OLEH :
KELOMPOK
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah tugas mata kuliah etika
keperawatan yang berjudul “Konsep Dasar Etika Keperawatan justice ” tepat waktu.
Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:Semua pihak yang turut membantu pembuatan
makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk kemajuan makalah ini di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang......................................................................................................
2) Rumusan Masalah................................................................................................
3) Tujuan..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Etika Keperawatan................................................................................
B. Kode Etika Keperawatan...................................................................................
C. Prinsip Etika Keperawatan (Justice)..................................................................
D. Contoh Kasus Justice.........................................................................................
E. Pengambilan Keputusan Etis.............................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang ikut
berperan dalam upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, yang dilaksanakan pada
berbagai sarana pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di komunitas. Keperawatan
merupakan salah satu komponen profesi yang dianggap sebagai kunci keberhasilan asuhan
kesehatan di rumah sakit, karena selain jumlahnya yang paling besar jika dibandingkan dengan
profesi lain, juga karena selama duapuluh empat jam perawat harus selalu berada di smaping klien.
Sebagai seorang profesional, perawat bertanggung jawab dan mengemban tanggung gugat untuk
membuat keputusan dan mengambil langkah-langkah tentang asuhan keperawatan yang diberikan.
Agar perawat dapat melakukan tugasnya dengan baik, setiap perawat harus memahami dan
mampu menerapakan pelayanan keperawatan sesuai dengan filosofi yang dianut. Pada dasarnya
dalam pelayanan keperawatan yang berkualitas ada tiga pokok penting, antara lain: pendekatan
sikap berkaitan dengan kepedulian pada klien, upaya untuk melayani dengan tindakan terbaik,
serta tujuan untuk memuaskan klien yang berorientasi pada standar pelayanan. Pelayanan dapat
dikatakan berkualitas apabila dapat memnuhi hak-hak klien yang telah disepakati oleh komunitas
profesi itu sendiri, dan pemenuhan hak-hak klien sangat bergantung pada kompetensi profesional
tenaga keperawatannya. Perawat dapat dikatakan profesioanl apabila telah memiliki kompetensi
yang diharapkan, yaitu kompetensi intelektual, interpersonal, dan tehnikal, serta berlandaskan
pada etika profesi.
Oleh karena itu seorang profesional harus memiliki orientasi pelayanan, standar praktik, dan
kode etik untuk melindungi masyarakat, serta memajukan profesinya.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana teori etika keperawatan?
b. Bagaimana kode etik keperawatan?
c. Apa itu Prinsip Etika Keperawatan Justice / Keadilan?
d. Bagaimana contoh kasus pada Prinsip Etika Keperawatan Justice / Keadilan?
e. Bagaimana pengambilan keputusan etis?
3. Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami teori etika keperawatan.
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami kode etik keperawatan.
c. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami prinsip etika keperawatan Justice / Keadilan.
d. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami contoh kasus dalamn prinsip etika
keperawatan Justice / Keadilan
e. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengambilan keputusan etis.
BAB II
PEMBAHASAN
D. Contoh Kasus
1. Salah seorang perawat yang ditugaskan untuk menangani pasien yang kurang mampu
dan berada pada ruangan kelas III. Perawat ini awalnya merawat pasien tersebut ini
dengan baik. Namun, suatu hari keluarga dari perawat ini dirawat di rumah sakit yang
sama juga tapi di ruang VIP. Setiap hari perawat ini selalu berkunjung ke ruangan
keluarganya tersebut sampai-sampai melupakan seorang pasien yang ada di kelas III
yang sudah menjadi tanggung jawab sepenuhnya untuk perawat itu. Ketika ditanya
kenapa perawat itu sering berkunjung ke ruangan pasien yang merupakan keluarganya,
perawat itu menjawab karena yang dirawat itu tantenya. Jadi dia harus setiap saat
mengecek keadaan tantenya itu dan melupakan tanggung jawabnya yang terdahulu yaitu
pasien di ruangan kelas III. Tentu saja ini melanggar prinsip etik keperawatan justice /
keadilan karena perawat itu sudah membeda-bedakan perawatan pada kelurarganya dan
pasien yang sudah menjadi tanggung jawabnya dimana dia lebih sering mengecek
keadaan tantenya tersebut dan melupakan pasien yang berada di ruangan kelas III
tersebut.
2. Suatu hari Tn. Arif berobat ke rumah sakit karena anaknya demam tinggi dan muntah-
muntah dengan hanya mengandalkan kartu miskin yang diterima dari kelurahan
setempat. Pada saat yang bersamaan, ada juga seorang anggota dewan yang berobat ke
rumah sakit tersebut dengan keluhan sakit di bagian kepala. Perawat ini kemudian hanya
melayani anggota dewan tersebut terlebih dahulu tanpa melihat pasien yang datang lebih
awal yang parah. Ketika Tn. Arif bertanya apakah anaknya bisa di tolong, perawat itu
menjawab, “Maaf pak, bapak duduk di ruang tunggu saja dulu. Saya akan menangani
pasien ini dulu. Bapak biar nanti belakangan.” Kasus ini jelas sangat melanggar prinsip
etik keperawatan justice / keadilan karena membeda-bedakan mana yang miskin dan
mana yang kaya. Perawat seperti ini patut diberikan sanksi yang setimpal.
E. Penyelesaian
1. Untuk kasus yang pertama, pelanggaran yang telah dilakukan oleh perawat tersebut adalah
membeda-bedakan mana keluarganya dan mana yang bukan. Sudah jelas bahwa dia
melanggar prinsip etik keperawatan. Seperti yang kita tahu sendiri bahwa pada prinsip etika
keperawatan justice / keadilan adalah dimana perawat tidak membeda-bedakan antara
pasien yang satu dengan pasien yang lainnya meskipun itu temannya atau keluarganya
sekalipun. Dalam prinsip etika keperawatan justice / keadilan diperlukan perlakuan
tindakan yang adil dan sama bagi setiap pasien yang ada pada ruang lingkup rumah sakit
itu sendiri. Artinya setiaop individu itu memiliki kontribusi yang relatif sama untuk
kebaikan hidupnya. Untuk perawatnya sendiri yang melanggar prinsip etika keperawat
jenis ini bisa dikenai hukuman atau sanksi sehubungan telah disahkannya Undang-Undang
Keperawatan.
2. Untuk kasus yang kedua, masih sama seperti kasus pertama yakni dimana perawat
membeda-bedakan pasien yang satu dengan yang lainnya. Tapi dalam kasus kedua ini, bisa
dikatakan sudah sangat kelewatan. Karena perawat pada kasus kedua ini memilih-milih
pasien yang bisa membayar dengan lebih biaya pengobatannya daripada pasien yang hanya
mengandalkan kartu miskin untuk biaya pengobatannya. Tentu saja perawat tersebut
menginginkan tunjangannya agar bertambah. Perbuatan perawat yang satu ini juga
melanggar prinsip etik keperawatan justice / keadilan, karena sudah memilij-milih pasien
yang ekonominya tinggi daripada yang ekonominya rendah. Disamping itu, pasien yang
seharusnya segera ditangani malah dibiarkan hanya karena ingin mendapatkan bayaran
lebih dari seorang anggiota dewan yang hanya mengeluh sakit kepala saja.
Intinya, kita sebagai seorang perawat janganlah membeda-bedakan pasien dari segi apapun
baik itu teman, keluarga, maupun anggota dewan dan lainnya. Kita harus mengutamakan yang
menjadi prioritas. Apalagi untuk pasien yang keluhannya sangat memprihatinkan daripada
pasien yang hanya mengeluh sakit kepala.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Tindakan kelalaian dapat di minimalisir dengan pengetahuan serta pemahaman penuh
tentang kode etik perawat yang akan menjadikan pedoman perawat profesional dalam
melakukan tindakan praktik keperawatan secara professional sehingga keselamatan dan
kenyamanan pasien selalu menjadi prioritas utama. Pelanggaran berkaitan kode etik
tersebut banyak di pengaruhi oleh karakteristik perawat, pasien, dan kurangnya
pemahaman tentang landasan teori berkaitan kode etik perawat.
b. Saran
Penyusun menyarankan agar semua perawat dan tenaga medis lainnya bekerja sesuai etik
serta bekerja secara kolaborasi dengan menjadikan keamanan dan keselamatan pasien
sebagai prioritas utama sehingga berbagai bentuk kelalaian dapat di hindari atau di
minimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Sumijatun. 2011. Membudayakan Etik dalam Praktik Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Setyawan, Dody. 2012. Etik, Dilema Etik Dan Contoh Kasus Dilema Etik.
http://nersdody.blogspot.com/2012/03/etik-dilema-etik-dan-contoh-kasus.html
(diakses pada tanggal 20 November 2014, pukul 20.00 WITA)