PELAKSANAAN
117
4.1.3 Hambatan
Pada minggu pertama mahasiswa masih kesulitan dalam menyamakan
persepsi dalam pendokumentasian model MAKP pada pelaksanaanya
pendokumentasian dirasa masih kurang optimal kemudian PJ yang masih bingung
dalam melaksanakan perannya sehingga banyak pendokumentasian rekam medis
pasien yang terlewat atau tidak lengkap. Mahasiswa juga belum memahami tugas
dari Karu dan Perawat Penanggunjawab.
4.1.4 Dukungan
Pembimbing klinik dan perawat ruang Gelatik Rumah Sakit Jiwa Menur
memberikan kesempatan kepada mahasiswa praktek manajemen dan memberi
masukan, saran yang bersifat positif serta bertambahnya intensitas mahasiswa
untuk berkumpul bersama sehingga mahasiswa mampu belajar
mendokumentasikan model MAKP dan menjalankan tugas dan peran masing-
masing dengan baik dan benar.
4.2.2 Pelaksanaan
Pada minggu kedua sampai ketiga, kelompok mulai dibagi menjadi 3 shift
(pagi: 1 karu dan 2perawat, sore: 2 perawat, malam: 2 perawat) dengan peran
yang terjadwal sebagai kepala ruangan, PJ dan PA.
Kepala ruangan yang berperan dalam menentukan BOR dan memantau
kinerja PJ dan PA. Perawat Primer berperan menentukan intervensi yang akan
dilakukan pada pasien serta memantau perkembangan pasien yang dikelolanya
selama 24 jam sedangkan perawat associate berperan malaksanakan intervensi
118
yang telah di program oleh perawat primer dan mendokumentasikan tindakan
yang telah dilakukan (Jadwal peran, uraian tugas dan jadwal dinas terlampir).
4.2.3 Hambatan
1) Mahasiswa kurang memahami konsep MAKP sehingga menyulitkan pada
saat pelaksanaan langsung serta pelaksanaan pada pasien
2) Keterbatasan jumlah anggota kelompok menyebabkan pembagian tugas
4.2.4 Dukungan
1) Kepala ruangan dan staf mendukung pelaksanaan metode asuhan
keperawatan Primer
2) Adanya mahasiswa praktik yang berkenan membantu kelompok kami
menjadi perawat asosiate tambahan
3) Adanya sarana dan prasarana yang mendukung
4.3 Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
(1) Pengorganisasian
(2) Man (M1)
(3) Material (M2)
(4) Method (M3) :
(a) Penerapan MAKP
(b) Penerimaan Pasien Baru
(c) Sentralisasi Obat
(d) Timbang Terima
(e) Supervisi
(f) Ronde Keperawatan
(g) Discharge planning
(h) Dokumentasi Keperawatan
(5)Money (M4)
(6)Marketing (M5)
4.3.1 Pengorganisasian
Ketua : Fadhia Itafiah, S.Kep
Wakil : Aflah Yusri Sa’adah, S.Kep
Sekretaris : Finta Yana, S.Kep
Bendahara : Alifia Rachma, S.Kep
Penanggung Jawab Kegiatan
Penanggung Jawab MAKP : Ninik Indrawardani, S.Kep
119
Penanggung Jawab SO : Moh. Imron Zulfikarifni, S.Kep
Penanggung Jawab TT : Ach. Fauzi, S.Kep
Penanggung Jawab RK : Lu’luil Barroqoh, S.Kep
Penanggung Jawab SV : Moh. Imron Zulfikarifni, S.Kep
Penanggung Jawab DP : Ach. Fauzi, S.Kep
Penanggung Jawab Doc : Ninik Indrawardani, S.Kep
Penanggung Jawab PPB : Aflah Yusri Sa’adah, S.Kep
1. M1(MAN)
1. Persiapan
Penilaian dan pengawasan M1 (Man) pada perawat ruangan dilakukan
pada tanggal 26 Agustus 2019 - 21 September 2019, dengan menghitung
kebutuhan tenaga perawat berdasarkan metode Douglas pada pasien di Ruang
Gelatik RS Jiwa Menur Surabaya.
2. Pelaksanaan
Proses pelaksanaan kegiatan penghitungan kebutuhan tenaga perawat
dilakukan oleh mahasiswa praktik profesi manajemen kepada pasien di Ruang
Gelatik RS Jiwa Menur Surabaya sejak tanggal 26 Agustus 2019 - 21 September
2019 menggunakan metode Douglas. Rerata jumlah tenaga perawat di Ruang
kelolaan menurut metode Douglas per hari yaitu 7 orang shift pagi, 2 orang shift
siang, 1 orang orang shift malam (tanpa struktural) dengan rerata BOR 98 %.
3. Hambatan dan Dukungan
Selama menjalankan praktek profesi manajemen, kelompok mengalami
hambatan dalam ketenagaan karena jumlah pasien tidak seimbang dengan tenaga
kelompok yang ada. Oleh karena itu kami meminta bantuan dari teman-teman
mahasiswa lain menjadi tenaga bantuan perawat asosiate. Sehingga pelayanan
kesehatan dapat diberikan secara optimal pada pasien kelolaan.
Dukungan terhadap pelaksanaan profesi manajemen juga diperoleh dari
pembimbing klinik, tenaga keperawatan ruangan, serta pegawai rumah sakit lain
dengan memberikan saran, masukan, dan bantuan tenaga tentang ketenagaan.
2. M2 (MATERIAL)
1. Persiapan
Menyiapkan proposal TAK cuci tangan dan poster cuci tangan
120
2. Pelaksanaan
Selama praktik profesi, TAK dan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa yang
praktek di ruang gelatik
3. Hambatan
Tempat untuk mencuci tangan untuk pasien tidak ada sabunnya, sehingga
pasien hanya mengunakan air yang mengalir
4. Dukungan
Terdapat fasilitas handrub dan kebiasaan mencuci tangan bersama sebelum
makan.
121