Anda di halaman 1dari 4

Nama : Prayogi

Nim : 1601184
Kelas : Teknik Geologi 2016

1. Jelaskan system bagi hasil kelola migas di Indonesia, Cost Recovery dan Gross Split. Apakah
keuntungan dan kerugian dari masing-masingnya?

Jawab :

Cost recovery merupakan jenis kontrak kerja dibidang migas yang terjalin antara
pemerintah dan kontraktor dimana kontraktor akan menyediakan peralatan, skill, dll guna
menggarap lahan pemerintah (lahan migas Indonesia) dan jika terbukti mempunyai adanya
cadangan maka biaya eksplorasi tersebut akan di gantikan oleh pemerintah dan hasil
produksi akan dibagi antara pemerintah dengan kontraktor tersebut.
Kelebihan cost recovery:

A. Biaya resiko eksplorasi akan ditanggung bersama antara pemerintah dengan


kontraktor

B. Keuntungan akan dibagi anatara pemerintah denan kontraktor


Kekurangan cost recovery :

A. Jika terbukti terdapat cadangan maka pemerintah akan mengganti biaya yang telah
dikeluarakan ketika eksplorasi (cost recovery)

B. Biaya Operasioanal ditanggung bersama pemerintah dan kontraktor

C. Lebih banyak cost recovery daripada pendapatan yang diterima oleh pemerintah
karena pendapatan negara tergantung dari produksi kontraktor

D. Perjanjian Cost recovery yang rumit dan panjang

Gross Split adalah kontrak kerja migas dimana pemerintah selaku pemilik lahan dan
kontraktor selaku penyewa lahan, biaya menggarap lahan akan di bebankan sepenuhnya
kepada kontraktor dan pemerintah tidak mengganti biaya atau tidak ada Cost recovery.
Kelebihan Gross Split:
A. Terjadi perjanjian pembagian hasil diawal antara pemerintah dengan kontraktor
dimana besarnya penerimaan penghasilan yang didapat pemerintah sebesar yang
telah ditetapkan di perjanjian dengan kontraktor tidak terikat dengan seberapa banyak
kontraktor berproduksi.
B. Pemerintah tidak mengeluarkan biaya sepeserpun karena biaya ditanggung
sepenuhnya oleh kontraktor
C. Kontraktor diberi kebebasan untuk mengatur dan merancang lapangannya
D. Penerimaan yang didapat negara lebih pasti.
Kekurangan Gross Split:
A. Resiko dan cost semua menjadi tanggungan investor( kontraktor)
B. Menurunnya investor (kontraktor) yang berminat menanam modal di migas indonesia

2. Jelaskan sejelas-jelasnya mengenai parameter keuntungan yang dilihat dalam keekonomian


suatu projek dalam pemahaman masing-masing !

Jawab :

A. IRR (Internal Rate Of Returnt), merupakan tingkat diskon yang menghasilkan net present
value sam dengan 0 (nol). Apanila nilai IRR lebih tinggi dari discount factor yang di
tetapkan perusahaan, maka proyek dinilai menguntungkan. Jika nilai IRR sam dengan
discount rate maka perusahaan mencapai Break Event Point (BEP). Dan jika nilai investasi
di sandingkan dengan bunga bank yang berlaku benilai lebih tinggi maka investasi tersebut
akan sangat layak dan menguntungkan bagi investot ataupun perusahaan.
B. Net Present Value (NPV), apabila Npv lebih besar dari 0 dapat dikatakan projek tersebut
menguntungkan dan sebaliknya bila kurang dari 0 maka projek dianggap tidak layak di
jalankan.
C. POT (Pay Out Time), yaitu jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi
yang ditanamkan. Makin rendah nilai POT maka besaran resiko akan semakin kecil
sehingga projek dianggap menguntungkan, dan sebaliknya bila semakin panjang nilai POT
maka resiko akan semakin tinggi dan dianggap dapat mebahayakan investor.

3. Mengapa bisnis migas dianggap menjajikan dan di satu sisi dikategorikan high risk ?
Jawab :

Mengapa bisnis migas menjanjikan, karena nilai investasi dalam bisnis ini sangat tinggi.
Dimana modal yang di tanamkan akan kembali berkali kali lipat jumlahnya. Hal ini
dikarnakan konsumsi minyak dan gas bumi terus bertumbuh, diperkirakan peningkatan
konsumsi migas dunia mencapai 1,4 % pertahun. Serta melihat kondisi pasar modal dan
stabilitas ekonomi dan politik semakin membaik maka meningkatan peluang investasi
semakin tinggi serta menguntungkan bagi investor. Melihat dari aspek tingginya resiko dari
bisnis ini, maka telah dikembangkan berbagai jenis analisa mengenai ke ekonomian migas.
Analisa tersebut dapat mengkaji beberapahal seperti kekuatan dan kelemahan ivestasi,
peluang dan ancaman serta kendala yang dapat terjadi. Sehingga meminimalisir aspek aspek
resiko yang dapat mengguncang dan merugikan stabilitas perusahaan. Dari beberapa
pertimbangan diatas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa bisnis di bidang migas cukup
menjanjikan.

4. Soal:
Diketahui dua case sebagai berikut:
Proyek A Proyek B

Tahun Cashflow Tahun Cashflow


0 -200 0 -200
1 10 1 28
2 20 2 28
3 40 3 28
4 50 4 28
5 20 5 28
Jika proyek diatas mempunyai MARR sebesar 12%, trentukan nilai NPV dan IRR dari
kedua projek tersebut yang mana yang lebih mempunyai nilai ekonomi yang baik?
Jawab :
- Dari nilai kedua case tersebut Npv yang diperoleh bernilai negative meskipun suku Bungan di
perkecil hingga 1%, maka perusahan dianggap merugi. Namun apabila kita wajib memilih salah
satu dari keduanya dengan beberapa pertimbangan, maka akan di pilih case kedua karena Npv
case kedua bernilai lebih besar dari case pertama. Sehingga kerugian perusahan akan lebih kecil
atau rendah.
- Untuk nilai IRR dari kedua case tersebut tidak dapat dihitung, karena dari data tersebut
perusahaan belum kembali modal atau belum menyentuh nilai BEP. Karena sarat untuk
menhitung IRR salahsatunya adalah perusahaan harus telah kembali modal.

Anda mungkin juga menyukai