SAP Breast Care
SAP Breast Care
IV. Media
1. Alat Peraga : pantom mamae, handuk besar, handuk kecil, waslap, baskom berisi air hangat dan
air dingin, bengkok dan minyak kelapa.
2. Lembar Balik
IV. Tempat
Ruang tidur pasien
V. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
VI. Evaluasi
1. Standart Persiapan
a. Menyiapkan materi penyuluhan
b. Menyiapkan tempat
c. Menyiapkan alat peraga
d. Menyiapkan lembar balik
2. Standart Proses
a. Membaca buku referensi tentang perawatan payudara ibu menyusui
b. Memberi penyuluhan dan mendemonstrasikan perawatan payudara ibu menyusui
3. Evaluasi hasil
a. Ibu mampu mengetahui tentang pengertian perawatan payudara ibu menyusui
b. Ibu mampu mengetahui tentang manfaat perawatan payudara ibu menyusui
c. Ibu mampu mengetahui tentang cara melakukan perawatan payudara
d. Ibu mampu mengetahui tentang keuntungan menyusui
e. Ibu mampu mengetahui tanda – tanda menyusui yang benar
VII. Pustaka
1. P. Hadi, dkk, pelatihan paramedis tingkat nasional dalam peningkatan pemanfaatan ASI dan
rawat gabung di rumah sakit, jakarta, perinasia, 1988.
2. S. Ruli, dkk, Bunga rampe menyusui dan rawat gabung, jakarta, perinasia, 1992.
3. S. Ruli, dkk, Melindungi meningkatan dan mendukung menyusui, jakarta, perinasia, 1994.
VIII. Lampiran
1. Materi
2. Lembar balik
I. Pendahuluan
Perawat sebagai petugas kesehatan dituntut kemampuannya untuk ikut bertanggungjawab dalam
melaksanakan upaya peningkatan dan penggunaan Air Susu Ibu (ASI). Sejalan dengan upaya pemerintah
untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak melalui program pemasyarakatan ASI,
maka perawat juga dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen laktasi. Hal ini
berarti perawat harus mampu berperan sebagai pendukung dan inovator yang akan membentuk perilaku
masyarakat dalam mengembangkan kesehatan pada umumnya dan penggunaan ASI pada khususnya.
Mengingat banyak terjadi perubahan perilaku dalam masyarakat khususnya ibu – ibu yang
cenderung menolak menyusui bayinya sendiri terutama pada ibu – ibu yang bekerja dengan alasan air
susunya hanya sedikit atau tidak keluar sama sekali, keadaan ini memberikan dampak negatif terhadap
status kesehatan, gizi, serta tingkat kecerdasan anak. Oleh karena itu untuk menanggulangi permasalahan
diatas perlu dilakukan upaya preventif dan promotif dalam meningkatkan penggunaan ASI dengan
memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara ibu menyusui, sehingga membantu
pengeluaran ASI secara lancar.
II. Pengertian
Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar air susu keluar
dengan lancar.