Anda di halaman 1dari 3

Etiologi

Menurut Blane (1916) infeksi pada neonates dapat melalui beberapa cara
1. Infeksi anternatal
Kuman mencapai jani melalui peredaran darah ibu ke plasenta.Kuman melewati baatsa
plasenta dan mengadakan intervilositas masuk ke vena umbilicus sampai ke janin. Kuman
tersebut seperti:
a. Virus rubella, poliomyelitis, koksakie, variola, dan lain-lain
b. Sprokaeta: sifilis
c. Bakteri: jarang sekali, kecuali E, coli dan listeria
Infeksi intranatal:
a. Partus yang lama
b. Pemeriksaan vagina yang terlalu sering
Infeksi postpartum
a. Penggunaan alat-alat dan perawatan yang tidak steril
b. Cross infection (infeksi yang telah ada di rumah sakit)

Klasifikasi
Infeksi pada neonates dapat di bagi dalam dua golongan besar.
1. Infeksi berat (major infection)
a. Sifilis kogenital
Biasanya terjadi pada masa antenatal, yang disebabkan oleh Treponema pallidum
b. Sepsi neonatorum
Dapat terjadi pada antenatal dan postnatal
c. Menginitis
Biasanya didahului sepsis, penyebab utamnya adalah E. coli. pneomokokus, stafikokus,
dan sebagainya.
d. Pneumonia kognital
Terjadi pada masa intranatal karena adnya aspirasi likuor amnion yang septik.
e. aspirasi
Terjadi padamasa postnatal, merupakan penyebab kematian utama pada bayi BBLR
(berat badan lahir rendah) terjadi aspirasi pada saat peberian makan karena reflex
menelan dan batuk yang belum sempurna
f. Pneumonia karena airborn infection
Infeksi terjadi karena berhubungan dengan orang dewasa yang menderita infeksi
saluran pernapasan.
g. Pneumonia stafilokukas
Biasanya terjadi pada neonates yang lahir di rumah sakit
h. Diare epidemic
Infeksi yang menyebabkan kematian yang tinggi, disebabkan oleh E. Colli yang
bersifat pathogen. Ada dua macam kuman pathogen.
 Gastroenteritis E. colli
 Salmpnelosisi.
i. Pielonefritis
Infeksi yang mengenai ginjal bayi
j. Ostitis akut
Disebabkan oleh metastasis sarang infeksi stafilokokus
k. Tetanus neonatorum
Disebabkan oleh Clostridium yang bersifat anaerob dan mengeluarkan eksotosin
yang neurotropik.
1. Infeksi ringan
a. Pemfigus neonatorum
Gelombang jernih yang berisi nanah yang kemudian kemerahan pada kulit disebabkan
oleh stafilokokus.
b. Oftalmia neonatorum
Infeksi genokokus pada konjungtiva waktu melewati jalan lahir.
c. Infeksi pusat
Disebabkan oleh stafilokokus aureus, sehingga menimbulkan nanah, edema, dan
kemerahan pada ujung pusat.
d. Moniliasis
Kandida albikans merupakan jamur yang sering ditemukan pada bayi yang dapat
menyebabkan stomatitis, diare, dermatitis , dan lain-lain.
Patofisiologi
Patofisiologi dimulai dengan masukanya bakteri dan mengontaminasi sirkulasi sitemik.
Bakteri melepaskan endotoksin dan menyebabkan terganggunya proses metabolisme secara
progresif. Pada keadaan fulminan (tiba-tiba berat) dapat menyebabkan kerusakan dan kematian sel
karena aktivitas sepsis dengan komplemen. Hasilnya menyebabkan penurunan perfusi jaringan,
asidosis metabolic, serta syok yang menyebabkan disseminated intravascular coagulation (DIC)
dan kematian.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinin dari infeksi neonates di mulai tanpa gejala, tanda-tanda ringan,
menggigit, iritabel, letargi, gelisah, dan keinginan menyusu yang kurang dapat menjadi tanda-
tanda utama. Temperatus yang tidak stabil dapat meninggi atau kurang dari normal (biasanya
hipotermia terjadi pada bayi BBLR). Perubahan warna kulit, lambatnya waktu pengisian kapiler,
perubahan denyut jantung, frekuensi napas, berat badan tiba-tiba turun, pergerakan kurang,
muntah, dan diare menjadi nyata pada keadaan penyakit yang progresif. Selain itu, dapat terjadi
edema, salerema purpura atau perdarahan, icterus, hepatosplenomegali, dan kejang. Umumnya
dapat dikatakan bila bayi itu “not doing well” kemungkinan besar ia menderita infeksi.
Manifestasi lainnya adalah data laboratorium yang tidak stabil (khususnya hipoglikemia)
dan neutropenia. Diagnosa dapat dikonfirmasikan dengan kultur darah yang positif. Kultur ini
dapat memakan waktu 48 jam. Sedangkan perjalanan sepsis dapat mengakibatkan kematian dalam
beberapa jam, Oleh karena itu, kita harus memulai terapi antibiotic secepatnya, Antibiotik dapat
tidak dilanjutkan kultur darah negative dan bayi tidak menunjukkan dejala sepsis.
Neonatus terutama BBLR yang dapat tetap hidup selama 72 jam pertama dan bayi tersebut
menunjukakan gejala penyakit atau menderita penyakit kongenital tertentu. Namun tingkah
lakunya berubah dapat dicurigai terjadi infeksi (Huchinson, 1972).

Anda mungkin juga menyukai