ABSTRAK
Kata kunci : Analisis aktivasi neutron, ko-AANI, Analisis unsur, Pemetaan geokimia
ABSTRACT
Key words: Neutron activation analysis, ko-INAA, Elemental analysis, Geochemical mapping
205
Studi Pemetaan Geokimia Pulau Panjang
(Sutisna) ISSN : 2085-2797
PENDAHULUAN
Dalam usaha pelestarian sumber daya
Krisis energi telah memacu pemerintah alam dan lingkungan, pemetaan geokimia
untuk mempercepat penyediaan 10.000 MW mempunyai peranan penting karena dapat
listrik guna memasok kekurangan energi listrik memberikan informasi mengenai sebaran unsur-
di Jawa dan Bali. Berkaitan dengan penyediaan unsur di suatu wilayah dan dapat pula melokalisir
energi listrik dan dalam rangka diversifikasi potensi sumber daya mineral. Hasil pemetaan
sumber energi, BATAN telah mengajukan usulan geokimia juga dapat memberikan gambaran
untuk pemenuhan kekurangan energi listrik kuantitatif maupun kualitatif mengenai sebaran
tersebut yaitu melalui pembangunan Pusat Listrik dan konsentrasi unsur-unsur di permukaan dan
Tenaga Nuklir (PLTN). Dalam Undang-undang di bawah permukaan tanah. Metode pemetaan
No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Jangka geokimia melibatkan pencuplikan material
Panjang Pembangunan Nasional bahwa geologi (misalnya: tanah, sedimen dan batuan)
Indonesia direncanakan telah memilki PLTN atau beberapa jenis cuplikan bahan biologi
pada periode tahun 2015-2019 dengan kapasitas (misalnya: tumbuhan), kuantifikasi unsur-unsur
1000 MW. Salah satu lokasi yang diusulkan di laboratorium, intrepretasi dan analisis data,
untuk pembangunan tersebut adalah Pulau serta memetakan sebaran dan konsentrasi unsur
Panjang yang terletak di wilayah pantai utara yang didapat. Hasil pemetaan geokimia di pulau
provinsi Banten [1,2]. Panjang dapat pula ditinjau sebagai kondisi awal
Provinsi Banten mempunyai sumberdaya lingkungan sebelum pengembangan wilayah atau
alam yang beraneka ragam, dan belum pembangunan suatu industri dilaksanakan. Data
seluruhnya diekplorasi secara maksimal. atau informasi ini dapat digunakan oleh para
Sumber daya alam ini meliputi: hasil hutan, penentu kebijakan dalam pengelolaan wilayah,
mineral, energi dan sumber daya alam pesisir khususnya untuk konservasi lingkungan dan
dan laut. Kota-kota Cilegon, Serang dan sumber daya alam.
Tenaga Uap (PLTU) Suralaya dan industri baja kuantitatif maupun kualitatif. Analisis kuantitatif
modal dasar untuk pengembangan wilayah Atom (SSA) [3], Spektrometri Pendaran Flour
dan peningkatan sosio ekonomi penduduk. Sinar-X [4] dan ICP-MS [5]. Namun, penggunaan
Dengan adanya rencana pembangunan PLTN metode SSA dan ICP-MS memerlukan tahapan
di Pulau Panjang, akan memberikan dampak peleburan cuplikan untuk mengkonversi fasa
positif pad a perkembangan wilayah dan akan padat menjadi fasa cairoTahapan ini merupakan
serta tetap lestarinya lingkungan hidup. kontaminasi silang dan hilangnya unsur-unsur
206
Prosiding Seminar Nasional AAN 2010
Serpong, 2-3 November 2010 ISSN : 2085-2797
yang volatile, cukup besar. Kedua metode ini Penelitian ini bertujuan untuk pemetaan
juga memerlukan standar unsur yang sama geokimia unsur-unsur di Pulau panjang yang
jumlahnya dengan unsur yang akan dianalisis, mencakup pengumpulan data sekunder, dan
yang pengadaannya masih harus di impor. primer, kegiatan di laboratorium untuk analisis
Meskipun telah ada sampler changer, tetapi untuk kuantitatif unsur dan intrepretasi data serta
menangani ratusan cuplikan geokimia, tetap pemetaan geokimia. Sebagai kontrol kualitas
masih memerlukan waktu dan sumber daya hasil analisis, digunakan sejumlah bahan rujukan
yang tidak sedikit. Pada Spektrometri Pendaran standar SRMyang mempunyai matrik mendekati
Flour Sinar-X, tidak diperlukan adanya konversi matrik cuplikan [13].
dari bentuk padat menjadi menjadi bentuk cair,
METODE
tetapi akan sulit digunakan untuk penentuan
Penentuan Titik Pencuplikan dan
unsur-kelumit seperti Hg, As, Sb dan Cr. Pencuplikan
Pemanfaatan teknik nuklir di Indonesia Kegiatan ini merupakan pengumpulan
untuk membantu pemetaan geokimia dalam data sekunder yang dilakukan di laboratorium
konservasi sumber daya alam dan lingkungan, untuk mendapatkan informasi jumlah cuplikan,
masih sangat terbatas. Apabila dibandingkan lokasi titik pencuplikan dan jenis cuplikan
terhadap kedua teknik tersebut, maka teknik geokimia yang akan dipilih. Titik-titik pencuplikan
nuklir ko-Analisis Aktivasi Neutron Instrumental (Samplimg point), ditetapkan dengan membagi
(ko-AANI) mempunyai berbagai keunggulan, wilayah Pulau Panjang (Gambar 1) ke dalam
antara lain: bersifat tidak merusak sehingga bisa kisi-kisi (grid) dengan panjang sisi kisi-kisi
mengurangi kemungkinan terjadinya kontaminasi sebesar± 0,3 km sebagaimana ditunjukkan pada
silang, serempak sehingga bisa menentukan Gambar 2 [14-16]. Dari setiap kisi-kisi,
banyak unsur dalam satu cuplikan untuk satu ditentukan 1 titik hingga 3 titik pencuplikan
kali analisis. Teknik ini juga mempunyai secara random. Setiap titik pencuplikan
ketepatan dan ketelitian yang tinggi dan tidak diidentifikasi secara unik, dan ditentukan
memerlukan ketersediaan standar [6-9]. Salah lokasinya dengan tepat. Dengan demikian
satu kelemahan dari teknik ini adalah, untuk kerapatan cuplikan adalah satu cuplikan untuk
berbagai jenis unsur tertentu, diperlukan waktu setiap 0,09 km2 [17].
analisis yang relatif lama, sekitar 4 minggu, Kegiatan pencuplikan geokimia
karena pengaruh waktu peluruhan yang spesifik merupakan kegiatan pengumpulan data
[10-12]. Kekurangan lain dari penggunaan primer, yang dilakukan berdasarkan informasi
teknologi ini adalah ketidakmampuannya dalam yang telah ditetapkan pada tahapan sebelumnya.
menentukan unsur Pb dan unsur ringan seperti Sejumlah cuplikan geokimia, yang meliputi :
H, Li dan C. Teknik AAN secara intensif telah sedimen dan tanah dikumpulkan dari Pulau
digunakan oleh United State Geological Survey panjang, Banten.
(USGS) untuk menganalisis sejumlah 30 unsur Lokasi pencuplikan dipilih sedemikian
dalam cuplikan geokimJa [5]. rupa sehingga bebas dari pengaruh kontaminasi
207
Studi Pemetaan Geokimia Pulau Panjang
(Sutisna) ISSN : 2085-2797
30cm +
SOcm ..i.. Analisis Unsur dengan ko-AANI
S3
Analisis kuantitatif kandungan beberapa
Gambar 3. Metode pengambilan euplikan
independen untuk satu lokasi peneuplikan unsur dilaksanakan di Laboratorium AAN,
antara lain berisi informasi mengenai posisi dan Pada kegiatan ini, uji mutu terhadap data
208
Prosiding Seminar Nasional AAN 2010
Serpong, 2-3 November 2010 ISSN : 2085-2797
kerapatan cuplikan (sample density) sekitar dihitung dengan bantuan perangkat lunak ko-IAEA
10 cuplikan per km2 yang dapat diklasifikasikan versi 4,0, sementara untuk analisis spektrum-y
sebagai titik pencuplikan kerapatan tinggi (high digunakan Hyperlab. Gambar 7 dan Gambar 8
Sekitar 98% koordinat titik pencuplikan hasil iradiasi 1 menit dengan waktu peluruhan
yang diperkirakan, adalah sesuai dengan berturut-turut 2 menit dan 60 menit. Dari kedua
209
Studi Pemetaan Geokimia Pulau Panjang
(Sutisna) ISSN : 2085-2797
radionuklida-radionuklida AI-28, V-52, Ca-48, matriks yang relatif mendekati dengan matriks
Na-24 dan Mn-56. Sementara itu dari hasil dari cuplikan yang dianalisis. Berkaitan dengan
iradiasi medium (waktu iradiasi 20 menit) dan hal ini, sejumlah SRM Geokimia dari US.
iradaiasi panjang (waktu iradiasi 4 jam), diperoleh Geological Survey sebagaimana ditunjukkan
radionuklida-radionuklida Fe-56, Co-60, Cr-51 , pada Tabel1, dipandang cukup memadai untuk
Zn-65, Ce-141, Pa-233, Np-239, Eu-152, Hf-181, digunakan sebagai IQC.
Sc-46, Sr-85, Sb-122, Br-80, As-76, La-140 Untuk mengkaji validasi hasil analisis
dan Ca-47 sebagaimana dapat dilihat pada unsur-unsur tersebut, dalam penelitian ini
Gambar 9 dan Gambar 10. digunakan indikator SBR yang dinyatakan dalam
Sebagai suatu metode analisis yang % dan ketidakpastian individual untuk presisinya.
dikembangkan sendiri, tentunya diperlukan Prosen SBR merupakan nisbah antara nilai hasil
kontrol kualitas hasil Internal Quality Control ana lis is dan nilai yang direkomendasikan
(lQC). Bahan acuan standar SRM untuk dikalikan dengan 100 %. Makin tinggi
mengontrol hasil analisis [6,13]. Pemilihan bahan nilai %SBR, maka hasil yang diperoleh
rujukan ini harus memperhatian berbagai hal, mempunyai simpangan terhadap nilai yang
antara lain komposisi unsur-unsur atau jenis direkomendasikan, juga akan makin tinggi.
210
Prosiding Seminar Nasional AAN 2010
Serpong, 2-3 November 2010 ISSN : 2085-2797
Tabel 2. Hasil analisis SRM USGS AGV2 dan USGS BCR2 (unit dalam mg/kg, angka dalam kurung
menyatakan % Unc., SBR adalah nisbah rerata perolehan dan rerata sertifikat kali 100).
AGV2 SCR2
Unsur
Sertifikat PTBIN SBR(%) Sertifikat PTBIN SBR (%)
Sc 13,0(7,7) 13,3(8,0) 2,3 33,6(6,1 ) 35,9(7,2) 6,8
Co 16,0(6,3) 17,1(8,6) 6,3 38,0(8,1) 42,2(4,4) 11,0
Mo 248,0(6,9) 282,5(7,7) 13,7
Ba 683 (4,1) 620(14,1) 9,2
Ce 68,0(4,4) 78,3(7,7) 15
Eu 1,0(6,0) 0,9(7,0) 10
La 38,0(2,6) 38,8 (2,8) 2,1 25,0(4,0) 27,7(5,2) 10,8
Th 6,1 (8,5) 6,4(9,1) 4,9 6,2(11,3) 7,4(11,9)
U 1,7(11,2) 2,0(16)
Tabel 3. Hasil analisis SRM USGS GSP2 dan USGS W2A (unit dalam mg/kg, angka dalam kurung
menyatakan % Unc., SBR adalah nisbah rerata perolehan dan rerata sertifikat kali 100).
GSP2 W2A
Unsur
Sertifikat PTBIN SBR(%) Sertifikat PTBIN SBR(%)
Sc 6,3(11,1) 6,5(13,3) 3,2 36,0(3,1 ) 34,0(3,2) 5.5
Co 7,3(11,0) 7,9(12,6) 8,0 44,0(4,0) 41,0(5,2) 6,8
Zn 120 (8,3) 121(12) 1
Rb 245(29) 250(8,7) 2 21,0(5,2) 20,0(6,9) 4,8
Zr 550(5,5) 402(5,8) 26 80,0(2,5) 64,2(2,7) 20
Ce 410(7,3) 434(7,9) 5,8
Nd 200(6,0) 214(7,3) 7,0
Eu 2,3(4,3) 2,2(6,7) 4,3 1,0(6,0) 0,9(7,0) 10
Yb 2,1 (6,9) 2,0(7,4) 4,8
Th 105(7,9) 110(8,1) 4,8
Hf 2,6(6,9) 2,4(10) 7,7
Sejumlah 15 unsur yang meliputi juga terlihat bahwa sebagian besar hasil analisis
unsur-unsur Sc, Co, Mo, Sa, Ce, Nd, Eu, La, mempunyai ketidakpastian kurang dari 16 %.
Yb, Th, U, Zn, Rb, Zr dan Hf dalam empatjenis Sejumlah 21 unsur, yang teridiri dari : AI,
bahan rujukan standar pada Tabel 1, telah Na, Ca, Mn, V, Sc, Cr, Fe, Co, Zn, As, Sr, La,
dievaluasi dan hasil analisisnya disajikan pada Ce, Eu, Rb, Sr, Sb, U, Th dan Yb telah
Tabel 2 dan Tabel 3. Sebagaimana terlihat pada dikuantifikasi dari cuplikan geokimia (tanah dan
kedua tabel tersebut, nilai SBR untuk sebagian sedimen) yang diperoleh dari 85 titik pencuplikan
besar hasil analisis adalah kurang dari 11%, di pulau Panjang. Hasil yang diperoleh
kecuali dua unsur, yaitu unsur Mo (-14 %) dan mempunyai nilai ketidakpastian kurang dari
Zr (20 % hingga 26 %). Dari kedua tabel tersebut 10 %, kecuali untuk Ca dan V mempunyai
211
Studi Pemetaan Geokimia Pulau Panjang
(Sutisna) ISSN : 2085-2797
kisaran ketidakpastiannya yang relatif di wilayah pulau Panjang, yang terdiri dariAI, Sr,
cukup besar, yaitu pada rentang 12 % sampai Ca, Co, Na, Eu, Fe, La, U, Th, Mn, As, Ce dan
dengan 17%. Sc (Gambar 11 sampai dengan Gambar 24).
Distribusi unsur-unsur Ca, AI dan Fe
Pemetaan geokimia
menyebar merata hampir di seluruh kawasan
Pemetaan dilakukan dengan bantuan pulau panjang, dengan konsentrasi cukup tinggi
perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (> 1%). Ketiga unsur ini merupakan komporien
(Geographic Information System, GIS). Pad a utama untuk cuplikan geokimia di kawasan ini.
makalah ini disajikan 14 pemetaan unsur-unsur Unsur Sr mempunyai kerapatan yang relatif
~J~~~::l:r~:'~~._
• • I ••••
· .1· · . · · • •....
+i
-.e
,__
,
.,0::. _\
+
•••••• ,~ •• 1 •
•••••• • '.•..
• ·1· h.,/
!.' •••••
·L .•. .~--..-~~
• ~ .••",.-
• "--"~I'" !
! \! •
:1
•
-'--'-"
••••
1,.••• ,' •••
~~
".: j
1
~' .
. "··..
Gambar 11. Peta sebaran unsur AI. Gambar 14. Peta sebaran unsurCo
• ·,. ·.'
•• "- .. "'.. ,
.' .·•·.•••••
•:/
,.-••
.. •••.••
••
•.."'·_'n. ·..
·•.,••
•..
•• ~·
.••
..• •
;"'- •... ..
,/
• / ••
"
....•
,.
... ..-'-
'
'.
","
, ' •.
+
Br
·
... .•..... .....
.rn._~.
• "'"0'
.
~ ':::::
...
~---_._--_ ...,
Gambar 12. Peta sebaran unsur Sr Gambar 15. Peta sebaran unsur Eu
+
Ca
~.._-
••
6)
•
~~--_._-._=~"----
Gambar 13. Peta sebaran unsur Ca. Gambar 16. Peta sebaran unsur Fe
212
Prosiding Seminar Nasional AAN 2010
··....
Serpong, 2-3 November 2010 ISSN : 2085-2797
••·••
••• •.••
;•
•• '•,\
• • •• • •••' .
•.
....• , ".
••••
••
••'•
••
•
••
1,,/
....
•,• :+.
,':..
",..,,;.-..' /
•.--. .• ....
1
I.
I
+
"
·1[tJ
··
• La ~--~
i '"".. • ••• "'11
-.
Gambar 17. Peta sebaran un sur La. Gambar 21. Peta sebaran unsur Mn.
.. '."•• • · ...
,:'• ·•••.• i
.'..•·.\1••
• • .,..•••
...
:/ . i
t'
-"A•..... ..
• A"/ ... '
•••' ~, A••
••••
..
•
~'''\ .~.:=·-x-···-
••
•••
"
: ", /. ..• • - ...•.
1,\ N ::-:::=l--':~ ] N
+
'm .•. ••••
...-i..
"
•i
2...._ .L~
j ..:...:..
' •.•• A
.. ! •...•.
" .••••••.
·j~1
,
!
i ~_...~
•.....-
~ dai_ mg4tI
[ .•....•.•.
! .•• ~.~"
~ u••• ""
•. •.. u_
j I
••' ••••
••• ..
• '.
•, /-' ...•.
•• ..
Gambar 18. Peta sebaran unsur U.
·•·'.•'.
•••••
•//••
"•
••
. •,•
•• ~j••
'••
•..
•
'••
•".••
••• ,•
·' ••,. ~
••••
• • • .. _ .•...
.c." N
Gambar 22. Peta sebaran unsur As.
\'."
+ +
Na
···
• 1••
~
- -.~
.•.
..•-
,.. _~
"Oft
Gambar 19. Peta sebaran unsur Na. Gambar 23. Peta sebaran unsur Sc.
i"
t·,· N
.
fUr" .••••••• l1n*~
, A ' •.
.•. ''"-.-
""', •• '1<"
., .•. ",.","
J :.
~.-;;..;;....------- ---.:.:.:.:.:.:
Gambar 20. Peta sebaran unsur Ceo Gam.bar 24. Peta sebaran unsur Th.
213
Studi Pemetaan Geokimia Pulau Panjang
(Sutisna) ISSN : 2085-2797
UCAPAN TERIMAKASIH
tinggi di daerah selatan dan timur pulau, dengan
rentang konsentrasi 17 mg/kg sampai dengan Penulis menyampaikan terimakasih
340 mg/kg. Untuk daerah selatan, unsur As yang sebesar-besarnya kepada DIKNAS yang
relatif cukup merata, namun dengan konsentrasi telah membiayai kegiatan penelitian ini
yang rendah «16 mg/kg). Unsur- unsur tanah melalui Program Blockgrant DIKNAS-BATAN
jarang seperti La, Ce dan Eu ada dalam tahun 2009. Ucapan terimakasih juga penulis
konsentrasi yang relatif rendah, kurang dari sampaikan kepada Bapak Ir. Iman Kuntoro,
100 mg/kg. Eu terdistribusi cukup rapat di daerah Kepala Pusat Teknologi Bahan Industri
tengah sampai dengan daerah utara pulau, Nuklir-BATAN, atas dukungannya sehingga
sementara untuk La lebih dominan di bagian kegiatan penelitian ini bisa berjalan dengan
selatan dan timur. baik. Kepada rekan rekan-rekan: Istanto,AMd.,
Sementara itu unsur-unsur Ce, U, Mn dan Siti Suprapti, A.Md., Alfian, S.St dan Subur
Sc tersebar hampir merata diseluruh kawasan. Zanuar, A.Md yang telah membantu dalam
Rentang konsentrasi untuk Mn adalah dari preparasi cuplikan dan akuisisi data,
60 mg/kg sampai dengan 9400 mg/kg, penulis ucapkan terimakasih. Ucapan
sementara untuk Ce, U dan Sc konsentrasi terimakasih yang sama, penulis sampaikan
maksimum tidak lebih dari 50 mg/kg. Unsur Co pula kepada rekan-rekan di fasilitas iradiasi
dan Th, terlihat lebih rapat di bagian utara PRSG, atas bantuannya dalam pelaksanaan
dibandingkan dengan bagian selatan dengan iradiasi cuplikan.
kisaran konsentrasi dari 1 mg/kg sampai dengan
DAFTAR PUSTAKA
54 mg/kg untuk Co, dan 1 mg/kg sampai dengan
9 mg/kg untuk Th. 1. Kompas.com,http://202.146.4.17/read/xmll
2008/08/04/04231730/
KESIMPULAN
2. Kompas.com,http://202.146.4.17/read/xmll
Sejumlah 14 sebaran unsur, yang meliputi 2008/09/25/17500622/
AI, Br, Ca, Co, Na, Eu, Fe, La, U, Th, Mn, As, 3. Sabtanto, Joko Suprapto. 2006. Geokimia
Ce dan Sc telah berhasil dipetakan sebagai peta Regional Sulawesi Bagian Utara Percuplikan
geokimia di pulau Panjang. Unsur-unsur makro, Endapan Sungai Aktif-80 mesh, Jurnal
Ca, AI, dan Fe, serta unsur-unsur mikro Ce, U Geologi Indonesia, 1(2):73-82.
dan Sc, tersebar merata diseluruh pulau. Unsur- 4. Guang Zuma, Guoli Liang, Liqiang Luo,
unsur lantanida ( La, Ce, dan Eu) memepunyai Xiuchun Zhan, Guohui Li, JCPDS-
konsentrasi yang bervariasi, tersebar dari bagian International Centre for Diffraction Data 2001,
214
Prosiding Seminar Nasional AAN 2010
Serpong, 2-3 November 2010 ISSN : 2085-2797
6. Sutisna, Saeful Yusuf, Sumardjo. 2008. 13. B Smodis, A Bleiss. 2007. IAEA Quality
cemaran Lingkungan dengan Teknik Nuklir 14. USGS. Sampling Method. http://tin.er.
Nasional MN 2010. Puspiptek, Serpong, der Sluys, B deV ivo & L William. 1998.
2 November 201 O. Foregs Geochemical Mapping Field Manual.
10. Sutisna, Gunandjar, Sumrdjo, Rina Suryani, GSF Guide 47. Geological Survey of Finland.
Istanto. 2009. Pemantauan Pencemaran Espoo.
Pesisir : Distribusi Logam Berat di Teluk 17. BJ Mason. Preparation of Soil Sampling
Jakarta, Prosiding Seminar Nasional AAN Protocols: Sampling Technique and
11. Frans de Corte. 1987. The ko-Standar- Laboratory. Office of Research and
dization Method. Rijksuniversiteit Gent. Developtment. US. EPA. Las Vegas. Nevada
12. Mathias Rosbach, Menno Blaauw. 2007. The 89193.
215