PERTANIAN (SEREALIA)
Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Hasil Pertanian
Achmad Nurfauzie
Apong Dian Hadiani
Farhan Fiermansyah
Heri Tri Heryanto
Zakky Abdillah Sofyan
Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan makalah “Fungsi Komponen
Yang Terdapat Pada Hasil Produk Pertanian (Serealia)” ini dengan tepat waktu.
Yang Terdapat Pada Hasil Produk Pertanian (Serealia)”, yang menurut saya dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mengetahui dan mempelajari budidaya dan
pemasaran
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................3
I.1. Latar Belakang..............................................................................................................................3
I.2. Tujuan...........................................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................................................8
III.1. Komponen Pada Biji Jagung.........................................................................................................8
III.2. Fungsi Komponen Pada Biji Jagung.............................................................................................9
BAB IV KESIMPULAN................................................................................................................................11
IV.1. Kesimpulan.................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
Serealia merupakan salah satu bahan pangan sumber karbohidrat. Sebagian besar makanan
pokok dunia tergolong serealia, misalnya beras, gandum, jagung, oats, sorghum, dan
sebagainya.
Serealia merupakan kelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen biji/ bulirnya
sebagai sumber karbohidrat/ pati. Serealia adalah biji-bijian yang berasal dari family
Graminae yang kaya akan karbohidrat. Sehingga, bisa dikatakan bahwa serealia merupakan
bahan pokok manusia, ternak dan industri yang menggunakan karbohidrat sebagai bahan
baku. Bahan makanan yang termasuk serealia adalah padi, jagung, dan gandum.
Bahan pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi suatu bangsa. Banyak kasus di
beberapa Negara dengan sumber ekonomi cukup memadai tetapi mengalami kehancuran
Saat ini, jumlah penduduk Indonsia lebih dari 200 juta dengan angka pertumbuhan 1,7
% per tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kebutuhan bahan pangan sangat besar.
Akan tetapi, kebutuhan bahan pangan yang besar tidak diimbangi dengan peningkatan
produksi pangan justru akan menghadapi masalah yaitu penurunan laju peningkatan produksi
dalam negeri.
produktivitas tanaman pangan yang masih rendah, dan penurunan luas area penanaman di
3
lahan pertanian produktif. Rendahnya penerapan teknologi produksi tanaman terlihat dari
besarnya kesenjangan potensi produksi dari hasil pertanian dengan hasil di lapangan yang
diperoleh petani. Selain itu, dapat juga dikarenakan cara budidaya petani yang masih
Untuk itulah, perlu dilakukan upaya dalam pembangunan pertanian pangan khususnya
1.2 Tujuan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang menghasilkan bulir-bulir berisi biji-bijian dan memiliki jenis yang beragam tergantung
tempat tumbuhan ini tumbuh. Gandum dan jali (barley) banyak tumbuh di daratan Eropa dan
Asia. Rye dan oats tumbuh di Eropa Utara dan Eropa Timur. Beras mudah ditemui di negara
beriklim tropis, seperti di beberapa negara di Asia, salah satunya Indonesia. Jagung banyak
tumbuh di wilayah Amerika, sedangkan jewawut (millet) dan sorghum tumbuh di Afrika.
Serealia merupakan sumber serat yang disarankan oleh ahli gizi. Serat diperlukan tubuh antara
lain untuk menurunkan kolesterol dalam darah serta mengurangi resiko terkena serangan
jantung. Kandungan gizi paling banyak yang dimiliki serealia yakni karbohidrat dan sisanya
adalah protein, vitamin B, sedikit asam amino esensial, dan kalsium yang rendah. Biji-bijian
dapat diartikan sebagai kelompok padi-padian atau serealia. Dalam pengertian ini biji-bijian
dihasilkan oleh famili rerumputan yang kaya karbohidrat sehingga dapat dikonsumsi sebagai
makanan pokok. Contoh dari biji-bijian serealia yaitu padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays),
gandum (Triticum sp.), cantel atau sorghum (Sorghum sp.), serta biji-bijian lain yang jarang
dijumpai di Indonesia seperti : barley (Hordeum vulgare), rye (Secale cereale), dan padi liar
Di Indonesia jagung dan sorgum merupakan tanaman serealia pangan kedua dan
ketiga setelah padi. Walaupun potensi bahan pangan tersebut cukup besar dengan ketersediaan
varietas beragam, baik lokal unggul maupun introduksi, pengembangannya sebagai pangan
Nusantara bukanlah hal mudah. Banyak masalah dihadapi termasuk budaya, sosial, dan
psikologis yang memandang beras sebagai makanan bergengsi (superior food), sedangkan
5
jagung dan sorgum sebagai pangan inferior (inferior food), sementara gandum adalah bahan
pangan impor yang sangat bergengsi. Jagung dan sorgum merupakan bahan pangan
pendamping beras yang mempunyai keunggulan komparatif terhadap serealia lain, seperti
gandum dan bahkan beras. Pemanfaatan jagung dan sorgum sebagai sumber pangan
fungsional belum banyak tersentuh. Dalam diversifikasi pangan, jagung masih terbatas
Gandum (Triticum aestivum L.) merupakan tanaman serealia dari famili Poaceae
(Gramineae) yang berasal dari daerah subtropis. Keragaman penggunaan, kandungan nutrisi,
komponen pangan fungsional dan kualitas penyimpanannya yang tinggi menjadikan gandum
sebagai bahan makanan pokok lebih dari sepertiga populasi dunia (Porter 2005). Gandum atau
terigu merupakan bahan baku produk makanan olahan seperti: roti, mie, pasta, pizza, biskuit
Jagung dan sorgum mengandung serat pangan yang dibutuhkan tubuh (dietary fiber)
dan dapat memberi efek positif bagi kesehatan. Senyawa yang lebih menonjol dari sorgum
dibanding jagung adalah polifenol. Sorgum mengandung tanin, terutama pada testa atau kulit
biji yang berwarna gelap (cokelat, merah, hitam), yang berdampak negatif sebagai bahan
pangan maupun pakan. Tanin merupakan senyawa polifenol, dapat membentuk senyawa
kompleks dengan protein sehingga menurunkan mutu dan daya cerna protein (Elefatio et al.
2005).
Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae
yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan
pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas.
Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak pada
bagian terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukan silang. Jagung
6
merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan,
dan dikendalikan oleh genotipe, lama penyinaran, dan suhu (Subekti dkk, 2007)
Pangan fungsional adalah bahan pangan yang mengandung komponen bioaktif yang
memberikan efek fisiologis multifungsi bagi tubuh, antara lain memperkuat daya tahan tubuh,
mengatur ritme kondisi fisik, memperlambat penuaan, dan membantu mencegah penyakit.
Komponen bioaktif tersebut adalah senyawa yang mempunyai fungsi fisiologis tertentu di luar
zat gizi dasar. Serat termasuk zat nongizi yang ampuh untuk memerangi kanker serta menjaga
kolesterol dan gula darah tetap normal. Substitusi serat banyak digunakan dalam produk
sereal yang menjadi menu favorit di negara Barat. Selain oligosakarida, pangan serealia sering
7
BAB III
PEMBAHASAN
Buah jagung terdiri atas kelobot jagung, rambut jagung, tongkol jagung dan biji
jagung . Secara struktural, biji jagung yang telah matang terdiri atas empat bagian utama,
yaitu perikarp, lembaga, endosperm, dan tip kap. Perikarp merupakan lapisan pembungkus
biji yang berubah cepat selama proses pembentukan biji. Pada waktu kariopsis masih muda,
sel-selnya kecil dan tipis, tetapi sel-sel itu berkembang seiring dengan bertambahnya umur
biji. Pada taraf tertentu lapisan ini membentuk membran yang dikenal sebagai kulit biji atau
testa/aleuron yang secara morfologi adalah bagian endosperm. Bobot lapisan aleuron sekitar
Lembaga merupakan bagian yang cukup besar. Pada biji jagung tipe gigi kuda,
lembaga meliputi 11,5% dari bobot keseluruhan biji. Lembaga ini sendiri sebenarnya tersusun
atas dua bagian yaitu skutelum dan poros embrio (embryonic axis). Endosperm merupakan
bagian terbesar dari biji jagung, yaitu sekitar 85%, hampir seluruhnya terdiri atas karbohidrat
dari bagian yang lunak (floury endosperm) dan bagian yang keras (horny endosperm) (Wilson
1981). Lembaga terdiri atas plumula, radikel, dan skutelum, yaitu sekitar 10% dan perikarp
5%. Perikarp merupakan lapisan luar biji yang dilapisi oleh testa dan lapisan aleuron. Lapisan
aleuron mengandung 10% protein (Mertz 1972). Setiap tip cap adalah bagian yang
menghubungkan biji dengan janggel. Lapisan aleuron, perikarp, dan lembaga mengandung
protein dengan kadar yang berbeda. Lembaga juga mengandung lemak dan mineral (Inglett
1987).
8
3.2 Fungsi Komponen Pada Biji Jagung
Menurut Atmadja (2006), kelobot umumnya berjumlah 12-15 lembar dalam satu tongkol
jagung segar. Kelobot merupakan daun buah yang berfungsi untuk melindungi biji jagung
yang ada di dalamnya. Kelobot jagung dipenuhi oleh rambut panjang tangkai putik yang
keluar dari ujung kelobot. Tongkol jagung merupakan cadangan makanan setiap biji jagung
yang melekat dengan panjang rata-rata satu tongkol jagung berkisar antara 8-12 cm dan
jumlah biji jagung sebanyak 300-1000 biji. Tongkol jagung tersusun atas biji 6 jagung bulat
yang membentuk susunan spiral dan berjumlah genap (Rianto, 2006). Menurut Hardman dan
Gunsolus (1998), biji jagung membentuk sebuah dinding buah akibat dinding ovari (perikap)
yang menyatu dengan kulit biji seperti yang terlihat pada Gambar 1. Biji jagung secara
keseluruhan terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Perikarp: merupakan bagian terluar dari
struktur biji jagung yang memiliki fungsi utama untuk mencegah hilangnya kandungan air
dalam biji 2. Endosperm: merupakan cadangan makanan dalam biji, yang tersusun atas 90 %
pati dan 10 % nutrisi lainnya seperti: protein, lemak, mineral, dan vitamin 3. embrio atau
lembaga: merupakan bagian biji yang tersusun atas plumula daun, koleoriza, kotiledon,
9
10
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Serealia merupakan tumbuhan yang
bijian dan memiliki jenis yang beragam tergantung tempat tumbuhan ini tumbuh. Jagung (Zea
mays) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai
batang tunggal, meski terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa
genotipe dan lingkungan tertentu. Komponen dari tanaman jagung antara lain kelobot, tongkol
dan biji. Kelobot berfungsi sebagai pelindung biji, tongkol berfungsi sebagi cadangan
makanan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Elefatio, T., E. Matuschek, and U.L.V. Svanberg. 2005. Fermentation and enzim treatment of
tannin sorghum gruels: Effect on phenolic compounds, phitate and in vitro accessible
iron.
Inglett, G. E. 1987. Kernel, Structure, Composition and Quality. Ed. Corn: Culture.
Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan Pemakaian secara Klinis. UI-Press. Jakarta.
p. 27-33.
Suarni. 2004. Pemanfaatan tepung sorgum untuk produk olahan. Jurnal Litbang Pertanian
23(4): 145151.
Wijaya, C.H. 2002. Pangan fungsional dan kontribusinya bagi kesehatan. Makalah ini
disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-2, Dengan Tema: Menjadi Ratu Dapur
yang tepat.
12