PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menjumpai segala jenis zat
cair seperti minyak, alkohol, bensin dan jenis zat cair lainnya. Zat tersebut
dalam keadaan diam. Zat cair memiliki berat karena adanya gaya gravitasi
sehingga memberikan gaya kesegalah arah.
Menurut Marthen Kanginan (2006:229) “ Gaya gravitasi menyebabkan
zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik kebawah. Makin tinggi zat cair
dalam wadah, makin berat zat cair itu, sehingga makin besar juga tekanan zat
cair pada dasar wadahnya. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
beratnya sendiri disebut Tekanan Hidrostatis”
Hidrostatis adalah ilmu yang mempelajari tentang zat atau fluida diam.
Sedangkan fluida itu sendiri merupakan zat yang dapat mengalir. Oleh sebab
itu, zat dalam wujud cair atau gas disebut zat alir (fluida). Bagaimana dengan
tekanan yang dihasilkan oleh fluida? Sedikit berbeda dengan tekanan pada zat
padat, tekanan yang dihasilkan oleh fluida menyebar kesegalah arah,
sementara pada zat padat hanya kearah bawah ( jika pada zat padat tidak
diberikan gaya luar lain, maka zat padat hanya bekerja gaya gravitasi).
Biasannya, tekanan yang dihasilkan oleh fluida ini disebut Tekanan
Hidrostatis.
Pada saat kita menyelam, semakin masuk kedalam air, telinga kita akan
semakin sakit. Mengapa demikian? Hal itu disebabkan semakin kedalam
tekanan zat cair akan semakin besar dan menekan gendang telinga semakin
kuat. Tekanan di dalam zat cair tak mengalir yang disebabkan oleh pengaruh
gravitasi yang disebut Tekanan Hidrostatis.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatis?
2. Bagaimana pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekana zat cair?
3. Bagaimana prinsip tekanan hidrostatis?
C. Tujuan Eksperimen
1. Dapat mengetahui pengaruh kedalam terhadap tekanan hidrostatis
2. Dapat mengetahui pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan
hidrostatis
3. Dapat memahami prinsip dari tekanan hidrostatis
D. Manfaat Percobaan
1. Dapat menambah wawasan bagi pembaca
2. Dapat mengaplikasikan tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari
3. Dapat dijadikan referensi bagi pembaca
4. Dapat dijadikan rujukan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Tekanan
Sebuah gaya yang bekerja pada sebuah permukaan fluida akan selalu
tegak lurus pada permukaan tersebut. Karena fluida yang diam tidak dapat
menahan komponen gaya yang sejajar dengan permukaannya. Komponen
gaya yang sejajar dengan permukaan fluida akan menyebabkan fluida tadi
bergerak mengalir. Karena itu kita dapat mendefinisikan suatu besaran yang
terkait dengan gaya normal permukaan dan elemen luasan permukaansuatu
fluida.
Kita tinjau suatu fluida, dan kita ambil suatu bagian volume dari fluida
itu dengan bentuk sembarang, dan kita beri nama S. secara umum akan
terdapat gaya dari luar S pada permukaan oleh materi di luar S. sesuai prinsip
hokum newton ketiga, mestinya aka ada gaya dari S yang, sesuai pembahasan
di atas, mengarah tegak lurus pada permukaan S. gaya tadi diasumsikan
sebanding dengan elemen luas permukaan 𝑑𝑆⃗, dan konstanta
kesebandingannya di definisikan sebagai tekanan
𝐹⃗ = 𝑝𝑑𝑆⃗
Jadi arah 𝐹⃗ adalah tegak lurus dengan permukaan, searah dengan arah 𝑑𝑆⃗,
dan tekanan p adalah besaran scalar. Satuan SI dari tekanan adalah pascal
(Pa),dan 1 Pa=1N/𝑚2 .
(Satriawan,2007:78)
𝐹
𝑃=
𝐴
1 Pa = 1 𝑁⁄𝑚2
(Tipler,1998 :389)
3. Tekanan Hidrostatis
Sifat menarik yang dimiliki zat cair statis adalah adanya tekanan yang
dilakukan pada benda yang dicelupkan ke dalam zat cair tersebut. Tekanan
tersebut muncul karena benda menahan berat zat cair di atasnya. Makin
dalam posisi benda maka makin tebal zat cair di atas benda tersebut yang
harus ditahan sehingga makin besar tekanan yang dirasakan benda. Tekanan
jenis ini dinamakan tekanan hidrostatis (tekanan oleh zat cair yang diam).
Sekarang kita coba mencari persamaan tekanan hidrostatis. Sebuah
pelat dengan luas S ditempatkan horizontal ke dalam zat cair. Pelat tersebut
berada pada kedalaman h dari permukaan zat cair. Pelat tersebut menahan
beban zat cair di atasnya. Volum zat cair di atas pelat adalah V = hS. Jika 𝜌
adalah mass jenis zat cair maka massa zat cair yang berada di atas pelat
adalah m = 𝜌V = 𝜌hS. Dengan demikian, berat zat cair yang ditahan pelat
adalah W = mg = 𝜌hSg. Tekanan zat cair yang dialami pelat menjadi:
𝑊
𝑃=
𝑆
gh
dengan
P adalah tekanan oleh zat cair (Pa);
𝜌 adalah massa jenis zat cair (kg/m3);
g adalah percepatan gravitasi bumi (m/s2);
h adalah kedalaman posisi benda diukur dari permukaan zat cair (m).
Sebuah pelat yang dicelupkan ke dalam zat cair menahan berat zat cair di
atasnya. Karena pelat memiliki luas penampang S maka pelat merasakan
adanya tekanan yang dihasilkan zat cair. Tekanan jenis ini dinamakan tekanan
hidrostatis (hirdo = air, statis = diam).
(Abdullah,2016: 721-722)
4. Hukum pascal
Hokum pascal menyatakan bahwa jika tekanan eksternal di berikan pada
suatu fluida yang berada di dalam wadah, tekanan di setiap titik di dalam
fluida itu akan bertambah sebesar jumlah (tekanan eksternal) tersebut.
Sejumlah peralatan praktis bekerja dengan memanfaatkan hokum pascal.
Salah satu contonya adalah dongkrak hidrolik, yang di ilustrasikan di mana
gaya input yang kecil digunakan untuk mengarahkan gaya output yang jauh
lebih besar dengan cara membuat luas bidang kerja piston output lebih besar
dari pada luas bidang piston input. Untuk memahami bagaimana cara kerja
alat ini, kita akan mengasumsikan bahwa piston input output memiliki tinggi
yang sama (setidaknya mendekati sama). Kemudian gaya input eksternal 𝐹𝑖𝑛
menurut hokum pascal, akan menaikkan tekanan secara seragam di seluruh
bagian fluida. Sehingga pada ketinggian yang sama
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑃𝑖𝑛
Di mana besaran-besaran input dilambangkan dengan subskrip “in” dan
besaran-besaran output dengan “out” . karena =F/A, kita dapat menuliskan
persamaan diatas menjadi
𝐹𝑜𝑢𝑡 𝐹𝑖𝑛
=
𝐴𝑜𝑢𝑡 𝐴𝑖𝑛
𝑎𝑡𝑎𝑢
𝐹𝑜𝑢𝑡 𝐴𝑜𝑢𝑡
=
𝐹𝑖𝑛 𝐴𝑖𝑛
Besaran 𝐹𝑜𝑢𝑡 /𝐹𝑖𝑛 di atas disebut ke untungan mekanis dari sebuah
dongkrak hidrolik, dan nilainya sama dengan rasio luas bidang piston output
dengan piston input.
(Giancoli,2014:332-333)
BAB III
METODE EKSPERIMEN
B. Prosedur Kerja
Kegiatan 1. Pengaruh Kedalaman Terhadap Tekanan Hidrostatis
Pertama hal yang dilakukan yaitu menentukan massa jenis dengan
mengukur massa dan volume dari zat cair, setelah itu hubungan pipa U
dengan zat cair dengan sebuah corong gelas oleh selang plastik. Kemudian
masukkan kedalam corongnya kedalam air, dan tekan pada kedalaman
tertentu kemudian ukur kedalamannya dengan mistar biasa ( diukur dari
permukaan air kepermukaan air dalam corong). Selanjutnya, amatilah
perubahan tinggi permukaan zat cair pada pipa U, dan ukur selisih ketinggian
zat cair pada pipa U, catat hasil pengukuran dalam tabel pengamatan,
selanjtnya ulangi percobaan dengan kedalamannya yang berbeda-beda.
C. Gambar Alat
D. Identifikasi Variabel
Kegiatan 1
1. Variabel Manipulasi : Kedalaman
2. Variabel Kontrol : Jenis zat Cair
3. Variabel Respon : Ketinggian
Kegiatan 2
1. Variabel Manipulasi : Massa Jenis Zat Cair
2. Variabel Kontrol : kedalaman
3. Variabel Respon : Ketinggian
Tabel pengamatan
Tabel 1. Massa Jenis Zat cair
No Jenis Zat Cair Massa (gram) Volume (ml)
1 Air
2 Minyak
3 Gliserin
Kegiatan 1
Jenis zat cair : air
Tabel 2. Hubungan Antara Kedalaman Zat Cair dengan Tekanan Hidrostatis
Perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U
No Kedalaman (cm)
(cm)
1
2
3
4
5
6
7
Kegiatan 2
Kedalaman : 3 cm
Tabel 3. Hubungan Antara Massa Jenis Zat Cair dengan Tekanan Hidrostatis
Massa Jenis Zat Perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U
No
Cair (cm)
1
2
3
Tipler, Paul. A. 1998. Fisika untuk sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.