(Skripsi)
Oleh
Oleh
NaOH, Fe(NO3)3.9H2O, C6H8O7.H2O, dan silika sekam padi. Sampel disinter pada
XRD, DRS, dan LCR. Sejumlah gugus fungsi seperti Si-O, Na-O, Fe-O
kristalin Na2FeSiO4 telah terbentuk pada suhu 500 °C. Selain itu, analisis XRD juga
Na2FeSiO4 di dalam sampel yang diikuti dengan meningkatnya nilai energi band
Kata kunci: energi band gap, gugus fungsi, konduktivitas listrik, Na2FeSiO4, silika
i
ABSTRACT
By
Na2FeSiO4 samples were successfully synthesized using the sol-gel method from
NaOH, Fe(NO3)3.9H2O, C6H8O7.H2O, and rice husk silica. The samples were
were characterized using FTIR, TG/DTA, XRD, DRS, and LCR meter to identify
the structure and electrical properties. Some functional groups such as Si-O, Na-O,
Fe-O were detected in all samples. XRD analysis showed that the crystalline phase
Na2FeSiO4 was formed at 500 °C. Besides, XRD analysis also shows the
sample, followed by the rise in the gap energy and a decreasing in the electrical
conductivity.
ii
PENGARUH PERLAKUAN TERMAL TERHADAP STRUKTUR
KRISTAL DAN KARAKTERISTIK SIFAT LISTRIK PADA
BAHAN POLIANION Na2FeSiO4 BERBASIS SILIKA
SEKAM PADI
Oleh
Skripsi
Pada
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lampung
iii
Judul Skripsi : PENGARUH PERLAKUAN TERMAL
TERHADAP STRUKTUR KRISTAL DAN
KARAKTERISTIK SIFAT LISTRIK PADA
BAHAN POLIANION Na2FeSiO4 BERBASIS
SILIKA SEKAM PADI
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
iv
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. rer. nat. Roniyus Marjunus, S.Si., M.Si.
v
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah dilakukan orang lain dan sepengetahuan saya tidak ada karya atau pendapat
yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini sebagaimana disebutkan dalam daftar pustaka. Selain itu, saya
Apabila ada pernyataan saya yang tidak benar, maka saya bersedia dikenai sanksi
vi
RIWAYAT HIDUP
November 1995 sebagai anak tunggal pasangan Sudarsono dan Dyah Nurul
Raharjo dan lulus pada tahun 2008. Penulis menempuh pendidikan sekolah
menengah di SMP Negeri 1 Sekampung Udik dan lulus pada tahun 2011 kemudian
matematika. Selain itu, penulis juga aktif dalam organisasi Pusat Informasi dan
melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada
tahun 2015. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif sebagai pengurus organisasi
Himpunan Mahasiswa Fisika (Himafi) bidang sosial masyarakat pada tahun 2015
dan 2017 serta bidang sains dan teknologi pada tahun 2016. Selain itu, penulis aktif
dalam berbagai kepanitian kegiatan Himafi dan pernah menjadi asisten praktikum
Fisika Dasar. Penulis menempuh kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Pusat
Teknologi Material Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PTM BPPT) pada
vii
awal tahun 2018. Dalam bidang kepenulisan ilmiah, penulis memiliki pengalaman
menulis laporan PKL dengan judul “Pengaruh Variasi Temperatur Aging terhadap
viii
MOTTO
ix
PERSEMBAHAN
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan atas karunia Allah SWT, karena atas berkat rahmat
menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan kekurangan tersebut. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi
Penulis
xi
SANWACANA
Puji syukur atas karunia Allah SWT, karena atas berkat karunia-Nya penulis dapat
memperoleh gelar Sarjana Sains pada Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung.
Selama menyelesaikan skripsi ini, penulis telah menerima banyak bantuan secara
1. Umi, atas doa dan usaha yang tidak pernah lelah hingga penulis mampu
skripsi;
4. Bapak Dr. rer. nat. Roniyus Marjunus, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pembahas
atas saran yang telah diberikan untuk penulisan skripsi ini agar lebih baik lagi;
5. Bapak Arif Surtono, S.Si., M.Si., M.Eng. selaku Ketua Jurusan Fisika;
xii
6. Bapak Drs. Suratman, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam;
7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Fisika atas ilmu yang telah diberikan selama
Serta berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah
SWT memberikan imbalan berlipat dan memudahkan langkah semua pihak yang
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
MOTTO ................................................................................................................ ix
PERSEMBAHAN ...................................................................................................x
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian .........................................................................4
1.4. Batasan Masalah ..........................................................................4
1.5. Manfaat Penelitian .......................................................................5
xiv
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Polianion Na2FeSiO4 ...................................................................6
2.2. Silika dari Sekam Padi ...............................................................10
2.3. Fourier Transform Infrared (FT-IR) .........................................11
2.4. Thermogavimetry/Differential Thermal Analysis (TG/DTA) ....13
2.5. X-Ray Diffraction (XRD) ...........................................................14
2.6. Energi Band Gap .......................................................................19
2.7. Konduktivitas Listrik .................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Bahan-bahan penelitian .................................................................................23
4.7. Energi band gap Na2FeSiO4 pada berbagai suhu sintering ..........................43
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Struktur molekul Na2FeSiO4 (Zhao et al., 2015) ............................................6
2.3. Hasil analisis gugus fungsi Na2FeSiO4 (Ali et al., 2018) ..............................13
4.1. Hasil identifikasi gugus fungsi Na2FeSiO4 (a) NAF500 (b) NAF600
(c) NAF700 (d) NAF800 ..............................................................................31
4.3. Difraktogram XRD Na2FeSiO4 (a) NAF500 (b) NAF600 (c) NAF700
(d) NAF800 ...................................................................................................36
4.4. Hasil refinement data XRD Na2FeSiO4 (a) NAF500 (b) NAF600
(c) NAF700 (d) NAF800 ..............................................................................39
xvii
4.6. Plot Tauc analisis energi band gap (a) NAF500 (b) NAF600 (c) NAF700
(d) NAF800 ...................................................................................................42
xviii
I. PENDAHULUAN
Polianion merupakan senyawa yang dapat menghasilkan lebih dari satu ion
dikembangkan sebagai elektrode positif (katode) pada baterai. Hal ini dikarenakan
menghasilkan rapat energi (kapasitas) yang tinggi (Ni et al., 2017). Sebagai contoh
pada tahun 1997 (Scrosati, 2011; Gong and Yang, 2011). Sejak saat itu, penelitian
terhadap bahan polianion AxMYO4 (X= 1, 2; A= Li, Na, Ag; M= Fe, Co, Mn; Y=
Si, P, Ge, F) sebagai katode mengalami kemajuan signifikan. Salah satu contohnya
adalah penelitian mengenai Li2FeSiO4 oleh Gong et al. pada tahun 2008.
Li2FeSiO4 termasuk dalam bahan litium polianion Li2MSiO4 (M = Fe, Mn, Co,
Ni) (Dompablo et al., 2006; Gong and Yang, 2011; Cheng et al., 2011) dengan
polianion jenis ortosilikat (SiO4) yang berfungsi sebagai material host (penopang).
(Armstrong et al., 2011). Ortosilikat dianggap ideal sebagai material host karena
dari +2 hingga +4 dan menghasilkan interkalasi dua ion litium tiap satuan
formula (Gong and Yang, 2011; Bianchini et al., 2017). Dalam kasus
terbentuknya ion Li+ yang menghasilkan kapasitas secara teori hingga 330 mAhg-1
(Yang et al., 2014). Li2FeSiO4 memiliki tingkat kestabilan yang mirip dengan
oksigen karena kuatnya ikatan Si-O (Boulineau et al., 2010) serta kapasitasnya
lebih baik dibandingkan bahan litium polianion dengan jenis polianion atau
material host yang lain (Gong and Yang, 2011). Meskipun begitu, litium
memiliki ketersediaan terbatas (Jian et al., 2013) dan kurang aman digunakan dalam
skala besar karena mudah terbakar (Deng, 2015) sehingga diperlukan bahan
ketersediaan melimpah (Eftekhari and Kim, 2018; Liang et al., 2017; Palomares et
al., 2012) dan sifat kimia seperti radius ionik dan potensial redoks yang serupa
dengan litium (Yabuuchi et al., 2014; Palomares et al., 2012; Hwang et al., 2017;
Nayak et al., 2018). Berdasarkan hal tersebut, maka litium pada Li2FeSiO4 dapat
formula (Bianchini et al., 2017) dan dapat menghasilkan kapasitas secara teori
sekitar 278 mAhg-1 (Ye, et al., 2016; Guo, et al., 2017). Meskipun secara teori
Prekursor yang digunakan untuk sintesis Na2FeSiO4 umumnya berasal dari bahan-
bahan sintetis seperti CH3COONa (Guan et al., 2017), FeC2O4 (Kaliyappan and
Chen, 2018), tetraetil ortosilikat (TEOS) (Guan et al., 2017; Kee et al., 2016), dan
silika sintetis (Kaliyappan and Chen, 2018) yang mahal harganya. Hal ini dapat
silika organik. Silika organik terdapat dalam limbah-limbah hasil pertanian seperti
sekam padi (Dahliana dkk, 2013; Todkar et al., 2016; Permatasari dkk, 2016).
dengan kemurnian hingga 99% (Bakar et al., 2009). Ekstraksi silika dari sekam padi
mudah dilakukan dengan biaya relatif murah dan lebih ramah lingkungan. Selain
itu, silika dari sekam padi memiliki struktur amorf sehingga bersifat sangat reaktif
(Rivas et al., 2018) dan dapat digunakan sebagai prekursor berbagai macam bahan
dkk, 2009), Li2CoSiO4 (Riyanto dkk, 2019), dan Li2FeSiO4 (Kamon-in et al., 2018).
Oleh karena beberapa keunggulan tersebut, silika dari sekam padi sangat potensial
Agar Na2FeSiO4 dapat diterapkan sebagai katode, terdapat beberapa faktor yang
perlu diperhatikan, diantaranya adalah ikatan kimia, struktur kristal, energi band
yang diterapkan pada proses sintesisnya. Salah satunya adalah perlakuan termal
(Xia et al., 2017). Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan sintesis
4
faktor-faktor tersebut. Penelitian ini juga mengkaji kaitan antara struktur kristal dan
gugus fungsi dengan konduktivitas listrik dan energi band gap Na2FeSiO4. Sintesis
dengan biaya yang relatif murah. Selain itu, metode sol-gel dapat dilakukan pada
suhu rendah (Schubert, 2003) dan dapat menghasilkan bahan dengan homogenitas
2. Bagaimana kaitan gugus fungsi dan struktur kristal dengan energi band gap
2. Menganalisis kaitan gugus fungsi dan struktur kristal dengan energi band gap
1. Menggunakan suhu sintering 500 ˚C, 600 ˚C, 700 ˚C, dan 800 ˚C dengan
2. Menggunakan rentang 2𝜃 dari 10° hingga 100° pada analisis struktur kristal;
konduktivitas listrik;
fungsi; dan
Manfaat yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah memperoleh informasi
mengenai pengaruh perlakuan termal terhadap struktur kristal, gugus fungsi, energi
band gap, dan konduktivitas listrik Na2FeSiO4. Selain itu, penelitian ini diharapkan
dapat mengurangi limbah sekam padi yang tidak dimanfaatkan serta menjadi
Na2FeSiO4 termasuk dalam bahan polianion jenis Na2MSiO4 (M = Fe, Mn, Co, Ni)
(Guo et al, 2017). Struktur Na2FeSiO4 sangat stabil karena tersusun dari molekul-
molekul yang berikatan membentuk struktur tetrahedra seperti pada Gambar 2.1
dan bersifat sangat kaku (stiff) (Bianchini et al., 2017; Ali et al., 2018). Sejauh ini,
belum ada hasil riset yang menunjukkan secara pasti bentuk struktur kristal
memiliki bentuk struktur kristal polimorfik (Wu et al., 2016; Zhao et al., 2015)
seperti monoklinik, ortorombik (Guo et al., 2017), dan kubus (Guo et al., 2017; Li
et al., 2016) serta dianggap isostruktur dengan polianion serupa seperti Na2MnSiO4,
Na
Fe
Si
O
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kee et al. (2016), Na2FeSiO4 memiliki
struktur menyerupai senyawa prototipe Na2ZnSiO4 dengan grup ruang kristal P1n1
dan sesuai dengan struktur monoklinik Pn pada Na2MnSiO4 (Chen et al., 2014).
Penelitian Kaliyappan dan Chen (2018) menunjukkan hasil struktur kristal yang
sama. Struktur monoklinik Pn dapat terbentuk pada suhu antara 800 ˚C hingga 900
˚C (Treacher et al., 2013). Penelitian lain yang dilakukan oleh Guan et al. (2017)
polimorf tersebut adalah Pn (2 f.u), Pn (4 f.u), Pbn21, Pna21, P21/c, dan C2221
dengan Pn (2 f.u), Pna21, dan P21/c merupakan struktur yang paling stabil. Selain
Na2FeSiO4 memiliki energi band gap cukup rendah dan dikategorikan sebagai
parameter yang mempengaruhi energi band gap ini adalah polimorf grup kekisinya.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan nilai energi band gap pada tiap-tiap
grup kekisi Na2FeSiO4. Sebagai contoh polimorf Pna21 memiliki energi band gap
1,42 eV, P21/c memiliki energi band gap 2,51 eV, dan C2221 memiliki energi band
Gambar 2.2. Polimorf struktur kristal Na2FeSiO4 (a) Pn (2 f.u) (b) Pn (4 f.u) (c)
Pbn21 (d) Pna21 (e) P21/c (f) C2221 (Yu et al., 2018).
berfungsi sebagai agen pengkelat (chelating agent) seperti asam sitrat, asam adipic,
dan asam askorbat. Sintetsis Na2FeSiO4 pertama kali dilakukan oleh Kee et al. pada
metode sintesis yang dilakukan pada bejana induksi tertutup meliputi dekomposisi
atau rekasi kimia antar prekursor dalam pelarut pada suhu di atas titik didihnya
(Demazeau, 2010) dan dapat berlangsung pada suhu rendah (Feng and Li, 2011).
itu, Kee et al. (2016) menggunakan etilen glikol dan etanol sebagai pelarut. Larutan
prekursor kemudian ditempatkan dalam autoclave pada suhu 230 ˚C. Hasilnya,
9
solvotermal mampu menghasilkan material dengan kristal tunggal dan struktur serta
ukuran partikel yang dapat dikontrol namun membutuhkan waktu lama dalam
prosesnya.
dengan penggerusan atau ball-milling. Metode ini memerlukan suhu tinggi agar
reaksi dapat terjadi dalam waktu yang singkat dan biasanya menghasilkan material
padatan telah dilakukan oleh Kaliyappan dan Chen (2018) dengan Na2C2O4, SiO2,
kemudian disinter pada suhu 700 ˚C selama 2 jam. Kaliyappan and Chen (2018)
Selain kedua metode yang sudah dipaparkan, sintesis Na2FeSiO4 dapat dilakukan
bentuk sol menjadi gel dengan air sebagai agen hidrolisis, alkohol sebagai pelarut,
dan asam atau basa sebagai katalis (Sakka, 2013). Metode sol-gel sangat fleksibel,
al., 2009). Guan et al. (2017) melakukan sintesis Na2FeSiO4 menggunakan metode
Gel Na2FeSiO4 yang sudah kering dikalsinasi pada suhu 600 ˚C selama 8 jam. Guan
et al. (2017) memperoleh Na2FeSiO4 dengan sejumlah impuritas yaitu Na2SiO3 dan
beberapa metode sintesis diadaptasi dari metode sintesis Li2MSiO4 dengan material
yang berbeda.
Sekam padi merupakan pelindung bagian luar yang menutupi butiran padi dan
dapat dipisahkan melalui proses penggilingan (Singh, 2018; Bakar et al., 2016).
unsur silika yang terkandung dalam sekam padi berkisar antara 15% hingga 22%
(Ismail and Waliuddin, 1996; Singh, 2018; Shen, 2017). Silika hasil perolehan dari
sekam padi ini memiliki struktur amorf (Rivas et al., 2018; Saceda et al., 2011;
Suka dkk, 2008; Andreas dkk, 2016; Bakar, et al., 2016) dan dapat bertransformasi
menjadi fasa kristal kristobalit dan tridimit pada suhu 1050 ˚C (Sembiring dan Karo
Karo, 2007). Selain itu, silika dari sekam padi memiliki kestabilan termal yang baik
Berdasarkan penelitian, kemurnian silika dari sekam padi mampu mencapai 95-
100% (Suka dkk, 2008; Saceda et al., 2011; Bakar et al., 2016) dan dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan baterai (Shen, 2017), aluminosilikat (Riyanto dkk,
dkk, 2014).
11
Perolehan silika dari sekam padi dapat dilakukan menggunakan metode alkalis
(Kalapathy et al., 2000). Metode ini didasarkan pada sifat kelarutan silika dalam
larutan alkali dan pengendapan silika terlarut dalam asam (Sembiring dan
Simanjuntak, 2015). Derajat keasaman (pH) merupakan faktor penting yang perlu
diperhatikan dalam metode ini. Hal ini disebabkan silika dapat larut dengan baik
dalam larutan alkali dengan pH>10 (Crundwell, 2014; Kalapathy et al., 2000) dan
Simanjuntak, 2010). Wibowo dkk (2018) dan Suka dkk (2008) melakukan
penelitian mengenai ekstraksi silika dari sekam padi menggunakan metode alkalis
kedua penelitian tersebut, hasil silika tertinggi diperoleh pada konsentrasi KOH 5%.
Sembiring dan Karo Karo (2007) melakukan ekstraksi menggunakan pelarut KOH
5% dengan perbandingan pelarut dan sekam padi sebesar 1:10. Larutan asam yang
digunakan adalah HCl dengan konsentrasi 10%. Silika hasil ekstraksi kemudian
disintering dengan suhu bervariasi. Penelitian lain dilakukan oleh Pandiangan dan
Simanjuntak (2010) dengan variasi konsentrasi pelarut KOH dan larutan HCl 10%.
Penelitian ini memperoleh hasil bahwa kondisi optimum untuk ekstraksi silika dari
FT-IR merupakan suatu teknik untuk identifikasi gugus fungsi pada molekul-
inframerah (Ojeda and Dittrich, 2012). Pada teknik ini, sampel diradiasi dengan
Ketika frekuensi radiasi inframerah sesuai dengan frekuensi vibrasi alami dari
12
molekul dalam sampel, radiasi akan diserap (Ojeda and Dittrich, 2012). Penyerapan
radiasi memicu pergerakan vibrasi akibat perubahan kuanta energi (Duygu et al.,
2009). Besarnya energi vibrasi dipengaruhi oleh kuat ikatan antaratomnya. Semakin
lemah ikatan antaratom, semakin kecil energi yang dibutuhkan untuk bervibrasi
(Ojeda and Dittrich, 2012). Secara matematis, besarnya energi vibrasi dinyatakan
E = hυ (2.1)
dengan E adalah energi (Joule), h adalah konstanta Planck (6,62×10-34 J/s), dan υ
adalah frekuensi vibrasi (Hz) (Coates, 2000). Dengan mengandaikan bahwa atom-
atom yang saling berikatan dalam molekul merupakan titik massa yang
1 k (m1 m2 )
(2.2)
2 c m1m2
dengan υ adalah frekuensi vibrasi (cm-1), c adalah kecepatan cahaya (3×10-6 cm/s),
m1 adalah massa atom 1 (gram), m2 adalah massa atom 2 (gram), dan k adalah
konstanta gaya ikat antaratom (gram/s2). Besarnya frekuensi vibrasi ini bergantung
Secara umum, vibrasi molekular terbagi dalam dua jenis yaitu vibrasi ulur dan
vibrasi tekuk. Vibrasi ulur merupakan jenis vibrasi yang dicirikan dengan
Vibrasi ulur biasanya memiliki puncak serapan lebih tinggi pada spektrum
Gambar 2.3. Hasil analisis gugus fungsi Na2FeSiO4 (Ali et al., 2018).
FT-IR telah diterapkan untuk analisis gugus fungsi Na2FeSiO4 oleh Ali et al. (2018)
seperti ditunjukkan pada Gambar 2.3. Ali et al. (2018) memperoleh bahwa terdapat
serapan cukup besar pada bilangan gelombang 910 cm-1 akibat vibrasi ulur gugus
polianion (SiO4)4- dan serapan rendah pada bilangan gelombang 950 cm-1 akibat
vibrasi tekukk gugus SiO. Gugus polianion juga teridentifikasi akibat vibrasi tekuk
pada bilangan gelombang 520 cm-1 dan 586 cm-1. Selain itu, terdapat serapan pada
Dekomposisi prekursor dan transisi fasa pada suatu bahan dapat dianalisis dengan
TG/DTA didasarkan pada pengukuran perbedaan suhu antara sampel dengan bahan
referensi yang bersifat inert selama proses termal pada suhu tertentu (Gallagher,
1998; Boettinger et al., 2006). DTA akan merekam perbedaan suhu antara sampel
14
(Hoffman and Pan, 1991). Perbedaan suhu pada pengukuran DTA dirumuskan pada
Persamaan 2.4
TSR TS TR (2.3)
mA mB
%m 100% (2.4)
mA
dengan TSR adalah perbedaan suhu (°C), TS adalah suhu sampel (°C), TR adalah suhu
bahan referensi (°C), %m adalah persentase pengurangan massa (%), mA adalah massa awal
sampel (kg), dan mB adalah banyaknya pengurangan massa sampel (kg) (Boettinger et al.,
2006)
Perbedaan suhu antara sampel dengan bahan referensi mengindikasikan adanya reaksi
kimia yang terjadi pada sampel. Reaksi yang terjadi dapat bersifat endotermik jika
suhu bahan referensi lebih tinggi dari suhu sampel dan bersifat eksotermik jika suhu
bahan referensi lebih rendah dari suhu sampel (Boettinger et al., 2006). Akibat adanya
disimpulkan bahwa DTA memiliki kaitan sangat erat dengan TG (Gallagher, 1998;
Struktur kristal dapat dianalisis dengan teknik X-Ray Diffraction (XRD) atau
difraksi sinar-X. Informasi yang diperoleh dari XRD meliputi struktur, fasa,
orientasi kristal, dan parameter struktural dari suatu bahan. Sinar-X dapat
15
elektron pada suatu bahan. Interaksi ini terjadi dalam bentuk penyerapan dan
arah tertentu dan memuat informasi dimensi kristal suatu bahan. Intensitas puncak-
puncak tersebut ditentukan oleh sebaran atom dalam struktur kristalnya (Bunaciu
et al., 2015). Basis analisis struktur kristal menggunakan difraksi sinar-X adalah
dengan adalah panjang gelombang radiasi (m), dhkl adalah jarak antar bidang
identifikasi fasa secara kualitatif dan dapat diunduh secara gratis pada
operasi windows. Selain itu, perangkat lunak ini dinilai mudah digunakan karena
merupakan database yang terdiri dari kumpulan informasi pada Powder Diffraction
Data (PDF) atau Crystallography Open Database (COD). Informasi ini mencakup
rumus kimia, grup ruang, sistem kristal, parameter sel, dan panjang gelombang
difraksi. Dari hasil pencocokan dengan database tersebut, dapat ditentukan rentang
selnya (Altomare et al., 2015). Tampilan umum QualX ditunjukkan pada Gambar
Tingkat kesesuaian data XRD hasil eksperimen dengan database dapat dianalisis
metode rietveld dan dapat diunduh secara gratis pada www.rietica.org. Metode ini
berbasis pada pendekatan kuadrat terkecil untuk mencari fungsi minimum yang
merupakan perbedaan intensitas antara kurva observasi dan kurva teoretis (Tedesco
and Brunelli, 2017). Kesesuaian antara kurva teoretis dan kurva observasi diperoleh
jika proses pendekatan tersebut mencapai nilai simpangan terkecil (Moto dkk,
powder pattern (Rp), faktor R weighted powder (Rwp), R expected profile (Rexp)
(Tedesco and Brunelli, 2017), dan Goodness of Fit (GoF) (𝜒 2 ) (Moto dkk, 2003).
kurva kalkulasi dengan ekperimen, bobot penjumlahan residu kuadrat, kurva hasil
kalkulasi yang diharapkan, dan tingkat kesesuaian kurva hasil kalkulasi dengan
2016).
2
R
GoF wp
Rexp (2.6)
yang direfine pada rietica adalah background, parameter sel, faktor skala, grup
ruang, dan preferred oriented dari masing-masing atom. Dalam perangkat lunak
rietica diperlukan dua masukan (input) yaitu file masukan data intensitas difraksi
refinement yang baik diindikasikan dengan nilai GoF kurang dari 4% (Christianto
Kee et al. (2016) telah menggunakan XRD untuk analisis struktur kristal Na2FeSiO4
yang hasilnya ditunjukkan pada Gambar 2.6. Dari hasil penghalusan data XRD pada
Na2FeSiO4 terjadi pada 2𝜃 sama dengan 20,5°; 30°; dan 34°. Selain itu, terdapat
pula puncak-puncak impuritas Na2SiO3 dan Fe3O4. Kee et al. (2016) menduga
Na2MnSiO4. Hasil analisis data XRD Na2FeSiO4 yang lebih murni diperoleh oleh
dan padatan. Hasil analisis ini ditunjukkan pada Gambar 2.7. Li et al. (2016)
Energi band gap merupakan energi yang dibutuhkan oleh elektron untuk berpindah
dari pita valensi ke pita konduksi (Hoffman et al., 1995). Energi band gap timbul
ketika elektron mengalami eksitasi optik dari pita valensi ke pita konduksi akibat
2012). Energi band gap dapat dihitung dari spektra reflektansi Ultraviolet Visible
orbital elektron dalam struktur suatu bahan dan diilustrasikan pada Gambar 2.8.
Pemantulan Spekular
Cahaya Datang
Pemantulan Difus
Pusat Absorbsi
Dua jenis pemantulan, yaitu pemantulan spekular dan pemantulan difus akan terjadi
terjadi akibat interaksi cahaya dengan berbagai faktor kimia dan fisik suatu bahan
suatu bahan ini memuat fungsi hamburan yang kemudian digunakan dalam
Untuk memperoleh besarnya nilai energi band gap, data reflektansi diolah
K (1 R )2
F ( R ) (2.7)
S 2R
(Joule), adalah frekuensi (Hz), dan Eg adalah energi band gap (eV) (Abdullahi et
al., 2016). Besarnya nilai energi band gap diperoleh dengan menarik garis lurus
10-7 S/cm hingga 102 S/cm, dan konduktor memiliki nilai konduktivitas lebih dari
102 S/cm (Bloor, 1989). Bahan yang bersifat konduktif biasanya memiliki struktur
kristalin (Taherian, 2019). Nilai konduktivitas listrik ini dapat diturunkan dari nilai
L
G (2.9)
A
adalah konduktansi (Siemens), dan A adalah cross section permukaan sampel (m2)
erat kaitannya dengan nilai energi band gap. Semakin kecil energi band gap suatu
bahan, maka konduktivitas listriknya akan semakin baik (Sawicki et al., 2015).
III. METODOLOGI PENELITIAN
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan April
Terpadu dan sentra Inovasi Teknologi (UPT LTSIT) Universitas Lampung, XRD
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini dirangkum dalam Tabel 3.1
sedangkan alat-alat yang digunakan dirangkum dalam Tabel 3.2 dan Tabel 3.3.
23
Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini meliputi preparasi sekam padi,
ekstraksi silika dari sekam padi, sintesis Na2FeSiO4, sintering, dan karakterisasi.
Preparasi sekam padi terlebih dahulu dilakukan dengan membersihkan sekam padi
dari kotoran. Sekam padi yang sudah dihilangkan dari kotoran kemudian dicuci
hingga bersih dan direndam selama 1 jam. Selanjutnya, sekam padi yang
mengapung dibuang dan diambil yang tenggelam saja. Sekam padi yang tenggelam
tersebut kemudian direndam kembali menggunakan air panas selama 6 jam. Setelah
Serbuk silika diperoleh dari sekam padi menggunakan metode alkalis mengacu
pada metode yang telah dilakukan oleh Sembiring dan Karo Karo (2007) dan Suka
dkk (2008). Sebanyak 50 gram sekam padi ditambahkan ke dalam 500 ml larutan
KOH 5% dan dipanaskan selama 30 menit hingga terbentuk sol silika berwarna
coklat pekat. Sol ini didiamkan selama 24 jam kemudian disaring menggunakan
kertas saring. Setelah itu, larutan HNO3 10% ditambahkan secara perlahan-lahan ke
25
dalam sol tersebut hingga pH larutan bernilai 7 dan terbentuk silika gel. Silika gel
silika gel yang telah dicuci hingga bersih dikeringkan menggunakan oven pada suhu
110 °C hingga terbentuk silika padatan. Silika padatan ini kemudian digerus agar
menjadi serbuk silika menggunakan mortar dan pestle. Serbuk silika yang telah
Sintesis Na2FeSiO4 dilakukan menggunakan metode sol gel mengacu pada metode
yang telah dilakukan oleh Meenakshi et al. (2016) dan Zhou et al. (2013). Sampel
dibuat dari NaOH 99% (Rp Chemical Product), Fe(NO3)3.9H2O 99% (Merck), SiO2
dari sekam padi, dan C6H8O7.H2O 100% (Merck) dengan perbandingan mol 2:1:1:1
sesuai dengan reaksi kimia pada Persamaan 3.1 dan 3.2. Pertama-tama, 0,4 gram
dilarutkan dalam 10 ml, 25 ml, dan 20 ml akuades. Sebanyak 0,3 gram SiO2
kemudian ditambahkan ke dalam laurtan NaOH dan diaduk sambil dipanaskan pada
selama 5 jam dengan terus diaduk menggunakan hotplate magnetic stirrer sambil
diilustrasikan pada Gambar 3.1. Larutan tersebut kemudian dikeluarkan dari sistem
refluks dan dipindahkan ke gelas beker untuk terus diaduk sambil dipanaskan
dengan hotplate magnetic stirrer pada suhu 75 °C agar seluruh pelarut menguap
sehingga membentuk gel. Gel ini kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu
130 °C hingga kering. Selanjutnya, gel yang sudah kering digerus menggunakan
Sintering dilakukan pada suhu 500 °C, 600 °C, 700 °C, dan 800 °C dengan kenaikan
3 °C tiap menit dan waktu tahan selama 10 jam pada tiap-tiap suhu. Sampel-sampel
sesuai dengan suhu yang diberikan. Sampel yang telah disintering selanjutnya
digerus kembali menggunakan mortar dan pestle. Sebanyak 1,2 gram serbuk
3.3.5. Karakterisasi
pada rentang panjang gelombang 4000-400 cm-1. Pada analisis ini, sampel
penelitian-penelitian terdahulu.
dengan kenaikan suhu 3 °C tiap menit. Sampel yang digunakan pada analisis ini
mA. Step size yang digunakan adalah 0,02° tiap menit pada rentang 2𝜃 mulai dari
10° hingga 100°. Analisis data dilakukan menggunakan metode pencocokan pada
perangkat lunak QualX versi 2.24. Sampel yang dikarakterisasi berbentuk serbuk.
Shimidzu UV-2450 pada rentang panjang gelombang 200-800 nm. Analisis energi
band gap kemudian dilakukan dengan mengolah data reflektansi tersebut melalui
teorema Kubelka-Munk pada Persamaan 2.7 dan Persamaan Tauc pada Persamaan
2.8.
pada rentang frekuensi 1 Hz hingga 100 kHz dengan arus AC dan dihitung
Diagram alir penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3.
29
5.1. Kesimpulan
Na2FeSiO4 berbasis silika sekam padi berhasil disintesis menggunakan metode sol
gel dengan SiO2 dan Na2SiO3 sebagai fasa impuritas. Hasil karakterisasi
sifat listrik, dan kemurnian fasa Na2FeSiO4. Na2FeSiO4 sudah memiliki fasa
kristalin mulai dari suhu sintering 500 °C. Meningkatnya suhu sintering
gugus fungsi penyusun Na2FeSiO4 semakin pendek dan ukuran parameter sel
parameter sel ini diikuti dengan perubahahan energi band gap dan konduktivitas
listrik. Energi band gap meningkat dengan berkurangnya ukuran parameter sel dan
diiringi dengan penurunan konduktivitas listrik. Ditinjau dari energi band gap dan
5.2. Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut menggunakan suhu sintering yang lebih tinggi
kemungkinan terjadinya perubahan fasa dan sifat kelistrikan. Selain itu, perlu
47
Abadi, S. M., Delbari, A., Fakoor, Z., and Baedi, J. 2015. Effects of annealing
temperature on infrared spectra of SiO2 extracted from rice husk. Journal of
Ceramic Science and Technology. 06 (01):41-46.
Abdullahi, S. S., Güner, S., Koseoglu, Y., Musa, I. M., Adamu, B. I., and
Abdulhamid, M. I. 2016. Simple method for the determınatıon of band gap of
a nanopowdered sample usıng kubelka munk theory. Journal of The Nigerian
Association of Mathematical Physics. 35:241-246.
Ali, B., ur-Rehman, A., Ghafoor, F., Shahzad, M. I., Shah, S. K., and Abbas, S. M.
2018. Interconnected mesoporous Na2FeSiO4 nanospheres supported on
carbon. Journal of Power Sources. 396:467-475.
Altomare, A., Cuocci, C., Giacovazzo, C., Moliterni, A., and Rizzi, R. 2008.
QUALX: a computer program for qualitative analysis using powder diffraction
data. Journal of Applied Crystallography. 41:815-817.
Altomare, A., Corriero, N., Cuocci, C., Falcicchio, A., Moliterni, A., and Rizzi, R.
2015. QualX2.0: a qualitative phase analysis software using the freely available
database POW_COD. Journal of Applied Crystallography. 48:1-6.
Andreas, A., Kristianto, H., dan Kurniawan, D. F. 2016. Sintesis nanosilika dari
sekam padi menggunakan metode sol gel dengan pelarut etanol. Seminar
Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" Pengembangan Teknologi Kimia untuk
Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia. Yogyakarta: Teknik Kimia UPN
Veteran Yogyakarta. Hal 1-3.
Armstrong, A. R., Kuganathan, N., Islam, M. S., and Bruce, P. G. 2011. Structure
and lithium transport pathways in Li2FeSiO4 cathodes for lithium batteries.
Journal of The American Chemical Society. 133:13021-13035.
Athinarayanan, J., Periasamy, V. S., Alhazm, M., Alatiah, K. A., and Alshatwi, A.
A. 2015. Synthesis of biogenic silica nanoparticles from rice husks for
biomedical applications. Ceramics International. 41(1):275-281.
49
Bakar, R. A., Yahya, R., and Gan, S. N. 2016. Production of high purity amorphous
silica from rice husk. 5th International Conference on Recent Advances in
Materials, Minerals and Environment (RAMM) and 2nd International
Postgraduate Conference on Materials, Mineral and Polymer (MAMIP).
Malaysia: Elsevier. 19:189-195.
Bianchini, F., Fjellvag, H., and Vajeeston, P. 2017. First-principles study of the
structural stability and electrochemical properties of Na2MSiO4 (M = Mn, Fe,
Co and Ni) polymorphs. Physical Chemistry Chemical Physics. 19:14462-
14470.
Boettinger, W. J., Kattner, U. R., Moon, K. W., and Perepezko, J. H. 2006. DTA
and heat-flux DSC measurement of alloy melting and freezing. Washington
DC: U.S. Goverment Printing Office.
Boulineau, A., Sirisopanaporn, C., Dominko, R., Armstrong, A. R., Bruce, P. G.,
and Masquelier, C. 2010. Polymorphism and structural defects in Li2FeSiO4.
Dalton Trans. 39:6310-6316.
Chen, C. Y., Matsumoto, K., Nohira, T., and Hagiwara, R. 2014. Na2MnSiO4 as a
positive electrode material for sodium secondary batteries using an ionic liquid
electrolyte. Electrochemistry Communications. 45:63-33.
Chen, J., Song, W., Hou, h., Zhang, Y., Jing, M., Jia, X., and Ji, X. 2015. Ti3+ self-
doped dark rutile TiO2 ultrafine nanorods with durable high-rate capability for
lithium-ion batteries. Advanced Functional Materials. 25(43):6793-6801.
Cheng, F., Liang, J., Tao, Z., and Chen, J. 2011. Functional materials for
rechargeable batteries. Advanced Materials. 23:1695–1715.
Dahliana, D., Sembiring, S., dan Simanjuntak, W. 2013. Pengaruh suhu sintering
terhadap karakteristik fisis komposit MgO-SiO2 berbasis silika sekam padi.
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika. 1(1):49-52.
Dalven, R. 1973. Empirical relation between energy gap and lattice constant in
cubic semiconductor. Physical Review B. 8(12):8-9.
Demirezen, S., Kaya, A., Yeriskin, S. A., Balbasi, M., and Uslu, I. 2016. Frequency
and voltage dependent profile of dielectric properties, electric modulus and ac
electrical conductivity in the PrBaCoO nanofiber capacitors. Result in Physics.
6:180-185.
Deng, D. 2015. Li-ion batteries: basics, progress, and challenges. Energy Science
and Engineering. 3(5):385-418.
Dompablo, M. A.-d., Armand, M., Tarascon, J. M., and Umador, U. 2006. On-
demand design of polyoxianionic cathode materials based on electronegativity
correlations: An exploration of the Li2MSiO4 system (M = Fe, Mn, Co, Ni).
Electrochemistry Communications. 8:1292–1298.
Duygu, D. Y., Baykal, T., Açikgöz, I., and Yildiz, K. 2009. Fourier transform
infrared (FT-IR) spectroscopy for biological studies. G.U. Journal of Science.
22(3):117-121.
Fadhlulloh, M. A., Rahman, T., Nandiyanto, A. B., dan Mudzakir, A. 2014. Review
tentang sintesis SiO2 nanopartikel. Jurnal Integrasi Proses. 5(1):30-45.
Feng, S., and Li, G. 2011. Hydrothermal and Solvothermal Syntheses. Dalam R.
Xu, W. Pang, and Q. Huo, Modern Inorganic Synthetic Chemistry. Amsterdam:
Elsevier B.V. Pp 63-69.
Ghaffari, A., and Behzad, M. 2018. Facile synthesis of layered sodium disilicates
as efficient and recoverable nanocatalysts for biodiesel production from
rapeseed oil. Advanced Powder Technology. 29(5):1265-1271.
Gong, Z. L., Li, Y. X., He, G. N., Li, J., and Yang, Y. 2008. Nanostructured
Li2FeSiO4 electrode material synthesized through hydrothermal-assisted sol-
gel process. Electrochemical and Solid-State Letters. 11(5):60-63.
Gong, Z., and Yang, Y. 2011. Recent advances in the research of polyanion-type
cathode materials for Li-ion batteries. Energy and Environmental Science.
4:3223–3242.
Guan, W., Pan, B., Zhou, P., Mi, J. X., Zhang, D., Xu, J., and Jiang, Y. 2017. A
high capacity, good safety and low cost Na2FeSiO4. ACS Applied Materials
and Interfaces. 9(27):22369-22377.
Guo, S. P., Li, J. C., Xu, Q. T., Ma, Z., and Xue, H. G. 2017. Recent achievements
on polyanion-type compounds for sodium-ion. Journal of Power Sources.
361:285-299.
Han, Y., Sun, T., Li, J., Wang, L., Xue, T., and Qi, T. 2011. Removing of Si in the
NaOH molten salt reaction of titanium slag to produce TiO2. Advanced
Materials Research. 420:387-392.
Hwang, J. Y., Myung, S. T., and Sun, Y. K. 2017. Sodium-ion batteries: Present
and future. Chemical Society Reviews. 46(12):3485-3856.
Indra dan Yulianti, R. 2017. Karakterisasi padatan hasil proses kokristalisasi asam
mefenamat menggunakan metode penguapan pelarut. Jurnal Kesehatan
Bakti Tunas Husada. 17(1):21-26.
52
Ismail, M. S., and Waliuddin, A. M. 1996. Effect of rice husk ash on high strength
concrete. Construction and Building Materials. 10(7):521-526.
Jain, R., Luthra, V., Aurora, M., and Gokhale, S. 2018. Infrared spectroscopic study
of magnetic behavior of dysprosium doped magnetite nanoparticles. Journal of
Superconductivity and Novel Magnetism. 32(2):325–20333.
Jian, Z., Yu, H., and Zhou, H. 2013. Designing high-capacity cathode materials for
sodium-ion batteries. Electrochemistry Communications. 34:215-218.
Jiang, X., Li, S., Xiang, G., Li, Q., Fan, L., He, L., and Keren, G. 2016.
Determination of the acid values of edible oils via FTIR spectroscopy based on
the OAH stretching band. Food Chemistry. 212:585-589.
Jittiarporn, P., Badilescu, S., Al Sawafta, M. N., Sikong, L., and Truong, V. V.
2017. Electrochromic properties of sol-gel prepared hybrid transition metal
oxides a short review. Journal of Science Advanced Materials and Devices.
2(3):286-300.
Kalapathy, U., Proctor, A., and Shultz, J. 2000. A simple method for production of
pure silica from rice hull ash. Bioresource Technology. 73:257-262.
Kamon-in, O., Srilomsak, S., and Meethong, N. 2018. The utility of rice husk ash
from biomass power plant of nakhon ratchasima province for synthesis of
nano-silica for using cathode material of lithium ion battery. Traditional and
Advanced Ceramics III. 766:51-57.
Kee, Y., Dimov, N., Staykov, A., and Okada, S. 2016. Investigation of metastable
Na2FeSiO4 as a cathode material for Na-ion. Materials Chemistry and Physics.
171:45-49.
Klančnik, G., Medved, J., and Mrvar, P. 2010. Differential thermal analysis (DTA)
and differential scanning calorimetry (DSC) as a method of material
investigation. Materials and Geoenvironment. 57(1):127-142.
Kumar, S., Kumar, P., Deb, A., Maiti, D., and Jain, S. L. 2016. Graphene oxide
grafted with iridium complex as a superior heterogeneous catalyst for chemical
fixation of carbon dioxide to dimethylformamide. Carbon. 100:632-640.
53
Li, S., Guo, J., Ye, Z., Zhao, X., Wu, S., Mi, J. X., Wang, C. Z., Gong, Z.,
McDonald, M. J., Zhu, Z., Ho, K. M., and Yang, Y. 2016. A zero-strain
Na2FeSiO4 as novel cathode material for sodium ion batteries. ACS Applied
Materials and Interfaces. 8(27):17233-17238.
Liang, Y., Lai, W. H., Miao, Z., and Chou, S. L. 2018. Nanocomposite materials
for the sodium–ion battery: Advanced Science News. 14(5):1-20.
Liu, C., Asato, M., Fujima, N., and Hoshino, T. 2015. Full-potential KKR
calculations for lattice distortion around impurities in Al-based dilute alloys,
based on the generalized-gradient approximation. Physics procedia. 75:1088-
1095.
López, R., and Gómez, R. 2012. Band-gap energy estimation from diffuse
reflectance measurements on sol–gel and commercial TiO2: A comparative
study. Journal of Sol-Gel Science and Technology. 61:1-7.
Ma, C., Yin, C., Fan, Y., Yang, X., and Zhou, X. 2019. Highly efficient synthesis
of N-doped carbon dots with excellent stability through pyrolysis method.
Journal Materials Science. 54(13):9372-9384.
Mahadevan, T. S., and Du, J. 2018. Evaluating water reactivity at silica surfaces
using reactive potentials. The Journal of Physical Chemistry. 122(18):9875-
9885.
Meenakshi, V., Rajkumar, P., Diwakar, K., Subadevi, R., and Sivakumar, M. 2016
Structural investigation of heat-treated Li2FeSiO4 cathode material preparation.
International Seminar on Nanoscience and Nanotechnology. 3:10-12.
Morales, A. E., Mora, E. S., and Pal, U. 2007. Use of diffuse reflectance
spectroscopy for optical characterization of un-supported nanostructures.
Revista Mexicana De Fìsica S. 53(5):18-22.
Moto, K., Setiarini, L., dan Abubakar, Z. 2003. Analisis komposisi fasa dengan
metode rietveld dan pengaruhnya terhadap kekerasan nanokomposit Ti-Si-N.
Makara Teknologi. 7(1):10-14.
Nariyal, R. K., Kothari, P., and Bisht, B. 2014. FTIR measurements of SiO2 Glass
prepared by sol-gel technique. Chemical Science Transactions. 3(3):1064-
1066.
54
Nayak, P. K., Yang, L., Brehm, W., and Adelhelm, P. 2018. From lithium-ion to
sodium-ion batteries: Advantages. Angewandte Chemie International Edition.
57:102-120.
Nazarkovsky, M. A., Gun’ko, V.M., Wójcik, G., Czech, B., Sobieszek, A.,
Skubiszewska-Zięba, J., Janusz, W., and Skwarek, E. 2014. Band-gap change
in photocataltic activity of silica/titania composites associated with
incorporation of CuO and NiO. Chemistry, Physics, and Technology of
Surface. 5(4):421-437.
Ni, Q., Wu, F., and Wu, C. 2017. Polyanion-type electrode materials for sodium-
ion. Advanced Science. 4:1-24.
Ojeda, J.J., and Dittrich, M. 2012. Fourier Transform Infrared Spectroscopy for
Molecular. Dalam A. Navid, Microbial Systems Biology: Methods and
Protocols. New York: Human Press. Pp 187-211.
Palomares, V., Serras, P., Villaluenga, I., Hueso, K. B., and Gonzales, J. C. 2012.
Na-ion batteries, recent advances and present challenges to become low cost
energy storage system. Energy and Environmental Science. 5:5884-5901.
Pandiangan, K. D., dan Simanjuntak, W. 2010. Uji aktivitas katalis Fe-silika sekam
padi untuk degradasi zat warna. Seminar Nasional Sains MIPA dan
Aplikasinya. Lampung: FMIPA Universitas Lampung. Hal 341-348.
Rivas, A. L., Vera, G., Palacios, V., Cornejo, M., Rigail, A., and Solórzano, G.
2018. Phase Transformation of Amorphous Rice Husk Silica. Dalam M.
Muruganat, Frontiers in Materials Processing, Applications, Research and
Technology. Singapore: Springer Nature Singapure Pte Ltd. Pp 17-27.
Riyanto, A., Ginting, O. M., dan Sembiring, S. 2009. Pengaruh suhu sintering
terhadap pembentukan gugus borosiloksat (B-O-Si) bahan keramik borosilikat
berbasis silika sekam padi. Seminar Nasional Sains MIPA dan Aplikasinya.
Lampung: FMIPA Universitas Lampung. Hal. 219-224
Riyanto, A., Sembiring, S., dan Junaidi. 2017. Karakteristik fisis aluminosilikat
geopolimer berbasis silika sekam padi untuk aplikasi fast ionic conductor.
Reaktor. 17(2):96-103.
55
Riyanto, A., Sembiring, S., Megawati, M., Mabarroh, N., Junaidi, J., dan Ginting,
E. 2019. Analisis transisi fasa dan sifat dielektrik pada Li2CoSiO4 yang
dipreparasi dari silika sekam padi dan produk daur ulang katoda baterai ion
litium bekas. ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia. 15(1):89-103.
Rondinini, S., Ardizzone, S., Cappelletti, G., Minguzzi, A., and Vertova, A. 2009.
Sol–gel synthesis. Materials. Pp 613-624.
Saceda, J.-J. F., de Leon, R. L., Rintramee, K., Prayoonpokarach, S., and
Wittayakun, J. 2011. Properties of silica from rice husk and rice husk ash and
their utilization for zeolite 𝛾 synthesis. Quimica Para Um Mundo Melhor.
34(8):1394-1397.
Sawicki, B., Tomaszewicz, E., Piątkowska, M., Groń, T., Duda, H., and Górny, K.
2016. Correlation between the band-gap energy and the electrical conductivity
in MPr2W2O10 tungstates (where M = Cd, Co, Mn). Proceedings the 44th
International School and Conference on the Physics of Semiconductors
“Jaszowiec 2015”. Wisla. 129:94-96.
Scrosati, B. 2011. History of lithium batteries. Journal Solid State Electrochem. 15:
1623-1630.
Sembiring, S., dan Karo Karo, P. 2007. Pengaruh suhu sintering terhadap
karakteristik termal dan mikrostruktur silika sekam padi. Jurnal Sains MIPA.
13(3):233-239.
Sembiring, S., Manurung, P., dan Karo Karo, P. 2009. Pengaruh suhu tinggi
terhadap karakteristik keramik cordierite berbasis silika sekam padi. Jurnal
Fisika dan Aplikasinya. 5(1):1-4.
Sembiring, S., Riyanto, A., Simanjuntak, W., and Situmeang, R. 2017. Effect of
MgO-SiO2 ratio on the forsterite (Mg2SiO4) precursors characteristics derived
from amorphous rice husk silica. Oriental Journal of Chemsitry. 33(4):1828-
1836.
56
Sembiring, S., dan Simanjuntak, W. 2015. Silika Sekam Padi Potensinya sebagai
Bahan Baku Pembuatan Keramik Industri. Yogyakarta: Plantaxia.
Sembiring, S., Simanjuntak, W., Situmeang, R., Riyanto, A., and Junaidi. 2018.
Structural and physical properties of refractory cordierite precursors prepared
from rice husk silica with different MgO addition. Ceramics-Silikáty.
62(2):163-172.
Shen, Y. 2017. Rice husk silica derived nanomaterials for sustainable applications.
Renewable and Sustainable Energy Reviews. 80:453-466.
Sheykhan, M., Yahyazadeh, A., & Ramezani, L. 2017. A novel cooperative Lewis
acid/brønsted base catalyst Fe3O4@SiO2-APTMS-Fe(OH)2: An efficient
catalyst for the Biginelli reaction. Molecular Catalyst. 435:166-173.
Singh, B. 2018. Rice Husk Ash. Dalam B. Singh, Waste and Supplementary
Cementitious Materials in Concrete. Elsevier. Pp 417-460.
Sivaraj, P., Nalini, B., Abhilash, K. P., Lakshmi, D., Selvin, P. C., and Balraju, P.
2018. Study on the influences of calcination temperature on structure and its
electrochemical performance of Li2FeSiO4/C nano cathode for Lithium Ion
Batteries. Journal of Alloys and Compounds. 740:1116-1124.
Suka, I. G., Simanjuntak, W., Sembiring, S., dan Trisnawati, E. 2008. Karakteristik
silika sekam padi dari provinsi lampung yang diperoleh dengan metode
ekstraksi. MIPA. 37(1):47-52.
Treacher, J., Wood, S. M., Islam, M. S., and Kendrick, E. 2013. Na2CoSiO4 as a
cathode material for sodium-ion batteries: Structure, electrochemistry and
diffusion pathways. Physical Chemistry Chemical Physics. 18:32744-32752.
Triandho, Y. 2016. Catatan Kuliah: Analisis Pola Difraksi Sinar-X dengan metode
Rietveld Menggunakan Rietica. Bangka Belitung: Universitas Bangka
Belitung.
Wibowo, E. A., Arzanto, A. W., Maulana, K. D., dan Rizkita, A. D. 2018. Preparasi
dan karakterisasi nanosilika dari jerami padi. Jurnal Ilmiah Sains. 18(1):35-40.
57
Wu, P., Wu, S. Q., Lv, X., Zhao, X., Ye, Z., Lin, Z., Wang, C. Z., and Ho, K. M.
2016. Fe-Si networks in Na2FeSiO4 cathode materials. Physical Chemistry
Chemical Physics. 18(34):23916-23922.
Xia, N., Zhao, J., Lai, C., Wang, H., Gao, S., Zhang, Z., and Xu, J. 2017.
Electrochemical performances of Na2MnSiO4 as an energy storage material in
sodium-ion capacitors. Journal of Applied Electrochemistry. 47:343-349.
Yabuuchi, N., Kubota, K., Dahbi, M., and Komaba, S. 2014. Research development
on sodium-ion batteries. Chemical Reviews. 114:11636−11682.
Yang, J., Kang, X., Hu, L., Gong, X., and Mu, S. 2014. Nanocrystalline-Li2FeSiO4
synthesized by carbon frameworks as an advanced cathode material for Li-ion
batteries. Journal of Materials Chemistry A. 2:6870–6878.
Ye, Z., Li, S., Wu, S., Wu, P., Nguyen, M. C., Guo, J., Mi, J., Gong, Z., Zhu, Z. Z.,
Yang, Y., Wang, Z. C., and Ho, K. M. 2016. Robust diamond-like Fe-Si
network in the zero-strain NaxFeSiO4. Electrochimica Acta. 212:934-940.
Young, R. A. 1993. The Rietveld Method. New York: Oxford University Press Inc.
Yu, S., Hu, J. Q., Hussain, M. B., Wu, S. Q., Yang, Y., and Zhu, Z. Z. 2018.
Structural stabilities and electrochemistry of Na2FeSiO4 polymorphs:First-
principles calculations. Journal of Solid State Electrochemistry. 22(7):2237-
2245.
Yunasfi, Purwanto, S., dan Madesa, T. 2011. Karakterisasi sifat listrik grafit setelah
iradiasi dengan sinar gamma. Jurnal Iptek Nuklir Ganendra. 14(2):76-80.
Zhao, X., Wu, S., Lv, X., Nguyen, M. C., Wang, C. Z., Lin, Z., Zhu, Z. Z., and Ho,
K. M. 2015. Exploration of tetrahedral structures in silicate cathodes using a
motif-network scheme. Scientific Reports. 5(1):1-9.
Zhou, H., Einarsrud, M. A., and Bruer, F. V. 2013. High capacity nanostructured
Li2FexSiO4/C with Fe hyperstoichiometry for Li-ion Batteries. Journal of
Power Sources. 235:234-242.
Zhu, L., Zeng, Y. R., Wen, J., Li, L., and Cheng, T. M. 2018. Structural and
electrochemical properties of Na2FeSiO4 polymorphs for sodium-ion batteries.
Electrochimica Acta. 292:190-198.
Zolfaghari, M., and Chireh, M. 2013. Effect of Mn dopant on lattice parameters and
band gap energy of semiconductor ZnO nanoparticles. Advanced Materials
Research. 829:784-789.