat apa itu
ISO dan beberapa jenis standar ISO yang telah diterbitkan. Pada dasarnya ISO merupakan singkatan
dari The International Organization for Standardization, meskipun secara teknis singkatannya
menjadi IOS, namun penulisannya bakunya adalah ISO.
The International Organization for Standardization merupakan lembaga standar dunia yang dibentuk
untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa.
Lembaga atau organisasi ini berpusat di Jenewa, Swiss. Lembaga tersebut telah banyak menerbitkan
standar ISO antara lain yang paling favorit adalah ISO 9001. Tentunya, selain ISO 9001 banyak lagi
jenis standar yang diterbitkan oleh The International Organization for Standardization. Dalam
kesempatan ini kita akan sedikit membahas beberapa standar ISO yang umum diterapkan di
perusahaan-perusahaan di Indonesia.

ISO 9001
ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu dan merupakan persyaratan sistem manajemen yang
paling populer di dunia. ISO 9001 telah mengalami beberapa kali revisi dan revisi yang paling akhir
adalah ISO 9001:2008. Salah satu ciri penerapan ISO 9001 adalah diterapkannya pendekatan proses.
Pendekatan proses ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu. Pendekatan
ini mensyaratkan organisasi untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan melakukan
peningkatan berkesinambungan (continual improvement).

ISO 14001
Berbeda dengan standar ISO 9001 yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu, maka ISO 14001
merupakan standar yang berisi persyaratan-persyaratan sistem manajemen lingkungan. Konsep yang
dipakai dalam ISO 14001 pada prinsipnya sama dengan ISO 9001, yaitu perbaikan
berkesinambungan hanya dalam ISO 14001 adalah dalam mengelola lingkungan.
Perusahaan yang menerapkan ISO 14001 harus dapat melakukan identifikasi terhadap aspek dan
dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan atau operasi perusahaannya terhadap aspek
lingkungan. Dalam hal ini bukan hanya pengelolaan terhadap limbah atau polusi, namun juga
termasuk upaya-upaya kreatif untuk menghemat pemakaian energi, air dan bahan bakar.

ISO 22000
Perusahaan makanan atau minuman dituntut untuk memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan
pelanggannya, sehingga harus meningkatkan pengendalian kontrol internalnya terutama dalam proses
produksi.
ISO 22000 merupakan suatu standar yang berisi persyaratan sistem manajemen keamanan pangan.
Standar ini fokus terhadap pengendalian dalam sistem dan proses produksi produk makanan dan
minuman. Setiap jenis produk baik makanan atau minuman harus dibuatkan rencana proses dan
pengendaliannya. Pada dasarnya ISO 22000 tidaklah berbeda jauh dengan ISO 9001, hal yang
membedakan terdapat dalam klausul 7: perencanaan dan realisasi produk dan klausul 8: validasi,
verifikasi dan perbaikan sistem.

ISO/IEC 27001
Kemajuan dalam dunia teknologi informasi atau yang lebih dikenal dengan IT telah membawa
perubahan yang sangat besar dalam dunia bisnis. Dimulai dengan adanya penerapan internet dalam
dunia bisnis misalnya website, email sampai penggunaan jejaring sosial lainnya. Perubahan ini
menjadikan dikenal adanya transaksi on-line, data-data dan informasi dalam bentuk file komputer
dan sebagainya.
Pada tahun 2005, The International Organization for Standardization menerbitkan standar yang
kenal dengan ISO/IEC 27001. ISO/IEC 27001 merupakan standar sistem manajemen keamanan
informasi atau dikenal juga dengan Information Security Management System (ISMS). ISO/IEC
27001 sekarang ini telah banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang banyak menggunakan
aplikasi IT dalam kegiatan bisnisnya.

ISO/TS 16949
Saya yakin Anda telah mengenal jenis-jenis kendaraan bermotor beroda dua atau empat dengan
merek-merek terkenal. Kendaraan bermotor tersebut diproduksi oleh perusahaan-perusahaan
otomotif yang saat ini berkembang pesat di Indonesia. Dalam upaya menjaga “image” mereknya
dimata pelanggan, perusahaan otomotif tersebut harus menjaga mutu produknya.
Upaya perusahaan otomotif dalam menjaga mutu produk salah satunya dengan menerapkan ISO/TS
16949. Pada dasarnya ISO/TS 16949 merupakan Technical Specification yang dikeluarkan oleh ISO
sebagai sistem manajemen mutu untuk industri otomotif. Sebagaimana jenis-jenis standar yang
dikeluarkan oleh The International Organization for Standardization, ISO/TS 16949 mempunyai
konsep perbaikan berkesinambungan, pengendalian terhadap rantai pasok, tindakan perbaikan dan
pencegahan.

ISO/IEC 17025
ISO/IEC 17025 merupakan suatu standar yang berisi persyaratan untuk diterapkan oleh suatu
lembaga pengujian atau laboratorium. Kata kunci yang dikendalikan dalam standar ini adalah
kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Keberadaan standar ini sangat penting terutama
untuk memastikan validitas dan akurasi hasil pengujian yang berkaitan dalam bidang kesehatan,
perdagangan, produksi sampai upaya perlindungan pelanggan.
Laboratorium pengujian dan kalibrasi biasanya dituntut untuk menerapkan ISO/IEC 17025 dalam
kegiatannya sampai dilakukan proses akreditasi. Akreditasi ISO/IEC 17025 terhadap suatu
laboratorium pengujian atau lembaga kalibrasi akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap
hasil uji atau kalibrasi yang dikeluarkannya.

ISO 28000
Aksi terorisme yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu telah memberikan pengaruh terhadap
sistem bisnis. Sehingga dipandang perlu suatu sistem manajemen keamanan yang dapat memastikan
keamanan dalam rantai pasokan (supply chain). ISO telah menerbitkan seri standar ISO 28000 yang
berupa persyaratan terhadap sistem keamanan rantai pasokan. Standar ini diterapkan terutama untuk
perusahaan-perusahaan yang mempunyai ancaman resiko keamanan relatif tinggi misalnya suatu
fasilitas umum, bank, logistik, hotel, sampai kilang minyak atau sarana vital lainnya.
ISO 50001
ISO 50001 adalah sebuah standar untuk sistem manajemen energi. Standar tersebut bertujuan
membantu organisasi dalam membangun sistem dan proses untuk meningkatkan kinerja, efisiensi,
dan konsumsi energi. Standar tersebut berlaku bagi semua jenis dan ukuran organisasi. ISO 50001
dirancang untuk membantu organisasi agar lebih baik dalam menggunakan aset energinya, untuk
mengevaluasi dan memprioritaskan penggunaan teknologi hemat energi, serta untuk mendorong
efisiensi pada seluruh rantai suplai. ISO 50001 juga dirancang agar dapat terintegrasi dengan standar
manajemen lain, terutama ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) dan ISO 9001 (Sistem
Manajemen Mutu).

Paparan diatas membahas beberapa jenis standar yang lazim diterapkan oleh perusahaan-perusahaan
dalam upaya meningkatkan kinerjanya.

Salam sukses …!

Sumber: Dandy Alexandra dan www.bikasolusi.co.id

4.Pengertian ISO dan Contoh ISO


3
Nov by hebertcia

Pengertian ISO

Organisasi Internasional untuk Standardisasi (bahasa Inggris: International


Organization for Standardization disingkat ISOatau Iso) adalah badan
penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan
standardisasi nasional setiap negara. Pada awalnya, singkatan dari nama
lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO. Tetapi sekarang lebih sering
memakai singkatan ISO, karena dalam bahasa Yunani isos berarti sama
(equal). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau isonomi.

Didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial


dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional,
pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi
internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain
standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran
dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut
mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam
Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).

Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya untuk


menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau
standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan
organisasi non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi
konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah.
Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap negara dan
perusahaan-perusahaan besar.

ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) yang


bertanggung jawab terhadap standardisasi peralatan elektronik.

Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:

 Meningkatkan citra perusahaan


 Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan
 Meningkatkan efisiensi kegiatan
 Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan,
pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)
 Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan dalam hal pengelolaan lingkungan
 Mengurangi risiko usaha
 Meningkatkan daya saing
 Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai
pihak yang berkepentingan
 Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal

Contoh Komitmen Top Managemen untuk ISO 9001:2008

Berikut adalah contoh Komitmen Top Managemen untuk ISO 9001:2008


diambil dari PT A
Sebagai salah satu wujud komitmen PT. A dalam berupaya memuaskan
pelanggan dan melakukan perbaikan berkelanjutan, maka manajemen PT.
A mempunyai Visi, Misi dan menetapkan Kebijakan Mutu sebagai kerangka
kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu, yang dikomunikasikan
dalam organisasi untuk difahami dan dilaksanakan serta ditinjau terus-
menerus agar sesuai dengan perkembangan jaman.:

V I S I

1. Mewujudkan Industri Besi Baja yang berdaya saing dan menguasai


teknologi berbasis Sumber Daya Nasional

M I S I

1. Memproduksi Baja Tulangan Beton sesuai dengan standar SNI -07-


2052-2002.
2. Menghasilkan produk besi baja untuk memenuhi kebutuhan sektor
konstruksi/ infrastruktur dan industri serta mengembangkan Industri
Baja yang ramah lingkungan

KEBIJAKAN

1. A dalam menjalankan usahanya berkomitmen untuk :


2. Memenuhi persyaratan pelanggan, peraturan dan perundang –
undangan yang berlaku, sehingga kepuasan pelanggan dan pihak pihak
terkait dapat dicapai.
3. Melakukan peningkatan yang berkelanjutan dengan melakukan evaluasi
terhadap efektifitas kinerja sistem manajemen mutu
4. Memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan kerjaKaryawan, untuk
mencapai Zero Accident.

Sumber :

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Internasional_untuk_Standar
disasi
2. wordpress.com/2012/05/28/contoh-komitmen-top-managemen-
untuk-iso-90012008/

Anda mungkin juga menyukai