Anda di halaman 1dari 9

10/09/18

ANALISA TITIK IMPAS


( BREAK EVEN POINT / BEP )
•  Pengantar
•  Pengertian
•  BEP Permasalahan Produksi
•  BEP Pemilihan Alternatif Investasi
•  BEP Keputusan Buat-Beli

PENGANTAR
Pada dasarnya parameter ekonomi teknik seperti horison
perencanaan, MARR, aliran kas, dan lain-lain hanya merupakan
sebuah estimasi yang masih mengandung ketidakpastian,
karena:
1.  Kemungkinan estimasi yang tidak akurat akan digunakan
dalam studi/analisis.
2.  Tipe bisnis tertentu yang mudah berubah dan kondisi
ekonomi masa depan yang dapat berubah secara drastis.
3.  Tipe pabrik, proyek, dan peralatan tertentu yang
digunakan memiliki resiko ketidakpastian yang tinggi.
4.  Horison perencanaan yang semakin panjang
mengakibatkan tingkat ketidakpastian yang juga semakin
tinggi.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menangani
ketidakpastian tersebut adalah Analisa Titik Impas (BEP).

1
10/09/18

PENGERTIAN & KEGUNAAN


BEP adalah nilai suatu parameter atau variabel yang
menyebabkan dua atau lebih alternatif sama baiknya.
BEP dapat digunakan untuk menganalisi berbagai macam
permasalahan antara lain:
*  Menentukan Nilai IRR dimana dua alternatif proyek sama
baiknya
*  Menentukan tingkat produksi dari dua atau lebih fasilitas
produksi yang memiliki konfigurasi biaya yang berbeda
sehingga pada tingkat tersebut biaya tahunan yang terjadi
adalah sama antara fasilitas-fasilitas tersebut.
*  Melakukan analisis untuk pengadaan barang yang dibeli
atau yang diproduksi sendiri.
*  Menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar
biaya yang dikeluarkan sama dengan pendapatan.

BEP PERMASALAHAN PRODUKSI


BEP pada permasalahan produksi digunakan untuk
menentukan tingkat produksi yang bisa mengakibatkan
perusahaan berada pada titik impas (pendapatan sama
dengan pengeluaran)
Untuk mendapatkan BEP maka harus dicari fungsi-fungsi biaya
maupun pendapatannya yang mana jika kedua fungsi tersebut
bertemu maka total biaya sama dengan total pendapatan.
Dalam melakukan analisa titik impas, fungsi biaya maupun
fungsi pendapatan diasumsikan linier terhadap volume
produksi.
Komponen biaya yang dipertimbangkan dalam analisis ini:
Biaya tetap (fixed cost)
Biaya variabel (variable cost)
Biaya total (total cost)

2
10/09/18

BEP PERMASALAHAN PRODUKSI


Jika digambarkan dalam bentuk grafik , maka komponen-
komponen biaya tersebut adalah sebagai berikut:







Bila diasumsikan bahwa X adalah volume produk yang dibuat
dan c adalah biayanya, maka biaya variabel (VC)
VC = cX

BEP PRODUKSI (Lanjutan)

Karena biaya total (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan
biaya variabel (VC), maka:
TC = FC + VC
= FC + cX
Dimana :TC = biaya total untuk membuat X produk
FC = biaya tetap
VC = biaya variabel untuk membuat X produk
c = biaya variabel untuk membuat satu produk
Bila harga satu buah produk adalah p, maka harga X buah
produk akan menjadi total pendapatan (TR):
TR = pX
Dimana :TR = total pendapatan dari penjualan X produk
p = harga jual untuk satu produk
Titik impas akan dicapai jika total biaya sama dengan total
pendapatan:
TR = TC

3
10/09/18

BEP PERMASALAHAN PRODUKSI


Atau :
pX = FC + cX
X = ​FC/p −c 
Dimana X adalah volume produksi yang menyebabkan
perusahaan berada pada titik impas (BEP)
Tentu saja perusahaan akan untung jika berproduksi di atas X
(melampaui BEP) , seperti diperlihatkan pada gambar

BEP PRODUKSI (Lanjutan)

Contoh:
PT. JTS merencanakan membuat Paving Block K400
dengan biaya total untuk pembuatan 10.000 biji per bulan
sebesar Rp. 25 juta dan biaya total untuk pembuatan
15.000 paving per bulan Rp. 30 juta. Dengan asumsi
bahwa biaya variabel berhubungan secara proporsional
dengan jumlah paving yang diproduksi, hitunglah ! :
a.  Biaya variabel per biji dan biaya tetapnya.!
b.  Bila PT. JTS menjual paving tersebut seharga Rp.
6000,- per biji, berapakah yang harus diproduksi per
bulan agar berada pada kondisi impas.?
c.  Bila memproduksi 12.000 biji per bulan, apakah
perusahaan untung atau rugi dan berapa keuntungan
atau kerugiannya.?

4
10/09/18

BEP PRODUKSI (Lanjutan)

Penyelesaian:
a.  Biaya variabel per biji:
c = ​30 𝑗𝑢𝑡𝑎 −25 𝑗𝑢𝑡𝑎/15.000 −10.000   = ​5 𝑗𝑢𝑡𝑎/5.000   = Rp.
1.000,-/biji
Biaya tetapnya:
TC = FC + cX
Rp. 25 juta = FC + Rp. 1.000,- x 10.000
FC = Rp. 25 juta – Rp. 10 juta
= Rp. 15 juta
b.  Agar impas , maka:
X = ​𝐹𝐶/ 𝑝 −𝑐    = ​𝑅𝑝. 15 𝑗𝑢𝑡𝑎/𝑅𝑝. 6.000 −𝑅𝑝. 1.000   = 3.000
biji/bulan
c.  Bila memproduksi 12.000 biji per bulan, maka:
TR = pX = Rp. 6.000,- x 12.000 = Rp. 72 juta
TD = FC + cX = Rp. 15 juta + 12.000 x Rp. 1.000,-
= Rp. 27 juta
Maka perusahaan akan untung Rp. 45 juta/bulan

BEP PEMILIHAN ALTERNATIF INVESTASI


Jika dihadapkan pada beberapa alternatif investasi dengan
biaya awal dan biaya operasional berbeda, maka BEP dapat
digunakan dalam pemilihan alternatif, dengan cara:
1.  Definisikan dengan jelas variabel yang akan dicari dan
tentukan satuan atau unit dimensinya.
2.  Gunakan analisis nilai sekarang untuk menyatakan total
biaya setiap alternatif sebagai fungsi dari variabel yang
didefinisikan.
3.  Ekuivalenkan persamaan-persamaan biaya tersebut dan
carilah nilai impas dari variabel yang didefinisikan.
4.  Bila tingkat utilitas yang diinginkan lebih kecil dari nilai titik
impas, pilih alternatif yang memiliki biaya variabel yang
lebih tinggi (gradiennya lebih besar) dan bila tingkat
utilitas yang diinginkan di atas nilai titik impas, pilih
alternatif yang memiliki biaya variabel lebih rendah
(gradiennya lebih kecil).

5
10/09/18

BEP INVESTASI (Lanjutan)


Contoh :
Terdapat 3 alternatif proyek dengan data seperti pada
tabel:
Alternatif A B C
100 150 250
Biaya awal ( milyar )
Nilai sisa ( milyar ) 0 25 25
Biaya tahunan ( milyar ) 20 16 5
Umur proyek ( tahun ) 10 10 10

Biaya/unit produksi 200 150 100

Bila MARR adalah 10%, pada interval tingkat produksi per


tahun , berapa Alternatif B yang paling ekonomis?

BEP INVESTASI (Lanjutan)


Penyelesaian:
Misalnya X adalah jumlah produk yang dibuat per tahun,
maka :
PVA = 100(A/P,10%,10) + 20 + 200X
= 100(0,16275) + 20 + 200X
= 36,275 + 200X
PVB = 150(A/P,10%,10) + 16 – 25(A/F,10%,10) + 150X
= 150(0,16275) + 16 – 25(0,06275) + 150X
= 38,844 + 150X
PVC = 250(A/P,10%,10) + 5 – 25(A/F,10%,10) + 100X
= 250(0,16275) + 5 – 25(0,06275) + 100X
= 44,119 + 100X
Jika digambarkan, maka hasil perhitungan ini akan nampak
pada grafik berikut:

6
10/09/18

BEP INVESTASI (Lanjutan)

Dari gambar terlihat Alternatif B akan paling ekonomis jika


volume produksi per tahunnya antara X1 dan X3.
Bila volume produksi lebih dari X3 maka alternatif C yang
paling dominan, sedangkan jika volume produksinya kurang
dari X1 maka alternatif A yang paling dominan.

BEP KEPUTUSAN BUAT-BELI


Seringkali sebuah perusahaan dihadapkan pada pilihan
membuat sendiri sebuah produk (dengan risiko
menanggung biaya tetap) atau membeli saja produk tersebut
(dengan risiko harganya lebih mahal).

Umumnya berlaku jika dibutuhkan dalam jumlah banyak,


maka lebih menguntungkan membuat sendiri, sebaliknya
jika dibutuhkan dalam jumlah sedikit, maka lebih
menguntungkan dibeli.

Untuk memutuskan seberapa banyak produk dibuat sendiri


atau dibeli dapat diputuskan melalui Analisis BEP.

7
10/09/18

BEP BUAT-BELI (Lanjutan)


Contoh :
Seorang estimator sebuah proyek ditugaskan untuk melakukan
analisis buat-beli 2 tipe batako, dengan data seperti pada tabel :

Perusahaan juga mempertimbangkan membeli batako tersebut


seharga Rp. 10.000,-/biji untuk Batako A dan Rp. 15.000,-/biji
untuk batako B. Jika ditentukan i = 15%, maka :

BEP BUAT-BELI (Lanjutan)


a.  Pada kebutuhan berapa batako per tahunkah perusahaan sebaiknya
membuat sendiri?
b.  Bila kebutuhan batako proyek per tahunnya 2.000 biji, keputusan apa
yang harus diambil perusahaan?

Penyelesaian:
Misalkan,
XA = kebutuhan Batako A/tahun
XB = kebutuhan Batako B/tahun
*  Untuk Batako A
o  Jika membeli
PV = 10.000XA
Abeli

o  Jika membuat :
PVABuat = 200 juta (A/P,15%,8) + 18 juta +(2.000+3.000) XA –
10juta (A/F,15%,8)
= 200 juta (0.2229) + 18 juta + (5.000) XA - 10 juta (0.0729)
= 61,851 juta + 5.000XA

8
10/09/18

BEP BUAT-BELI (Lanjutan)


Untuk mencapai BEP, maka :
PVAbeli = PVABuat
10.000XA = 61.851 juta + 5.000XA
5.000XA = 61.851 juta
X A = 12.370 biji

Jadi untuk tipe A, alternatif membeli akan sama dengan membuat jika
kebutuhan batako 12.370 biji.
*  Untuk Batako B
o  Jika membeli
PVBbeli = 15.000XB
o  Jika membuat :
PV BBuat = 350 juta (A/P,15%,7) + 15 juta +
(2.500+2.500) X – 15 juta (A/F,15%,7)
B

= 350 juta (0.2404) + 18 juta + (5.000) X -


B

15 juta (0.0904)
= 97,784 juta + 5.000X B

BEP BUAT-BELI (Lanjutan)

Untuk mencapai BEP, maka :


PVBBeli = PVBBuat
15.000XB = 97,784 juta + 5.000XB
10.000XB = 97,784 juta
XB = 9.779 biji
Jadi untuk tipe A,Balternatif membeli akan sama dengan
membuat jika kebutuhan batako 9.779 biji.

b. Jika kebutuhan batako per tahunnya hanya 2.000 biji, maka


sebaiknya perusahaan membeli saja kedua tipe batako.

Anda mungkin juga menyukai