Anda di halaman 1dari 7

Nama : Alira Rosalinda

NIM : 11181130000016

Kelas : HI 2A

Dosen : Dani Setiawan, M.Si

1. Paham sosio - demokrasi pertamakali dicetuskan oleh Ir. Soekarno yang isinya adalah
pembentukkan kekuasaan dan politik ditangan rakyat yang bisa diatur oleh rakyat sendiri secara
bersama-sama. Secara sederhananya, sosio-demokrasi merupakan demokrasi masyarakat yang
berdiri didalam masyarakat berdasarkan pada kepentingan bersama 1. Sosio-demokrasi menolak
membentuk pemerintahan parlementer karena hal tersebut tidak akan mendatangkan
kesejahteraan kaum buruh dan malah menjadi alat kapitalisme. Menurut Soekarno dan Hatta
sosio-demokrasi adalah demokrasi sejati yang mencari keberesan politik dan ekonomi, dan suatu
bentuk demokrasi yang tidak hanya focus pada kesetaraan politik belaka, melainkan juga
kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Sosio-demokrasi jika dikaitkan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara dewasa ini
dapat dilihat melalui fenomena dimana politik telah dibuka secara bebas agar rakyat dapat
menyuarakan aspirasi tanpa halangan apapun bahkan telah adanya pasal yang mengatur hal
tersebut. Dari fenomena ini bidang politik dan kebebasan berpendapat telah dilaksanakan dengn
baik namun, dalam bidang ekonomi terjadi hal sebaliknya kita bisa melihat dengan semakin
tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan tunawisma karena subsidi yang harusnya
diberikan oleh pemerintah malah ditimbun dan dikorupsi oleh kalangan atas, disini dapat dilihat
bahwa hak mendapatkan dekrasi ekonomi belum tercapai sehingga banyak terjadinya
kesenjangan. Jadi, sosio-demokrasi sendiri memiliki dampak yang baik namun masih belum bisa
dilaksanakan dan cerminkan secara maksimal.

2. a) Partisipasi Masyarakat

Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung
maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan sah yang mewakili kepentingan mereka.
Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan berkumpul dan
mengungkapkan pendapat, serta kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif. Partisipasi
1 https://arieflmj.wordpress.com/2009/10/05/sosio-nasionalisme-dan-sosio-demokrasi-relevansi-kontemporer/
bermaksud untuk menjamin agar setiap kebijakan yang diambil mencerminkan aspirasi
masyarakat. Dalam rangka mengantisipasi berbagai isu yang ada, pemerintah daerah
menyediakan saluran komunikasi agar masyarakat dapat mengutarakan pendapatnya. Jalur
komunikasi ini meliputi pertemuan umum, temu wicara, konsultasi dan penyampaian pendapat
secara tertulis.

b) Tegaknya Supremasi Hukum (Rule of Law)

Partisipasi masyarakat dalam proses politik dan perumusan-perumusan kebijakan publik


memerlukan sistem dan aturan-aturan hukum. Sehubungan dengan itu, dalam proses
mewujudkan cita good governance, harus diimbangi dengan komitmen untuk menegakkan rule
of law dengan karakter-karakter antara lain sebagai berikut: Supremasi hukum (the supremacy of
law), Kepastian hukum (legal certainty), Hukum yang responsip, Penegakkan hukum yang
konsisten dan non-diskriminatif, Indepedensi peradilan. Kerangka hukum harus adil dan
diberlakukan tanpa pandang bulu, termasuk di dalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak
asasi manusia.

c) Transparansi

Transparansi adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah. Prinsip transparansi menciptakan kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan
masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh
informasi yang akurat dan memadai. Tranparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas.
Seluruh proses pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak-
pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti
dan dipantau. Sehingga bertambahnya wawasan dan pengetahuan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pemerintahan. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan,
meningkatnya jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam pembangunan dan berkurangnya
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan.

d) Berorientasi pada konsensus

keputusan apapun harus dilakukan melalui proses musyawarah melalui konsesus. Model
pengambilan keputusan tersebut, selain dapat memuaskan semua pihak atau sebagian besar
pihak, juga akan menjadi keputusan yang mengikat dan milik bersama, sehingga ia akan
mempunyai kekuatan memaksa (coercive power) bagi semua komponen yang terlibat untuk
melaksanakan keputusan tersebut. Paradigma ini perlu dikembangkan dalam konteks
pelaksanaan pemerintahan, karena urusan yang mereka kelola adalah persoalan-persoalan publik.

e) Kesetaraan (Equality)

kesamaan dalam perlakuan dan pelayanan. Semua warga masyarakat mempunyai kesempatan
memperbaiki atau mempertahankan kesejahteraan mereka. Prinsip kesetaraan menciptakan
kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan
menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Informasi
adalah suatu kebutuhan penting masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan daerah.
Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah daerah perlu proaktif memberikan informasi lengkap
tentang kebijakan dan layanan yang disediakannya kepada masyarakat. Pemerintah daerah perlu
mendayagunakan berbagai jalur komunikasi seperti melalui brosur, leaflet, pengumuman melalui
koran, radio serta televisi lokal.

f) Efektifitas dan efisiensi

berdaya guna dan berhasil-guna. Kriteria efektif biasanya di ukur dengan parameter produk yang
dapat menjangkau sebesar-besarnya kepentingan masyarakat dari berbagai kelompok dan lapisan
sosial. Agar pemerintahan itu efektif dan efisien, maka para pejabat pemerintahan harus mampu
menyusun perencanaan-perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat, dan
disusun secara rasional dan terukur. Dengan perencanaan yang rasional tersebut, maka harapan
partisipasi masyarakat akan dapat digerakkan dengan mudah, karena program-program itu
menjadi bagian dari kebutuhan mereka. Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga
membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-
sumber daya yang ada seoptimal mungkin.

g) Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah pertangungjawaban pejabat publik terhadap masyarakat yang memberinya


kewenangan untuk mengurusi kepentingan mereka. Para pengambil keputusan di pemerintah,
sektor swasta dan organisasi-organisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat
maupun kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan. Bentuk pertanggungjawaban tersebut
berbeda satu dengan lainnya tergantung dari jenis organisasi yang bersangkutan. Instrumen dasar
akuntabilitas adalah peraturan perundang-undangan yang ada, dengan komitmen politik akan
akuntabilitas maupun mekanisme pertanggungjawaban, sedangkan instrumen-instrumen
pendukungnya adalah pedoman tingkah laku dan sistem pemantauan kinerja penyelenggara
pemerintahan dan sistem pengawasan dengan sanksi yang jelas dan tegas.

h) Visi strategis

Visi strategis adalah pandangan-pandangan strategis untuk menghadapi masa yang akan datang.
Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh ke depan atas tata
pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan apa saja yang
dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu mereka juga harus memiliki
pemahaman atas kompleksitas kesejarahan, budaya dan sosial yang menjadi dasar bagi perspektif
tersebut2.

3. a) Peran sebagai warga negara

Sebelum menjadi sebuah organisasi islam orang-orang yang tergabung dalam organisasi
tersebut merupakan individu yang juga adalah warga negara sehingga hendaknya sebagai warga
negara memiliki kewajiban yang dipenuhi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b) Peran sebagai pengembang kehidupan bangsa

Dalam hal ini, sebgai sebuah organisasi yang bertujuan untuk memajukan umat beragama
maka dalam hal ini organisasi keagamaan dalam hal ini diharapkan dapat menawarkan organisasi
tersebut sebagai sumber pengembangan dalam berbagai aspek seperti: kehidupan, ekonomi,
social, pendidikan, politik, dan budaya. Dalam melaksanakannya organisasi tersebut segala
tindakannya pasti didasari nilai-nilai keagamaan.

c) Peran sebagai penata kehidupan berbangsa dan bernegara

Dalam konteks kemasyarakatan Indonesia merupakan negara majemuk karena memiliki


bebagai ras, suku, agama, dan etnik. Maka organisasi keagamaan ini harus benar-benar
menerapkan gagasan keagamaan yang berkultur Indonesia hal ini karena untuk terciptanya

2 https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pengertian-prinsip-dan-penerapan-good-governance-di-
indonesia-99
kedamaian dan ketentraman. Dasar-dasar ini lah yang dijadikan oragnisasi keagamaan dengan
perannya sebagai penata kehidupan berbangsa bernegara

Agenda strategis yang harus dilakukan oleh organisasi keagamaan tersebut seperti :

 Menambah edukasi keagamaan


 Menambah edukasi mengenai wawasan kebangsaan
 Menambah edukasi mengenai peningkatan sikap nasionalisme
 Menambah edukasi mengenai wawasan kepemimpinan dan kualitas kecendikiaan

4. dalam konteks HAM negara menjadi subjek hukum utama karena negara merupakan
badan yang bertanggung jawab melindungi, menegakkan dan memajukan HAM sehingga peran
negara dalam hal tersebut adalah seperti berikut:

a) Negara berupaya milindungi hak warga negaranya


Negara berupaya melindungi HAM atas warga negaranya dengan melakukan
perlindungan-perlindungan untuk mencegah terjadinya pelanggaran HAM di masyarakat.
Contohnya dengan mendirikan badan pengawas HAM dan pasal-pasal penegakan HAM

b) Negara mecegah terjadinya tindakan pelanggaran HAM oleh apparat negaranya sendiri
Negara merupan international person yang menjadi pihak dari berbagai perjanjian
internasional mengenai HAM baik yang berupa konfensi, konfenan, statuta, atau bentuk
lainnya. Segala wewenang dan tanggung jawab yang melekat pada negara harus
dilakukan. Contohnya seperti didirikannya oraganisasi internasional seperti ASEAN dan
PBB yang dilakukan oleh apparat negara untuk kepentingan negarannya

c) Negara sebagai duty holder


Negara sebagai pemangku kewajiban dalam pelaksanaan HAM baik dalam nasional
maupun internasional, sedangkan warga negara adalah pemegang hak (right holder).
Contohnya seperti pasal 28 setiap warga negara bebas untuk hidup mendapat pendidikan,
beragama, dan memiliki keluarga dalam hal ini negara sebagai badan yang mewujudkan
hal tersebut dan warga negara sebagai pemegang hak tersebut

d) Negara memiliki hak apapun


Maksudnya adalah negara hanya memikul kewajiban dan tanggung jawab untuk
memenuhi kewajiban warga negaranya yang dijamin dalam instrumen HAM
internasional. Contohnya adalah negara membuat pasal-pasal untuk waraga negaranya
bukan untuk negara karena fungsi dari pasal tersebut adalah untuk menjunjung tinggi
HAM warga negaranya yang diatur dalam instrumen internasional.

5. Sistem perekonomian yang diterapkan oleh Indonesia adalah sistem perekonomian


Pancasila yang sejalan dan berlandaskan idil UUD 1945 dalam pasal 33 yang memiliki karakter
kerjasama, gotong royong, kekeluargaan, dan keadilan. Cabang-cabang produksi yang bersifat
strategis dan memiliki kepentingan bersama dipegang oleh pemerintah dengan tujuannya agar
sama rata dan demi kemakmuran rakyat. Ekonomi Pancasila sendiri merupakan system ekonomi
yang memiliki sifat ekonomi campuran. Kegiatan ekonomi dalam hal ini harus memiliki prinsip
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, pemerintah juga mengawasi kegiatan yang dilakukan
oleh swasta secara umum agar terhindar dari praktik kecurangan seperti monopoli.

Wujud dari penerapan system ekonomi di Indonesia adalah badan koperasi denagn tujuan
untuk mensejahterakan anggotanya. System ekonomi Pancasila mengedepankan peran bersama
dari pihak pemerintah maupun swasta dalam mengelola perekonomian. Untuk mewujudkannya
Indonesia melakukan pembagian peran yang jelas antara badan usaha yaitu badan usaha milik
negara dan bahan usaha milik swasta dengan pembagian segala hal yang berkaitan dengan hajat
orang banyak dipegang oleh negara dan sisanya dipegang oleh swasta. Pada zaman yang dewasa
ini di Indonesia walaupun pembagian kekuasaan dalam perekonomian telah dibagi dengan jelas
pada dasarnya masih banyak badan usaha swasta yang berada dibawah badan usaha negara.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.berdikarionline.com/soekarno-dan-ajaran-sosio-demokrasi/

http://library.fes.de/pdf-files/bueros/indonesien/07003/index.html

https://jurnal.ugm.ac.id/jps/article/view/23419/15419
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pengertian-prinsip-dan-penerapan-good-governance-di-
indonesia-99

http://rasyidahannajwa.blogspot.com/2012/12/dasar-dasar-good-governance.html

https://www.kompasiana.com/2ajisetiawan/5a71550cdcad5b5beb4ef892/peran-strategis-nahlatul-
ulama?page=all

https://www.bphn.go.id/data/documents/pkj-2011-1.pdf

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jmb/article/download/6262/4535/

https://www.uin-malang.ac.id/r/150301/membangun-masyarakat-madani-indonesia.html

http://artikel.dikti.go.id/pelatihan/index.php/pojs11/article/view/730/368

https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/sistem-ekonomi-indonesia.html

https://blog.ruangguru.com/sistem-ekonomi-indonesia-dan-karakteristiknya

http://jurnal.uii.ac.id/Unisia/article/download/2713/2500

Anda mungkin juga menyukai