Disusun Oleh :
Mirah Afiza Nurazizah/ 0020632586
Muthia Utami/ 0018252180
TAHUN 2019
“NJS POWER” (Pupuk Organik Cair dari Takos Sawit, Kulit Nanas dan
Jantung Pisang) Sebagai Solusi Bidang Pertanian”
Limbah organik merupakan limbah sisa produksi rumah tangga maupun hasil
tumbuhan yang membusuk, sehingga dapat diuraikan melalui proses biologis yang
berasal dari makhluk hidup sehingga cepat mengalami pembusukan. Limbah
organik menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di Indonesia dan
menyebabkan pencemaran dan berbagai masalah lingkungan lainnya akibat
sampah yang menumpuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap dan sering kali
dapat menimbulkan berbagai becana dan dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit. Masyarakat selama ini tidak memahami bahwa sampah limbah organik
hanya sebagai suatu limbah yang tidak bernilai ekonomis dan sering kali dibuang
percuma padahal limbah organik sebenarnya dapat dijadikan potensi yang bisa
dikelola menjadi sesuatu yang lebih berguna dan bermanfaat bagi kehidupan yaitu
dengan cara mendaur ulang sehingga dapat dijadikan berbagai produk seperti
dengan mengolah limbah organik menjadi pupuk organik cair (POC), POC
mengandung makro N, P, K rendah tetapi mengandung hara mikro yang jumlahnya
cukup yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, meningkatkan
kesuburan tanah dan menjadikan tanaman lebih subur serta ramah lingkungan dan
bernilai ekonomis tinggi. Biasanya pupuk yang dijual dipasaran itu banyak
mengandung zat kimia dan harganya cukup mahal sehingga tidak terjangkau bagi
para petani kelas bawah, kalupun ada pupuk yang murah kualitas atau manfaat
yang didapatkanpun tidak maksimal dan banyak menyebabkan tanaman menjadi
tidak subur bahkan ada yang mati sehingga para petani mengalami kerugiaan.
Sejalan dengan ini pula adanya POC untuk mengubah persepsi masyarakat yang
sampai sekarang masih suka menggunakan pupuk berbahan dasar kimia yang
mana masyarakat berpendapat bahwa pupuk kimia lebih efektif dalam proses
pertumbuhan tanaman padahal pupuk kimia memiliki efek samping yang buruk.
Untuk membuat pupuk organik cair maka dibutuhkan limbah organik yang
memiliki kandungan nutrisi yang tinggi untuk merangsang pertumbuhan dan
meningkatkan kesuburan tanah sehingga masyarakat tidak bergantung pada
pupuk-pupuk kimia yang berada di pasaran, seperti halnya yang terkandung
didalam limbah tandan kosong sawit,kulit nanas, dan salah satu bahan yang belum
termanfaaatkan secara optimal ialah jantung pisang.
Indonesia adalah salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar, dari tahun
2013-2015 produksi minyak mencapai kenaikan anttar 5,67 sampai dengan 7,70
persen, tahun 2016 terjadi peningkatan tajam sebesar 53,28 persen. Tahun 2015
jumlah produksi minyak sawit sebesar 17,77 juta ton, tahun 2016 menjadi 37,49
ton sedangkan 2017 di perkirakan 34,47 ton. Luas lahan perkebunan yang semakin
hari semakin bertambah tahun 2013 sendiri luas lahan perkebunan kelapa sawit
Indonesia menjadi 10,47 juta hektare sedangkan 2017 sebesar 12,30 juta hektar.
juga menjadi salah satu faktor meningkatnya produksi kelapa sawit dari berbagai
wilayah di Indonesia khususnya Daerah Bengkulu Selatan. Di Bengkulu Selatan
banyak di temukan pabrik sawit seperti di Kecamatan Pino, Daerah Sulau, dan
Kecamatan Kedurang, produksi kelapa sawit pertahun pun meningkat menurut
BPS Bengkulu Selatan pada tahun 2013 sebesar 144 704.47 ton, sedangkan tahun
2014 sebesar 165 515.44 ton. Tepatnya di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya.
PT SBS sebagai pabrik utama yang memproduksi kelapa sawit yang hanya
memproduksi biji sawitnya saja sehingga salah satu limbah padatnya yaitu tandan
kosong sawit hanya diletakan di tempat lahan kosong disekitar pabrik atau
diletakan disembarang tempat sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan
juga berdampak bagi keseimbangan ekosistem yang ada disekitar, padahal pabrik
tersebut berada di jalan raya yang menghubungkan langsung ke Kota Bengkulu
sehingga dapat menganggu pengguna jalan dan pandangan yang tidak enak dilihat.
Apabila limbah tersebut terus menumpuk, maka akan mengalami proses
pembakaran untuk mengurangi kapasitas limbah, sehingga mengakibatkan
pencemaran udara oleh asap, meningkatkan suhu udara, dan perubahan iklim.
Limbah yang dihasilkan dari pengolahan kelapa sawit ini menghasilkan limbah
padat maupun limbah cair, generasi pertama dalam pengolahan limbah adalah
limbah padat yang terdiri dari tandan kosong, pelepah, cangkang, dan lain-lain dan
yang kami manfaatkan ialah limbah tandan kosong sawit. Limbah tandan kosong
sawit merupakan limbah padat yang dihasilkan dalam jumlah cukup besar setiap
tahunnya jumlah tandan kosong mencapai 30-35 % dari berat tandan buah segar
setiap pemanenan. jika tidak diolah akan menyebabkan pencemaran dan polusi
udara. Padahal tandan kosong sawit memiliki banyak manfaat. Kandungan unsur
hara makro (N, P, K, Mg, Ca) pada limbah tandan kosong sawit cukup tinggi dan
dapat digunakan sebagai pupuk organik.
Tidak hanya itu kulit nanas serta jantung pisang pun dapat di manfaatkan
secara optimal dan berguna dalam bidang pertanian. Industri pengolahan buah
nanas dan pisang di Indonesia menjadi prioritas tanaman yang dikembangkan,
karena memiliki potensi ekspor. Industri pengolahan nanas ini tiap jam dapat
mengolah buah nanas segar sebanyak 30 ton, dan menghasilkan limbah sebanyak
50-65% limbah. Indonesia pun dikenal sebagai salah satu negara dengan produsen
pisang terbesar nomor 7 di dunia, produksi pisang di Indonesia mencapai tahun
2018 30.373 ton naik 67% dari 2017 18.192 ton, namun salah satu yang belum
termanfaaatkan secara optimal dari tanaman pisang ini adalah bagian bunga nya
atau di sebut dengan jantung pisang karena sebagian masyarakat kurang menyukai
rasa dari jantung pisang ini dan biasanya jantung pisang hanya terbuang di bawahh
pohon pisang ataupun diolah menjadi bahan makanan.
Kulit nanas serta jantung pisang ini kebanyakan masih belum termanfaatkan
secara baik dan berdaya guna. Di Bengkulu Selatan tepatnya di Jln Batang Bangau,
Pekan Kutau, Pekan Ampera, banyak di temukan penjual nanas dan banyak pula
limbah kulit nanas yang terbuang, masyarakat pun kurang menyadari bahwa
jantung pisang dapat diolah menjadi sesuatu inovasi yang bernilai ekonomis.
Berdasarkan kandungan nutriennya, ternyata kulit nanas mengandung
karbohidrat dan gula yang cukup tinggi serta unsur hara 0,70% N, 19,98 C, 0,08%
S, 0,03% Na, dengan pH 7,9 jantung pisang pun mengandung zat –zat alami yang
baik untuk pertumbuhan tanaman seperti Fosfor, Kalsium, Kalium, Magnesium,
Zat Besi dan Tembaga. Oleh karena itu kulit nanas dan jantung pisang ini
memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik
cair melalui proses fermentasi, kompos maupun ekstraksi untuk mengambil
senyawa-senyawa yang terdapat dalam kulit nanas. Senyawa-senyawa tersebut
diduga merupakan kelompok senyawa humat dan senyawa lainnya, yang diduga
dapat berperan sebagai zat perangsang tumbuh tanaman, seerti giberelin, sitokinin
dan auksin.
Alat yang di gunakan dalam proses pembuatan POC NJS POWER terbilang
sederhana yaitu, kaleng bekas cat yang cukup besar, pisau, balok kayu, saringan
kain. Lantas bagaimanakah proses pembuatannya? Proses pembuatan POC NJS
POWER diawali dengan mencincang semua bahan-bahan organik tujuan dari
mencincang bahan-bahan tersebut agar kandungan didalam bahan-bahan yang
dapat terlarut dalam larutan gula merah, kemudian larutkan gula merah ke dalam
20 liter air di dalam tong bekas, lalu masukan bahan yang telah dicincang tadi ke
dalam tong campuran gula merah dan air dan aduk aduk hingga rata, gula merah ini
merupakan bahan pelengkap untuk pembuatan pupuk dimana gula merah memiliki
kandungan fosfor yang dapat membantu proses pertumbuhan tanaman.
Selanjutnya tutup hingga rapat supaya tidak terkena sinar matahari. Pastikan tiap
hari membuka dan mengaduknya supaya gas-gas dari fermentasi tersebut terbuang
fungsi dari fermentasi ini ialah untuk meningkatkan kinerja dari mikroorganisme
yang ada serta memperbanyak enzim-enzim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
tanaman. Apakah tanda pupuk ini berhasil dibuat atau tidak? Yaitu dapat dicium
baunya, apabila baunya menyerupai bau tape maka dipastikan pembuatan pupuk
ini berhasil. Fermentasi tersebut berlangsung selama 5-10 hari, apabila telah
selesai pisahkan pupuk tersebut dengan ampasnya dengan menggunakan saringan
kain. Masyarakat tak perlu risau, ampas dari POC NJS POWER ini dapat
digunakan kembali menjadi pupuk organik padat yang nantinya di taburkan pada
tanah yang ditumbuhi tanaman, sehingga tidak ada satupun limbah-limbah yang
tersisa.
Analisis usaha pun telah dilakukan apabila POC NJS POWER nanti akan
dijual, untuk satu kali produksi menghasilkan 15 botol pupuk dan setiap botol
memiliki netto 1 liter. Untuk bahan-bahan yang digunakan yaitu 5 kg tandan
kosong sawit, kulit nanas, dan jantung pisang, dan 3 gulungan gula merah
menghabiskan dana sebesar Rp. 24.000, serta biaya transportasi menghabiskan
dana Rp. 15.000. Lalu 15 botol isi 1 liter berharga Rp. 5000, kertas stiker sebagai
desain kemasan berharga Rp. 15.000, untuk 2 pasang sarung tanagan berharga Rp.
20.000.
Kemudian, berapakah harga yang di patok untuk satu botol POC NJS
POWER ini? Kami pun telah melakukan analisis biaya yang dimana untuk
penjualan 1 botol POC NJS POWER dengan netto 1 liter yaitu sebesar Rp. 20.000
yang nantinya akan di dapatkan biaya operasionall sebesar Rp. 149.000. dengan
penyusutan Rp. 2.000 sehingga total biaya menjadi Rp. 151.000. Untuk produksi
pertama menghasilakan 15 botol POC NJS POWER, jika POC NJS POWER ini
terjual semua makan akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 300.000.
Lalu, berapakah keuntungan yang akan di dapatkan untuk 1 kali produksi?
untuk 1 kali produksi yang menghasilkan 15 botol POC NJS POWER akan meraup
keuntungan sebesar Rp. 149.000. Titik balik modal usaha produksi Pupuk NJS
POWER untuk satu kali produksi akan tercapai jika produksi mencapai 7,55 botol.
Lalu titik balik modal sebesar Rp. 10.000,. kami pun menggunakan R/C Ratio
(Revenue Cost Ratio) untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Maka akan
didapatkan R/C sebesar 1,5 yang dimana menunjukkan produk ini layak untuk di
jual. Untuk analisis usaha ini kami menggunakan rumus Break Even Point (BEP)
yang untuk lebih jelasnya dapat dilhat pada bagian lampiran.
Kelebihan POC NJS POWER ini di bandingkan pupuk cair lainnya seperti
pupuk NPK dan KCL adalah dari segi harga, 1 liter pupuk NPK cair dengan
berbagai merk berharga sebesar Rp. 35.000-Rp. 80.000, sedangkan 1 liter pupuk
KCL cair berharga Rp. 50.000. Contohnya saja NPK cair plus GA3 dan CUSO4
yang di patok dengan harga Rp. 45.000. dan POC NJS POWER yang di patok
dengan harga Rp. 20.000 Tentu bisa dilihat terjadi perbandingan harga. Kemudian
dari segi bahan, pupuk NPK cair bahan dan proses pembuatannya tergolong sulit,
sedangkan POC NJS POWER dibuat dengan limbah organik dan bahan yang
belum termanfaatkan secara optimal yang pastinya mudah ditemukan, dengan
penggunaan limbah organik ini pula lingkungan kembali menjadi sehat dan asri.
Lalu dari segi efektifitas, pupuk NPK cair masih menggunakan bahan kimia yang
berbahaya bagi tubuh manusia serta dapat merusak tanah. Sedangkan POC NJS
POWER 100% alami dari alam mengingat tujuan dari produk inovasi ini untuk
membantu melestarikan dan mengurangi limbah sampah yang ada di Indonesia.
Jika di tanya efektifitasnya maka efektif untuk digunakan dalam bidang pertanian.
Kami pun telah membuat kemasan produk POC NJS POWER dengan
semenarik mungkin yaitu menggunakan botol isi 1 liter serta kertas stiker yang di
tempelkan di botol, kemudian telah tersedia infografis bagi masyarakat yang ingin
membeli POC NJS POWER untuk memudahkan mengetahui apa itu POC
Oleh karena itu dengan adanya inovasi produk yang menjanjikan ini dapat
membantu perekonomian para masyarakat khusunya masyarakat Bengkulu
Selatan. Dengan POC dari kombinasi tandan kosong sawit dan kulit nanas dengan
penambahan jantung pisang, diharapkan masalah lingkungan yang disebabkan
limbah organik dapat terurai dan pengelolahan limbah–limbah organik tersebut
juga dapat mengurangi kapasitas sampah organik yang biasanya tertumpuk
dipinggir jalan serta termanfaatkannya jantung pisang secara optimal.
POC NJS POWER ini memiliki kualitas yang baik dan banyak manfaat yang
diberikan diantaranya tanah menjadi subur dan tanaman menjadi cepat berbunga
dan berbuah, mengurangi hama pada tumbuhan, kemasaan yang menarik, bebas
dari zat kimia berbahaya jadi aman bila terkena anggota tubuh, harganya yang
murah sehingga tejangkau oleh semua kalangan masyarakat serta pembuatan POC
NJS POWER ini sejalan dengan Kementerian Pertanian yang akan
memaksimalkan pupuk organik untuk itu kami mengelola sampah organik yang
ada di lingkungan sekitar kami, dimana bahan utama pembuatannya yang
melimpah serta cara mendapatkannya juga mudah serta POC NJS POWER ini
bersifat ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Analisis Usaha
a. Peralatan
Peralatan
Satuan Jumlah
Tidak dibeli Dibeli Alat Alat Harga
NO
1. Printer Buah 1 -
2. Sendok Kayu Buah 2 -
3. Bekas tong Cat Buah 5 -
Besar
4. Pisau Buah 3 -
5. Bangku Kayu Buah 3 -
6. Saringan kain Buah 3 -
7. Botol Buah 15 Rp 75.000
8. Kertas Lembar 15 Rp 15.000
Striker
Sarung Pasang 4 Rp 20.000
tangan
Total Biaya Alat Rp 110.000
b. Bahan
Bahan yang digunakan untuk membuat Pupuk JNS POWER berasal
dari bahan yang sudah tidak dipakai lagi yang didapatkan secara gratis,
tetapi ada juga yang dibeli.
Satuan
NO Nama Bahan Bahan Jumlah Harga
1. Tandan Kosong Sawit Kg 1 -
2. Kulit Nanas Kg 1 -
3. Jantung Pisang Kg 1 -
4. Air Biasa Liter 20 -
5. Gula Aren gulung 3 Rp 24.000
Total Biaya Bahan Rp 24.000
c. Transportasi Pemasaran
Dalam melakukan pemasaran Pupuk NJS POWER, peneliti
mengeluarkan biaya transportasi sebasar Rp 15.000 untuk tiap kali
pemasaran.
1. Biaya Investasi
Sarung Tangan = Rp 20.000 +
= Rp 20.000
2. Biaya Operasional
Bahan
Kulit Nanas =-
Jantung Pisang =-
Tandan Kosong Sawit =-
Air Biasa =-
Kertas stiker = Rp 15.00
Botol isi 1 liter = Rp 75.000
Gula Merah = Rp 24.000 +
= Rp 134.000
Biaya transportasi yang diperlukan adalah biaya pembuatan label dan
brosur sebesar Rp 15.000
3. Penyusutan = Rp 60.000
Penyusutan = Total Investasi × 10%
= Rp. 20.000 x 10%
= Rp. 2000
4. Total Biaya
Total Biaya = Total Biaya Operasional + Penyusutan
= Rp. 149.000 + Rp. 2000
= Rp. 151000
5. Penjualan Per Satu Produksi
Penjualan per satu produksi di asumsikan sebanyak 15 botol ( Kemasan 1
Liter) Penjualan = 15 Botol x Rp. 20.000
= Rp. 300.000
6. Keuntungan Per Satu Produksi
Keuntungan = Hasil Penjualan – Biaya Operasional
= Rp. 300.000 – Rp. 151.000
= Rp. 149.000