Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Ahli Madya Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun Oleh:
AMIRRUL MUKMININ
1314096
PROGRAM STUDI
PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (D-3)
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2017
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
dengan judul “Gambaran Kelengkapan/Ketepatan Pengisian Formulir
Ringkasan Masuk dan Keluar di Rumah Sakit Panti Nugroho Sleman”.
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat dalam penyelesaian
pendidikan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (D-3) di Stikes Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan
terwujud tanpa dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
dan membantu penulis, yaitu :
1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes. selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta serta Dosen Pembimbing yang telah memberikan dukungan dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini;
2. Sis Wuryanto, A.Md.PerKes., SKM., MPH selaku Ketua Prodi Perekam Medis
dan Informasi Kesehatan di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta serta
Dosen Penguji I yang telah memberikan banyak masukan dan dukungan dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini;
3. dr. Tandean Arif Wibowo, MPH, selaku Direktur Rumah Sakit Panti Nugroho
Sleman yang telah mengizinkan penelitian di Rumah Sakit Panti Nugroho
Sleman;
4. Y. Tatang Jarwanto, selaku Kepala Seksi Administrasi Rumah Sakit Panti
Nugroho Sleman yang telah memberikan izin bagi mahasiswa melakukan
penelitian di Rumah Sakit Panti Nugroho Sleman;
5. St. Ari Satata, A.Md.PK, selaku Ka. Sub. Sie Rekam Medis Rumah Sakit Panti
Nugroho Sleman yang telah banyak membantu dan mendukung selama
penelitian ini berlangsung;
6. Seluruh staf, karyawan rekam medis dan pendaftaran di Rumah Sakit Panti
Nugroho Sleman yang telah membantu dan mendukung selama penelitian ini
berlangsung;
iv
v
7. Segenap staf dan para dosen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Stikes
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang mendukung dan melancarkan
mahasiswa dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini;
8. Ayah, Ibu, dan Nenek Sekeluarga terhormat, tersayang, dan tercinta di
Kalimantan yang telah memberi semangat dukungan serta doa;
9. Seluruh teman-teman Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (D-3) di Stikes
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah mendukung dan membantu
dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini tidak terlepas dari kata sempurna. Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah
ini bermanfaat bagi mereka yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut. Dengan
tidak melupakan pihak-pihak yang membantu.
Amirrul Mukminin
Penyusun
DAFTAR ISI
KARYA TULIS ILMIAH ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................ Error! Bookmark not defined.
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................ x
INTISARI............................................................................................................... xi
ABSTRACT ........................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan ...................................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
E. Keaslian Penelitian.................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7
A. Tinjauan Teoritis ..................................................................................... 7
B. Kerangka Teori...................................................................................... 21
C. Kerangka Konsep .................................................................................. 22
Kelengkapan pengisian ringkasan masuk dan keluar........................................ 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 23
A. Desain Penelitian .................................................................................... 23
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 23
C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 23
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................................ 24
E. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data ................................................. 26
F. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data .............................................. 27
G. Etika Penelitian....................................................................................... 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 28
A. Hasil Penelitian....................................................................................... 28
B. Pembahasan ............................................................................................ 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 39
vi
vii
A. Kesimpulan ............................................................................................. 39
B. Saran ....................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 41
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR SINGKATAN
x
GAMBARAN KELENGKAPAN/KETEPATAN PENGISIAN
FORMULIR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR
DI RUMAH SAKIT PANTI NUGROHO SLEMAN
INTISARI
xi
GAMBARAN KELENGKAPAN/KETEPATAN PENGISIAN
FORMULIR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR
DI RUMAH SAKIT PANTI NUGROHO SLEMAN
ABSTRACT
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks,
padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah
sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian, serta
mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin agar rumah sakit mampu
melaksanakan fungsi yang profesional baik di bidang teknis medis maupun
administrasi kesehatan (Rustiyanto, 2010).
Dilihat dari jenis rumah sakit salah satunya adalah rumah sakit umum di
mana pengertian dari rumah sakit umum menurut kamus besar bahasa Indonesia
adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar,
spesialistik, dan subspesialistik. Dalam sebuah rumah sakit pasti ada penunjang
medis seperti unit kerja rekam medis (UKRM) pada sarana pelayanan kesehatan.
UKRM inilah yang bertanggung jawab dalam mengelola data pasien sehingga
hasilnya dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen dalam proses perencanaan dan
pengambilan keputusan.
Menurut Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008 menyatakan bahwa
setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
membuat rekam medis. Pelaksanaan rekam medis dilaksanakan melalui
pencatatan dan pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Isi rekam medis rawat inap dan
perawatan satu hari sekurang-kurangnya memuat identitas pasien, tangggal dan
waktu, hasil anamnesis, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik, diagnosis,
rencana penatalaksanaan, pengobatan atau tindakan, persetujuan tindakan, catatan
observasi klinis dan hasil pengobatan, ringkasan pulang, nama dan tanda tangan
dokter yang memberikan pelayanan. Berdasarkan data pada rekam medis tersebut
dapat dinilai apakah pelayanan yang diberikan sudah cukup baik mutunya, serta
apakah sudah sesuai dengan standar. Untuk itu rekam medis harus didesain secara
efektif dan efisien.
1
2
Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan yaitu rekam medis rawat
jalan dan rekam medis rawat inap. Di mana rekam medis rawat inap terdiri atas
berbagai jenis formulir, salah satunya formulir ringkasan masuk dan keluar
(RMK) yang selalu menjadi lembaran paling awal. Terciptanya rekam medis
yang baik akan menghasilkan pelayanan yang baik bagi pasien maupun pihak
rumah sakit dalam memelihara informasi pasien. Penyelenggaraan rekam medis
pada sarana pelayanan kesehatan merupakan salah satu indikator berisikan
informasi tentang identitas pasien baik itu data demografi maupun data klinis.
Formulir RMK adalah formulir rekam medis yang digunakan untuk
mencatat ringkasan perjalanan penyakit sejak pasien masuk sampai keluar RS.
Formulir ini berisikan data identitas pasien dan data klinis, termasuk ringkasan
penyakit terdahulu, diagnosa awal, diagnosa utama, komplikasi, infeksi
nosokomial, tindakan, dan sebab kematian. Formulir ini dapat dibuat oleh
perekam medis berdasarkan formulir-formulir pendukung (formulir anamnesa,
formulir pemeriksaan fisik, formulir pemeriksaan penunjang, laporan operasi,
dan lain-lain). Formulir ini dapat diberikan kepada pasien bila diminta atau
dirujuk. Bila diperlukan di pengadilan, formulir ini dapat diserahkan tanpa
seizin pasien.
Pentingnya kelengkapan pengisian rekam medis ini juga ditunjukkan
dengan dijadikannya sebagai salah satu indikator kualitas pelayanan, sehingga
kalau rekam medis tidak lengkap dapat memengaruhi dokter atau perawat dan
tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan rencana pengobatan karena kurang
lengkapnya informasi yang diperlukan. Kemungkinan lain adalah kesulitan
dalam melakukan evaluasi terhadap pelayanan medis yang diberikan dan pada
akhirnya tidak bisa dijadikan bukti pengadilan dan sebagainya.
Pada saat studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit
Panti Nugroho pada bulan Maret 2017 ditemukan masalah dalam gambaran
kelengkapan/ketepatan pengisian formulir RMK rawat inap seperti
ketidaklengkapan pengisian identitas pasien, laporan yang penting, autentifikasi
serta ketepatan pendokumentasian yang benar. Dari sebanyak 10 formulir RMK
hanya terdapat 2 dokumen yang sudah diisi secara lengkap, 1 dokumen
3
B. Perumusan Masalah
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang akan
dipaparkan oleh peneliti yaitu bagaimana gambaran kelengkapan/ketepatan
pengisian formulir ringkasan masuk dan keluar di rumah sakit Panti Nugroho
Sleman.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kelengkapan dan ketepatan pengisian formulir
RMK di rumah sakit Panti Nugroho Sleman.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kelengkapan identifikasi pada formulir RMK di rumah
sakit Panti Nugroho Sleman.
b. Untuk mengetahui kelengkapan laporan penting pada formulir RMK di
rumah sakit Panti Nugroho Sleman.
c. Untuk mengetahui kelengkapan autentikasi pada formulir RMK di rumah
sakit Panti Nugroho Sleman.
d. Untuk mengetahui ketepatan pendokumentasian yang benar pada formulir
RMK di rumah sakit Panti Nugroho Sleman.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit
Memberikan manfaat untuk pihak rumah sakit Panti Nugroho Sleman sebagai
masukan dan pertimbangan kepada petugas rekam medis dan tenaga kesehatan
lainnya dalam mengatasi permasalahan kelengkapan pengisian pada formulir
RMK rawat inap.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan menjadi bahan referensi untuk
membandingkan teori yang ada dengan praktik di lapangan.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan
secara langsung dari rumah sakit mengenai permasalahan pada objek penelitian
dan menerapkan teori yang peneliti peroleh di institusi pendidikan.
4. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat menambah wacana dan referensi dalam penelitian
lebih lanjut.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan survei dan pencarian yang dilakukan oleh peneliti baik itu di
perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani dan melalui situs internet
menyatakan bahwa penelitian yang berkaitan dengan “Gambaran Kelengkapan
Pengisian Formulir Ringkasan Masuk dan Keluar di Rumah Sakit” sebagai
berikut:
1. Banjarnahor (2006) melakukan penelitian tentang Tinjauan Kelengkapan
Pengisian Formulir Ringkasan Masuk Dan Keluar (R2MK) Pada Data Medis
dan Data Non Medis di Rumah Sakit Pasar Rebo Jakarta Timur. Pengamatan
dilakukan pada formulir R2MK pasien rawat inap. Instrumen penelitian check
list R2MK dan wawancara kepada pihak yang terlibat dalam pengisian formulir
R2MK, dan mengambil sampel 45 formulir R2MK yang berasal dari rekam
medis pasien pulang rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil
pengamatan mendapatkan kolom yang tidak terisi lengkap pada data medis:
5
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Rumah Sakit Panti Nugroho Sleman
a. Sejarah Singkat Rumah Sakit Panti Nugroho
Pada awal berdirinya Rumah Sakit Panti Nugroho adalah merupakan
pengembangan dari RB/BP Panti Nugroho. Mula-mula RB/BP Panti
Nugroho menempati rumah sewaan milik Lurah Pakem dengan dua tenaga
perintis yaitu Sr. Yulia dan Sr. Cecilio, yang dengan penuh kesetiaan
melayani masyarakat sekitar. Berhubung bangunan tersebut tidak memadai,
timbul gagasan dari Romo Kijm untuk membangun klinik yang cukup besar.
Gagasan tersebut didukung oleh Romo Rommens berupa bantuan
sebidang tanah seluas 3980 m2 (lokasi bangunan lama) yang diperoleh dari
CEBEMO atas usaha Romo Kijm. Pada tahun 1972 bangunan dapat
diselesaikan. Pemberkatan dan peresmian operasionalnya dilaksanakan oleh
Mgr. Kardinal Jullius Darmojuwono SJ. Berkat hubungan baik dengan
masyarakat setempat disertai pelayanan yang baik, karya pelayanan
kesehatan RB/BP Panti Nugroho dapat diterima oleh masyarakat. Dengan
diperbantukannya tenaga medis dari RS Panti Rapih dan adanya dokter tetap
untuk mengelola rumah sakit secara profesional, cakupan pelayanan
semakin meningkat.
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan dokter 24 jam dipenuhi
dengan menempatkan dokter jaga sore dan jaga malam sejak tahun 1994.
RB-BP Panti Nugroho juga ikut berpartisipasi dalam program pemerintah
seperti melaksanakan RB Sayang Bayi, Posyandu, UKS, dll. Pada tahun
1996 RB-BP Panti Nugroho berhasil meraih penghargaan sebagai juara I
RB Sayang Bayi Swasta Propinsi DIY.
Meski negara sedang dilanda krisis moneter, tidak mengurangi
semangat atau cita-cita untuk mendirikan Rumah Sakit Panti Nugroho yang
28
representatif. Pembangunan awal dilaksanakan secara bertahap mulai
29
30
Direktur
Wakil Direktur
Komite Komite Mutu & Komite Komite Kepala Komite Komite Komite
Farmasi Keselamatan Keperawatan Medik Sekretariat Rekam Etika & PPI SPI
Pasien RS RS Medik Hukum
SMF
Kasi Pelayanan Medik & Penunjang Medik Kasi Pelayanan Keperawatan Kasi Administrasi Umum & Kueangan
Kepala IGD dan Kamar Bedah Kasubsi Rawat Inap, Passosmed, High Care Kasubsi Personalia, PSI, Diklat dan
Unit (HCU), dan Kamar Jenazah UPKM
Kasubsi Keuangan
Kasubsi Patologi Klinik dan Patologi Kasubsi Klinik Kebidanan dan Kandungan,
Anatomi, Radiologi dan Fisioterapi Ruangan Bersalin, Rawat Nifas, dan Rawat
Neonatus
Kasubsi Akuntansi
Kasubsi Farmasi
Kasubsi Rawat Jalan, Home Care, IGD, dan
Kamar Bedah
Kasubsi Rumah Tangga dan Logistik
Kasubsi Pelayanan Gizi dan Produksi
Makanan
Kasubsi Keamanan & Kendaraan
2. Hasil Penelitian
Data hasil penilaian kelengkapan/ketepatan pengisian formulir RMK di
Rumah Sakit Panti Nugroho Sleman, mencakup Identitas Pasien, Laporan yang
Penting, Autentifikasi serta Pendokumentasian yang benar.
a. Kelengkapan Pengisian Identitas Pasien
Kelengkapan pengisian identitas pada lembar rekam medis sangat
penting untuk menentukan milik siapa lembaran tersebut. Setiap lembaran
formulir RMK minimal memuat nama pasien dan nomor rekam medis.
Berikut ini hasil analisa kelengkapan pengisian identitas pasien.
Tabel 4.1 Kelengkapan Pengisian Identitas Pasien
No Perihal Lengkap Tidak lengkap
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1 Nama 151 99,34 1 0,66
2 Umur 150 98,68 2 1,32
3 Jenis kelamin 152 100 0 0
4 Pendidikan terakhir 152 100 0 0
5 Agama 152 100 0 0
6 Pekerjaan 152 100 0 0
7 Status pasien 140 92,11 12 7,89
8 Alamat pasien 152 100 0 0
9 No tanda identitas 0 0 119 100
Rata-rata 87,79 12,21
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa ketidaklengkapan
pengisian identitas pasien yang paling banyak adalah tentang nomor tanda
33
identitas sebanyak 119 rekam medis (100%). Dari 9 item identitas pasien,
yang tidak terisi lengkap ada sebanyak 4 item (44,4%).
b. Kelengkapan Pengisian Laporan yang Penting
Kelengkapan pengisian laporan yang penting pada formulir RMK
digunakan untuk memperoleh informasi tentang diagnosa dan tindakan yang
dilakukan oleh dokter dan perawat dalam merawat pasien. Untuk itu berkas
formulir RMK diharapkan memuat informasi yang akurat, lengkap, dan
dapat dipercaya.
Tabel 4.2. Kelengkapan Pengisian Laporan yang Penting
No Perihal Lengkap Tidak lengkap
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1 No rekam medis 152 100 0 0
2 Jam masuk 152 100 0 0
3 Tanggal masuk 152 100 0 0
4 Tanggal keluar 152 100 0 0
5 Cara masuk RS Panti
Nugroho (melalui) 128 84,21 24 15,79
6 Cara masuk RS Panti
Nugroho (rujukan/ datang
sendiri) 138 90,79 14 9,21
7 Dirawat 144 94,74 8 5,26
8 Kasus polisi 124 81,58 28 17,76
9 Nama penanggung jawab 152 100 0 0
pembayaran
10 Pekerjaan 152 100 0 0
11 Alamat 152 100 0 0
12 Telpon 152 100 0 0
13 Hubungan keluarga 127 83,55 25 16,45
dengan pasien
14 Menggunakan asuransi 98 64,47 54 35,53
15 Bangsal perawatan 152 100 0 0
16 Dokter yang merawat 152 100 0 0
17 Diagnosa masuk 152 100 0 0
18 Diagnosa keluar 91 100 0 0
19 Kode IGD 130 85,53 22 14,47
20 Diagnosa lain 10 100 0 0
21 Jenis tindakan operasi 10 100 0 0
22 Keadaan keluar 78 51,32 74 48,68
23 Cara keluar 83 54,61 69 45,39
24 Lama dirawat 56 36,84 96 63,16
Rata-rata 88,65 11,32
B. Pembahasan
15. Kelengkapan Pengisian Identitas Pasien
Ketidaklengkapan pengisian identitas pasien yang paling banyak adalah
tentang nomor tanda identitas sebanyak 119 rekam medis (100%). Dari 9 item
identitas pasien, yang tidak terisi lengkap ada sebanyak 4 item (44,4%).
Menurut Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam
Medis menyatakan bahwa salah satu data minimal yang harus ada pada
formulir RMK adalah identitas pasien. Identitas pasien digunakan untuk
menentukan kepemilikan formulir RMK. Dengan adanya identitas utamnya
nama pasien tidak lengkap/tidak disi, petugas akan kesulitan untuk mendeteksi
kepemilikan dari formulir RMK yang berdampak pada terganggunya pelayanan
kesehatan pasien, sehingga perlu mengidentifikasi dari data lainnya yang ada di
kelompok laporan yang penting. Jadi yang paling bermasalah pada kelompok
identifikasi adalah pengisian nama walaupun kejadiannya hanya ada 1 formulir
RMK yang tidak diisi nama.
16. Kelengkapan Pengisian Laporan yang Penting
Ketidaklengkapan pengisian laporan yang penting yang paling banyak
adalah tentang lama dirawat sebanyak 96 rekam medis (63,16%). Dari 24 item
laporan yang penting, yang tidak terisi lengkap ada sebanyak 9 item (37,5%).
36
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang berjudul “Gambaran
Kelengkapan Pengisian Formulir Ringkasan Masuk dan Keluar di Rumah Sakit
Panti Nugroho Sleman” yang telah disajikan pada Bab IV dapat disimpulkan
bahwa secara keseluruhan pengisian formulir RMK di Rumah Sakit Panti
Nugroho Sleman belum lengkap, rata-rata ketidaklengkapan sebesar 18,90%.
1. Ketidaklengkapan pengisian identitas pasien yang paling banyak adalah
tentang nomor tanda identitas sebanyak 119 rekam medis (100%). Dari 9 item
identitas pasien, yang tidak terisi lengkap ada sebanyak 4 item (44,4%). Tidak
terisi nama pasien pada 1 formulir RMK.
2. Ketidaklengkapan pengisian laporan yang penting yang paling banyak adalah
tentang lama dirawat sebanyak 96 rekam medis (63,16%). Dari 24 item laporan
yang penting, yang tidak terisi lengkap ada sebanyak 9 item (37,5%).
3. Pengisian data autentifikasi yang tidak lengkap lebih banyak pada nama dokter,
sebanyak 61 formulir RMK (40,13%), dan secara keseluruhan merupakan
ketidaklengkapan pengisian formulir RMK yang paling banyak. Kedua item
data autentifikasi seluruhnya dijumpai pengisian yang tidak lengkap.
4. Ketiga item pendokumentasian yang benar seluruhnya dijumpai pengisian yang
tidak tepat dengan rata-rata kesalahan sebesar 17,54%. Pendokumentasian yang
benar, ketidaktepatan yang terbanyak adalah pembetulan kesalahan.
B. Saran
Saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut:
1. Petugas rekam medis perlu melakukan pengecekan ulang terhadap pengisian
identitas pasien terutama pada item nama dan umur pasien, karena adanya
ketidaklengkapan identitas pasien petugas akan kesulitan untuk mendeteksi
kepemilikan dari formulir RMK yang berdampak pada terganggunya pelayanan
kesehatan pasien.
39
40
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Juknis SIRS 2011 [Internet]. Tersedia dalam
www.depkes.go.id [Diakses 12 Juni 2017].
Indar I, Indar, dan Naiem MF. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan
Rekam Medis di RSUD H. Podjanga DG. Ngalle Takalar 2013. Jurnal
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Indonesia. 2(2): 10-18.
Rustiyanto, Ery. 2010. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Yang Terintegrasi.
Jakarta. Goysen. Publishing Republik Indonesia.
Sudra, Rano Indradi. 2013. Rekam Medis. Tangerang Selatan. Universitas Terbuka.
WHO. 2002. Medical Record Manual A Guide For Developing Countries. World Health
Organization.