Anda di halaman 1dari 2

 Pengertian Eror Pengukuran

Setiap hasil pengukuran selalu mengandung error. Tidak ada pengukuran


yang bebas error, ini merupakan sifat alamia, kecuali jika yang
diukur/dihitung adalah jumlah barang atau jumlah kejadian. Error dalam
pengukuran dikelompokan menjadi 3 jenis, yaitu spurious error, systematic
error dan random error.

1. Spurious error merupakan gross error. Penyebab spurious error adalah


karena kesalahan manusia (salah menggunakan metode, salah baca, salah
lihat, salah mencatat) atau karena kesalahan alat ukur (instrument yang tidak
berfungsi dengan baik). Spurious error akan menyebabkan hasil pengukuran
tidak valid karena berada jauh dari nilai rata-ratanya (outlier). Spurious
error tidak bisa diikutkan dalam analisa statistik. Cara menentukan spurious
error dalam sekelompok hasil pengukuran adalah dengan outlier test.

2. Systematic error disebabkan oleh berbagai faktor yang secara sistematis


mempengaruhi hasil pengukuran. Misalnya suatu keributan terjadi di dekat
ruangan kelas dimana murid-murid sedang melakukan test. Keributan ini bisa
menyebabkan kesalahan menjawab pada semua murid karena terganggunya
konsentrasi akibat keributan tersebut. Contoh lainnya adalah
adanya sludge dalam tanki bahan bakar yang menyebabkan kesalahan pada
pengukuran level bahan bakar dalam tanki tersebut (level sludge juga ikut
terukur). Systematic error bernilai tetap atau jika berubah ia bisa diprediksi.
Jadi Systematic error akan memberikan bias pada hasil
pengukuran. Bias tersebut bisa bernilai positif atau negatif. Dalam
prakteknya, systematic error ini sangat sulit untuk diidentifikasi/ditentukan.

3. Random error disebabkan oleh faktor-faktor yang secara acak/random


berpengaruh pada suatu variable/besaran sepanjang proses cuplikan/sampling
pengukuran. Salah satu contoh faktor tersebut misalnya suasana hati (mood)
seseorang yang bisa berpengaruh pada kinerjanya sehingga bisa
mempengaruhi hasil pengukuran. Random error menyebabkan pengukuran
berulang yang dilakukan terhadap suatu besaran tidak pernah menghasilkan
nilai yang sama. Hasil pengukuran berulang tersebut akan terdistribusi di
sekitar nilai benar-nya dan mengikuti distribusi normal (Gausian). Random
error dapat ditentukan dengan menggunakan metode statistik.

 Toleransi Pengukuran
Toleransi
Toleransi adalah dua batas penyimpangan ukuran yang diijinkan. Misalnya,
sebuah elemen diberi ukuran maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

 adalah ukuran dasar


 adalah nilai toleransi yang diberikan

Toleransi pada dasarnya dibedakan menjadi tiga macam, yakni toleransi


ukuran, toleransi geometrik, dan konfigurasi kekasaran permukaan.

REPORT THIS AD

1. Toleransi ukuran

Definisi dari toleransi ukuran adalah dua batas penyimpangan yang diijinkan
pada setiap ukuran elemen.

Toleransi memegang peranan yang vital pada proses produksi dikarenakan


sangat sulitnya membuat suatu alat atau benda sesuai dengan ukuran yang
tepat, karena menyangkut ketelitian dalam proses pengerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai