RINGKASAN KINERJA
PENGURANGAN PENCEMARAN UDARA
PERIODE 2017-2018
PT PUPUK KUJANG
BAB I
INVENTARISASI SUMBER EMISI
A. SUMBER EMISI KONVENSIONAL
Dalam memproduksi pupuk urea sebagai produk utama, gas alam merupakan bahan baku utama
sekaligus sumber energi yang digunakan dalam jumlah besar. Gas alam digunakan sebagai bahan
bakar unit pembangkit listrik dan steam, serta digunakan sebagai bahan baku pembuatan
amoniak. Dari kegiatan pembangkitan listrik dan steam akan dihasilkan emisi konvensional
berupa pelepasan gas-gas SO2 dan NO2 hasil pembakaran. Selain pelepasan gas SO2 dan NO2,
dari proses produksi juga dihasilkan gas NH3 dan partikulat yang berasal dari menara pembutiran
urea, serta gas NH3, fluor, dan partikulat yang dihasilkan dari pabrik NPK Granul.
Pengelolaan emisi konvensional dilakukan untuk menjaga emisi konvensional yang dihasilkan
oleh cerobong proses di bawah baku mutu yang ditetapkan di dalam Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No.133 tahun 2004.
Proses inventarisasi sumber emisi konvensional mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup No.133 tahun 2004.
Emisi konvensional terdiri dari parameter SO2, NO2, NH3, fluor, dan partikulat yang berasal
dari proses pembangkitan energi dan proses produksi.
PT Pupuk Kujang memiliki 11 sumber pencemaran udara konvensional yang berada baik pabrik
Kujang 1A, Kujang 1B, dan NPK sebagai berikut :
No Nama Sumber Kode Kapasitas Alat Nama Jumlah Bahan Satuan Waktu Operasi Lokasi Koordinat
Emisi Cero Sumber Pengendali Bahan Bakar/tahun Bahan (Jam/Tahun)
bong Emisi Emisi bakar Bakar
LS BT
Package Boiler 102 E : +107° 25’
1 A - Gas Alam mmbtu 7920 Utility IA S : -6° 24’ 21.91”
2007-U ton/jam 1.878.923,3557 41.96”
Berikut adalah hasil inventarisasi sumber pencemar gas rumah kaca di lingkungan PT Pupuk Kujang :
No Nama Sumber Kode Kapasitas Alat Nama Jumlah Bahan Satuan Waktu Operasi Lokasi Koordinat
Emisi Cero Sumber Pengendali Bahan Bakar/tahun Bahan (Jam/Tahun)
bong Emisi Emisi bakar Bakar
LS BT
Package Boiler 102 E : +107° 25’
1 A - Gas Alam mmbtu 7920 Utility IA S : -6° 24’ 21.91”
2007-U ton/jam 1.878.923,3557 41.96”
Tidak dapat dipungkiri dengan berkembangnya usaha perusahaan, tingkat emisi CO2 yang dihasilkan juga mengalami peningkatan, namun demikian intensitas
emisi per ton produk hendaknya dapat dipertahankan. Upaya mitigasi pencemaran gas rumah kaca perlu juga dilakukan agar lingkungan tetap terpelihara
dengan baik.
A. Pendahuluan
Berdasarkan arahan yang terdapat pada perencanaan strategis tahun 2013-2018, target utama kegiatan
pengurangan pencemaran udara adalah mempertahankan kualitas emisi cerobong di bawah baku mutu yang
ditetapkan di dalam Kepmen LH No.133 tahun 2004.
Namun demikian, perusahaan memiliki target internal yaitu menurunkan intensitas emisi NO2 secara total
sebesar 15% dengan baseline tahun 2014, yaitu melalui program :
Optimalisasi proses pembakaran di package boiler dan primary reformer dengan mengatur oksigen
ekses sebesar 3-4%.
Target dalam Rencana Strategis 2014 – 2018 telah tercapai dengan hasil sebagai berikut :
2.00
65%
kg/ton urea
1.50
1.00
0.50
0.00
2014 2015 2016 2017 2018
Sedangkan target yang ditetapkan di dalam Rencana Strategis Periode 2019 – 2023 untuk tahun anggaran
2019 adalah Menurunkan Beban Emisi Partikulat Outlet Prilling Tower Sebesar 20% dengan program sebagai
berikut :
Optimalisasi proses
2 pembakaran di package 673.769,6
477.582,5 1.193.570,8 1.169.744,79 1.347.539,3
boiler dan primary
(program
reformer dengan
selesai)
mengatur oksigen ekses
sebesar 3-4%.
1.
Optimalisasi proses dust - - - - 10.511,69
=
recovery system pabrik 411.011,4
urea 1A dan 1B (sebagai
baseline) =0,026
2. Optimalisasi proses =
1.193.570,8 1.169.744,79 1.347.539,3 673.769,6
pembakaran di package =477.582,5 = = =
950.560 954.236,8 1.004.237 896.721,4 411.011,4
boiler dan primary
reformer dengan = 0,50 = 1,25 = 1,16 = 1,5 = 1,6
mengatur oksigen ekses
sebesar 3-4%.
BAB II
LAPORAN HASIL ABSOLUTE PENURUNAN EMISI
GAS RUMAH KACA PERIODE 2015-2019
A. Pendahuluan
Program pengurangan emisi gas rumah kaca terintegrasi dengan program manajemen energi dimana
berdasarkan rencana strategis tahun 2013-2018, perusahaan memiliki target mempertahankan intensitas
emisi CO2 per ton produk di bawah 1,6 ton eq CO2/ton urea.
Namun demikian, perusahaan memiliki target internal yaitu melakukan program pengurangan emisi gas
rumah kaca sebesar 5% dibandingkan dengan potensi total emisi CO2 yang dihasilkan.
Kegiatan pengurangan emisi gas rumah kaca juga dilaporkan kepada Kementerian Perindustrian sebagai
koordinator kegiatan pengurangan emisi sektor industri secara nasional.
Berdasarkan data di atas maka trend pengurangan emisi selama tahun 2015-2019 sebagai berikut :
250,000.0
200,000.0
ton eq CO2/tahun
150,000.0
100,000.0
50,000.0
-
2015 2016 2017 2018 2019
Dari grafik di atas terlihat bahwa hasil pengurangan emisi CO2 dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017
mengalami kenaikan yang sangat signifikan namun mengalami penurunan di tahun 2018 yang salah satunya
disebabkan karena rendahnya laju produksi yang berdampak pada naiknya intensitas energi pembangkit
steam dan listrik sehingga penghematan yang berasal dari program interkoneksi kelistrikan berkurang.
Di semester I tahun 2019, pengurangan emisi CO2 dapat berjalan dengan baik hingga mencapai 0,35 ton eq
CO2/ton urea.
Perhitungan hasil absolute diperoleh dari total emisi CO2 dibagi dengan total produksi yaitu :