menghebohkan hingga Perdana Menteri saat itu, Lee Kwan Yew senior turun tangan dan
mengeluarkan dekrit tentang orang lansia di Singapura.
Dikisahkan ada orang kaya raya di sana mantan Pengusaha sukses yang mengundurkan diri dari
dinia bisnis ketika istrinya meninggal dunia. Jadilah ia single parent yang berusaha membesarkan
dan mendidik dengan baik anak laki-laki satu-satunya hingga mampu mandiri dan menjadi
seorang Sarjana.
Mr Lee Kwan Yew ini ternyata terkenal sebagai orang yang sangat berbakti kepada orangtuanya
dan menghargai para lanjut usia (lansia). Sehingga, agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Mr
Lee mengeluarkan Kebijakan / Dekrit yaitu "Larangan kepada para orangtua untuk tidak
mengwariskan harta bendanya kepada siapapun sebelum mereka meninggal. Kemudian, agar
para lansia itu tetap dihormati dan dihargai hingga akhir hayatnya, maka dia buat Kebijakan
berupa Dekrit lagi, yaitu agar semua Perusahaan Negara dan swasta di Singapura memberi
pekerjaan kepada para lansia. Agar para lansia ini tidak tergantung kepada anak menantunya dan
mempunyai penghasilan sendiri dan mereka sangat bangga bisa memberi angpao kepada cucu-
cucunya dari hasil keringat mereka sendiri selama 1 tahun bekerja.
Anda tidak perlu heran jika Anda pergi ke Toilet di Changi Airport, Mall, Restaurant, Petugas
cleaning service adalah para lansia. Jadi selain para lansia itu juga bahagia karena di usia tua
mereka masih bisa bekerja, juga mereka bisa bersosialisasi dan sehat karena banyak bergerak.
Satu lagi sebagaimana di negeri maju lainnya, PM Lee juga memberikan pendidikan sosial yang
sangat bagus buat anak-anak dan remaja di sana, bahwa pekerjaan membersihkan toilet, meja
makan diresto dsbnya itu bukan pekerjaan hina, sehingga anak-anak tsb dari kecil diajarkan
untuk tahu menghargai orang yang lebih tua, siapapun mereka dan apapun profesinya.
Sebaliknya, Anak di sana dididik menjadi bijak dan terus memelihara rasa hormat dan sayang
kepada orangtuanya, apapun kondisi orangtuanya.
Meskipun orangtua mereka sudah tidak sanggup duduk atau berdiri,atau mungkin sudah
selamanya terbaring diatas tempat tidur, mereka harus tetap menghormatinya dengan cara
merawatnya.
Gambar Ilustrasi
Peristiwa menjadi heboh dan cerita Pak Samhudi tersebar di dunia maya. Netizen pun riuh
memprotes keras perlakuan tak adil pada Pak Samhudi. Sejatinya guru memang harus memberikan
arahan pada murid agar menjadi anak yang baik dan berbudi pekerti. Namun malah dipandang
sebagai kekerasan. Ratusan guru dari berbagai daerah di Jawa Timur pada Rabu (29/6/2016)
datang ke pengadilan negeri untuk memberi dukungan moril pada Pak Samhudi. Mereka
membawa spanduk bertuliskan 'Orangtua yang anaknya tidak mau ditegur guru di sekolah,
silahkan didik sendiri dan buat ijazah sendiri .
Orangtua Arif boleh-boleh saja menuntut Pak Samhudi ke meja hijau. Namun mereka tidak sadar,
kelakuan anak mereka rupanya memang menyedihkan. Sebuah akun Instagram dengan nama
@syafiraf2784 mengunggah foto Arif dan temannya tengah merokok, padahal usia mereka masih
di bawah 18 tahun. Kalau sudah begini bapaknya Arif mau menuntut siapa? Sungguh miris