NIM : 1930033
Latar belakang
b. Diabetes Mellitus type II, Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus (NIDDM),
yang dahulu dikenal dengan nama Maturity Onset Diabetes (MOD) terbagi dua
yaitu :
2.) Obesitas Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta
pancreas, tetapi biasanya resistensi aksi insulin pada jaringan
perifer.Biasanya terjadi pada orang tua (umur lebih 40 tahun) atau anak
dengan obesitas.
A. DEFINISI
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetic dan
klinis termasuk heterogen dengan menifestasi berupa hilangnya toleransi
karbohidrat. Pada diabetes kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin
dapat menurun, atau pancreas dapat menghentikan sama sekali produksi
insulin. Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan
gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang
disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner
dan Suddarth,2015).
Diabetes berasal dari bahasa yunani yang berarti “mengalirkan atau
mengalihkan”(siphon). Mellitus berasal dari bahasa lain yang bermakna
manis atau madu. Penyakit diabetes mellitus dapat diartikan individu yang
mengalirkan volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi.
Diabetes mellitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan
ketidakadaan absolute insulin atau penurunan relative sel terhadap insulin
(corwin,2009).
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelaianan heterogen yang
ditandai oleh kelainan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang
disebabkan defisiensi insulin atau akibat kerja insulin yang tidak adekuat
(Smeltzer & Bare, 2009).
Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi
pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron
(mansjoer dkk, 2007).
B. ETIOLOGI
1 Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes yang tergantung insulin ditandai dengan penghancuran sel-sel
pancreas yang disebabkan oleh :
a. Faktor genetic penderita mewarisi diabetes tipe itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetic kearah
terjadinya diabetes tipe1
b. Faktor imunilogi (autoimun)
c. Faktor lingkungan ; virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
autoimun yang menimbulkan estruksi
2 Diabetes mellitus tipe 2
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin faktor
resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe II : usia,
obesitas, riwayat dan keluarga.
Etiologi dari Diabetes Mellitus sampai saat ini masih belum diketahui dengan
pasti dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa Diabetes
Mellitus adalah merupakan suatu sindrom yang menyebabkan kelainan yang
berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang mendasarinya. Menurut banyak
ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu (FKUI, 2011):
1. Dibetes melitus tipe I
Diabetes melitus tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pankreas
yang merupakan kombinasi dari beberapa faktor:
a. Faktor genetik Penderita tidak mewarisi diabetas tipe I sendiri
tetapi mewarisi suatu predisposisi kearah terjadinya diabetas tipe I
yaitu dengan ditmukannya tipe antigen HLA (Human Leucolyte
antoge) teertentu pada individu tertentu.
b. Faktor imunologi Pada diabetae tipe I terdapat suatu respon
autoimun sehingga antibody terarah pada sel-sel pulau lengerhans
yang dianggapnya jaringan tersebut seolah-olah sebagai jeringan
abnormal.
c. Faktor lingkungan Penyelidikan dilakukan terhadap kemungkinan
faktor-faktor ekternal yang dapat memicu destruksi sel beta, contoh
hasil penyelidikan yang menyatakan bahwa virus atau toksin
tertentu dapat memicu proses autoimun yang menimbulkan
destruksi sel beta.
2. Diabetas Melitus Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetas melitus tipe II masih belum diketahui. Faktor
genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi
insulin dan juga terspat beberap faktor resiko teetentu yang berhubngan
dengan proses terjadinya diabetea tipe II yaitu:
a. Usia ( resistensi insulin cenderung meningkat usia diatas 65 tahun
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
d. Kelopok etnik tertentu
3. Faktor non genetik
a. Infeksi Virus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah
mempunyai predisposisi genetic terhadap Diabetes Mellitus
b. Nutrisi
1. Obesitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin.
2. Malnutrisi protein
3. Alkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis.
c. Stres Stres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi
biasanya menyebabkan hyperglikemia sementara.
d. Hormonal Sindrom cushing karena konsentrasi hidrokortison dalam
darah tinggi, akromegali karena jumlah somatotropin meninggi,
feokromositoma karena konsentrasi glukagon dalam darah tinggi,
feokromositoma karena kadar katekolamin meningkat.
C. MANIFESTASI KLINIS
Timbulnya gejala khas berupa polifagia, poliuria, polidipsi, lemas dan berat
badan turun. Gejala lain yang dikeluhkan adalah kesemutan, gatal, mata kabur,
impotensi, peruritas vulva. pada Diabetes Mellitus Pada tahap awal sering
ditemukan :
1. Poliuri (banyak kencing) Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa
darah meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa
sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan
dan elektrolit sehingga penderita mengeluh banyak kencing.
2. Polidipsi (banyak minum) Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak
dan kehilangan cairan banyak karena poliuri, sehingga untuk
mengimbangi penderita lebih banyak minum.
3. Polipagi (banyak makan) Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai
ke sel-sel mengalami starvasi (lapar).
4. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. Hal ini
disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka
tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain
yaitu lemak dan protein.
5. Mata kabur Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa –
sarbitol fruktasi) yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat
terdapat penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan
pembentukan katarak.
D. PATOFISIOLOGI
Sebagian besar patologi Diabetes Mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari
tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut (FKUI, 2011) :
Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada Diabetes
Mellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine penderita
Diabetes Mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasi
glomerulus meningkat kira-kira diatas 225 mg.menit glukosa dalam jumlah
bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus yang
terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa
meningkat melebihi 180 mg%.
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnostik untuk diabetes melitus pada orang dewasa tidak hamil, pada
sedikitnya dua kali pemeriksaan menurut WHO:
1. Glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2. Glukosa plasma puasa/Nuchter >140 mg/dl ( 7,8 mmol/L)
3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
mengkomsumsi 75 gr Karbohidrat ( 2 jam post prandial (pp) >200
mg/dl (11,1 mmol/L)
Bukan DM Belum pasti DM
DM
Kadar GD
Sewaktu:
a. Plasma
<110 110-199 >200
vena
b. Darah <90 90-199 >200
kapiler
Kadar GD Puasa:
a. Plasma
vena <110 110-125 >226
b. Darah <90 90-109 >110
kapiler
F. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum adalah yang paling pertama kita perhatikan dalam
melakukan pemeriksaan fisik, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan
tanda-tanda vital, yaitu tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nadi, dan
frekuensi pernafasan.
Inspeksi didahului pada daerah tungkai bawah yaitu melihat apakah
terdapat luka ataupun ulkus.
Inspeksi keseluruhan bagian tubuh untuk melihat adakah tanda-tanda
dehidrasi akibat hiperglikemia, perhatikan juga apakah terdapat tanda
takipnea atau pernapasan kussmaul.
Palpasi juga dapat dilakukan untuk meraba adanya pulsasi terutama
pada tungkai bagian bawah.
G. PENATALAKSANAAN
H. KOMPLIKASI
1. Akut
a. Hypoglikemia
b. Ketoasidosis
c. Diabetik
2. Kronik
a. Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah
jantung pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.
b. Mikroangiopati mengenai pembuluh darah kecil retinopati
diabetik, nefropati diabetic.
c. Neuropati diabetic.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas
Nama :-
Umur :-
Jenis kelamin :-
Alamat :-
Pekerjaan :-
b. Keluhan utama
1. Gejala polidipsi, polifagia, dan poliuria
2. Penurunan berat badan
3. Rasa baal pada ekstremitas
4. Luka yang lama masa penyembuhan
5. Terjadi disfungsi ereksi pada pria/keputihan pada wanita
6. Lemas
7. Gangguan penglihatan
8. Hipertensi
9. Nafas cepat dan dalam, takikardia, dehidrasi
c. Riwayat penyakit dahulu
1. Riwayat terdiagnosa sebagai penderita diabetes
2. Riwayat Pernah dirawat inap dirumah sakit
d. Riwayat pemeriksaan glukosa darah, HbA1C,glukosa urin
3. Riwayat penyakit vaskuler perifer, neuropati perifer, penyakit
jantung, retinopati
e. Riwayat penyakit keluarga pengobatan :
1. Riwayat diabetes mellitus didalam keluarga
2. Pernah menjalani/sedang menjalani terapi untuk diabetes
3. Alergi terhadap obat tertentu
f. Riwayat sosial :
1. Pola makan dan olahraga sehari-hari
2. Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol
g. Pemeriksaan fisik
1 Inspeksi didahului pada daerah tungkai bawah yaitu melihat
apakah terdapat luka ataupun ulkus
2 Inspeksi keseluruhan bagian tubuh untuk melihat adakah tanda-
tanda dehidrasi akibat hiperglikemia, perhatikan juga apakah
terdapat tanda takipnea atau pernapasan kussmaul.
3 Palpasi juga dapat dilakukan untuk meraba adanya pulsasi
terutama pada tungkai bagian bawah
2. Diagnosa keperawatan
1 Ketidak seimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak
mampuan mengobsorbsi makanan
2 Defisit volume cairan b/d diuretic osmotik
3 Kerusakan integritas kulit b/d perubahan kondisi metabolik
4 Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
5 Resiko infeksi b/d ketidak adekuatan sistem kekebalan tubuh
3. Intervensi keperawatan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Diabetes mellitus adalah penyakit yang penderitannya terus menerus
meningkat dari tahun ketahun. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup pola
makan setiap orang yang kurang sehat. Banyaknya orang yang obese juga
menjadi faktor penyebab dm. Dm juga telah menjadi penyebab terbanyak
penyakit kardiovaskuler dan juga dapat menyebabkan penyakit ginjal seperti
end-stage renal desease(esrd).
B. SARAN
Sebagai seorang perawat sangat penting dalam memberikan penyuluhan
kepada pasien dan keluarga tentang penyakit diabetes mellitus bagaimana
cara pencegahan, cara hidup sehat, cara diit diabetes mellitus.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth’s. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. Jakarta : EGC;
2015