1. Pengertian Otitis Media Akut (OMA) adalah peradangan sebagian atau seluruh
mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel
mastoid yang terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengobati penyakit
otitis media akut di
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Kibin Nomor : 450/
/PKM/I/2019 tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Prosedur 1. Alat dan bahan
a. Lampu kepala
b. Spekulum telinga
c. Aplikator kapas
d. Otoskop
1/3
luar (bulging) berwarna kekuningan.
- Pada stadium perforasi terjadi ruptur membran timpani dan
nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar.
- Pada stadium resolusi bila membran timpani tetap utuh, maka
perlahan-lahan akan normal kembali. Bila telah terjadi
perforasi, maka sekret akan berkurang dan mengering.
c. Pada pemeriksaan penala yang dilakukan pada anak yang lebih
besar dapat ditemukan tuli konduktif .
7. Bagan alir
3/5
Dokter melakukan
Dokter melakukan pemeriksaan fisik
anamnesis kepada kepada pasien
pasien.
Dokter menentukan
diagnosis kepada
pasien
Dokter memberikan
penatalaksanaan kpada pasien
Petugas merujuk
pasien ke layanan
sekunder jika Dokter melakukan
memenuhi kriteria
konseling dan edukasi
rujukan otitis media
akut
perubahan diberlakukan
4/5
OTITIS MEDIA AKUT
No. Kode :
Terbitan :
Daftar :
No. Revisi
Tilik
Tgl mulai Berlaku :
UPT Puskesmas
Kecamatan Kibin :
Halaman
Unit : …..........………………………………………………….......
Nama Petugas : ……….........………………………………………………….
Tanggal Pelaksanaa : .............……………………………………………………....
5/5
No Kegiatan Ya Tidak TB.
1. Apakah Petugas melakukan anamnesis kepada pasien.
a. Pada anak, keluhan utama adalah rasa nyeri di dalam
telinga dan demam serta ada riwayat batuk pilek
sebelumnya.
b. Pada anak yang lebih besar atau dewasa, selain rasa
nyeri terdapat pula gangguan pendengaran dan rasa
penuh dalam telinga.
2. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien.
a. Dapat ditemukan demam
b. Pemeriksaan dengan otoskopi untuk melihat membran
timpani:
- Pada stadium oklusi tuba Eustachius terdapat
gambaran retraksi membran timpani, warna membran
timpani suram dengan reflex cahaya tidak terlihat.
- Pada stadium hiperemis membran timpani tampak
hiperemis serta edema.
- Pada stadium supurasi membran timpani menonjol ke
arah luar (bulging) berwarna kekuningan.
- Pada stadium perforasi terjadi ruptur membran timpani
dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang
telinga luar.
- Pada stadium resolusi bila membran timpani tetap
utuh, maka perlahan-lahan akan normal kembali. Bila
telah terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan
mengering.
c. Pada pemeriksaan penala yang dilakukan pada anak
yang lebih besar dapat ditemukan tuli konduktif .
7/5
fasialis, mastoiditis, labirinitis, dan infeksi sistem
saraf pusat. Miringotomi merupakan terapi third-
line pada pasien yang mengalami kegagalan
terhadap dua kali terapi antibiotik pada satu
episode OMA.
6. Apakah Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada
pasien dan keluarganya?
Serang,………………2019
Pelaksana / Auditor
(……………………………)
8/5