Anda di halaman 1dari 2

Di antara serangkaian acara INTROWEEK 2019 pada tanggal 5 Oktber 2019, terdapat materi

Integritas dan materi Etika. Materi Integritas disampaikan oleh Bapak Ari Setiawan, yang merupakan
salah satu dosen di Fakultas Teknik UNS. Beliau dahulu pernah bekerja di salah satu perusahaan
konstruksi besar di Indonesia, yatu PT. Hutama Karya. Di awal materi, beliau menyampaikan sebuat
kutipan yang sangat menarik, yaitu “I respect those who tell the truth no matter how hard it is.
Integrity is everything.” Kutipan tersebutlah yag memulai pembicaraan saat itu yaitu mengenai
pentingnya sebuah intergritas bagi generasi penerus bangsa.
Di UNS ini, terdapat sebuah ? yang bernma UNS ACTIVE. ACTIVE sendiri merupakan singkatan
dari Achievement orientation (orientasi pada prestasi), Costumer Satisfaction (kepuasan pelanggan),
Teamwork(kerjasama tim), Integrity (intergritas), Visionary (visioner), dan Enterpreneurship
(kewirausahaan). Diharapkan, mahasiswa Tkenik Sipil UNS 2019 dapat menerapkan dan
mengutamakan kelima sifat tersebut.
Beliau juga menyampaikan bahwa kunci dari intergritas adalah terbuka, jujur, adil, dan disiplin. Kunci
lainna adalah respek dan keberanian yang tinggi, serta kesamaan antara perkataan yang kia keluarkan
dan perbuatan yang kita lakukan. Karena kita adalah mahasiswa, diharapkan kita bisa meningkatkan
integras akademik kita. Integritas akademik yang beliau maksud adalah meliputi kejujuran mahasiswa
dalam perkuliahan dan dalam mengerjakan tugas, komitmen kita selama menjadi mahasiswa untuk
selalu berpegan teguh pada tujuan kita di awal dan melaksanakannya dengan sunguh sunguh, serta
jujur pada diri kita sendiri.
Jika kita melihat realitas kehidupan kita, dalam perjuangan mempertahankan integritas kita juga
sering melihat adanya ketidaksesuaian perbuatan yang berkebalikan dengan nilai nilai pernting
intergritas. Keadaan ini yang beliau namakan Academic Dishonesty. Bagaima ketidaksesuaian inni
bisa terjadi? Eliau menjalaskan beberapa sebab yaitu seringnya kita melakukan kegiatan menunda
yang akhirya menjadikan kita kewalahan dkarenakan tugas ita menumpuk. Lalu ada juga tekanan
yang besar baik dari lingkungan maupun dari orang sekitar.alasan selanutnya adalah kurangnya
pengendalian manajemen waktu kita, dimana kita masih belum bisa maksimal dalam meningkatkan
efisiensi waktu kita saat mengerjakan sesuatu, juga kuranh ampunya kita membagi waktu antar
kegiatan yang kita laukan. Lalu ada juga kurangnya minat dan motivasi kita dalam melakukan
sesuatu, dalam hal ini dapat kita kotakkan dalam konteks perkuliahan. Seperi misalnya, kita tidak
memilih untuk ada di Program Studi tertentu bis jadi karena pengaruh tekanan dari orang lain. Lalu
dalam melakukan tugas sebagai mahasiswa di Progam Studi tersebut, kita tidak bisa maksimal dan
tidak bisa atau bakan tidak mau dan segan untuk mengeluarkan effort ynag banyak pada tugas
tersebut. Lalu alasan terakhir yang beliau sampaikan adalah mengeni kompetisi. Kompetisi yang
dimaksud disini adalah ada saat saat dimana kita menemukan cara yang lebih mudah untuk menjadi
lebih baik dari orang lain, namun cara tersebut termasuk dalamcara yang tidak baik atau bahkan dapat
dgolongkan sebagai tindak kejahatan. Di saat kita sudah terdesak dan progress kta masih kurang
dibandingkan dengan yang lain, kita akan melakukan berbagai cara ang dpat menunjang progress kita
walaupun cara tersebut tidak seharusnya kita lakukan.
Beberapa jnis perbuatan yang mencerminkan ketidaksesuaian tersebu (academic dishonesty) adalah
Plagiarism, cheating (berbuat curang), Inappropriate collaboration, Personation, Duplicate
submission, hingga academic fraud. Kita memang tidak bisa menyangkal bahwa perbuatan
perbutantersebut memang ada di dekitar kita dan sering terjadi di sekitar kita atau terhadap kita.
Faktor inilah yang dapat menyebabkan terhambatny akemajuan kemajuan di negara kita yang
seharsnya bisa lebih berkembang erutaama bagi alangan generasi muda. Oleh karena itu pada bagian
akhir materi, beliau menekankan lagi kepada kita untuk selalu menjaga intergritas dimulai daridiri
sendiri, hingga ke lingkungan dan bisa memengarhui oarnag lain unuk berbuat baik. Beliau
memberikan satukalimat epenutup yaitu “Do what is right, not qhat is easy.”
Materi kedua adalah materi tentang etika yang disampaikan oleh kak M. Indra Aji yang merupakan
alumni Teknik Sipil 2015. Beliau tentang pentingnya menjaga etika di lingkungan kita, terlebi lagi d
lingkungan Teknik Sipil UNS. Karea di UNS ini mahasiswa berasalh dari daerah daerah yang
berbeda-beda, seirngkali terjadi kesalahahaman dlam berperilaku. Seperti msialnya mahasiswa dari
daerah A memang sering sekali mengucapkan sebuah kata yang menurut mahasiswa B sangat tidak
sopan. Walaupun memag di kota asalh si A kata tersebut sangat lazim digunakan, alangkah baiknya
jika ia lebih beradaptasi di lingkungan tempat tinggalna yang baru dan mengikuti norma yang berlaku
di daerah tersebut. Etika iap daerhah pasti akan berbeda kaerna adat dan kebiasaannya pasti berbeda.
Terdapa bperbedaan antara etika, moral, dan akhlak. Dmana etika pada dasarnya adalah berasal dari
aal budi manisia, sedangkan moral adalah sesuatu yang terjadi atau bersumber dari daeah tersebut.
Sedangkan akhlak adalah tentang pribadi, agama, dan cara seseorang berperilaku.
Beliau menekankan sekai lagi pentingnya menerapkan 5S. 5 S adalah singkatan dari Senyum,Salam,
Sapa, Sopan, dan Santun,. Dengan menerapkan 5S ini, maka kita akan mendaatkan figur yng bagus di
mata teman teman dan orang orang yang kita kenal. Dengan demikina,rang akan berbuta yang sama
kepada kita dan hubungankita semua menjadi harmonis dan terjalin kerjasama yang baik.

Anda mungkin juga menyukai