Anda di halaman 1dari 7

NaOH /Soda Api / Caustic Soda / Natrium

Hidroksida
NaOH – Natium Hidroksida / Sodium Hidroksida (natrium hydroxide / sodium hydroxide)
atau biasa disebut dengan istilah soda api atau caustic soda adalah senyawa bersifat basa
anorganik (inorganic base compound). Bentuk kristalnya memiliki warna putih terang agak
transparan, dibuat dalam bentuk flake, pellet, atau granular. Bentuk cairnya tak memiliki warna
(bening transparan).
Soda api / caustic soda larut dalam air, ethanol, dan methanol. Soda api mudah mencair pada
udara terbuka, karena memiliki sifat yang higroskopis, dan mampu menurunkan kelembaban
udara, serta mengadsorbsi karbon dioksida (CO2) dari udara.
NaOH atau caustic soda digunakan secara luas di sektor industri dan rumah tangga. Pada
industri, NaOH digunakan sebagai bahan kimia basa untuk kebutuhan pembuatan bubur kertas
dan kertas, tekstil, air minum, proses pembuatan air aquadest dan aquabidest, sabun, deterjen,
industri pembuatan kaca, industri metalurgi dan pengolahan hasil tambang mineral logam,
industri percetakan, industri pengolahan rumput laut, dan sebagainya.

Sifat – Sifat

Sifat-Sifat Fisika

NaOH murni memiliki warna putih jernih, yang umumnya diproduksi dalam bentuk flake. Flake
NaOH sangat mudah larut dan memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, namun memiliki
kelarutan yang lebih rendah dalam ethanol atau methanol.
Pada saat pencairan atau proses pelarutan NaOH ke dalam air, terjadi reaksi reaksi eksotermis
yang banyak melepaskan / membebaskan kalor ke udara. Hasil pelarutan menampilkan larutan
NaOH yang berwarna bening seperti warna air pelarutnya.

Sifat-Sifat Kimia dan Pemakaian NaOH

 Sifat Asam dan Basa.

NaOH adalah senyawa basa yang terbentuk dari proses elektrolisa cairan garam NaCl. Pada
proses elektrolisa, ion klor dari senyawa NaCl yang larut dalam air teroksidasi menjadi gas Cl2
pada kutub anoda, kation H+ dari air tereduksi menjadi gas H2 di kutub katoda, sehingga kation
Na+ membentuk pasangan dengan anion OH– dari air, membentuk senyawa NaOH di wadah
elektrolisa.
Reaksi pembuatan NaOH merupakan reaksi pemaksapisahan, yang terjadi karena masuknya
kalor (panas) dari lingkungan ke sistem, sehingga kristal atau larutan NaOH yang terbentuk
menyimpan panas laten. Reaksi ini sering diberi nama reaksi endotermis.

 Reaksi Dengan Larutan Asam.

Natrium hidroksida bereaksi dengan larutan asam membentuk air dan garam natrium. Reaksi
NaOH dengan larutan asam HCl berlawanan dengan reaksi elektrolisa NaCl, dimana reaksi
NaOH dan HCl justru menghasilkan larutan garam dapur NaCl.
NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l) ………………(1)
Sebagaimana reaksi kimia yang berlawanan dengan reaksi elektrolisa NaCl, reaksi no (1)
berlangsung secara eksotermis, juga berlawanan dengan reaksi pembuatan NaOH yang bersifat
endotermis.

 Reaksi dengan Oksida Asam

NaOH juga bereaksi denga oksida asam, semacam gas SO2, gas H2S, dan gas CO2. Beberapa
reaksi digunakan untuk menekan bahaya yang ditimbulkan gas SO2 dan gas H2S, misalnya
menyaring kandungan sulfur dari gas buang pada proses pembakaran batubara untuk reaktor
pembangkit listrik tenaga uap. Contoh-contoh reaksinya sebagai berikut;
4 NaOH + 2 SO2 + O2 → 2 Na2SO4 + 2 H2O …………..(2)
2 NaOH + CO2 → Na2CO3 + H2O ………………..(3)

 Reaksi dengan Logam Amphoter dan Silika

Aluminium beraksi dengan soda api dalam waktu yang sangat cepat. Reaksi ini menghasilkan
panas yang tinggi. Reaksi berlangsung makin cepat jika dikenai tekanan dan panas awal kepada
sistem. Reaksinya sebagai berikut :
2 Al + 2 NaOH + 6 H2O → 2 NaAl(OH)4 + 3 H2 ………(4)
Reaksi soda api dengan silika (kaca SiO2) berlangsung lambat pada suhu rendah. Penambahan
suhu akan memercepat reaksi. Reaksi antara NaOH dan kaca terjadi seperti berikut ini :
SiO2 (s) + 2 NaOH (l) → Na2SiO3 (l) + H2O (l) …………..(5)
Reaksi di atas menghasilkan senyawa larut Na2SiO3, yang sering diberi nama umum dengan
istilah waterglass.

 Pengendap (Precipitant)

Hampir semua senyawa hidroksida logam tak larut, atau hanya larut sebagian dalam air,
sehingga tidak efektif jika digunakan sebagai pengendap beberapa ion logam dari larutannya.
Karena NaOH larut sempurna dalam air, maka senyawa kimia ini banyak digunakan sebagai
pengendap (precipitant) dalam berbagai reaksi kimia, baik reaksi skala laboratorium, maupun
untuk kegunaan industri. Beberapa reaksinya seperti berikut ini :
FeCl3 (l) + 3 NaOH (l) → Fe(OH)3 (s) + 3 NaCl (l) …………………..(6)
CuSO4 (l) + NaOH (l) → Cu(OH)2 (s) + Na2SO4 (l) ……………….(7)
Aluiminium hidroksida digunakan sebagai flokulan untuk menyaring partikel pada proses
penjernihan air (water treatment). Senyawa ini dibuat melalui reaksi larutan aluminium sulfat
(tawas) dan soda api, yang menghasilkan endapan aluminium hidroksida.
Al2(SO4)3 (l) + 6 NaOH (l) → 2 Al(OH)3 (s) + 3 Na2SO4 (l) …………(8)

 Aditif pada Industri Pemboran Gas dan Minyak Bumi

Pada industri pengeboran sumur minyak bumi, soda api digunakan sebagai aditif untuk
menambah alkalinitas dari lumpur bentonite, untuk menaikan viskositas dari lumpur, dan
menetralisir gas asam (H2S atau CO2) yang keluar dari perut bumi.

 Saponifikasi (Saponification)

 Home
 Analytics
 Sessions

 Upload

 28

Kompor air


Uploaded by

Astri Nur Nur

 Views

8,410

Download

1
BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang
Kompor merupakan salah satu peralatan rumah tangga dengan bahan bakar berasal dari minyak
perut bumi maupun dari gas alam yang diolah menjadi
LPG.
Banyak kendala yang dihadapi untuk penyediaan bahan bakar tersebut. Selain bahan bakar
tersebut sudah mulai langka, pengolahan minyak bumi dan gas alam juga memerlukan proses
pengolahan yang cukup kompleks dan biaya yang cukup mahal untuk dapat dijadikan bahan
bakar siap pakai. Ditambah lagi penggunaan tabung bertekanan tinggi pada kompor gas untuk
menyimpan gas
LPG
memiliki resiko tinggi terjadi ledakan apabila terjadi kebocoran pada tabung. Oleh karena itu,
dibutuhkan kompor berbahan bakar air yang dapat memberikan kemudahan dan keamanan bagi
pengguna, sehingga pengguna kompor merasa nyaman saat mengoperasikan kompor. Kompor
air tidak membutuhkan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi atau pun gas alam, yang
dibutuhkan sebagai bahan dasar adalah air dan soda api serta limbah minuman kaleng, sehingga
mudah didapatkan. Sumber pemantik api kompor ini ialah berasal dari soda api, dengan katalis
aluminium foil yang diperoleh dari kaleng bekas. Soda api dan limbah kaleng tersebut dilarutkan
dalam air untuk memicu terjadinya reaksi eksoterm. Hidrogen yang dihasilkan dialirkan dengan
selang, lalu disimpan pada wadah reaktor yang sudah dipasangi kran sebagai pengatur tekanan
gas yang dihasilkan oleh gas hidrogen. Selama soda api, aluminium, dan air masih tersedia
dalam wadah reaktor yang telah disediakan, maka selama itu pula hidrogen akan terus dihasilkan
dan bisa digunakan untuk memasak. Api yang dihasilkan dari proses pembakaran kompor air ini
tidak berwarna biru maupun merah. Namun, api yang dihasilkan pada proses pembakaran ini
ialah berwarna putih dan tidak menimbulkan bekas kerak berwarna hitam pada permukaan
wajan yang terkena api.

2 Berdasarkan penjelasan di atas, adanya keran pengatur laju alir gas hidrogen dapat mencegah
terjadinya ledakan. Dengan adanya pengontrolan kran terhadap tekanan gas hidrogen yang tepat
akan menjadikan
Kompor si “Api Putih” ini lebih aman
dan mudah dioperasikan oleh pengguna.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang dibahas dalam
program ini adalah: 1.
Bagaimana mekanisme pemb
uatan Kompor si “Api P
utih

? 2.

Apakah kompor air yang dihasilkan aman dan layak digunakan oleh seluruh kalangan
masyarakat ?
1.3 Tujuan Program
Program kreativitas ini mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut:

1.

Meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam upaya menciptakan energi alternatif hidrogen dapat
diaplikasikan menjadi kompor air. 2.

Sebagai alternatif pembuatan bahan bakar kompor dengan menggunakan bahan yang sederhana,
mudah di dapat, serta terjangkau, namun mengandung manfaat yang besar. 3.

Mengetahui bagaimana mekanisme dan design pembuatan bahan bakar Kompor si



Api Putih

4.

Menumbuhkan kreatifitas dan inovatif di kalangan mahasiswa untuk mendorong terciptanya


teknologi baru yang inovatif dengan menerapkan IPTEK.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Dengan terealisasinya program kreatifitas dan inovatif ini diharapkan nantinya akan
menghasilkan sebuah produk baru yang dapat menjadi solusi alternatif bahan bakar kompor
seperti
Kompor si “Api P
utih

yang efisien digunakan bahkan dapat meminimalisir terjadinya bahaya ledakan bagi pengguna
kompor khususnya para

3 ibu rumah tangga. Selain itu, melalui program kreatifitas dan inovatif ini diharapkan akan
terbuka karya inovatif baru agar mahasiswa ingin terus mengembangkan inovasinya untuk
menciptakan suatu kompor yang dapat meminimalisir dampak buruk dari ketakutan masyarakat
terhadap penggunaan kompor. Serta dapat membantu tersedianya produk bahan bakar murah,
unik, dan yang terpenting program ini akan memantapkan jati diri intelektual mahasiswa sebagai
cerminan masyarakat ilmiah.
1.5 Manfaat Program
Berdasarkan sedikit uraian di atas, maka manfaat yang diharapkan dari terlaksananya program
kreatifitas mahasiswa ini antara lain: 1.

Bagi Pemerintah a.

Membantu pemerintah dalam menawarkan solusi alternatif produk kompor dan bahan bakar
dalam bentuk sederhana dan aman untuk digunakan. b.

Membantu pemerintah dalam meminimalisir adanya dampak buruk dari penggunaan kompor. 2.

Bagi Masyarakat
a.
Memberikan solusi alternatif produk kompor dan bahan bakar yang mudah digunakan dan
diperoleh serta aman dalam penggunaannya
b.

Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pengelolaan limbah minuman kaleng


sebagai alternatif kompor dan bahan bakar unik sebagai pendorong produktifitas masayarakat
dalam memciptakan inovasi baru dalam bidang penelitan dan teknologi.
c.

Meningkatkan kreatifitas masyarakat dan dapat di manfaatkan sebagai peluang usaha baru di
bidang teknologi. 3.

Bagi Akademisi
a.

Memberikan sumbangan konseptual keilmuan.


b.

Sebagai sarana pembelajaran serta dapat menjadi bahan acuan dalam membuat program
kreatfitas mahasiswa bidang peneliti
Report Work

 Job Board
 About
 Press
 Blog
 People
 Papers
 Terms
 Privacy
 Copyright

 We're Hiring!

 atau hewan, yang menggunakan basa kuat agar terjadi hidrolisis ester, amida, dan alkil halida.

 Katalis

Pada proses pembuatan bio-diesel, NaOH digunakan sebagai katalis untuk proses
transesterifikasi methanol dan triglycerid. Proses ini berlangsung jika menggunakan senyawa
NaOH yang anhidrat; jika mengandung air, maka terjadi penyimpangan reaksi kimia, yang justru
menghasilkan sabun.

Produksi

NaOH diproduksi dari larutan 40% NaCl (garam dapur) yang mengalami proses elektrolisa.
Proses ini sering disebut dengan istilah proses klor-alkali (chloralkali process). Anion klor
teroksidasi menjadi gas klor yang lepas dari reaktor, dan selanjutnya gas ini di sintesa menjadi
larutan HCl. Sedangkan kation Na+ tetap di media reaktor, berikatan dengan ion OH- yang
berasal dari air, membentuk larutan atau kristal NaOH

Keamanan

 NaOH memiliki sifat yang merusak kulit, membuat kulit mudah mengalami proses iritasi.
Jika terkena, kulit akan terasa panas dan gatal (jika terkena soda api flake, rasa panas
seperti rasa terbakar oleh api). Jika terkena kulit, lakukan pembilasan secepatnya pada
bagian yang terkena dengan air, hingga rasa licin di kulit hilang.
 Soda api sangat membahayakan jika terkena mata. Efek terkena selaput mata dapat
mengakibatkan kebutaan permanen. Oleh karena itu, gunakan sarung tangan dan kaca
pelindung mata jika akan menggunakan bahan kimia ini.
 Simpan di tempat kering, dalam kemasan yang tertutup rapat dari udara luar, dan jauhkan
dari sinar matahari. Karena sifatnya yang higroskopis, maka terjadinya kontak dengan
udara akan mengakibatkan terserapnya uap air (teradsorbsi) oleh flake soda api, yang
mengakibatkan soda menjadi basah. Kontak dengan udara dalam waktu yang agak lama
mengakibatkan flake soda larut dalam air yang diserap tersebut.
 Penelitian dimulai sebelum puasa, 5 Juni sampai 20 Agustus 2013," kata Siti ketika
ditemui di sekolah, Senin, 26 Agustus 2013. "Selain air, kami menggunakan soda api,
limbah kaleng minuman ringan atau limbah aluminium."

Cara kerja kompor ini, Siti menjelaskan, sampah aluminium dipotong kecil-kecil dan
dicampur dengan soda api serta air. Campuran bahan itu kemudian dimasukkan ke dalam
wadah tertutup yang telah dimodifikasi. "Diaduk hingga menghasilkan reaksi eksoderm
dan muncul gas hidrogen," kata dia.

Hidrogen yang dihasilkan dialirkan dengan selang, lalu disimpan di tempat yang telah
dipasangi keran. Jika ingin dipakai, keran tinggal dibuka, gas pun akan mengalir ke
kompor atau smawar. "Cara menyalakan smawar, disulut pakai korek api," kata Siti.
Selama soda api, aluminium, dan air tersedia di dalam wadah, maka selama itu pula
hidrogen akan terus dihasilkan dan bisa dipakai memasak.

 Api yang dihasilkan dari proses pembakaran kompor air tidak berwana merah maupun
biru, namun warnanya putih. Api ini pun tidak menyebabkan bekas gosong di wajan
tempat memasak. Sebab, sumber bahan bakarnya air. Siti dan siswa penemu kompor air
lainnya berharap hasil temuan itu bisa dipakai masyarakat luas. "Kompor air diharapkan
bisa mengatasi persedian bahan bakar minyak yang terus berkurang," ujar Siti.

Guru pendamping penelitian, Heru Pamungkas, mengatakan kompor air akan didaftarkan
sebagai karya ilmiah dalam Lomba Penelitian Ilmiah Remaja Tingkat Nasional. Namun,
menurut Heru, masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan dari kompor air itu.
"Kompor air sangat bermanfaat sebagai energi alternatif. Jadi, masyarakat tidak akan
ketergantungan kepada keterbatasan suplai bahan bakar minyak maupun elpiji," ujar
Heru.

Search for:

Recent Posts

 Hal Yang Menyebabkan Sianida Hanya Ditemukan di Lambung Korban yang Keracunan
Sianida
 Sianida Tak Bisa Dihasilkan Dari Proses Post-Mortem (Pembusukan)
 Apakah Jessica Juga Keracunan JIka Ikut Minum Kopi Mirna?
 Kasus Sianida Mirna : Efek Embalming Terhadap Hilangnya Jejak Sianida
 Kasus Sianida Mirna : Upaya Mengungkap atau Menilep Kebenaran ?

Recent Comments

 Chara on Kasus Sianida Jessica : Motif Apa Dibalik Keterangan Saksi Ahli ?
 ΚΑΤΑΣΚΕΥΗ ΙΣΤΟΣΕΛΙΔΑΣ ΒΟΛΟΣ on Kasus Sianida Jessica : Motif Apa Dibalik
Keterangan Saksi Ahli ?
 v1gra on Kasus Sianida Jessica : Motif Apa Dibalik Keterangan Saksi Ahli ?
 Gena on Kasus Sianida Jessica : Motif Apa Dibalik Keterangan Saksi Ahli ?
 dogs on Kasus Sianida Jessica : Motif Apa Dibalik Keterangan Saksi Ahli ?
Archives

 September 2016
 August 2016
 July 2016
 June 2016
 March 2016
 February 2016
 January 2016
 December 2015
 November 2015

Categories

 Filter
 Golongan Alkali
 Kesehatan
 Kimia
 Kimia Dasar
 Kimia Organik
 Maritim
 Metalurgi
 News
 pertanian
 SEO
 Transportasi
 Web Development
 Wordpress

Meta

 Log in
 Entries RSS
 Comments RSS
 WordPress.org

Anda mungkin juga menyukai