Anda di halaman 1dari 5

Skenario A Blok 16 Tahun 2019

Seorang laki-laki 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam tinggi sejak 2 hari yang
lalu, keluhan tambahan nyeri pinggang sebelah kanan.

Riwayat Perjalanan Penyakit : Demam tinggi 2 hari, hilang timbul, disertai menggigil,
mual, muntah, nyeri pinggang kanan yang menjalar dari belakang ke depan sampai di scrotum,
BAK sedikit-sedikit, BAB tidak ada keluhan.

Riwayat pekerjaan : Sopir

Riwayat kebiasaan : Merokok, minum kopi, kurang minum air putih, celana
ketat

Pemeriksaan Fisik : TD 120/70 mmHg, Nadi 102x/menit, RR 24x/menit,


o
Temperatur 39,3 C, nyeri ketok CVA kanan (+)

Pemeriksaan Laboratorium : Hb 14gr/dL, Leukosit 19.000/mm3, diff count 0/0/0/95/5

I. Klarifikasi Istilah
1. Scrotum : kantong yang berisi testis dan organ-organ
tambahannya
2. Nyeri ketok CVA (costovertebra angle) : nyeri ketok pada bagian iga terakhir dan
lumbar vertebra (mengindikasikan pielonefritis)
3. Demam : peningkatan suhu tubuh di atas normal
o
(37 C)
4. Hb (haemoglobin) : metal protein pengangkut oksigen yang
mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya.
5. Leukosit : sel darah tidak berwarna yang mampu
bergerak secara amoeboid dengan fungsi utamanya adalah untuk melindungi tubuh
terhadap mikroorganisme yang menyebabkan penyakit dan dapat diklasifikasikan
menjadi 2 kelompok granular dan agranular.
II. Identifikasi Masalah
1. Seorang laki-laki 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam tinggi sejak
2 hari yang lalu, keluhan tambahan nyeri pinggang sebelah kanan.
2. Riwayat Perjalanan Penyakit : Demam tinggi 2 hari, hilang timbul, disertai
menggigil, mual, muntah, nyeri pinggang kanan yang menjalar dari belakang ke
depan sampai di scrotum, BAK sedikit-sedikit, BAB tidak ada keluhan.
3. Riwayat pekerjaan : Sopir
Riwayat kebiasaan : Merokok, minum kopi, kurang minum air
putih, celana ketat
4. Pemeriksaan Fisik : TD 120/70 mmHg, Nadi 102x/menit, RR
o
24x/menit, Temperatur 39,3 C, nyeri ketok CVA kanan (+)
5. Pemeriksaan Laboratorium : Hb 14 gr/dL, Leukosit 19.000/mm3, diff
count 0/0/0/95/5
III. Analisis Masalah
1. Seorang laki-laki 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam tinggi sejak
2 hari yang lalu, keluhan tambahan nyeri pinggang sebelah kanan.
a. Apa hubungan usia dan jenis kelamin pada kasus ini? Perempuan lebih sering
terkena karena panjang uretra perempuan hanya 4 cm dan kontaminasi, sedangkan
laki-laki memiliki uretra sepanjang 25 cm dan factor pemicu.
Usia lebih sering pada >35 tahun, persentase peningkatan secara bertahap dan
klimaks pada usia 85 tahun.
b. Mengapa terjadi nyeri pinggang di sebelah kanan?
Pyelonefritis biasanya bersifat unilateral sehingga hanya sebelah bagian saja yang
terasa nyeri. Nyeri disebabkan oleh peregangan ginjal pada kapsula fibrosa.
c. Apa hubungan demam tinggi dengan kasus ini?
Karena proses inflamasi dari infeksi saluran kemih sehingga menyebabkan set point
pada hipotalamus untuk meningkatkan suhu tubuh.
2. Riwayat Perjalanan Penyakit : Demam tinggi 2 hari, hilang timbul, disertai
menggigil, mual, muntah, nyeri pinggang kanan yang menjalar dari belakang ke
depan sampai di scrotum, BAK sedikit-sedikit, BAB tidak ada keluhan.
a. Mengapa nyeri menjalar dari belakang ke depan sampai ke scrotum?
Kitket
b. Mengapa demam hilang timbul disertai menggigil?
Menggigil karena semakin banyak bakteri jadi semakin memicu set point di
hipotalamus pada suhu yang terendah sehingga terjadi menggigil agar set point
tercapai.
c. Mengapa terjadi mual dan muntah?
Kitket
d. Mengapa BAK sedikit?
Kitket
e. Apa makna BAB tidak ada keluhan?
Tidak ada gangguan pada GI tract.
f. Bagaimana mekanisme pembentukan urin?
Chai
g. Bagaimana hubungan antargejala pada kasus?
Diskusi bersama
3. Riwayat pekerjaan : Sopir
Riwayat kebiasaan : Merokok, minum kopi, kurang minum air
putih, celana ketat
a. Apa hubungan pekerjaan pasien dengan kasus ini?
Sopir kebanyakan memiliki semi-sedentary lifestyle yang merupakan factor
predisposisi infeksi saluran kemih.
b. Apa hubungan kebiasaan pasien dengan kasus ini?
- Kafein pada kopi memiliki hubungan keterbalikan dengan ADH sehingga
reabsropsi air kurang sehingga miksi sedikit-sedikit.
- Kurang minum air sehingga hasil urin sedikit dan wash out urin sebagai
mekanisme pertahanan kurang.
4. Pemeriksaan Fisik : TD 120/70 mmHg, Nadi 102x/menit, RR
o
24x/menit, Temperatur 39,3 C, nyeri ketok CVA kanan (+)
a. Bagaimana gambaran anatomi dari traktus urinarius?
Haidar
b. Bagaimana fisiologi dari ginjal?
Chai
c. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik pada kasus?
Gebby
d. Bagaimana mekanisme terjadinya abnormalitas dari hasil pemeriksaan fisik pada
kasus?
Pink
e. Apa indikasi dilakukan pemeriksaan nyeri ketok CVA?
Jika dari anamnesis didapatkan demam tinggi sebelumnya, mual muntah, dan nyeri
pinggang.
f. Bagaimana prosedur pemeriksaan nyeri ketok CVA?
Pink
g. Apa saja pemeriksaan fisik tambahan yang dapat dilakukan?
Bimanual ginjal
5. Pemeriksaan Laboratorium : Hb 14gr/dL, Leukosit 19.000/mm3, diff
count 0/0/0/95/5
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan laboratorium pada kasus?
Bagus
b. Bagaimana mekanisme terjadinya abnormalitas dari hasil pemeriksaan
laboratorium pada kasus?
Bagus
c. Apa saja pemeriksaan laboratorium tambahan yang dapat dilakukan?
Urinalisis, kultur urine, urin dipstick, kultur darah
6. Hipotesis: Seorang laki-laki 30 tahun diduga mengalami PNA
a. Bagaimana algoritma penegakan diagnosis pada kasus ini?
Pink
b. Bagaimana diagnosis banding pada kasus ini?
Bagus
c. Bagaimana diagnosis kerja pada kasus ini?
Pielonefritis akut tanpa komplikasi
d. Apa definisi penyakit pada kasus ini?
LI
e. Apa etiologi pada kasus ini?
Pink
f. Apa epidemiologi pada kasus ini?
Zak
g. Apa faktor risiko pada kasus ini?
Chai
h. Bagaimana patofisiologi pada kasus ini?
LI
i. Bagaimana immunopatogenesis pada kasus ini?
Chai dan Kitket
j. Bagaimana klasifikasi pada kasus ini?
PN akut: komplikasi dan non komplikasi
PN kronis
k. Apa manifestasi klinis pada kasus ini
Tami
l. Apa saja pemeriksaan penunjang pada kasus ini?
Tami
m. Bagaimana tatalaksana pada kasus ini?
Haidar
n. Bagaimana penulisan resep dari terapi yang diberikan?
Diskusi bersama
o. Bagaimana edukasi dan pencegahan pada kasus ini?
Gebby
p. Bagaimana komplikasi pada kasus ini?
LI
q. Apa prognosis pada kasus ini?
LI
r. Apa SKDI pada kasus ini?
4A
s. Kapan pielonefritis harus dirujuk?
Dirujuk ke urologis jika kegagalan treatment antibiotik, rekuren terjadi dalam 3x
setahun ISK, laki-laki dengan gejala upper UTI, dan hematuria.
IV. Learning Issues
1. Penyakit (PNA tanpa komplikasi) All
2. Anatomi dan Fisiologi Traktus Urinarius
3. Pemeriksaan Fisik
4. Pemeriksaan Lab
Kesimpulan

Seorang laki-laki, 30 tahun, mengalami pielonefritis akut et causa infeksi bakteri.

Anda mungkin juga menyukai