Pendahuluan
1. Latar Belakang
Tanaman bunga melati terkenal karena estetika dan wanginya yang kaya.
Tanaman melati seperti melati putih (Jasminum sambac) dan melati gambir (Jasminum
officinale) yang merupakan spesies tanaman bunga dari famili Oleacceae sangat umum
ditemukan di Indonesia.
Keberagaman spesies tanaman ini paling banyak terdapat di daerah Asia,
khususnya Asia Tenggara. Terdapat lebih dari 200 spesies bunga melati yang
dibudidayakan di negara-negara subtropik di dunia, seperti di Indonesia. Beberapa jenis
dari tanaman bunga ini ditumbuhkan secara komersial dan beberapa dipakai khususnya
untuk industri wewangian. Penggunaan tanaman melati sebagai campuran bahan produk
sangatlah luas. Mulai dari industri parfum, produk kosmetik, produk aromaterapi, hingga
produk makanan dan minuman (food and beverages).
Minyak esensial (essential oil) menjadi sangat populer belakangan ini. Salah satu
tipe minyak esensial yang paling diminati adalah minyak esensial dari bunga melati.
Banyak manfaat yang dapat dirasakan dengan menggunakan minyak esensial ini, yakni
untuk meningkatkan mood, mengatasi stress berlebih, serta menyeimbangkan hormon.
2. Tujuan
Pembuatan paper ini bertujuan untuk meninjau keuntungan bisnis yang dapat
diperoleh dari proses purifikasi ekstrak bunga Jasmine melalui metode distilasi.
Metode Penelitian
1. Landasan Teori
Terdapat banyak jenis pemisahan, antara lain adalah filtrasi, ekstraksi, adsorbsi,
distilasi, humidifikasi, leaching, dan lain sebagainya.
Salah satu jenis atau metode pemisahan yang paling banyak digunakan adalah
distilasi. Distilasi merupakan metode pemisahan yang didasarkan pada perbedaan
volatilitas (kemudahan zat untuk menguap) pada tekanan dan suhu tertentu. Proses yang
terjadi pada distilasi adalah penguapan campuran serta pendinginan dan pengembunan.
Untuk ekstraksi minyak esensial dari bunga melati, terdapat dua metode pemisahan
yang dapat digunakan, yakni distilasi dan ekstraksi.
Pada dasarnya, minyak esensial dibuat dengan cara diekstraksi dari bahan tanaman.
Ekstraksi digunakan untuk memperoleh konstituen botani aktif dari tanaman tersebut.
Ekstrak melati diproduksi ketika bunga melati dicampur dengan pelarut untuk melarutkan
bunga tersebut. Pelarut berfungsi sebagai perantara bagi tanaman untuk melepaskan sel-sel
aktifnya.
Analisis
1. Keahlian / kompetensi yang diperlukan untuk menyokong bisnis pemurnian
i. Chemical Engineer
Dalam menjalankan bisnis ini, seorang chemical engineer berperan untuk
menentukan proses yang paling efisien dan murah untuk melakukan proses
separasi minyak esensial dari bunga melati ini. Dengan pengetahuan mengenai
proses, seorang chemical engineer dapat menentukan lebih banyak
ii. Finansial (Akuntansi & Finance )
Mengatur & melaporkan cash flow dari perusahaan. Menciptakan kesempatan
pengembangan bisnis, penentuan arah penggunaan kapital dari bisnis.
iii. Manajer produksi Hortikultura
Kompetensi sebagai manajer di bidang hortikultura untuk mengarahkan seluruh
proses agrikultur hingga menciptakan produk bunga melati yang optimal.
iv. Marketing division & Sales
Melakukan marketing melalui social media seperti Instagram, Facebook, Twitter,
maupun dengan social media endorsement lainnya.
v. Supporting division
Menjalankan fungsional perusahaan lainnya. Mulai dari umum, HSE manager,
hingga HRD untuk urusan kesejahteraan tenaga kerja, corporate social
responsibility untuk daerah tempat produksi.
2. Proses yang terjadi dalam produksi
Ada banyak macam metode untuk membuat minyak esensial, tetapi yang akan
dibahas hanya dua metode. Metode pertama dalam pembuatan minyak esensial dari
melati adalah distilasi uap. Dalam suatu wadah besar yang terbuat dari stainless steel, 4,5
kg bunga melati dimasukkan. Lalu, ditambahkan uap dan dipanaskan di mana terjadi
pelepasan molekul aromatik dari bunga melati dan mengubahnya menjadi uap Kemudian
senyawa yang diuapkan masuk ke kondenser di mana terjadi perubahan fasa menjadi cair.
Selanjutnya masuk ke separator di mana terjadi pemisahan antara minyak melati dengan
air (minyak di bagian atas sedangkan air di bagian bawah separator). Minyak esensial
dari bunga melati yang berasal dari distilasi uap bervariasi kualitasnya, tergantung pada
suhu, tekanan, dan lamanya waktu yang diterapkan untuk proses tersebut.
Metode kedua yang dapat digunakan untuk menghasilkan minyak melati adalah
esktraksi CO2. CO2 adalah senyawa yang tidak berwarna, tidak berbau, dan dapat dengan
mudah dihilangkan seluruhnya dengan menurunkan tekanan di ruang ekstraksi. CO 2
merupakan hasil dari sirkulasi pernapasan yang kita keluarkan dan dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman yang sekaligus menggambarkan bahwa CO2 tidak membahayakan
ketika digunakan dalam proses ekstraksi karena tidak adanya pelarut yang berpotensi
bahaya dalam ekstraksi CO2.
Metode ini mirip dengan metode distilasi uap. Yang menjadi perbedaan adalah
ekstraksi CO2 dapat menghasilkan minyak dengan kualitas lebih tinggi karena tidak
terkena paparan panas yang tinggi (uap panas) atau dengan kata lain tidak ada konstituen
minyak yang rusak oleh panas.
Referensi
Ahmed, N., Hanani, Y., Ansari, S. and Anwar, S. (2016). Jasmine (Jasminum sambac L.,
Oleaceae) Oils. Essential Oils in Food Preservation, Flavor and Safety, pp.487-494.
Moon, S. (2019). Jasmine Essential Oil - The King of all Essential Oils. [online] MONQ.
Available at: https://monq.com/eo/essential-oils/jasmine/ [Accessed 6 Sep. 2019].
Tagar.id. (2019). Melati, Harum Aromanya, Harum Nilai Ekspornya. [online] Available
at: https://www.tagar.id/melati-harum-aromanya-harum-nilai-ekspornya [Accessed 6 Sep. 2019].
Dr. Axe. (2019). Jasmine Oil Uses & Benefits, Including for Stress & Mood - Dr. Axe.
[online] Available at: https://draxe.com/essential-oils/jasmine-oil/ [Accessed 6 Sep. 2019].