Anda di halaman 1dari 52
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir BAB VI PENILAIAN KINERJA 6.1. Kondisi dan Kinerja Prasarana Fisik Irigasi Kondisi fisik jaringan irigasi sangat mempengaruhi kinerja sistem irigasi, kondisi fisik tersebut meliputi : kondisi saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier, bangunan pelengkap (terjunan, bangunan silang, jembatan dan |ain-lainnya), bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap dan bangunan pengukur debit. Berdasarkan survei inventarisasi secara umum kondisi fisik telah mengalami penurunan sejak awal dibangun sampai sekarang. Menurut warga lokal dan perangkat desa setempat selama kurun waktu lebih dari 5 tahun D.I Batulicin dan D.! Sungai Bungur tidak ada pemeliharaan sehingga mengalami penurunan kinerja yang sangat signifikan yaitu tingginya kehilangan air di saluran/efisensi jaringan irigasi. Keandalan prasarana jaringan merupakan inti dari kegiatan irigasi. Keandalan prasarana jaringan irigasi dicirikan dengan proses penyadapan, pengaliran, pembagian dan pemberian ke daerah layanan dapat efektif dan efisien tanpa mengenal cara dan waktu. Cara dan waktu pemberian air tergantung kepada pengelola jaringan berdasar pola dan tata vi-d Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan oe i Sing ung rv! atmantn Sean poran tanam. Kerusakan jaringan irigasi akan mengakibatkan gangguan terhadap fungsi pelayanan sehingga air irigasi tidak sepenuhnya dapat diberikan ke daerah layanan. Kerusakan ringan didefinisikan sebagai gangguan fisik bangunan tetapi tidak mengganggu proses penyadapan, pengaliran, pembagian dan pemberian air irigasi ke daerah layanan. Kerusakan sedang dapat mengganggu proses pemberian yang tidak sesuai dengan permintaan dan Kerusakan berat dicirikan dengan air irigasi tidak dapat diterima daerah layanan sama sekali. Hirarki pemberian air irigasi ke daerah layanan dimulai dari bangunan sadap utama (bendung), saluran, _bangunan bagi/sadap/bagisadap dan bangunan pengatur dan pengukur debit. Nilai total Kerusakan jaringan irigasi (100%) merupakan penjumlahan kerusakan masing-masing bangunan dengan prosentase, dimana prosentase nilai kerusakan tersebut berturut- turut sebesar 50%, 20%, 10% 15% dan 5% untuk bendung, saluran, bangunan, tanggul dan jalan inspeksi, dan bangunan ukur debit. 6.2. Penilaian Kinerja D.| Batulicin 6.2.1. Prasarana Fisik 1. Bangunan Utama. Daerah Irigasi Batulicin di bawah kewenangan Pemerintah Pusat Balai Wilayah Sungai Kalimantan I. Bendung Batulicin berada di Desa Mekarsari Kecamatan Simpang Empat Kab, Tanah Bumbu dibangun tahun 1987 oleh Direktorat Jenderal SDA, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Daerah lrigasi Batulicin yang sudah terbangun meliputi 1 buah Saluran Induk sepanjang 10,275 Km dan saluran sekunder yang sudah terbangun 2 buh yaitu Saluran Sekunder Mirih dengan panjang 2,967 km dan Saluran Sekunder Bintang dengan panjang 3,556 Km, jumlah panjang saluran induk dan Sekunder 16,798 km serta sumber air Daerah Irigasi (Dl) Batulicin diperoleh dari Sungai Mirih. Konsultan telah melaksanakan survey penelusuran (walkthrough) dan melakukan tracking dan marking di D.| Batulicin dengan alat GPS dan foto udara dengan drone diperoleh data-data koordinat penting di D.| Batulicin sebagai berikut: MERTHA NIRWANA. vi-2 Pe AS oo Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Tabel 6.1 Koordinat Penting di Saluran Induk D.1 Batulicin BBLO 20,500 _| 378981 geg51e2 | 3°1759.9595" | 115*54'38. 5340" BBL 14.576 | 376961 9634999 sg5.9119" | 115%497.8804" BBL 2a 14,321 |_ 378767 9634507 | 3°18'18.9054" | 115%54'31.5806" Tanggul Jebol_| 14,058 | 378527 9639886 | 3°18'42.1993"_|115%54'23.7792" BBL2b 13,720 | 376761 gess7e7__ | 31847.9253"_ | 115%54'91.9552" BBL2 13,495 | 378727 9633708 | _3°18'47.9428" | 115%54'30.2529" Sal Hancur | 13.211 | 378961 9633178 3°195.2097" | 115°437.8157" BBL3a 13,065 | 379198 ges2035 | 396.9874" | 115%54'45.5147" BBLS 12,880 | 379238 632804 | 319'17.9983"_ | 115%54'46.7772" BELA 12513 | 379161 geaei77 | 31997.8127"_|115%54'44.2600" BBLS 12,418 | 379846 9631596 | 3"1956.7566"_| 115%S56.4339" BBLSb 12,203 | 379867 9631572__| 3%1957.5980" | 115%557.1134" BBLSc. 12,170 | 379955 9631508 | 31959.6261"_|_115°559.9625" BBLS 12,056 | 380058. 9631415 3-202.6581" | 115%513.2064" BBL 6a 11,689_| 380429 9831202 3°09.6074" | 115°5525.3097" BELG 11,150 | 380500 9631060 | 32074.2995"_|115°5527.6051" BBL 7a 10,962 | 380573 9630986 | 3°2077.2075"_| 115%55'29.9671" BBL 7b 10,308 | 380591 9630952 _| 3*2017.7540"_ | 115°55'30 5498" BBL7o. 10,185 | 380955: ges0495 | 32092.648a" | 115%55'42.9277" BEL7 10,027 | 381468 9629855 | 3°2053.5073"_| 115%55'58.9271" BBL Ba 9,894 381449 962668 | 3°2059.5960" | 115%55'58. 3048" ‘BBL8b 9.787 361539) 9629576 321'2.5950" | 115°96 1.2178" BBLBC. 9,681 381716 9629262 21128262 | 115%656.9418" BELS 9,503 381754, 620152 | 321'16.4096" | 115°568.1692" BBLa 9.346 381754 ge2004a | s2r19.9264" | 115°%568.1654" BBL9b nz 382250 9628507 | 32134.4999" | 115%624.2210" BBL9c. 9.948 382550, ge2ea09 | 3*21'40.6324" | 115%5693.9950" BBLG 8.705 382628 9628356 | 3°2142.3610"_|_115°50'96.4605" Sal Ditimbun | 8.468 382646 9628348 | _3°21'40.6222" | 115°56'37.0435" BELO 8.291 382834 9628281 3°21'44.8106" | 115°5643, 1328" Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Tabel 6.2 Koordinat Penting di Saluran Sekunder Mirih BBLS 12,056 | 380058 9631415 3-292.6581"__ | 115°55'13.29% Ung Pas. Minh | 11,691 | 379585) 9630545 | 3:2030.9713" | 115%54'57.9997" ‘Awal Pas. Miih_| 11,284 | 379229 9620853 | 3°20'53.4923" | 115*5448.3801" BMA 10,715 | 379190 seze7e7 | s20s6.a145" | 115%5445.1144" BMia 10,482 | 379038 {9629608 3°21'4.4635"__ | 115°64'40.2150" BM2 10,210 | 978361 9630280 | 32030.8564" | 115%54182712" Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 vi-3 A GV, AMERTHA NIRWANA. Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Tabel 6.3 Koordinat Penting di Saluran Sekunder Bintang BELG 11,150 | 380500 ‘9631060. 320'14.2338" | 115°5527.6051" BBT1a 10,614 | 380307 9630828 | 3°2021.7817"_| 115°5521 3435" BBT.1b 9,923) 380135 9630525 | 3°2031.6429" | 115%5515.7597" BET! 9.481 ‘379952 9629029) 321'20.9506"_|_115°559.7769" BBT2a 8.940 379843 9628739 321'29.7900"_ | 115%556.2347" BBT.2b ‘8.388 ‘379695 19628503, 32137.4697"_|_115°551.4308" BET. 7,761 ‘379278 9627913 321'56.6670" | 115°547.9303" Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Koordinat-koordinat yang diperoleh tersebut dan dikombinasi dengan hasil foto udara dengan drone diolah dan dianalisa menggunakan software Arc GIS diperoleh peta GIS DI Batulicin sebagai berikut : U rer Sumber : Analisa Konsultan, 2018 Gambar 6.1 Peta GIS D.I Batulicin Berdasarkan Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah lrigasi, D.| Batulicin mempunyai luas 3.010 Ha dan menjadi kewenangan pusat aX GV, AMERTHA NIRWANA. vi-4 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir tetapi berdasarkan analisa konsultan luasnya telah berkurang menjadi 1.94853 Ha untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 6.4 Luas Daerah D.! Batulicin Tuas Areal (Ha) No ‘Sumber Data Fungsional ‘Areal Potensial Total (Ha) Sawah | Ladang | Sawit | Karet 1_|Permen UPR No. 14/PRT/4/2015 : : : 3,020.00 2 _| SiO Tahun 2012 (Luas Baka) z - : z 2,860.00 Sumber : BWS Kekmantan I, 2011 3_| SIO Pengembangan Tahun 2011 - - - - 1,276.70 Sumber : BW/S Kaknantan Il, 2011 4 _ | Survey Konstan Tahun 2018 4538| 146i 76058 10180s| 4,948.53 Sumber; Analisa Konsultan, 2018 Adapun data teknis DI Batulicin berdasarkan survey walkthrough konsultan adalah sebagai berikut : 1 Saluran Primer = 10275 M 2. Saluran Sekunder = 6523 M 3. Bangunan Bendung =1 buah 4 Bangunan Ukur =1 buah 5 Pelimpah Samping =1 buah 6 — Bangunan Bagi Sadap =2 buah 7 Bangunan Sadap =u buah 8 Terjunan =4 buah 9 Jembatan =2 buah 10 Jembatan Kayu/Orang = 6 buah 11. Gorong-gorong Pembuang = ‘5 buah 12 Gorong-Gorong Pembawa =3 buah 13. Suplesi =1 buah 14. Box Tersier =2 buah AS AMERTHA NIRWANA. vi-5 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Adapun hasil inventarisasi pada bangunan utama yaitu Bendung Batulicin ini adalah sebagai berikut : a. Penilaian kondisi Bendung Batulicin ‘Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.2. Mercu Bendung Kondisi mercu bendung adalah sebagai berikut : * Konstruksi bangunan sipil pada mercu Bendung Batulicin mengalami rusak ringan pada mercu terdapat lubang mengelupas di beberapa tempat tidak lebih dari 20% + Pilar pada pintu kuras, atau terdapat retakan tidak lebih dari dari 20% Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.3 Sayap Bendung Kondisi sayap bendung adalah sebagai berikut + Sayap depan dan belakang pada bendung atau intake terdapat retakan kecil tidak lebih dari 40% Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan oo DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir * Lubang drainase (weep holes) sebagian besar kurang berfungsi yang dapat menimbulkan tekanan pada sayap dan mengakibatkan longsoran * Di sayap hulu dan hilir terdapat rumput dan tumbuhan liar. ‘Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.4 Pagar Pengaman Bendung Pada gambar di atas menjelaskan bahwa hasil inventarisasi kondisi Bendung Batulicin sudah terdapat pagar pengaman pada tubuh bendung, namun terdapat pagar pengaman bendung yang mengalami kerusakan berat dan membahayakan. Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.5 Jembatan Bendung MERTHA NIRWANA. vi-7 Pete Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Pada gambar diatas menjelaskan bahwa hasil inventarisasi kondisi Bendung Batulicin sudah terdapat jembatan di atas mercu bendung, bangunan jembatan ini dalam kondisi baik dan stabil serta cukup kuat untuk transportasi sesuai desain. b. Penilaian Kondisi Pintu-Pintu Bendung Batulicin D.1. Batulicin Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.6 Pintu Pengambilan (Intake) Bendung Batulicin Kondisi pintu pengambilan (intake) adalah sebagai berikut : + Semua pintu tidak bisa dioperasikan dengan lancar secara hidrolis dan atau mekanis * Daun dan atau stang pintu yg terpasang dijumpai kebocoran dan atau bengkok. = Alat angkat (morhois) sill, spooring baja dalam keadaan rusak atau hilang total + Rumah pelindung pintu tidak terawat dan terdapat kerusakan dan bocor r ir Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.7 Pintu Penguras Bendung Batulicin MERTHA NIRWANA. vi-8 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Kondisi pintu penguras adalah sebagai berikut: + Semua pintu tidak dapat dioperasikan * Daun pintu hilang dan atau stang pintu yg terpasang dijumpai kebocoran atau bengkok * Pilar-pilar tembok pintu penguras bendung, rumah pelindung pintu ada kerusakan sedang tetapi berfungsi <50% dari rencana Tabel 6.5. Penil ian Kondisi Bangunan Sipil dan Pintu Pengatur Bendung Batulicin Fn Ea S| WE gan ST] 0 sme rnd | gs [kn | ns | es Het | Mise to | drs st tiara Womens 1 [iendog ——_[aeeiny ation fsa | ae fue pao [ave fs seo pao | aw fan Beg bao | aw fa To Peto pao [aw fe enti lsao | ae fe Pegen Oe pao [ave ir Ur faa. | ane I Pap Pear loa. | ave Prt Borg |, Pri Penartia laa | ae Pru Pega Berg pao [ave Sumber : Analisa Konsultan, 2018 Keterongan: 8 =Baik, PR=Rusak Ringan, RB=Rusak Berot, K=Kurang, BR=Buruik B = Baik, K = Kurang, BR = Buruk, TB = Tidak Berfungsi A GV, AMERTHA NIRWANA. vi-9 Pete Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir 1. PRASARANA FISIC woman | 2133] 4500 7 Bangunan Uams Subsumiah | 7.00. 13.00 “U1. Benda) 5200 | 100 220| 5,00 Pada ras sayak ibang mengelypasd beberapa tempat a Mere 7o00| ——20}/kdak ietih dan 070 1.00 [20% tac Jpancran sifoocoran pada lou bending ssyap depan dan beiakany pada bs Sayap yoo] —as[ransaee os3] 07s take tera pat retakankea dak levi an aor Tardapat banyak loersan ai ie [yang tors Tang Pan am] aaa] 100) jerbatan nengalam fe Jembstan so Sersakon soxdon] ars] 02s, laitavaciian ech kerutunan 7 Papan Operas 10 Tia ae 050 (9. Mista Uae = 5 [Tidak ada = 025 Pagar Fengaman = 5 [Tidak aca 025 «Lanta Bendung eso) 20 oss] 100] 72 Pina-pintu Bendung dan 3500 | toa) a rod gi dapat doperashan semua pire tidak bse dicperastan Pins Peogamtilan 00] so |dengan ancar 220] 400 eecarahidrols dan| etaumekaris S=mus pine ida Pins PengurasBendung sso0] sofdspat 220] 400 laoperadan Sumber: Analisa Konsultan, 2018 Hasil penilaian kinerja pada bangunan utama Bendung Batulicin ini mencapai skor kinerja 7,76 dari skala 13.00. aX GV, AMERTHA NIRWANA. VI - 10 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir 2. Saluran Pembawa 1 Saluran Induk Bendung - Bangunan Sadap BBL. 9 Saluran — induk Batulicin memiliki panjang sekitar 10.275 Meter, dengan kondisi rusak berat dan fungsi buruk, dengan kriteria_penilaian kinerja sedang (60% - <80%). 2 Sal. Sekunder Mirih Saluran Sekunder Mirih ini memiliki panjang sekitar 2967 Meter, dengan kondisi rusak berat dan fungsi buruk. dengan kriteria_penilaian kinerja sedang (60% - <80%). 3 Sal. Sekunder Bintang Saluran Sekunder Bintang ini memiliki panjang sekitar 3556 Meter, dengan kondisi rusak berat dan fungsi buruk, dengan kriteria_penilaian kinerja sedang (60% - <80%). & C.V, AMERTHA NIRWANA wien Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Tabel 6.7. Rekapitukasi Penilaian dan Skor Kinerja Saluran Pembawa D.I. Batul Bobet | Nila Tek Kenai Ursian agian | agian | Ketorangan [Yang ada] Malsimaim x | % % x A z 2 4 B 6 2. Saluran Perbawa: 31.00 Subsumiah | —5.10[ 10 Kaasitasiap salura calup untukneribawa Gat Port pada [ebutuhsrvrencana matsosum ooo) 100 300] 5 beberape satuan| mengaiam lperbanan — dan| lperuuinan lapastas berkwrare lbi| las 40% a hapastasrencans 22 Tinggi tang clap unk woo] 100 va] 2 ‘menghindaiimpahan setap saat selama pengoperasian, 25 Semin perbaikan sakiran telah samo | a0 ao] 3 sales Sumber: Analisa Konsultan, 2018 3. Bangunan Pada Saluran Pembawa Kondisi bangunan pengatur D.| Batulicin mempunyai kondisi sebagai berikut : * Pintu pembagi dan atau sadap tidak bisa dioperasikan secara mekanis dan atau hidrolis. + Tidak tersedia petunjuk (manual) dan Tabel operasi pintu atau pembagi air * Mulai ada retakan dan longsoran pada bangunan * Di sekitar bangunan banyak ditumbuhi rumput dan tanaman liar & C.V, AMERTHA NIRWANA MI - 12 Pe oo Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Tabel 6.8. Penilaian Kondisi Dan Skor Kinerja Bangunan D.1 Batulicin No | erie ant Naa exam Bausn h We ks: nial forest Pagan Cpe Mi: Dar Page Peraran Prev bone Pw Porgarbisn Pi Penguas Ser leonon ve avon Sat balm Oo ain Ox navn Sat rain Org leenarens: [engin Sad lpsngen sang foo bal Dest lesnarena: anaren Te on lesngren Te ta es fo fo cf | JJ Jn J oe J fr os fo fo fo Sumber: Analisa Konsultan, 2018 Keterangan: B= Baik, K = Kurang, BR = Buruk, TB = Tidak Berfungsi tusak Berat, K=Kurang, BR=Buruk. ik, Ri usak Ringan, RB: Nomenuon| oar eco | 208 faauo | cow fa o | 208 BBL 0 foouo | 20 feo [aoe aa. o feo | cow fs o [208 feo0 | aoe BL 0 fours | 20 jet [aoe faa 2a aL = ee 2 fata feos iL aot sa BL so aa se eas abl ea aos ea 7a a fot ze BL? fan aa aBL ee BL ce aoe eat oa aL se foot se BL od aa fam fam iam eer. 1a ane lon Bt. 2a aay.» amare eer. TOTAL TATA-RATA aaa lala alae lala le lala lalalalelals|ela lala lalalal=|ala lelelalalalalala ‘Bogue Sia }S¥°eY | ona | Fung! Kons | Fang: | Ke fs [ssf | fas fa || | att fat on on ato on | fa ff fat | = fat] = x fas a as ms eas es 350 18 Bangunan Sl [WE ‘i Kons [Fura & GV, AMERTHA NIRWANA. Pete VI 13 Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Tabel 6.9. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Bangunan Pada Saluran Pembawa D.I Batulicin 1 z 3 a 6 7 Rengurien pada saluran pembawe aaa Sab Jumiah | 3.95 31 Banguran Pengatur (Bagi / Bagh ssf 2 Sadap / adap lengkap dan ertungs 2. Seti saat dan saiap 1350) 100 az] t barguran pengatur pelu Salut indukdan Sekunder Pad stig sadao tsi. 7330 | 100 ‘azof 1 "FE Pengulatan debt dapat dlatulan ae | 2S “dengan reacana pengoperaian DI ‘2. Pads Bangunan Pengambilan 000] 100 aso) t (Berry / intake 1 Padb tap barg nan pengatur a] 100 ou) 07% (Bag /Baci Sadao / Sadap) [Pah sean sap terse soo| 100 asa] 0% 33 Sarguren Pelongiap berfungs af 2 danlengap, Bsryek erdopat lbocer retake pecan (pada 2, Pada saluran induk don sekunder ssm | 100 flubang siphon os] os lebang goreng orang, kota alana, pins ainase) Pade bargunansyahon 00| 100 oe] 12 ‘gorong-gorong,jembatan, talang, cross drain ak toa sumbatan, Ta Semin perbollan telah see Tf 2s '.Perbaitan bangunan pengatur a0 100 oss] 1 (Bag /Bah Sadap / Sadan) T Misr ar, sailiterdan Bw] 0 aa] oars ands ruka ai Papa Operas Soo 00 aa] os ‘d Banguran polnglan. 3500 [100 ‘o2i| 0375 Sumber: Analisa Konsultan, 2018 Dari hasil inventarisasi kami dilapangan dan analisa perhitungan kinerja, serta mengacu pada jumlah 13 bangunan pengatur yang ada pada Daerah lrigasi Batulicin, hasil penilaian kinerja prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa Daerah Irigasi Batulicin mencapai skor kinerja sekitar 3.99 dari skala 9.00. AMERTHA NIRWANA. Mi 14 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir 4, Saluran Pembuang dan Bangunannya. Permasalahan akan muncul apabila ketersediaan air tidak mencukupi permintaan, namun disamping faktor ketersediaan air, kondisi dan fungsi saluran pembuang dan bangunan-bangunan pembuangnya juga dapat memunculkan permasalahan lain, salah satunya yaitu terjadinya banjir, oleh karenanya banjir yang terjadi di D.|. Batulicin periu diantisipasi oleh petani dan pengelola dengan pengelolaan saluran drainase dan penutupan pintu penyadapan di bendung, dan bangunan-bangunan pembuang di saluran induk. Dengan ini kinerja pada saluran dan bangunan-bangunan pembuang harus lebih di optimalkan. Adapun hasil inventarisasi bangunan dan saluran pembuang pada Daerah lrigasi Batulicin adalah saluran pembuang berupa saluran tanpa pasangan, air dibuang ke sungai-sungai kecil yang ada di sekitar daerah irigasi Tabel 6.10. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Saluran Pembuang dan Bangunannya D.I Batulicin Bobet | Nit Tek Kondih Ursin agian | agian | Keterangan | Yang ado] Malsimaim ci |e % % 4, Saluran Pembuang dan Bangunannya 55.00 SubJumiah [2204 41, Sema sal van pembuang dan 5500) 100 asf 3 barguranrya telah dibangun dan ‘ercantum dalam daftarpemai- harean seta telah dperbalki dan berfungs. “42 Tidak ads masalah ban yang 500) 100 ss 7 menggenang. Sumber : Analisa Konsultan, 2018 5. Jalan Masuk / Inspeksi Jalan-jalan inspeksi diperlukan untuk inspeksi, eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi_ dan pembuang oleh Instansi Pengelola. Masyarakat boleh menggunakan jalan-jalan inspeksi ini untuk keperluan-keperluan tertentu saja. ‘Apabila saluran dibangun sejajar dengan jalan umum didekatnya, maka tidak diperlukan jalan inspeksi di sepanjang ruas saluran tersebut. Biasanya jalan inspeksi terletak di sepanjang sisi saluran irigasi. Jembatan dibangun untuk saling menghubungkan jalan-jalan inspeksi di seberang saluran irigasi/pembuang atau untuk menghubungkan jalan inspeksi dengan jalan umum. AS AMERTHA NIRWANA. Mi -15 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Jalan inspeksi Daerah Irigasi Batulicin keseluruhannya berupa jalan tanah dengan lebar antara 1.5-3 m dan dapat dilalui kendaraan roda 2 (dua). Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.8. Jalan Akses Menuju Bendung Batulicin Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.9 Jalan Inspeksi D.1 Batulicin CV, AMERTHA NIRWANA Mi 16 Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Adapun Penilaian Kinerja Jalan Masuk/Inspeksi D. Batulicin dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6.11. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Jalan Masuk/Inspeksi D.1 Batulicin Bobet | Nir Tn Konda Ursin ‘Bagian | Bagian | Keterangan [Yang ada] Malsimum| «| m % * Jalan masui7 nape 000) Subsuriah [3.30 $1 Jalan masuk ke bangaran ava 30.00] 100 v0] 2 dalam kandi bak 152 lon iepeksi danjeian #vapak sano | Ta aro] 7 separjang saluan tdah dperbald 3 Setiap Eangunan dan saluran 7a00 | Ta ama] yang dpethara dapat dicapah deraanmaiah, Sumber : Analisa Konsultan, 2018 Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, melihat kondisi dari seluruh jalan inspeksi dan jalan masuk menuju akses jaringan irigasi Daerah Irigasi Batulicin, dari hulu sampai dengan hilir, hasil penilaian kinerja pada jalan masuk/inspeksi Daerah Irigasi Batulicin mencapai skor kinerja sekitar 3.20 dari skala 4. 6. Kantor, Perumahan dan Gedung Instansi atau Unit Pengelola yang bertanggung jawab dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan Bangunan Utama dan Bangunan Pengatur Batulicin secara langsung adalah Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA | BWS Kalimantan II melalui UPTD Batulicin yang berlokasi di Desa Manunggal Kec. Karang Bintang Kab. Tanah Bumbu. Secara fisik bangunan kantor tersebut kondisnya rusak berat dan tidak layak untuk ditempati AS AMERTHA NIRWANA. Mi -17 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2078 Gambar 6.10. Inventarisasi Aset Kantor UPT Daerah Irigasi Batulicin Tabel 6.12. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Kantor, Perumahan dan Gudang D.1 Batulicin Veoian ‘sagian | Sapian | Keteraman iva « | % «| Kantor Perumahan dan Gudeng 7600 SubJunoh [a0 [5 1. Kotor memado uri RartaPengamat aco] 100° |iartcrrwsakberat| oo] 1 Manes wot] 700 aa] 7 3 Fenuahan memadai ore RarengFengamot io ro Rumah PPA ra Mantis berat tidak lay 100 four as 65 Gudarg meriadsl we Rarting/PergamavuPrD 10 Hidak mari lovdong 1 Barguran warra GD). 70 as Shot Bala dan perengiapan 700 a5: dibanginan ain Sumber : Analisa Konsultan, 2018 6.2.2. Kinerja Produktivitas Tanam (Tahun Sebelumnya) Ketersediaan secara kuantitatif banyak dipengaruhi oleh aspek hidroklimatologi dan vegetasi. Biasanya tingkat ketersediaan air dinyatakan dengan keandalaan debit tersebut tersedia (debit andalan). Debit andalah debit minimum yang diandalkan ketersediaannya untuk dapat dimanfaatkan dengan tingkat kemungkinan terpenuhi AS AMERTHA NIRWANA. MI - 18 Pete Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir tertentu. Analisa ketersediaan di bangunan pengambilan dapat dilakukan dengan analisa frekuensi terhadap debit normal yaitu debit minimum untuk kemungkinan terpenuhi 80%. Sistem giliran adalah cara pemberian air disaluran tersier atau saluran utama dengan interval waktu tertentu bila debit yang tersedia kurang dari faktor K. Sistem golongan adalah sawah dibagi menjadi golongan-golongan saat permulaan pekerjaan sawah bergiliran menurut golongan masing-masing. Faktor K adalah perbandingan antara debit tersedia di bendung dengan debit yang dibutuhkan pada periode pembagian dan pemberian air. K = Pada kondisi air cukup (faktor K=1),pembagian dan pemberian air adalah sama dengan rencana pembagian dan pemberian air. Pada saat terjadi kekurangan air (K<1),pembagian dan pemberian air disesuaikan dengan nilai faktor K yang sudah dihitung Ketersediaan air pada sistem Jaringan Irigasi Batulicin diperoleh dari Sungai Mirih melalui bendung Batulicin yang dimanfaatkan untuk irigasi. Oleh karena itu keandalan ketersediaan air DI. Batulicin untuk memenuhi kebutuhan air irigasi sangat tergantung pada tingkat keandalan Sungai Mirih. Rencana pola tata tanam bertujuan untuk meningktakan efisiensi penggunaan air dan menambah luasan serta intensitas tanaman, rencana pola tata tanam disesuaikan dengan pola tata tanam yang sudah berjalan dengan mempertimbangkan kondisi ketersediaan air, lahan tersedia dan tingkat ekonomis tanaman yang berlaku. Perhitungan imbangan air dilakukan dengan membandingkan jumlah kebutuhan air dengan jumlah ketersediaan air pada sistem jaringan irigasi Batulicin. Dengan neraca air dapat diketahui keandalan Sungai Mirih dalam memenuhi kebutuhan air pada sistem jaringan irigasi Batulicin. Apabila terjadi surplus maka kelebihan air dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan air yang bernilai ekonomis, dan apabila terjadi defisit maka perlu dilakukan optimalisasi pembagian air. Imbangan air (Neraca Air) pada sistem Irigasi Batulicin adalah perbedaan antara ketersediaan air dengan jumlah seluruh kebutuhan air yang dilayani. Kinerja pelayanan air meliputi : tingkat kecukupan air dan tingkat ketepatan memperoleh air. Rencana penyediaan air tahunan dibuat oleh instansi teknis tingkat kabupatery tingkat provinsi sesuai dengan kewenangannya berdasarkan ketersediaan AS AMERTHA NIRWANA. vi-19 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir air (debit andalan) dan mempertimbangkan usulan rencana tata tanam dan rencana kebutuhan air tahunan, kondisi hidroklimatologi. ‘Adapun penilaian kinerja pada Ketersediaan Air dan Indeks Pertanaman pada Daerah Irigasi Batulicin sebagai berikut Tabel 6.13. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Produktivitas Tanaman D.I Batulicin sa | a nin toe | alga | sarong so =|" es TT Ta 277 naa a Cassin Then =a za] tru Seer (oy ol a sore a Mia | Ta a ve tS neti re Fe Sa ——F] Pras aoe an] — aa) oa aa Seems 0 Pans anno han ta Taz mt eatiae ome | Ea fessia, en a Tah) fen Ra AS 0 naan fiapette serena rane Jove mis nocanebost geste) st Sumber : Analisa Konsultan, 2018 6.2.3. Sarana Penunjang Dalam menjalankan tugasnya Mantri/Juru Pengairan perlu diberi fasilitas kendaraan bermotor. Untuk keperluan sebagai berikut : a. Penelusuran jaringan irigasi. melihat kondisi / Kerusakan Jaringan irigasi; b. Monitoring pembagian dan pemberian air ke petak tersier; AMERTHA NIRWANA. VI - 20 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Mengikuti kegiatan di tingkat Kecamatan (rapat koordinasi) d. Penyuluhan P3A/GP3A/IP3A di lapangan. Hasil inventarisasi di lapangan saat ini tidak ada mantrijuru pengairan yang bertanggung jawab atas bangunan-bangunan di lapangan dan tidak ada alat transportasi untuk penelusuran irigasi serta peralatan penunjang kegiatan operasi dan pemeliharaan. Tabel 6.14. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Sarana Penunjang D.I Batulicin ‘Bobet | Naar Tees Konda ‘Ueaian agian | Bagian | Keterangan ada | Malan «| sw * * TL SARANA PENUNIANG 9 T Peralaton OBP. = 11. Alatalatdacar untuk parelharaan ai 00 z 712 Perlenokapan person tuk operas 00 as, 72, Pealotan Seratunsuk pembershon IOMpUF 100 is 70 boot bagan 100%) bahar OF nn Rarsng/Pergarat “nora “FPAPOR 1 Sumber : Analisa Konsultan, 2018 6.2.5. Dokumentasi Bendung Batulicin selesai dibangun tahun 1987 dan ada 13 bangunan pengatur, untuk mendapatkan dokumentasi berupa data Dl, skema bangunan dan jaringan irigasi, gambar pelaksana (as built drawing) dan peta situasi konsultan menemui kesulitan karena sangat sedikit datanya. ‘Adapun skor kinerja dokumentasi dari hasil survey dan analisa oleh konsultan dan kunjungan ke kantor UPTD Batulicin bahwa kinerja dokumentasi D.l Batulicin dapat dilihat pada tabel berikut : AS AMERTHA NIRWANA. MI - 22 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Tabel 6.16. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Dokumentasi D.1 Batulicin Bobet | Nir Tn Konda Ural ‘Bagian | Baglan | Keterangan [Yang ada] Malsimum| = [os % * V-_DOKUMENTAS 20,00) TUNA, ToT 5 1. Bul Data DI ‘s000| 100 100] 2 2, Peta dan gaagambar 21, Data dinding oi Kantor Hidaka 7] 22. GambarPelaleana de 1 23 Stem larngan (pelalzana bargunan) [00 Tidak de i Sumber : Analisa Konsultan, 2018 6.2.6 Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) 6.2.6.1. Lembaga Petani Pemakai Air Untuk mendukung program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional salah satunya adalah peningkatan disektor pertanian yang berupa pembangunan bangunan air dan jaringannya. Hal tersebut perlu diadakan pemanfaatan air irigasi yang tepat guna, perlu juga adanya pengelolaan air dalam petak tersier dan jaringan utama serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi sebaik-baiknya. Tanpa adanya usaha secara menyeluruh maka manfaat dari bangunan saluran dan jaringan utama tidak akan tercapai. Pengembangan sistem irigasi tersier menjadi hak dan tanggung jawab perkumpulan petani pemakai air. Artinya, segala tanggung jawab pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi di tingkat tersier menjadi tanggung jawab lembaga Perkumpulan Petani Pemakai Air atau P3A (pada beberapa daerah dikenal dengan Mitra Cai, Subak, HIPPA). Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) adalah kelembagaan yang ditumbuhkan/ dibentuk petani yang mendapat manfaat secara langsung dari pengelolaan air dan jaringan irigasi, air permukaan, embung dan air tanah untuk mewujudkan sistem pengembangan dan pengelolaan air irigasi yang baik dan berkelanjutan, diperlukan kelembagaan yang kuat, mandiri, dan berdaya yang pada akhirnya mampu meningkatkan produltivitas dan produksi pertanian dalam mendukung upaya peningkatan kesejahteraan petani. Kelembagaan petani pemakai VI - 23 Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir air adalah lembaga/ institusi yang dibentuk oleh petani dan atau masyakarat dan atau pemerintah yang bertujuan untuk melaksanakan pengembangan dan atau pengelolaan air irigasi dalam rangka pemenuhan untuk mencukupi kebutuhan air irigasi di lahan pertanian para petani tersebut. Dalam rangka membentuk organisasi pemakai air pada tingkat desa, pemerintah telah berupaya mengorganisasikan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dengan memilih para pengurus dari kalangan petani sendiri. Upaya ini tidak selalu berhasil dan kira-kira hanya 15 % saja yang aktif. Tingkat keaktifan ini dapat dipengaruhi oleh tingkat kewengan P3A atas sumber utama yang terbata. Kinerja kelembagaan petani dapat dilihat dari struktur kelembagaan petani, dalam hal ini ialah menyangkut P3A, yang meliputi ketersediaan AD/ ART, program kerja. Selain itu kinerja kelembagaan petani dapat pula dilihat dari prasarana dan keaktifan anggota. Kinerja kelembagaan petani dapat dianalisis dengan cara berikut ini. Apabila struktur kelembagaan, prasarana dan keaktifan anggota memadai, misalnya saja AD/ ART tersedia, program kerja berjalan dengan baik, prasarana seperti peralatan bertani, gudang dan lain sebainya lengakap serta anggota turut aktif dalam kegiatan yang menyangkut irigasi maka kinerja kelembagaan petani dapat dikategorikan sangat baik. Jika salah satu elemen tidak memadai, misalnya buruknya kondisi prasarana, maka kelembagaan petani masih dapat dikatakan baik, jika dua diantara elemen kelembagaan petani tidak berjalan dengan baik maka dikatakan kinerja kelembagaan petani ialah buruk dan jika ketiga elemen tesebut tidak tersedia, maka kinerja kelembagaan petani tersebut dikatagorikankan sangat buruk. VI - 24 Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir 6.2.6.2. Penilaian kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Tabel 6.17. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I Batulicin Tis Kandi Ursian Keterargan [ng ada | Malcimam * * [Vi_PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A}. TUMLAH 70 AC NeTGR FIADES = ah [idakeads Pk B.aurlah GP3A, = ah ‘Cla 3A = = 8h 1. GP3A WHA sudah betadan Halas 700 15 2. Kari Kelebaqaan PIA (PA. 700 a5 Berkambang Tow Sedang berkembang " (60%) Belum berkembang " __(30%6) 3 Fapat Us Ulu / PBA Desa /GPIA dangan 70 z pengaratfrrting ‘2 bulonseka Tram Nbulansekai = 7 (60%) Adatidakterme 7 (40%)| Belun ada "10% PBA aif mengiku suv penelusranjaringan 700 7 5: Partsipas 2A dalam perbaian jorngen dan 70 z penanganan Bencana Alam lan P3A dgunekan untuk perbailan janingan sro) 2 —— 700%) 7, Panisipas P34 dalam perencanaan Tata Train 0 7 ‘dan Pengalolasan Ai Sumber : Analisa Konsultan, 2018 Penilaian Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I. Batulicin mencapai skor kinerja 0 dari skala 10. 6.2.6.3. Kontribusi Petani Dengan Kondisi Jaringan Irigasi Yang Ada Sekarang. Dari hasil survei dan pertemuan dengan P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) kondisi fisik Jaringan Irigasi Dl. Batulicin sudah mengalami penurunan fungsi. Hal ini disebabkan pemeliharaan yang masih kurang baik, akibat dari dana yang kurang memadai dan faktor usia dari fisik aringan itu sendiri. Kontribusi Petani dengan melalui perkumpulan Petani P3A di Jaringan Irigasi Batulicin dari hasil survai dan pertemuan yang diadakan, beberapa yang menjadi kesimpulan terkait dalam pengembalian fungsi jaringan irigasi Batulicin, antara lain : AS AMERTHA NIRWANA. VI - 25 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir = Perawatan saluran tersier dengan kegiatan galian waled/lumpur "= Perbaikan saluran tersier sesuai kemampuan petani = Kontribusi tenaga dan material untuk perbaikan sesuai dengan kemampuan = Pemeliharaan bangunan-bangunan pengambilan (bagi sadap/bagi/sadap) * Dil 6.3. Kinerja Sistim Irigasi D.. Batulicin Di dalam Peraturan Menteri Pekerjzan Umum dan Perumahan Rakyat No.12/PRT/M/ Tahun 2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi menjelaskan bahwa evaluasi kinerja sistem irigasi dinilai berdasarkan beberapa parameter yaitu : + Prasarana fisik * Produktivitas tamaman. = Sarana penunjang + Organisasi personalia + Dokumentasi * Kondisi kelembagaan P3A Evaluasi ini dilaksanakan setiap tahun dengan menggunakan formulir 1 (untuk Di utuh dalam 1 kabupaten/kota) dan 2 (untuk DI lintas kabupaten/kota) Indeks Kinerja Sistem Irigasi dengan nilai * 80-100: kinerja sangat baik + 70-79 : kinerja baik + 55-69: kinerja kurang dan perlu perhatian + <55:kinerja jelek dan perlu perhatian maksimal 100, minimal 55 dan optimum 77,5 Penentuan kinerja individual aset jaringan dapat dinilai oleh petugas operasi dan pemeliharaan jaringan yang berpengalaman. Untuk aset pendukung yang terdiri MERTHA NIRWANA. VI - 26 Pe AS Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir atas unsur kelembagaan, SDM, bagunan gedung, peralatan, dan lahan, kinerjanya ditentukan atas dasar perbandingan antara keberadaan dan kebutuhan aset pendukung, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan lrigasi. Adapun hasil analisa penghitungan kami dalam penilaian kinerja Daerah Irigasi Batulicin juga dapat dilihat pada rekapitulasi penilaian hasil analisa kami pada tabel berikut Tabel 6.18. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Kinerja Sistim Irigasi Di. Batulicin Rekap Skor Kinerja Min |Max| | Skor Kinerjal Prasarana Fisik (25 - 45) 25145 |: 23,05 Produktivitas tanam (10-15) | 10 | 15 | =: 6.11 [Sarana Penurjang (5 - 10) 5 [10 |: 0,00 Organisasi Personalia (7.5- 15) | 7.5 | 15 | : 0,00 Dokumentasi (2.5 - 5) 25|5 |: 1,00 IP3A/GP3A (5 - 10) 5 [10 |: 0,00 Total Skor Kinerja 55 | 100 30,16 Sumber :Analisa Konsultan, 2018 Secara keseluruhan kinerja sistim irigasi D.|. Batulicin adalah 30.16, artinya kinerja sistimnya JELEK DAN PERLU PERHATIAN (< 55%), hal ini dikarenakan D.| Batulicin usianya sudah mencapai 30 tahun lebih dan sebagian besar bangunan dan saluran selesai dibangun tahun 1987 dan saat ini sangat kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat, selain itu banyak areal sawah berubah atau alih fungsi menjadi karet dan kelapa sawit Kinerja D1. Batulicin ini antara lain Kondisi Prasarana : 3,05, Produktivitas tanam : 6.11, Sarana Penunjang : 0.00, Organisasi Personalia : 0.00, Dokumentasi : 1.00, Kondisi P3A: 0.00. Secara grafik dapat dilihat pada gambar di bawah ini : VI -27 Deon ence Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Skor Kinerja(%) 100,00% 5 sok 2 é 8 _ aon — & 3 3 + noon = & 3 3 s 2 ~» —£ & 5 am § Bo 2s 2 8 & s so,00% g 5 2 = a g 20.00% 5 3 . & 2 a 000% 20,00% é 5 10.0% 0.00% 0.00% 000% 00% 1 2 3 ‘ 5 6 Sumber : Analisa Konsultan, 2018 Gambar 6.11. Grafik Kinerja Sistim lrigasi D.1. Batulicin 64 _ Penilaian Kinerja D.! Sungai Bungur 6.4.1, Prasarana Fisik 1. Bangunan Utama. Daerah Irigasi Sungai Bungur di bawah kewenangan Pemerintah Pusat Balai Wilayah Sungai Kalimantan Il, Bendung Sungai Bungur berada di perbatasan antara Desa Betung dengan Desa Bekambit Kecamatan Pulau Laut Timur Kab. Kotabaru dibangun tahun 1988 oleh Direktorat Jenderal SDA, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Daerah Irigasi Sungai Bungur yang sudah terbangun meliputi 1 buah Saluran Induk sepanjang 3939 m dan sumber air berasal dari Sungai Bungur. Konsultan telah melaksanakan survey penelusuran (walkthrough) dan melakukan tracking dan marking di D.1 Sungai Bungur dengan alat GPS dan foto udara dengan drone diperoleh data-data koordinat penting di D.I Sungai Bungur sebagai berikut : MERTHA NIRWANA. VI - 28 Pe AS Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Tabel 6.19 Koordinat Penting di D.1 Sungai Bungur lb8.0 8,00 auss0s | 9617346 | 3°2741.8155" 116"12'24.8089" lbe.ta 12,00 | 41024 | 9617392 | 3°2740.3207" 11671228.6991" Par. Salt 9,00 ana | 9617347 | 327417921" 116°12°35.7628" Per. Sal2 aioo | 412495 | 9617356 | 3°2741.5059" 116°12°43.9623" Per. Sal 3 13,00 | 412673 | 961705 | 3°2739.9149" 116°12'49.7322" al, Pas. Jebol 8,00 aiz74s_| 9617430 | 3°27°39.1027" 116"12'52.0663" ats. Pasangan 8,00 a7 | 961740 | _3°2738.778" 116°12'52.9415" per. Sala 7,00 412806 | 9617478 | 3°27°37.5430" 116°12'57.2852" Par. Sal 8,00 aia2i3__| 9617526 | 3°27°35.9890" 116 13'7.2357" Per. Sal. 6 4,00 ai3aa6 | 9617624 | 3°2732.8037" 116713'14.7894" lpa.a 1100 | ai37s7_| sei7re1 | 3°27:28.3505" 11671324.8719" lb8.20 6,00 ai3790_| 96178ea_| _ 3°2724.3457" 116713'25.9446" [BB.2b 3,00 aigsis_| 9617960 | 3°2721.8713" 116°13'26 7568" Per. Sal 7 9,00 4i3839__| 9618048 | 3°27'19.0062" 116°1327.5369" Jats. Sal. Pasangan1 | 3,00 413967_| 961860 | 3°2712.1055" 116°1331.6907" lAwal Sal.Pasangan | 12,00 | 414276 | 9618774 | _3°2655.3747" 116°13'41.7183" lb8.2¢ 9,00 a3a7_| 61a | 3°2648.5051" 116713°44,0247" lse.2 1400 | 414377 | 9619071 | _3°2645.7052" 116713°44,9992" bts. sal. Pasangan2 | 1000 | 4iaaio | 9e1s92 | 326417656" 116713'46.0718" Boks 1100 | aiaasi | ge19598 | 3°2628.5458" 116713°48.7075" [Uung Saluran 10,00 | a1aso0_|_s619601_| _3°2628.4484" 116713°48,9992" Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Koordinat-koordinat yang diperoleh tersebut dan dikombinasi dengan hasil foto udara dengan drone diolah dan dianalisa menggunakan software Arc GIS diperoleh peta GIS DI Sungai Bungur sebagai berikut AMERTHA NIRWANA. MI - 29 Pete Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Sumber: Analisa Konsultan, 2018 Gambar 6.12. Peta GIS D.| Sungai Bungur Berdasarkan Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah lIrigasi, D.! Sungai Bungur mempunyai luas 3600 Ha dan menjadi kewenangan pusat tetapi berdasarkan analisa konsultan luasnya telah berkurang menjadi 856 Ha untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 6.20. Luas Daerah D.| Sungai Bungur No ‘Sumber Data Fungsional Total (Ha) ‘Sawah 1 [Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015 5 3,600.00 2 _ | Survey Konsitan Tahun 2018 19070 856.00 Sumber : Analisa Konsultan, 2018 VI - 30 A: AMERTHA NIRWANA. Pete Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan oo DI. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Adapun data teknis DI Sungai Bungur berdasarkan survey walkthrough konsultan adalah sebagai berikut : 1 Saluran Primer = 3939 M 2 Bangunan Bendung =1 buah 3. Bangunan Sadap =2 buah 4 Syphon =1 buah 5 Jembatan Kayu/Orang = 2 buah 6 —Gorong-gorong Pembawa =1 buah 7 Box Tersier =1 buah Hasil inventarisasi pada bangunan utama yaitu Bendung Sungai Bungur ini adalah sebagai berikut : a. Penilaian kondisi Bendung Sungai Bungur ‘Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.13. Mercu Bendung Kondisi mercu bendung adalah sebagai berikut : + Pada Mercu banyak lubang mengelupas di beberapa tempat tidak lebih dari 40% terjadi pancaran air/bocoran pada tubuh bendung + Pilar pada pintu kuras, dan atau terdapat retakan tidak lebih dari 40% Mi -31 Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir ‘Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.14 Sayap Bendung Kondisi sayap bendung adalah sebagai berikut = Sayap depan dan belakang pada bendung atau intake terdapat retakan kecil tidak lebih dari 40% = Lubang drainase (weep holes) sebagian besar kurang berfungsi yang dapat menimbulkan tekanan pada sayap dan mengakibatkan longsoran * Di sayap hulu dan hilir terdapat rumput dan tumbuhan liar. Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.15 Jembatan Bendung Pada gambar diatas menjelaskan bahwa hasil inventarisasi kondisi Bendung Sungai Bungur sudah terdapat jembatan di atas mercu bendung, bangunan jembatan ini lantainya terbuat dari kayu dalam kondisi rusak berat dan membahayakan pengguna jembatan. Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir b. Penilaian Kondisi Pintu-Pintu Bendung D.I. Sungai Bungur Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.16 Pintu Pengambilan (Intake) Bendung Sungai Bungur Kondisi pintu pengambilan (intake) adalah sebagai berikut : = Semua pintu tidak bisa dioperasikan dengan lancar secara hidrolis dan atau mekanis * Daun dan atau stang pintu yg terpasang dijumpai kebocoran dan atau bengkok. = Alat angkat (morhois) sil, spooring baja dalam keadaan rusak atau hilang total + Rumah pelindung pintu tidak terawat dan terdapat kerusakan dan bocor Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.17 Pintu Penguras Bendung Sungai Bungur Kondisi pintu penguras adalah sebagai berikut + Semua pintu tidak dapat dioperasikan * Daun pintu dan atau stang pintu yg terpasang dijumpai kebocoran atau bengkok Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir + Pilar-pilar tembok pintu penguras bendung, rumah pelindung pintu ada kerusakan sedang tetapi berfungsi <50% dari rencana. Tabel 6.21. Penilaian Kondisi Bangunan Sipil dan Pintu Pengatur Bendung Sungai Bungur Sa] WE Sel] 1 Women| |surey| Kandi] ngs | Koni ] Funct | A ete Baca lseo | ae La ves laao | ae la ser laao | aw. fe ana fss0 | ae lar lazo | ae tne laa | ae Pa On las0 | ae Misr Ur fpa0 | ae Ines lao | aw Pet 8 [Fi bao | ae vas | mo fe Pv fps0 | ae a5 [mo a a aR 5 5 as m7 198 195 a a ale la lalale Sumber: Analisa Konsultan, 2018 Keterangan: 8 = Baik, K = Kurang, BR = Buruk, TB = Tidak Berfungsi B=Boik, Ri AMERTHA NIRWANA. Mi - 34 Pete oo Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Tabel 6.22. Rekapitulasi Penilaian dan Skor Kinerja Bendung 7 PRASARANA FISIK JUMLAH 2133 4500 1 Bangunan Utama ‘Sub Juma 700. 13,00 Ti. Bendung 52.00 Too 260 5.00 Pada ares lsanyak bang Imengelypasal lbeberaps tempat ida eth cn |so% tad pancran pirooceran pad luouh bending 070 +00 b.sayap 5 sayap depan an belakong pada bending atau intake trdapat retaken ke tidak atin av om 053 ors Lanta Bending Terdopat banyak lerusanci ir yang ers 08s 100 3. Tanagi Penutup 060 7100 Jembatan bembatan nengala erusakan S0% dan| lashowartian teach kerutuhan ona 1 Papan Operas 0 Tidak ada 050 9. Misr Ukur Tada 025 fh Pagar engaman Tidak ade 025 12 Pa pint Bondung dan roda gai dapat doperastan 35.00 Ta 00 4. Pints Pergamtilan 5500 ems pied bisa dcperasitan lsengan lancer secarahidols dan Jtaumekaris 400 Pins Penguras Bendung semua pine dak laapat laoperasitan 400] Sumber: Analisa Konsultan, 2018 Hasil penilaian kinerja pada bangunan utama Bendung Sungai Bungur ini mencapai skor kinerja 7,00 dari skala 13.00. A C.V, AMERTHA NIRWANA Pe VI - 35 Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir 2. Saluran Pembawa 1 Saluran Induk Bendung ~ Bangunan Sadap BB. 2 Saluran induk Sungai Bungur memiliki panjang — sekitar 3939 Meter, dengan kondisi rusak berat dan fungsi buruk, dengan kritetia_penilaian kinerja sedang (60% - <80%). Tabel 6.23. Rekapitukasi Penilaian dan Skor Kinerja Saluran Pembawa D.L Sungai Bungur Bobet | Nit Tndeks Kondst Ursin Bagian | Bagian | Keterangan [Yang ada] Maisimamn x | % * * 2 SaluranPembawa: 51.00 Subjumiah [5.107 10 31, Kepasias tap sara cup wntikmembawe debi lpn pac ‘ebutuhorvrencara masoium 000 100 |oreropa sateen) 309) 5 mengatams perubanan dan] perurinan lapasias erturang — let| lao 0% ae lapastasreneane 22 Tinggi tang cup untuk wi] 100 Tope rmenghindaiimpahan setiap spat elama pengoperasian. | _ 23. Soma perbaikansalran telah 3000) 100 ox) 3 sles Sumber : Analisa Konsultan, 2018 3. Bangunan Pada Saluran Pembawa ‘Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.18. Bangunan Sadap BB.01 A GV, AMERTHA NIRWANA. MI - 36 Pete Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Sumber : Survey Penelusuran (Walkthrough) Konsultan, 2018 Gambar 6.19. Bangunan Sadap BB.02 Kondisi bangunan pengatur bangunan sadap BB. 01 dan bangunan sadap BB. 02 D.I Sungai Bungur semuanya mempunyai kondisi sebagai berikut : *Pintu pembagi dan atau sadap tidak bisa dioperasikan secara mekanis dan atau hidrolis. * Tidak tersedia petunjuk (manual) dan Tabel operasi pintu atau pembagi air © Mulai ada retakan dan longsoran pada bangunan * Di sekitar bangunan banyak ditumbuhi rumput dan tanaman liar Tabel 6.24. Penilaian Kondisi Dan Skor Kinerja Bangunan D. Sungai Bungur Jtemersete| Ser Kon | Pos! [Rois [Fn [et Fa Sumber : Analisa Konsultan, 2018 Keterangan: B= Baik, K = Kurang, BR = Buruk, TB = Tidak Berfungsi B=Baik, RR=Rusak Ringan, RB=Rusak Berot, K=Kurong, BR=Buruk AS AMERTHA NIRWANA. MI - 37 Pete Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan oe iL Sungat Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Kondisi bangunan pengatur Dl Sungai Bungur semuanya mempunyai kondisi sebagai berikut: + Pintu pembagi dan atau sadap tidak bisa dioperasikan secara mekanis dan atau hidrolis. «Tidak tersedia petunjuk (manual) dan Tabel operasi pintu atau pembagi air © Mulai ada retakan dan longsoran pada bangunan * Disekitar bangunan banyak ditumbuhi rumput dan tanaman liar AS AMERTHA NIRWANA. VI - 38 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Tabel 6.25. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Bangunan Pada Saluran Pembawa D.| Sungai Bungur ‘Babot | Nine Ta Kenai ean ‘Bagian | agian | Keterangan [Yong ada] Masimam see paca 3, Bangunan pada sluran pembawa ca Sublunish | 438 31. Banguran Pengstir (Bagi / Bag 00) 2 Sado /Sadop )lengkap dan berungs 2 Setiap sat dan tiap aq) 00 aay banguren pengatr pea Saluraninduk dan Sehurder Fade stip sodap terse. ECT IC aso] + 2, Pengukaran debit dapat dTokulon wie | 25 dengan rencana pengoperasian DI ' Pad BanguranPengombiion somo] 100 a (Bergurg fake. Pads tap bang nen pengatir sw] 0 aa] om (Bog) / 809i Sodap/ Sadop) Fads setian sadao terse. eto] 700 ou] om 5 BanguranPelengkap ert a0] 2 anlengkap Barvakterdapse cer /retak pecoh pada 2. Pad solr ind dan sehander ssa | 100 |isbang phon oul op lubang greng- oorong, tak olen. rip larinasey 7 Padh Banguren sR a wpe gotong-gorong.embatan talangcoss-drain ida ej sumbatan 3a Sema perbalan wahseesst a0 | 25 2: Pebsilan bangunan pengstir =o] iw oso] 1 (Bagi /8agi Sodan / Sadap) Mista lr, stlaliter dan sw] 10 Co randy mua ait. © Papan Operas io 05 d-Banguran pelengiap S500] 10 A Sumber : Analisa Konsultan, 2018 Dari hasil inventarisasi kami dilapangan dan anlisa perhitungan kinerja, serta mengacu pada jumlah 2 bangunan pengatur yang ada pada Daerah Irigasi Sungai Bungur, hasil penilaian kinerja prasarana fisik bangunan pada saluran pembawa Daerah Irigasi Sungai Bungur mencapai skor kinerja sekitar 4.38 dari skala 9.00. AMERTHA NIRWANA. Vi - 39 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir 4, Saluran Pembuang dan Bangunannya. Permasalahan akan muncul apabila ketersediaan air tidak mencukupi permintaan, namun disamping faktor ketersediaan air, kondisi dan fungsi saluran pembuang dan bangunan-bangunan pembuangnya juga dapat memunculkan permasalahan lain, salah satunya yaitu terjadinya banjir, oleh karenanya banjir yang terjadi di D.1. Sungai Bungur perlu diantisipasi oleh petani dan pengelola dengan pengelolaan saluran drainase dan penutupan pintu penyadapan di bendung, dan bangunan-bangunan pembuang di saluran induk. Dengan ini kinerja pada saluran dan bangunan-bangunan pembuang harus lebih di optimalkan. Adapun hasil inventarisasi bangunan dan saluran pembuang pada Daerah Irigasi Sungai Bungur adalah sebagai berikut: Saluran pembuang berupa saluran tanpa pasangan air dibuang ke sungai-sungai kecil yang ada di sekitar daerah irigasi Tabel 6.26. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Saluran Pembuang dan Bangunannya D.I Sungai Bungur oboe Nia Tn Konda Ursin "Yang ada | Mair ‘% % zo] « “21. Semua sluran pembuang dan 35.00] 100 vasp 3 barguranrya telah dibangun dan tereantum dalam daft peali- haraan sere tlah dprball dan bers. “FE Tidak ade massToh ban yang 00] 100 ss] 7 menggenng. Sumber: Analisa Konsultan, 2018 5. Jalan Masuk / Inspeksi Jalan-jalan inspeksi diperlukan untuk inspeksi, eksploits i dan pemeliharaan jaringan irigasi_ dan pembuang oleh Instansi Pengelola. Masyarakat boleh menggunakan jalan-jalan inspeksi ini untuk keperluan-keperiuan tertentu saja. Apabila saluran dibangun sejajar dengan jalan umum didekatnya, maka tidak diperlukan jalan inspeksi di sepanjang ruas saluran tersebut. Biasanya jalan inspeksi terletak di sepanjang sisi saluran irigasi. Jembatan dibangun untuk saling AS AMERTHA NIRWANA. VI - 40 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir menghubungkan jalan jalan inspeksi di seberang saluran irigasi/pembuang atau untuk menghubungkan jalan inspeksi dengan jalan umum. Jalan inspeksi Daerah Irigasi Sungai Bungur keseluruhannya berupa jalan tanah dengan lebar antara 1.5-2 m dan dapat dilalui kendaraan roda 2 (dua). Gambar 6.21. Jalan Inspeksi D.! Sungai Bungur Adapun Penilaian Kinerja Jalan Masuk/Inspeksi D.l, Sungai Bungur dapat dilihat pada tabel berikut: vii Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Tabel 6.27. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Jalan Masuk/Inspeksi Dil Sungai Bungur ‘Bobet Nir “Indes Konda Ursian agian | Bapian | Keterargan [Vang ada] Moleimam «| % * % 5. Jalon matul/ Inapekal 66.25 SubJumiah [265.4 rosertace hones lusakan dela nasuk ke 51Jalan masuk ke bangunan uta 6500] 100 ooraunan tama | 430] 2 dalam kandi bik et 40% 52 lon iepeks! danjeion apak amo} a0 aro] separjang saluantdsh dpetbald locas perbandingan Juri tangunan Jdon saturn yang $53. Soap tangunan dan saluan 500) 100 faapat dakses oss] 1 yang dipethara dapat dicapal lsengan muda so dengan mao Lo Sumber ; Analisa Konsultan, 2018 Dari hasil inventarisasi kami dilapangan, melihat kondisi dari seluruh jalan inspeksi dan jalan masuk menuju akses jaringan irigasi Daerah Irigasi Sungai Bungur, dari hulu sampai dengan hilir, hasil penilaian kinerja pada jalan masuk/inspeksi Daerah Irigasi Batulicin mencapai skor kinerja sekitar 2.65 dari skala 4. 6. Kantor, Perumahan dan Gudang Instansi atau Unit Pengelola yang bertanggung jawab dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan Bangunan Utama dan Bangunan Pengatur Batulicin secara langsung adalah Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA | BWS Kalimantan II. Di lokasi D.1 Sungai Bungur tidak terdapat kantor, perumahan dan gudang yang menjadi kantor UPTD sehingga tidak dapat dinilai kinerjanya atau skornya nol. & C.V, AMERTHA NIRWANA VI - 42. Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Tabel 6.28. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Kantor, Perumahan dan Gudang D.I Sungai Bungur “tobot | Nia Tne Konda ‘Urian || ae eee «| * * 6. Kantor, Perumahan dan Gudang ‘SubJuriah 5 61 Kantor memadl untuk Rarsng/Pergamat 100 fridak ad santo 1 pengama Mane 10 T 6 Peumahan memada uu Rarting Pengamat 7 o8 Hak ada uma Mansur 100_fiaga untuk PP as, 3 Gadang mernada ne fidak meri Rareng/PergamayUPTD 100 os 4 Tanguran waa 6D. i a5 ‘kot Baloe dan perengiapan 10 as dibangunaniain Sumber; Analisa Konsultan, 2018 6.4.2. Kinerja Produktivitas Tanam (Tahun Sebelumnya) Ketersediaan secara kuantitatif banyak dipengaruhi oleh aspek hidroklimatologi dan vegetasi. Biasanya tingkat ketersediaan air dinyatakan dengan keandalaan debit tersebut tersedia (debit andalan). Debit andalah debit minimum yang diandalkan ketersediaannya untuk dapat dimanfaatkan dengan tingkat kemungkinan terpenuhi tertentu. Analisa ketersediaan di bangunan pengambilan dapat dilakukan dengan analisa frekuensi terhadap debit normal yaitu debit minimum untuk kemungkinan terpenuhi 80%. Sistem giliran adalah cara pemberian air disaluran tersier atau saluran utama dengan interval waktu tertentu bila debit yang tersedia kurang dari faktor K. Sistem golongan adalah sawah dibagi menjadi golongan-golongan saat permulaan pekerjaan sawah bergiliran menurut golongan masing-masing. Faktor K adalah perbandingan antara debit tersedia di bendung dengan debit yang dibutuhkan pada periode pembagian dan pemberian air. K = Pada kondisi air cukup (faktor K=1),pembagian dan pemberian air adalah sama dengan rencana pembagian dan AS AMERTHA NIRWANA. VI - 43 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir pemberian air. Pada saat terjadi kekurangan air (K<1),pembagian dan pemberian air disesuaikan dengan nilai faktor K yang sudah dihitung. Ketersediaan air pada sistem Jaringan Irigasi Sungai Bungur diperoleh dari Sungai Bungur melalui Bendung Sungai Bungur yang dimanfaatkan untuk irigasi. Oleh karena itu keandalan ketersediaan air DI. Sungai Bungur untuk memenuhi kebutuhan air irigasi sangat tergantung pada tingkat keandalan Sungai Bungur. Rencana pola tata tanam bertujuan untuk meningktakan efisiensi penggunaan air dan menambah luasan serta intensitas tanaman, rencana pola tata tanam disesuaikan dengan pola tata tanam yang sudah berjalan dengan mempertimbangkan kondisi ketersediaan air, lahan tersedia dan tingkat ekonomis tanaman yang berlaku, Perhitungan imbangan air dilakukan dengan membandingkan jumlah kebutuhan air dengan jumlah ketersediaan air pada sistem jaringan irigasi Sungai Bungur. Dengan neraca air dapat diketahui keandalan Sungai Bungur dalam memenuhi kebutuhan air pada sistem jaringan irigasi Sungai Bungur. Apabila terjadi surplus maka kelebihan air dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan air yang bernilai ekonomis, dan apabila terjadi defisit maka periu dilakukan optimalisasi pembagian air. Imbangan air (Neraca Air) pada sistem Irigasi Sungai Bungur adalah perbedaan antara ketersediaan air dengan jumlah seluruh kebutuhan air yang dilayani. Kinerja pelayanan air meliput : tingkat kecukupan air dan tingkat ketepatan memperoleh air. Rencana penyediaan air tahunan dibuat oleh instansi teknis tingkat kabupateny/ tingkat provinsi sesuai dengan kewenangannya berdasarkan ketersediaan air (debit andalan) dan mempertimbangkan usulan rencana tata tanam dan rencana kebutuhan air tahunan, kondisi hidroklimatologi, Adapun penilaian kinerja pada Ketersediaan Air dan Indeks Pertanaman pada Daerah Irigasi Sungai Bungur sebagai berikut AS AMERTHA NIRWANA. VI - 44, Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Tabel 6.29. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Produktivitas Tanaman D.| Sungai Bungur taba | Nia Tn Ken Ursin ‘Bagian | Bagian | Keterangan [Yang ada | Malsimum | | “| TT PRODINTIVITAS TAN 0 woman [56s] aE (Tahun seb) 7-Pemeruan lucha a | 10 a] Faltore) 3 esl uaranar ce| ass [ ie aa] Tons poera zl) / ] [nt | Musi Taram | Tana iL (Ha) Mt 72070 use tugser wrt 19070 wi Tho] —— Ser) Prism] 300 Iie) fades Fonaramon 3a eng ac = (6/00 frowns Reals Lins | 7250 —[¢0) ann = eviaxt00% 3. Prodiias Pad to|_aai| ae] 2 ronnie aaa Tia ona) nosis pada ade Talib) (enna) Prosi Roan Bee poi = tovamio0 Bs prods pac yn a > ada fort mata Prosertace Proc ita pC) ets 100%. Sumber: Analisa Konsultan, 2018 6.4.3, Sarana Penunjang Dalam menjalankan tugasnya Mantri/Juru Pengairan perlu diberi fasilitas kendaraan bermotor. Untuk keperluan sebagai berikut: fe. Penelusuran jaringan irigasi. melihat kondisi / Kerusakan Jaringan irigasi; f. Monitoring pembagian dan pemberian air ke petak tersier; Mengikuti kegiatan di tingkat Kecamatan (rapat koordinasi). Penyuluhan P3A/GP3A/IP3A ze lapangan. Hasil inventarisasi di lapangan saat ini tidak ada mantri/juru pengairan yang bertanggung jawab atas bangunan-bangunan di lapangan dan tidak ada alat AMERTHA NIRWANA. VI - 45 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir transportasi untuk penelusuran irigasi serta peralatan penunjang kegiatan operasi dan pemeliharaan. Tabel 6.30. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Sarana Penunjang D.I Sungai Bungur Bobet | Nir Tn Konda Ursin ‘Bagian | Bagian | Keterangan [Yang ada] Malsimum| «| m % * TL SARANA PENUNJANG TOMAR 7 1 Peralatan O8P. Sub Juma 2 77, Alot alat diearuntikpemel arson ih 700 [dakads z 112 Petlengkapan personl with operas 7100 [Tidak ads as 72. Peralatan brat untuk pembesian input 70 [Tidak aa 35) dan pemelharaantanggul E Tiarsporas Subsuriah z 21. Rorang/Pengamat (Sepeda motor) 700 [aka 7 22 Jawani (Sepeds mot) 100 [Tidak ads as 23. PPA/POB ( Sepeda) 00 [Tidak acs as TAY aat lator Peloksona OP ‘Suburi 2 31. Parabot dasa urtukkantor 00 [Tidak ade i 32 Alat kev i tantor 700 |iak ae 7 “FAlt Komuniasr ‘Sub Juri 2 41. Jtingan komuriasiyang memadal 00 |Fidakads z Lunt Ranting/engamat -Subdin O38 iskeaas Sumber: Analisa Konsultan, 2018 6.4.4, Organisasi Personalia Kinerja jaringan irigasi dapat dilihat dari pengelolaan jaringan irigasi berdasarkan ketersediaan sumber daya manusia atau kondisi organisasi personalianya, disamping itu juga biaya OP sebagai penunjang kelestarian fungsi dan ketersediaan air yang mencukupi permintaan sepanjang tahun, karena pengelolaan jaringan_irigasi merupakan pekerjaan yang tidak mudah untuk dilaksanakan. Di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.12/PRT/M/ Tahun 2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan lrigasi menjelaskan bahwa : Kepala Ranting/pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil : 1 orang + 5 staff per 5.000 ~ 7.500 Ha, Mantri /Juru pengairan : 1 orang per 750 ~ 1.500 Ha, Petugas Operasi Bendung (POB) : 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa pekerja untuk bendung besar, Petugas Pintu Air (PPA): 1 orang per 3 ~ 5 bangunan sadap dan bangunan bagi pada saluran berjarak antara 2 - 3 km atau daerah layanan 150 sd. 500 AS AMERTHA NIRWANA. VI - 46 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir ha. Namun pada hasil inventarisasi kami dilapangan tidak ada organisasi personalia pada D.l. Sungai Bungur ini. Tabel 6.31. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Organisasi Personalia D.1 Sungai Bungur TW ORGANISASI PERSONALIA TUMLAH 5 1. Organisas OBP telah disusun dengan balan Suburi z 5 bbtasan tanggungjawab dan tugas yang jes “U1, Raring/Pengamat oo _|idakads z 2 Juan =| 00 Fa = 2 113. PPNFOB ‘00 Fidalcads 7 Personals ‘Sub Juma = [40 1. Kum] urdah seal dengan abunaan ur/Mara To) |ridakads 7 = PPA/POR = [100 Fridakads = 3 22> 70°% PPAPOR Pegawal jer 700 [bila => 70% bobot agian 100%) Seman aida pabamOP Rarsng Pergamat a0 7 = Jawan [100 3 2 —PPA/POR = [ico 7 Sumber: Analisa Konsultan, 2018 64.5. Dokumentasi Bendung Sungai Bungur selesai dibangun tahun 1988 dan ada 2 bangunan pengatur, untuk mendapatkan dokumentasi berupa data Dl, skema bangunan dan jaringan irigasi, gambar pelaksana (as built drawing) dan peta situasi konsultan tidak menemukan data yang dimaksud. Tabel 6.32 Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Dokumentasi D.l Sungai Bungur V_ BOKUMENTASI = JUMLAK : T Buk Date TT 2 2 Peta dan gamargambar 21. Data dining oi Kantor "a0 [aa [74 22. GambarPelaleana "00 friak ad 1 23 kerr Jang (pealsana Slbargurar) =| 100 Fridak ads a Sumber : Analisa Konsultan, 2018 & C.V, AMERTHA NIRWANA Mi - 47, Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir 64.6 _ Kinerja Perkumpulan Peta 6.4.6.1. Lembaga Petani Pemakai Untuk mendukung program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional salah satunya adalah peningkatan disektor pertanian yang berupa pembangunan bangunan air dan jaringannya, Hal tersebut perlu diadakan pemanfaatan air irigasi yang tepat guna, perlu juga adanya pengelolaan air dalam petak tersier dan jaringan utama serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi sebaik-baiknya. Tanpa adanya usaha secara menyeluruh maka manfaat dari bangunan saluran dan jaringan utama tidak akan tercapai. Pengembangan sistem irigasi tersier menjadi hak dan tanggung jawab perkumpulan petani pemakai air. Artinya, segala tanggung jawab pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi di tingkat tersier menjadi tanggung jawab lembaga Perkumpulan Petani Pemakai Air atau P3A (pada beberapa daerah dikenal dengan Mitra Cai, Subak, HIPPA). Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) adalah kelembagaan yang ditumbuhkan/ dibentuk petani yang mendapat manfaat secara langsung dari pengelolaan air dan jaringan irigasi, air permukaan, embung dan air tanah untuk mewujudkan sistem pengembangan dan pengelolaan air irigasi yang baik dan berkelanjutan, diperlukan kelembagaan yang kuat, mandiri, dan berdaya yang pada akhirnya mampu meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian dalam mendukung upaya peningkatan kesejahteraan petani. Kelembagaan petani pemakai air adalah lembaga/ institusi yang dibentuk oleh petani dan atau masyakarat dan atau pemerintah yang bertujuan untuk melaksanakan pengembangan dan atau pengelolaan air irigasi dalam rangka pemenuhan untuk mencukupi kebutuhan air irigasi di lahan pertanian para petani tersebut. Dalam rangka membentuk organisasi pemakai air pada tingkat desa, pemerintah telah berupaya mengorganisasikan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dengan memilih para pengurus dari kalangan petani sendiri. Upaya ini tidak selalu berhasil dan kira-kira hanya 15 % saja yang aktif. Tingkat keaktifan ini dapat dipengaruhi oleh tingkat kewengan P3A atas sumber utama yang terbata. Kinerja kelembagaan petani dapat dilihat dari struktur kelembagaan VI - 48 Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir petani, dalam hal ini ialah menyangkut P3A, yang meliputi ketersediaan AD/ ART, program kerja. Selain itu kinerja kelembagaan petani dapat pula dilihat dari prasarana dan keaktifan anggota. Kinerja kelembagaan petani dapat dianalisis dengan cara berikut ini. Apabila struktur kelembagaan, prasarana dan keaktifan anggota memadai, misalnya saja AD/ ART tersedia, program kerja berjalan dengan baik, prasarana seperti peralatan bertani, gudang dan lain sebainya lengakap serta anggota turut aktif dalam kegiatan yang menyangkut irigasi maka kinerja kelembagaan petani dapat dikategorikan sangat baik. Jika salah satu elemen tidak memadai, misalnya buruknya kondisi prasarana, maka kelembagaan petani masih dapat dikatakan baik, jika dua diantara elemen kelembagaan petani tidak berjalan dengan baik maka dikatakan kinerja kelembagaan petani ialah buruk dan jika ketiga elemen tesebut tidak tersedia, maka kinerja kelembagaan petani tersebut dikatagorikankan sangat buruk. 6.4.6.2. Penilaian kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Tabel 6.33. Rekapitulasi Penilaian Dan Skor Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.1 Sungai Bungur iat Bobet | Ni ond Ursian agian | agian | Ketorangan [Yang ads] Maksim sos. % * 'Vi_PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A) JUMLAH 70 Ahan PA Desa = = Bh Tidakads PB B.surlah GPaA. = ah ‘Carla 3A = =a 1 GA) PA sah bebadan ula 100 is 2: Kani Kelemagaan IA / 2A 700 as Berkemborg Tom Sedang berkembang ” (60%) Belum berembang " (30%) 3 Fapat Us Ulu / PBA Desa /GPIA dangan 1} z pengarat/rarting ‘zbulon sek Tam 1 bulanselal (60% Ada ida teratur (40%) | -etum ad (0%) _ - PBA att mengikil suvel/penelusuranatngan 100 7 5. Partisipas P2A dalam perbaikan janngan dan 700 2 penanganan Bencana Alam len P3A fgunakan untuk prballan jaingan 100 z [Etemier 100%) 7, Parisipad P2A dalam porencanaan Tata Taramn 10 T ddan Pengalolavan Air Sumber: Analisa Konsultan, 2018 AS AMERTHA NIRWANA. vi - 49 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Penilaian Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I. Sungai Bungur mencapai skor kinerja sekitar 0.00 dari skala 10. 6.4.6.3. Kontribusi Petani Dengan Kondisi Jaringan Irigasi Yang Ada Sekarang. Dari hasil survei dan pertemuan dengan P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) kondisi fisik Jaringan Irigasi D.|. Sungai Bungur sudah mengalami penurunan fungsi. Hal ini disebabkan pemeliharaan yang buruk, akibat dari dana yang kurang memadai dan faktor usia dari fisik jaringan itu sendiri. Kontribusi Petani dengan melalui perkumpulan Petani P3A di Jaringan Irigasi Sungai Bungur dari hasil survai dan pertemuan yang diadakan, beberapa yang menjadi kesimpulan terkait dalam pengembalian fungsi jaringan irigasi Batulicin, antara lain : * Perawatan saluran tersier dengan kegiatan galian waled/lumpur * Perbaikan saluran tersier sesuai kemampuan petani = Kontribusi tenaga dan material untuk perbaikan sesuai dengan kemampuan = Pemeliharaan bangunan-bangunan pengambilan (bagi sadap/bagi/sadap) = Dil 6.5. Kinerja Sistim Irigasi D.I. Sungai Bungur Di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.12/PRT/M/ Tahun 2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi menjelaskan bahwa evaluasi kinerja sistem irigasi dinilai berdasarkan beberapa parameter yaitu : + Prasarana fisik + Produktivitas tanaman = Sarana penunjang + Organisasi personalia * Dokumentasi AS AMERTHA NIRWANA. VI - 50 Pe Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP DI. Batulicin dan oe i Sing ung rv! atmantn Sean poran * Kondisi kelembagaan P3A Evaluasi ini dilaksanakan setiap tahun dengan menggunakan formulir 1 (untuk Di utuh dalam 1 kabupaten/kota) dan 2 (untuk DI lintas kabupaten/kota) Indeks Kinerja Sistem Irigasi dengan nilai * 80-100: kinerja sangat baik + 70-79 : kinerja baik + 55-69: kinerja kurang dan perlu perhatian + <55:kinerja jelek dan perlu perhatian maksimal 100, minimal 55 dan optimum 77,5 Penentuan kinerja individual aset jaringan dapat dinilai oleh petugas operasi dan pemeliharaan jaringan yang berpengalaman. Untuk aset pendukung yang terdiri atas unsur kelembagaan, SDM, bagunan gedung, peralatan, dan lahan, kinerjanya ditentukan atas dasar perbandingan antara keberadaan dan kebutuhan aset pendukung, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Adapun basil analisa penghitungan kami dalam penilaian kinerja Daerah Irigasi Batulicin juga dapat dilihat pada rekapitulasi penilaian hasil analisa kami pada tabel berikut Tabel 6.34. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Kinerja Sistim Irigasi Dil. Sungai Bungur Rekap Skor Kinerja Min |Max| | Skor Kinerja' |Prasarana Fisik (25 - 45) 25145]: 21,33 Produktivitas tanam (10 - 15) io | 15 |: 5,63 [Sarana Penunjang (5 - 10) 5 [10]: 0,00 Organisasi Personalia (7.5-15) | 7,5 | 15 | : 0,00 Dokumentasi (2.5 - 5) 25] 5 |: 0,00 IP3A/GP3A (5 - 10) 5 [10]: 0,00 Total Skor Kinerja 55 | 100 26,95 Sumber: Analisa Konsultan, 2018 vi - 51 Deon ence Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Di. Batulicin dan oo DL. Sungai Bungur Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Akhir Secara keseluruhan kinerja sistim irigasi Du. Sungai Bungur adalah 26.95, artinya kinerja sistimnya JELEK DAN PERLU PERHATIAN (< 55%), hal ini dikarenakan D.I Sungai Bungur usianya sudah mencapai 30 tahun dan sebagian besar bangunan dan saluran selesai dibangun tahun 1988 dan saat ini sangat kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Kinerja D.1. Sungai Bungur ini antara lain Kondisi Prasarana : 21.33, Produktivitas tanam : 5.63, Sarana Penunjang : 0.00, Organisasi Personalia : 0.00, Dokumentasi : 0.00, Kondisi P3A: 0.00. Secara grafik dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Skor Kinerja(%) 100,00% $0,00% 80,00% 70,00% Produktifitas Tanam & g 3 £ iw €0,00% Dokumentasi 50,00% IP3AGP3A 40,00% 30,00% Organisasi Personalia Sarana Peninjang 20,00% 10,00% 0,00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 1 2 a 4 5 6 Sumber : Analisa Konsultan, 2018 Gambar 6.22 Grafik Kinerja Sistim Irigasi D.1. Sungai Bungur AS AMERTHA NIRWANA. VI - 52 Pe

Anda mungkin juga menyukai

  • Hijrah Nabi Muhammad Saw
    Hijrah Nabi Muhammad Saw
    Dokumen14 halaman
    Hijrah Nabi Muhammad Saw
    Meiivina B'beBh
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen7 halaman
    Bab 1
    Meiivina B'beBh
    Belum ada peringkat
  • Peng-3 PJ 2014
    Peng-3 PJ 2014
    Dokumen1 halaman
    Peng-3 PJ 2014
    Meiivina B'beBh
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan Rei
    Surat Pernyataan Rei
    Dokumen3 halaman
    Surat Pernyataan Rei
    Meiivina B'beBh
    100% (1)
  • Hypno Sleep
    Hypno Sleep
    Dokumen10 halaman
    Hypno Sleep
    Meiivina B'beBh
    Belum ada peringkat
  • A1
    A1
    Dokumen5 halaman
    A1
    Meiivina B'beBh
    Belum ada peringkat
  • Besi
    Besi
    Dokumen4 halaman
    Besi
    Meiivina B'beBh
    Belum ada peringkat
  • Besi
    Besi
    Dokumen4 halaman
    Besi
    Meiivina B'beBh
    Belum ada peringkat