Jl. Kecak No. 9A Gatot Subroto Timur, Denpasar – Bali 80239, Telp./Fax. (0361) 427699
Website: www.stikeswiramedika.ac.id e-mail: stikes_wikabali@yahoo.co.id
Sesak Nafas
Sesak Nafas
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan pasien sejak 1 bulan
yang lalu. Sesak sering timbul saat pasien melakukan aktivitas ringan bahkan saat
istirahat sekalipun. Pasien juga mengeluhkan dirinya gampang lelah, dan sering terbangun
pada malam hari karena sesak. Sesak sedikit berkurang bila pasien beristirahat dengan
posisi berbaring setengah duduk. Untuk itu pasien tidur dengan diganjal 2 bantal. Sesak
dirasakan semakin berat sejak 2 minggu belakangan ini. Sesak nafas tidak disertai dengan
batuk ataupun nafas yang berbunyi. Sesak juga tidak dipengaruhi oleh cuaca panas atau
dingin. Pasien juga mengeluhkan tidak selera makan dan bila makan akan terasa penuh
dan semakin sesak. Sebelumnya pasien sudah merasakan timbulnya sesak sejak 9 tahun
31
yang lalu. Dan pasien juga sudah sering ( > 5 x) dirawat di ICCU RSUD Mangusada
karena sesaknya itu.
Selain itu pasien juga merasakan bengkak pada kedua kakinya sejak 2 minggu sebelum
MRS. Bengkak semakin bertambah, tidak nyeri dan lambat kembali saat ditekan. Selain
itu pasien juga merasakan perutnya dan tangannya juga membengkak sejak 3 hari sebelum
MRS.
Riwayat Allergi :
Riwayat Pengobatan:
1. Pasien pernah dirawat di RS dengan keluhan yang sama yaitu sesak nafas sejak tahun
2010 (9 tahun yang lalu)
2. Tidak ada riwayat tekanan darah tinggi
3. Tidak ada riwayat kencing manis
1. Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit seperti ini.
2. Tidak ada anggota keluarga yang meninggal mendadak karena serangan jantung
maupun memiliki riwayat sakit jantung
3. Terdapat riwayat tekanan darah tinggi dalam keluarga.
4. Tidak ada riwayat kencing manis dalam keluarga.
32
Jalan Nafas : Paten Tidak Paten
RR : 24 x/mnt
Sputum: Ya , Warna: ... ... ... Konsistensi: ... ... ... Volume: ... … Bau: … …
Tidak
Oksigenasi : ... ... lt/mnt Nasal kanul Simpel mask Non RBT mask RBT Mask
Tidak ada
Drainase :
Kondisi trakeostomi:
keterangan: … …
33
Masalah Keperawatan:
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas ditandai dengan sesak
nafas, pernafasan cepat dan dalam, pola nafas tidak teratur, dispnea, terdapat pernafasan
cuping hidung, terdapat retraksi otot bantú nafas, pernafasan vesikuler, ronchi (+), RR =
24x/menit
Nadi : Teraba Tidak teraba N: 90x/mnt
Pucat : Ya Tidak
Sianosis : Ya Tidak
Diaphoresis: Ya Tidak
JVP: -
CVP: -
keterangan:
Masalah Keperawatan:
34
(Khusus PICU/NICU) Refleks Sucking (+/-)
P : gagal jantung
R : dada
S : 5 (0-10)
T : saat beraktivitas
keterangan: … …
Masalah Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologi ditandai dengan ischemia,
gelisah, meringis, P : gagal jantung, Q : tertimpa benda berat, R : dada, S : 5 (0-10), T :
saat beraktivitas
Nyeri pinggang: Ada Tidak
keterangan: … …
Masalah Keperawatan:-
35
Keluhan : Mual Muntah Sulit menelan
TB : 170 cm BB : 75 kg
Minum : Frekuensi ... ... gls /hr Jumlah : ... ... cc/hr
NGT: Terpasang
Frekuensi BAB : ... ...x/hr Konsistensi: ... ... .. Warna: ... ... darah (+/-)/lendir(+/-)
Stoma: -
keterangan: … …
Masalah Keperawatan: -
(Muskuloskletal & Integumen)
BONE
36
Penetrasi : Ya Tidak Lokasi ... ...
Makan/minum :0 1 2 3 4
Mandi :0 1 2 3 4
Toileting :0 1 2 3 4
Berpakaian :0 1 2 3 4
4; Tergantung total
Masalah Keperawatan:
37
(Fokus pemeriksaan pada daerah trauma/sesuai kasus non trauma)
Kepala dan wajah : normocephali, distribusi rambut merata, rambut tidak mudah
dicabut
Mata : pupil bulat isokor, konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+)
Telinga : normotia, sekret -/-
Hidung : septum lurus ditengah, sekret -/-
Mulut : mulut kering (-), lidah kotor (-), papil eutrofi, mukosa tidak
hiperemis.
Gigi – geligi caries : tidak ada gigi yang tanggal
Tenggorokan : tonsil t1/t1 tenang, faring hiperemis (-)
Leher : Deviasi trakea (-), JVP 5+4 cm H20, KGB tidak teraba membesar,
otot bantu pernafasan (-)
Thorax depan : Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Fremitus raba dextra = sinistra Perkusi : Sonor pada seluruh lapangan
paru
Thorax belakang : Inspeksi : Bentuk simetris, lordosis (-), kifosis (-), skoliosis (-),
gerak nafas simetris
HEAD TO TOE
38
Dada :
Abdomen : Inspeksi : Cembung, sikatriks (-), striae (-), dilatasi vena (-)
Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar, lien, ginjal sulit
dinilai, pembesaran KGB inguinal (-)
Extremitas : akral hangat, edema lengan (+/+), edema tungkai (+/+), jenis pitting,
sianosis -/-, terdapat bekas luka akibat alergi obat
PsikoSosialKultural
Keluarga pasien mengatakan hubungan social pasien dengan teman, tetangga, masyarakat,
keluarga maupun kerabat sangat baik dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
dan budaya di sekitar tempat tinggal pasien.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ht 57,2 % 38,8 – 50 %
39
Rabu 2 Cl 93 mmol/dL 135 - 145mmol/dL
oktober 2019
GDS 177 mg/dL 70 – 140 mg/dL
Ht 55,4 % 38,8 – 50 %
40
TERAPI
Selasa 1 Captopril 3x1 / hari Oral Untuk menurunkan tekanan Untuk wanita hamil
Oktober 2019 darah tinggi, untuk mencegah tidak boleh
gagal jantung, melindungi mengkonsumsi obat
ginjal dari bahaya akibat captopril, batuk
diabetes dan meningkatkan kering (salah satu
kelangsungan hdup setelah efek samping yang
serangan jantung sering muncul)
mual, diare, sakit
kepala, rasa lelah,
mati rasa pada jari
41
Perindopril 1x1/ hari Oral Hipertensi, gagal jantung
kongestif (menurunkan
kambuhan stroke dalam Anak – anak,
kombinasi dengan indapamid kehamilan, pasien
pada pasien dengan riwayat hemodialisis,
penyakt serebrofaskuler) menyusui, renal
arteri stenosis,
pasien dengan
riwayat herediter
atau ideopatik
angiodema yang
berkaitan dengan
penyakit yang
melibatkan
penghambat enzim
pengkonfersi
Data Diagnosa
No Interpretasi
Subyektif & Obyektif Keperawatan
RR : 24 x/mnt
Ada Pernafasan Cuping
hidung
Ada Retraksi otot bantu
nafas
Pernafasan cepat dan
dalam
Dispnea
Pernafasan vesikuler
Ronchi (+)
Pola nafas tidak teratur
42
2 DS: Nyeri Akut
DO:
Ischemia
Gelisah
Meringis
P: gagal jantung
Q: tertimpa benda berat
R: dada
S: 5 (0-10)
T: saat beraktifitas
3 Ds: Penurunan curah
jantung
Pasien mengatakan lemas
Do:
DO:
- Dispnea
- Ischemia
- Sesak nafas
5 DS: Hipervolemia
DO:
- Edema perifer
43
- Dispnea
- Distensi venajugularis
44
RENCANA KEPERAWATAN KRITIS
1. Tidak terdapat
dispnea
2. Tidak
Setelah
menggunakan
dilakukan
tindakan otot bantu
keperawatan nafas
1
selama 3 x 24 3. Frekuensi
jam diharapkan
pola nafas nafasdalam
efektif rentan normal
(16-20x/menit)
4. Kedalaman
nafas normal
1. Tidak ada
Setelah
keluhan nyeri
dilakukan
tindakan 2. Pasien tampak
keperawatan tidak meringis
2
selama 3 x 24 3. Tidak terdapat
jam diharapkan
tidak adanya sikap protektif
nyeri 4. Pasien tampak
tidak gelisah
46
TINDAKAN KEPERAWATAN KRITIS
No. Paraf
No Tgl/Jam Implementasi Evaluasi
Dx.
1
EVALUASI KEPERAWATAN KRITIS
S:
O:
A:
P:
2
3
4