Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
id 80
Laporan Kasus
Abstrak
Pendahuluan: Neurofibroma adalah tumor saraf yang cukup sering dijumpai, tetapi hanya beberapa kasus
yang melibatkan telinga tengah yang pernah dilaporkan. Kasus: Dilaporkan seorang perempuan berusia 51 tahun
dengan keluhan telinga kiri berair, hilang timbul sejak 30 tahun yang lalu. Pasien dilakukan tindakan
timpanomastoidektomi dinding utuh telinga kiri, intraoperatif ditemukan jaringan granulasi beserta jaringan berpapil-
papil di liang telinga. Hasil patologi anatomi adalah neurofibroma dengan kalsifikasi. Kesimpulan: Neurofibroma
merupakan suatu tumor yang dapat muncul dimana saja di tubuh. Adanya neurofibroma bersamaan dengan OMSK
diduga akibat peranan inflamasi yang mencetuskan timbulnya tumor. Tatalaksana dan follow up yang baik dapat
memberikan hasil yang memuaskan.
Kata kunci: Neurofibroma, Telinga Tengah, OMSK tipe aman fase tenang
Abstract
Introduction: Neurofibroma are nerve tumors that relatively common, but only a few cases involving the
middle ear have been reported. Case Report: Reported a 51 -year -old woman, with chief complain discharge coming
out from her left ear since 30 years ago intermittently. We performend tympanomastoidectomy canal wall up to her,
intraoperatif we found that granulation tissue with some papilomatous tissue. The results of anatomic pathology was
neurofibroma with calcification. Conclusion: Neurofibroma is a tumor that can arise anywhere. We suggest there was
a role of inflammation that casuse this neurofibroma accompanied with chronic suppurative otitis media A good
treatment can bring a satisfactory result to this case.
dapat diandalkan untuk menskrining MPNST. Namun mastoid dan osikel. Setiap pasien dengan otore kronis
demikian, individu dengan pleksiform neurofibroma harus mendapat pemeriksaan otoskopi dengan teliti
harus mencermati jika terdapat nyeri yang dan dibersihkan liang telinganya. Bila terdapat
berkelanjutan pada tumornya, cepatnya pertumbuhan perforasi, ditegakkan dengan diagnosis OMSK.
tumor, pengerasan dari tumor atau kelemahan atau Kemudian ditentukan apakah ada tanda komplikasi
kebas pada lengan atau kaki pada penderita yang memerlukan pengobatan segera, bila tidak ada
pleksiform neurofibroma. Ini adalah tanda terjadi komplikasi, ditentukan tipe OMSK, tipe benigna atau
perubahan ke arah keganasan, dan oleh karena itu, tipe bahaya. 6,7
morbiditas dari pleksiform neurofibroma lebih tinggi Penatalaksanaan OMSK untuk kasus dimana
daripada dermal/kutaneus neurofibroma.2,3,4 penyakitnya secara medis tidak dapat sembuh akibat
onsetnya dan tendensi progresifitas penyakitnya
Tatalaksana Neurofibroma sebaiknya mendapat terapi operatif. OMSK yang
Manajemen pembedahan adalah satu- disertai peradangan mukosa difus, karena diikuti
satunya terapi jika neurofibroma telah menyebabkan dengan osteitis dan pembentukan jaringan granulasi di
disabilitas, nyeri atau perubahan bentuk. Reseksi kavum timpani dan rongga mastoid umumnya sukar
komplit dari suatu neurofibroma sangat sulit karena diatasi dengan medikamentosa saja. Tujuan jangka
sifatnya yang infiltrative, masalah dengan perdarahan panjang adalah usaha menutup perforasi membran
dan situasi anatomi secara umum. Manajemen timpani dan memperbaiki pendengaran secara
pembedahan dari neurofibroma secara umum konservatif maupun operatif. 6,7
memerlukan perhatian terhadap luasnya reseksi
tambahan dengan perkiraan kemungkinan rekuren Inflamasi dan Tumor
dan hilangnya fungsi dari organ tersebut.1,4,5 Peradangan dikatakan sebagai penyebab
Neurofibroma berkembang sepanjang usia, tumor yang ditemukan berdasarkan, epidemiologi dan
dan dipegaruhi oleh kehamilan dan pubertas. Pada gambaran klinis. Tumor umumnya ditimbulkan oleh
dewasa pengangkatan tumor secara subtotal agen infeksius yang menginduksi reaksi inflamasi
menyebabkan rendahnya angka kekambuhan. Untuk pada organ spesifik tidak terkait satu sama lain.
meminimalisir angka kekambuhan post operatif, Namun demikian, secara umum terdapat patogenesis
sangat penting untuk memotong tumor sampai batas yang sama.8,9,10
bebas tumor minimal 1 mm karena sempitnya lokasi. Tumor pada dasarnya adalah suatu penyakit
tanpa menyebabkan kehilangan fungsi fisiologis.1,4, 5 kronis yang diduga timbul akibat faktor usia,
urbanisasi, dan gaya hidup yang tidak sehat. Adanya
Otitis Media Supuratif Kronis. inflamasi kronis yang dikarakteristikkan adanya
Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) adalah peningkatan level peradangan sistemik dari sitokin dan
radang kronis telinga tengah dengan perforasi protein yang terkait dengan inflamasi (C- reaktif
membran timpani dan riwayat keluarnya sekret dari protein) adalah suatu mekanisme yang
telinga (otore) tersebut lebih dari tiga bulan. OMSK mendasarinya.8,9,10
dibagi menjadi dua tipe, tipe aman dan tipe bahaya.6,7 Bertambahnya usia, faktor makanan, dan
Terjadinya otitis media disebabkan oleh tidak aktif secara fisik, mutasi dan kesalahan pada
banyak faktor antara lain infeksi virus atau bakteri, replikasi, polusi lingkungan, radiasi dan sinar
gangguan fungsi tuba, alergi, kekebalan tubuh, ultraviolet saat ini juga dikaitkan dengan tumorigenesis
lingkungan dan sosial ekonomi. Kadang infeksi Namun demikian, inflamasi yang menetap dari suatu
berasal dari telinga luar masuk ke telinga tengah infeksi atau autoimun merupakan temuan yang sangat
melalui perforasi membran timpani. Maka terjadilah bermakna pada kejadian tumorigenesis. Peradangan
proses inflamasi. Kelainan ini akan mengakibatkan memainkan peranan yang sangat penting pada tiap
terperangkapnya bakteri dalam mukosa telinga derajat perkembangan tumor, termasuk inisiasi,
tengah, kadang terbentuk jaringan granulasi pada promosi, perubahan menadi keganasan, invasi dan
daerah tersebut.6,7 metastasis. Infamasi juga mempengaruhi sistem imun
Mukosa telinga tengah mempunyai dan respon terhadap terapi. 8,9,10
keampuan untuk kembali normal, namun bila terjadi Hubungan antara peradangan dan tumor
perforasi membran timpani yang permanen, mukosa pertama kali di cetuskan oleh Galenus sekiar 1800
telinga tengah akan terpapar ke dunia luar sehingga tahun yang lalu. Dia menyimpulkan bahwa tumor yang
memungkinkan terjadinya infeksi berulang setiap muncul akibat inflamasi jaringan, dan kedua hal ini
waktu. Bila tidak terjadi infeksi maka mukosa telinga memiliki patofisiologi yang sama. Satu abad
tengah tampak tipis dan pucat, jika terdapat fokal kemudian, Virchow mengkonfirmasi hipotesis
infeksi terjadilah infeksi eksaserbasi akut yang ditandai Galeneus akibat ditemukannya leukosit pada tumor,
dengan sekret yang mukoid atau mukopurulen, dan sehingga yang ditemukan kaitan antara inflamasi dan
pulsasi di dekat tuba eustachius.6,7 kanker, dan pada dekade terakhir telah jelas
Episode berulang dari otore dan perubahan ditemukan adanya hubungan bahwa inflamasi
mukosa menetap ditandai juga dengan osteogenesis, memainkan peranan penting pada tumorigenesis.
erosi tulang dan osteitis yang mengenai tulang Hanya sedikit jenis tumor yang disebabkan oleh
mutasi gen. Banyak faktor lingkungan yang menjadi
penyebab dan faktor risiko tumor yang berhubungan posterior faring tenang. Dilakukan test penala
dengan inflamasi. Pada pemeriksaan subklinik, didapatkan hasil tuli konduktif pada telinga kiri. Pasien
inflamasi yang tidak terdeteksi dapat menjadi faktor kemudian didiagnosis Otitis Media Supuratif Kronis
penting terjadinya tumor. 8,9,10 (OMSK) tipe aman fase aktif. Dilakukan Computed
Inflamasi berpengaruh pada setiap tahap dari Tomography (CT) Scan mastoid, kultur sekret telinga,
tumorigenesis, dari inisiasi melalui promosi tumor, audiometri. Terapi ofloksasin tetes telinga dan H2O2
sampai progresi ke metastasis. Dalam perkembangan 3% sebanyak 2 x 5 tetes pada telinga kiri dan
antitumorigenik dan imun protumorigenik ikut berperan siprofloksasin tablet 2 x 500 mg.
dalam suatu mekanisme perdangan. Jika tumor tidak
ditolak oleh tubuh, maka efek protumorigenik menjadi
dominan. Signaling pathway yang memediasi efek
protumorigenik dari inflamasi sering terkait dengan
tumorigenesis. Beberapa komponen imun dan
inflamasi yang tidak ditemukan pada satu tahap dari
tumorigenesis, dapat menjadi sangat penting pada
tahap lainnya. 8,9,10
Menurut Trevisani et al seperti dikutip oleh diderita oleh siapa saja, namun keberadaan tumor ini
Ghosh1, eksisi komplit mungkin dilakukan jika tidak di telinga tengah masih jarang ditemui dalam literatur.
terdapat kontraindikasi. Lesi yang luas mungkin Ditemukannya neurofibroma pada pasien ini,
memerlukan rekonstruksi. Tumor ini umumnya sering tidak menjadikannya di diagnosis menderita
kambuh lagi dan memerlukan terapi paliatif.1 Pada neurofibromatosis tipe 1, karena tidak memenuhi
kasus ini lesi selama 3 bulan follow up secara kriteria diagnosis. Kasus Neurofibroma pada telinga
otoskopi tidak ditemukan adanya penebalan di liang tengah dapat muncul dari saraf Arnold (cabang
telinga. auricular dari nervus vagus) atau saraf Jacobson
Hasil audiometri tiga bulan pasca tindakan (cabang timpani dari saraf kranial kesembilan).
adalah 48,75 dB. Hal ini sesuai karena intraoperatif Pada kasus ini, neurofibroma ditemukan
didapatkan destruksi maleus. Pada keadaan hilangnya bersamaan dengan OMSK, walaupun belum dapat
maleus dan atau inkus dan atau stapes, kopling dipastikan hubungan antara inflamasi kronis dengan
osikuler hilang, bersama dengan bertambahnya kejadian tumor dapat dipertimbangkan.
kopling akustik karena hilangnya halangan membran Pada kasus ini dilakukan
timpani. Tuli konduktif (ABG) sekitar 60 dB yang timpanomastoidektomi dinding utuh dan follow up
disebabkan oleh hilangnya kopling osikel akan selama tiga bulan tidak menunjukkan adanya
diperbaiki sedikit oleh bertambahnya kopling akustik kekambuhan. Tatalaksana dan follow up yang teratur
sebesar sekitar 10-20 dB karena hilangnya hambatan dapat memberikan hasil akhir yang baik.
oleh membran timpani yang tak ada lagi. Sebagai
resultante, ABG akan menjadi sekitar 49 dB. 6 DAFTAR PUSTAKA
Hasil patologi anatomi mendiagnosis tumor
1. Gosh SK, Chakraboroty D, Ranjan R, Barman D.
yang ditemukan adalah neurofibroma, hal ini tidak
Neurofibroma of the External Ear- Case Report.
semata-mata langsung menjadikan pasien didiagnosis
Indian J-. Otolaryngol. Head Neck Surg. 2008;
sebagai penderita neurofibromatosis, khususnya NF
60: 289-290.
tipe 1. Menurut sebuat review oleh POSNA (Pediatric
2. Spyk SL, Thomas N, Cooper DN, Upadhayaya
Orthopaedic Society of North America) seperti yang
M. Neurofibromatosis type I- associated tumours:
dikutip oleh Ghosh et al1 terdapat juga penderita yang
their somatic mutational spectrum and
memiliki neurofibroma namun tidak menderita
pathogenesis. Human Genomic. Vol 5. N0 6.
neurofibromatosis tipe 1 (NF1). Hal yang sama juga
2011; 623-690
teradi pada pasien ini. Tidak ditemukan adanya tanda
3. Baykal C, Yazgano KD. Neural skin tumor in
NF1 pada pasien ini. Adapun tanda NF1 adalah
clinical atlas of skin tumors. London. Spinger.
ditemukannya minimal dua delapan kritria, yaitu café-
2014. 231-243
au-lait spots, dengan diameter lebih dari 15 mm pada
4. Minoda R, Ise M, Murakami D, Kumai Y, Yumoto
pasien post pubertal, adanya bintik-bintik di ketiak atau
E. Surgical removal of diffuse-type neurofibroma
inguinal, ditemukan dua atau lebih neurofibroma,
involving the auditory external canal in a patient
ditemukan dua atau lebih iris hamartomas, adanya
with neurofibroatosis type 1. Int. Adv. Otol. 2012;
optic glioma, gangguan pada tulang, adanya keluarga
8: (3) 497-502.
yang juga memiliki kriteria tersebut. 1,14,15
5. Miyamoto RT, Campbell RL, Roos KL, Worth
Pada kasus ini neurofibroma ditemukan
RM. Contemporary management of
dengan OMSK. Sebagaimana telah diketahui, proses
neurofibromatosis. Ann Otol Rhinol Laryngol 100:
peradangan memiliki peranan penting dalam
1991; 38-43
terbentuknya tumor. Menurut Rosana Risquest,
6. Helmi. Otitis Media Suppurative Kronik. Jakarta.
spesialis dalam bidang proses inflamasi di Universitas
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 42-
Washington di Seattle USA, seperti yang dikutip oleh
74.
Hunter11 mengatakan bahwa sudah jelas infeksi kronis
7. WHO. Chronic suppurative otitis media burden of
terlibat pada setiap level dari tumorigenesis. Termasuk
illness and management option. Child and
inisiasi, promosi, konversi ke arah keganasan, invasi,
Adolescent Health and Development Prevention
dan metastasis akhir. Dijelaskan pula bahwa proses
of Blindness and Deafness. WHO Geneva,
awal mengikutsertakan kerusakan DNA yang
Switzerland 2004.
diakibatkan oleh oksigen reaktif yang diproduksi oleh
8. Lustig LR, Jackler RK. Neurofibromatosis type I
sel imun. Alur inflamasi pada proses ini sudah jelas,
involving the external auditory canal. Otolayngol
dan diduga mengikutsertakan signaling dan cross-talk
Head Neck surg 1996; 114:299-307.
antara sel tumor dan host sistem imun. Ditambah pula
9. Grivennikov SI, Greten FR, Karin M. Immunity,
peran microenvironment dari inflamasi sangat penting
inflammation and cancer. Cell, 2010; 140; 883-
untuk semua tumor, meskipun mekanisme penyebab
899.
belum dipastikan sepenuhnya. 11
10. Okada F. Inflamation-related carcinogenesis:
current findings in epidemiological trends, causes
SIMPULAN and mechanisms. Yonago Acta Medicina 2014;
Neurofibroma adalah suatu tumor selubung 57: 65-72
saraf perifer yang dapat muncul dimana saja dan