LAMPIRAN J

PERHITUNGAN DEBIT AIR TAMBANG

Debit merupakan debit limpasan yang dihasilkan oleh hujan rencana dalam
suatu daerah tangkapan hujan yang akan masuk ke sarana penyaliran yang akan
dibuat. Perhitungan debit air limpasan dilakukan dengan menggunakan rumus
sesuai dengan laporan dari Departement Operation and engineering di PT. Telen
Orbit Prima.

A. Perhitungan Debit Rencana Air Limpasan :

Besarnya air limpasan yang masuk ke dalam tambang ditentukan
menggunakan rumus rasional :
Q = 0.278 x C x I x A
Keterangan :
Q = Debit aliran lumpur dalam saluran terbuka (m3/detik)
C = Koefisien Limpasan
A = Luas daerah tangkapan hujan (Km2)
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)

a) Intensitas Hujan Kondisi Normal

Luas daerah tangkapan hujan (A) = 82,61 Ha = 0,8261 km2
Intensitas curah hujan (I) = 32,446 mm/jam (Lampiran H)
Koefisien limpasan (C) = 0,9
Sehingga debit air limpasan maksimum :
Qlimpasan = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,9 x 32,446 x 0,8261
= 6,7 m3/detik

B. Perhitungan Debit Air Hujan

Untuk dapat mengetahui besarnya air tambang, maka perlu diketahui
jumlah air hujan yang langsung jatuh atau masuk ke dalam bukaan
tambang. Besarnya air hujan yang langsung masuk ke dalam bukaan
tambang dihitung dengan rumus :
Q = 0,278 x I x A
Keterangan :
Q = Debit Air (m3/detik)
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
A = Luas Sump (Km2)
Dari hasil analisis pada design April rancangan sump memiliki luasan
sebesar 5,56 ha atau 0,0556 km2.

a) Intensitas Normal
Intensitas Curah Hujan (I) : 32,446 mm/jam
Luas sump (A) : 0,0556 km2
Qhujan = 0,278 x 32.446 mm/jam x 0,0556 km2
Qhujan = 0,50 m3/detik
C. Perhitungan Debit Air Tambang
Debit air tambang adalah jumlah air limpasan ditambah dengan jumlah
air hujan yang langsung masuk ke dalam bukaan tambang, jadi besarnya air
tambang dapat dihitung dengan rumus :
Qtotal = Qlimpasan + Qairhujan
a) Intensitas Normal
Qlimpasan = 6,7 m3/detik
Qhujan = 0,50 m3/detik
Qtotal = Qlimpasan + Qhujan
Qtotal = 6,7 m3/detik + 0,50 m3/detik
Qtotal = 7,2 m3/detik