Anda di halaman 1dari 9

TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI

SESI III : MENGONTROL HALUSNASI DENGAN


BERCAKAP-CAKAP

A. Judul / Topik
TAK Stimulasi Persepsi Mengontrol Halusinasi Sesi III : Bercakap-cakap
dengan orang lain

B. Latar Belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu diikuti
dengan gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkngan sosialnya, hanyut
dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi
dengan lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan therapy aktifitas
kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang
mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien yang sudah mampu mengontrol
dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat berkerja sama dan
tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.

C. Tujuan
1. Umum
Setelah dilakukan TAK sesi IV diharapkan klien dapat menjelaskan cara
yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi

2. Khusus
Klien memahami perlunya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi
Klien dapat bercakap – cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi.
D. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah

E. Seleksi Klien
1. Karakteristik/kriteria klien
a) Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
b) Klien yang mengalami perubahan persepsi.

2. Proses seleksi
a) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
3. Jumlah klien 4 orang
4. Nama klien
Tn.R
Tn.M
Nn.R
Nn.U
F. Jadwal Kegiatan
1. Tempat Pelaksanaan : Aula
2. Lama Pelaksanaan : 20 menit
3. Waktu Pelaksanaan : 09.00 WIB
G. Metode
Ceramah, diskusi, demonstrasi, bermain peran.
H. Media dan Alat
Alat: Spidol dan papan tulis

I. Pengorganisasian
1. Leader
a) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
b) Memimpin jalannya terapi kelompok
c) Memimpin diskusi
2. Co-leader
a) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c) Membantu memimpin jalannya kegiatan
d) Menggantikan leader jika terhalang tugas
3. Fasilitator
a) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
b) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
c) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
d) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
e) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
f) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

4. Observer
a) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat
dan jalannya acara
b) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok
c)
J. Setting Tempat
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang

Keterangan :

: klien

:leader

: co-leader

: observed

: fasilitator

K. Langkah Kegiatan TAK


1. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 3
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Salam terapeutik
a) Mengingatkan kontrak dengan klien yang yang mengikuti sesi.
b) Terapis membuat kontrak dengan klien 3
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

Evaluasi / validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang
telah dipelajari (menghardik, menyibukan diri, dengan kegiatan
terarah) untuk mencegah halusinasi

Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan , yaitu mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
2) Lama kegiatan 45 menit
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
a) Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mengontrol dan mencegah halusinasi
b) Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa
diajak bercakap-cakap
c) Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokokpembicaraan yang
biasa dan bisa dilakukan
d) Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul
“suster,ada suara ditelinga, saya mau ngobrol saja dengan suster”atau”
suster saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang “
e) Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan
orang di sebelahnnya
f) Berikan pujian atas keberhasilan klien
g) Ulangi e dan f sampai semua klien dapat giliran
4. Tahap terminasi
Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
c) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

Tindak lanjut

a) Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi,


yaitu menghardik , melakukan kegiatan harian , dan bercakap-cakap

Kontrak yang akan datang


a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,
yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
b) Terapis menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi

L. Program Antisipasi
Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada prose TAK
a) Apabila ada klien yang sudah bersedia mengikuti TAK, namun pada saat
pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang di ambil adalah:
mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan criteria
dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya.

b) Apabila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader


memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak
boleh dilakukan.

c) Apabila dalam pelaksaan dalam anggota kelompok ada yng tidak mentaati
tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur
terlebih dahulu, dan bila masih tidak kooperatif maka dikeluarkan dari
kegiatan.
M. Evaluasi
No Askep yang dinilai Nama peserta TAK
Menyebutkan pentingnya bercakap-cakap
1.
ketika halusinasi muncul
2. Menyebutkan cara bercakap-cakap
3. Memperagakan saat mulai percakapan

DAFTAR PUSTAKA

Makrifatuk. lilik. 2011. keperawatan jiwa. Yogyakarta. Graha ilmu.

Fitria, N, 2010, Prinsip dasar dan aplikasi penulisan laporan pendahuluan dan
strategi pelaksnaan tindakan.
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK STIMULASI PERSESPI
BERCAKAP CAKAP DENGAN ORANG LAIN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu : Ns. Tuti Anggarawati M.Kep

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 KELAS 3 A :
1. Abdul Malik 20101440117001
2. Akylah Mutiara D. 20101440117003
3. Efa Islamia D. 20101440117026
4. Lutfi Indriyani. 20101440117051
5. Octa Yudha P. 20101440117064
6. Rikma Erwinda D 20101440117073
7. Zara Bunganingrum 20101440117100

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/ DIPONEGORO


SEMARANG
2019

Anda mungkin juga menyukai