Anda di halaman 1dari 1

A.

KESIMPULAN
Dapat disimpulkan dari masalah diatas bahwa, gejala yang dapat timbul pada
penyakit bronkopneumonia pada anak adalah demam, anak gelisah, retraksi dada,
batuk, muntah. Dengan adanya gejala-gejala diatas pada An. A maka penulis
menegakkan 3 diagnosa, yang pertama hipertermi b.d proses infeksi bakteri dengan
intervensi kompres hangat, memonitor warna kulit, memantau TTV terutama suhu,
menganjurkan penggunaan pakaian yang tipis, peningkatan konsumsi cairan, dan
kolaborasi pemberian antibiotik. Kedua ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d
mukus yang berlebihan dengan intervensi posisikan semi fowler, memonitor status
pernafasan, auskultasi suara nafas untuk mengetahui adanya suara nafas tambahan,
kolaborasi pemberian terapi nebulizer. Dan yang ketiga keseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b.d asupan diet kurang adekuat dengan intervensi memonitor BB
tiap hari, monitor dan meningkatkan intake cairan dan makanan, memonitor
BAK,BAB, dan adanya muntah, kolaborasi pemberian nutrisi melalui intravena.
Penulis memprioritaskan diagnosa hipertermi terlebih dahulu daripada
ketidakefektifan bersihan jalan nafas dikarenakan keluhan pertama An.A saat datang
ke RS adalah demam 3 hari dan belum turun, saat di cek suhu An. A 39oC, maka segera
diberikan intervensi secara kolaborasi pemberian obat penurun demam (paracetamol)
dan hipertermi sendiri jika tidak diatasi dapat menimbulkan risiko syok pada anak.
Sedangkan untuk masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas saat dilakukan
pemeriksaan SpO2 masih dalam rentang normal 98%, dan An.A masih bisa bernafas
normal dan tidak sesak, hanya saja ada sekret dijalan nafasnya dan An.A belum bisa
mengeluarkan sekret secara maksimal, dan diberikan intervensi kolaborasi terapi
nebulizer untuk membantu pengeluaran sekret.
Pemberian intervensi yang dilakukan untuk mengatasi masalah disesuaikan
dengan buku Nursing Interventions Classification (NIC) dan fasilitas yang ada di
ruangan mendukung tim untuk melakukan intervensi. Evaluasi dilakukan setiap hari
dengan menggunakan metode SOAP. Setelah dilakukan intervensi selama tiga hari,
masalah hipertermi dapat teratasi, masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas dan
keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi dan intervensi dapat
dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai