Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas belajar
mengajar. Pengembangan kurikulum dilakukan atas sejumlah komponen pada
pendidikan, di antaranya pada pembelajaran yang merupakan implementasi
dari kurikulum. Hasil dari proses ini adalah adanya perubahan pada guru dan
siswa, serta komponen lainnya. Proses pengembangan perencanaan
pembelajaran terkait erat dengan unsur-unsur dasar kurikulum yaitu tujuan
materi pelajaran, pengalaman belajar dan penilaian hasil belajar.
Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rumusan-
rumusan tentang apa yang akan dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan atau kompetensi dasar yang telah
ditentukan, sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Masalah penting
yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau
menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka
membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan
bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan
secara garis besar dalam bentuk “materi pokok”. Menjadi tugas guru untuk
menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang
lengkap. Biasanya baik siswa, orang tua maupun guru cenderung
menganggap sumber bahan ajar hanya dititikberatkan pada buku. Keberadaan
buku memang sangat membantu dalam proses pembelajaran, namun jangan
sampai hanya berpedoman pada buku. Karena masih banyak sumber bahan
ajar yang lain selain buku yang dapat digunakan. Sehubungan dengan itu,
perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan bahan ajar untuk
membantu guru agar mampu memilih materi pembelajaran atau bahan ajar dan
memanfaatkannya dengan tepat.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Kurikulum apa yang digunakan di SLB Perwari Padang?
2. Apa RPP yang digunakan sekolah menyesuaikan kebutuhan anak?
3. Apakah sekolah mengguanakan bahan ajar sesuai karakteristik dan
kebutuhan anak?
4. Apakah sekolah menggunakan buku guru dan buku siswa?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kurikulum apa yang digunakan oleh SLB Perwari Padang.
2. Mengetahui apakah RRP yang digunakan oleh SLB Perwari Padang
sudah disesuikan dengan kaakteristik dan kebutuhan anak.
3. Mengetahui apakah bahan ajar yang digunakan dapat menunjang
kegiatan belajar dan sudah disesuaikan dengan karakteristik dan
kebutuhan anak.
4. Mengetahui apakah sekolah menggunakan buku guru dan buku siswa
selama pembelajaran berlangsung.
D. Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan dari penulisan laporan ini maka diharapkan makalah
ini dapat memberikan manfaat, berupa:
1. Manfaat teoritis, yaitu dapat memperkaya pengetahuan tentang
kurikulum serta pelaksanaan kurikulum di sekolah luar biasa.
Menambah wawasan mengenai pelaksanaan program individual
berdasarkan karakteriktik dan kebutuhan anak yang nantinya akan
dikembangkan menjadi rancangan program pembelajaran.
2. Sebagai salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
dan Pendidikan Kewarganegaraan pada Jurusan Pendidikan Luar Biasa
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.

BAB II

2
KAJIAN TEORI

A. Definisi Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin “curir”
yang artinya pelari, dan “currere” yang artinya tempat berlari. Pengertian awal
kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari
garis startsampai garis finish. Dengan demikian, istilah awal kurikulum
diadopsi dari bidang olahraga pada zaman romawi kuno di Yunani, baru
kemudian diadopsi ke dalam dunia pendidikan. Yang diartikan sebagai rencana
dan pengaturan tentang belajar peserta didik di suatu lembaga pendidikan.
Definisi kurikulum menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional tertuang dalam pasal 1 butir 19 sebagai berikut:
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu”
Secara terminologis, istilah kurikulum yang digunakan dalam dunia
pendidikan mengandung pengertian sebagai sejumlah pengetahuan atau mata
pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa untuk mencapai satu
tujuan pendidikan atau kompetensi yang telah ditetapkan.
Secara operasional kurikulum dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan
suatu sekolah yang dilaksanakan dari tahun ke tahun.
2. Bahan tertulis yang dimaksudkan digunakan oleh guru dalam
melaksanakan pengajaran untuk siswa-siswanya.
3. Suatu usaha untuk menyampaikan asas dan ciri terpenting dari suatu
rencana pendidikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga dapat
dilaksanakan guru di sekolah.
4. Tujuan-tujuan pengajaran,pengalaman belajar, alat-alat belajar dan
cara-cara penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam
pendidikan.

3
5. Suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
B. Komponen Kurikulum
Komponen kurikulum adalah bagian-bagian penting dan penunjang yang
dapat menunjang tercapainya tujuan dari kurikulum. Diantara komponen
tersebut adalah:
1. Komponen Tujuan
Tujuan merupakan hal yang ingin dicapai oleh sekolah secara
keseluruhan.
2. Komponen Isi/Materi
Komponen isi berupa materi yang diprogramkan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
3. Komponen Media
Komponen media atau sarana prasarana merupakan perantara
untuk menjabarkan isi kurikulum.
4. Komponen Strategi
Komponen strategi merupakan cara yang ditempuh dalam
melaksanakan pengajaran agar efektif dan efisien.
5. Komponen Proses Belajar-Mengajar
Pengkondisian suasana lingkungan pembelajaran yang kondusif
yang mendorong peserta didik mengembangkan kreatifitasnya.
C. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
hakikatnyamerupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan
atau memproyeksikan apanyang akan dilakukan dalam pembelajaran.
Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan
yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. RPP perlu
dikembangkan untuk mengkoordinasikan komponen pembalajaran, yakni:
kompetisi dasar, meteri standar, indikator hasil belajar, dan penilaian.
Kompetisi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik: materi
standar berfungsi memberi makna terhadap kompetisi dasar; indikator
hasil belajar berfungsi menunjukan keberhasilan pembentukan kompetensi
peserta didik; sedangkan penilaian berfungsi mengukur pembentukan
kompetensi, dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila
kompetensi standar belum terbentuk atau belum tercapai.

4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) juga dapat di artikan
rencana yang menggambarkanprosedur dan pengorganisasian penbelajaran
untuk mencapai satu kompetisi dasar yang ditetapkandalam standar isi dan
dijabarkandalam silabus. RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan
guru sebelum mengajar. Persiapan ini dapat diartikan persiapan tertulis
maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibanguan,
lingkungan belajar yang produktif termasuk meyakinkan pembelajar untuk
mau terlibat sacara penuh
D. Komponen-komponen RPP
Komponen-komponen rencana pelaksanaan pembelajaran terdiri dari:
1. Identitas mata pelajaran
2. Standar kompetisi dan kompetisi dasar
3. Materi pelajaran
4. Strategi dan skenario pembelajaran
5. Sarana dan sumber pembelajaran
6. Penilaian dan tindak lanjut.
E. Pengertian bahan ajar
Menurut National Centre for Competency Based Training
(2007), pengertian bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Bahan yang dimaksudkan dapat berupa bahan tertulis maupun
tidak tertulis. Pandangan dari ahli lainnya mengatakan bahwa bahan ajar
adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis
maupun tidak tertulis, sehingga tercipta suatu lingkungan atau suasana yang
memungkinkan siswa belajar. Menurut Panen (2001) mengungkapkan bahwa
bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran
(Andi,2011:16)
F. Komponen Bahan Ajar
Selanjutnya beberapa ahli seperti Dick dan Carey (1990), Dageng (1990),
Dageng (1990, 1997), Taringan (1990) dan Suparman (1993), menjelaskan
pedoman pengembangan buku ajar adalah terpenuhinya komponen-komponen

5
bahan ajar yang relevan dengan kebutuhan proses belajar-mengajar, seperti
adanya:
1. Petunjuk penggunaan buku ajar,
2. Rujuan umum dan khusus pembelajar,
3. Epitome (kerangka isi)
4. Uraian isi bahan pembelajaran,
5. Gambar/ilustrasi,
6. Rangkuman,
7. Soal latihan, kunci jawaban, balikan dan,
8. Tugas-tugas.
G. Pembelajaran lmu Pengetahuan dan Pendidikan Kewarganeraan
Ilmu pengetahuan ialah suatu yang menjelaskan definisi tentang alam
semesta yang disusun kedalam suatu bahasa yang mampu untuk dimengerti
oleh manusia sebagai suatu usaha agar dapat mengetahui serta mengingat
tentang sesuatu. Dalam kata lain ilmu berarti sesuatu yang mampu kita
dapatkan dari suatu kegiatan yaitu kegiatan membaca dan memahami benda
maupun peristiwa. Ilmu bukan hanya sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi
juga merangkum tentang suatu kumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori
yang disepakati serta dapat secara sistematik diuji dengan suatu perangkat
metode yang diakui dalam suatu bidang pada ilmu tertentu.
Menurut Moh. Hatta, Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan atau studi
yang mengatur tentang suatu pekerjaan hokum umum, karena akibat dalam
suatu kelompok masalah yang sifatnya sama baik dilihat dari kedudukannya
ataupun hubungannya.
Menurut Syahruddin Kasim, Ilmu pengetahuan merupakan suatu pancaran
hasil dari metabolisme ragawi sebagai hidayah dari sang pencipta yang
merupakan asal dari proses interaksi fenomena fitrawi, melalui dimensi hati,
nafsu yang rasional, akal, empirik serta hakiki dalam menjelaskan hasanah
alam semesta demi untuk menyempurnakan tanggung jawab kekhalifaan.
Sedangkan menurut Helmy A. Kotto, pengertian ilmu pengetahuan menurut
pendapat Helmy. A. Kotto bahwasanya ilmu pengetahuan merupakan
serangkaian proses yang panjang didalam pembentukan pengetahuan itu
sendiri dan dilakukan secara terus menerus sampai benar benar dapat
menemukan dan menjelaskan fenomena serta keberadaan alam itu sendiri.

6
Pada satuan tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan dan kewarganegaraan
terbagi menjadi mata pelajaran IPA, IPS, dan KWn.
1. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam atau yang sering disebut dengan Sains
berupaya untuk membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan
kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan
rahasia yang tak habis-habisnya. BSNP (2011) menyatakan bahwa IPA
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Menurut Hendro
Darmojo menyatakan bahwa “IPA adalah pengetahuan yang rasional dan
objektif tentang alam semesta dengan segala isinya” (Samatowa 2010:2).
IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum
pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Susanto
(2013:166), Ilmu Pengetahuan Alam adalah usaha manusia dalam
memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran,
serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan. Dalam Badan Nasional Standar
Pendidikan (2006), bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan”. Dari uraian tentang pengertian
IPA tersebut, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan alam merupakan
pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip, proses yang dapat
menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA melalui
pengamatan, diskusi dan penyelidikan sederhana.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Puskur (Kasim, 2008:4) Ilmu Pengetahuan Sosial adalah
suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan,
adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep
dan keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi,
dan ekonomi.

7
Menurut Kosasih Djahiri (Yaba, 2006:5) menyatakan bahwa IPS
adalah merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep
pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta kemudian diolah
berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan untuk dijadikan program
pengajaran pada tingkat sekolah.
Dengan demikian, IPS adalah perpaduan dari disiplin ilmu-ilmu sosial
yang merupakan suatu bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam
disiplin ilmu yang ada. Artinya, bahwa bidang studi IPS tidak lagi
mengenal adanya pelajaran geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah,
melainkan semua disiplin tersebut diajarkan secara terpadu. dan dapat
dijadikan pembelajaran pada tingkat sekolah.
Nursid Sumaatmadja (Supriatna, 2008:1) mengemukakan bahwa
"Secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia
yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya”. IPS berkenaan
dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan
materinya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya,
pemanfaatan sumber yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan
dan pemerintahannya, dan lain sebagainya yang mengatur serta
mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.
3. Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (BSNP, 2006: 108).
Hakikatnya pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan
terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara
dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan
pelaksaan hak dan kewajiban dalam bela Negara, demi kelangsungan
kehidupan dan kejayaan bangsa dan Negara. Tujuan pendidikan
kewarganegaraan adalah mewujudkan warga Negara sadar bela Negara
berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan

8
mengembangan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa
(Komaruddin H dan Azyumardi Azra, 2008: 5).

BAB III
LAPORAN OBSERVASI

A. Identitas Sekolah
NPSN : 10303550
NSS : 802086107001
Nama Sekolah : SLB Perwari
Alamat : Jl. S.Parman No. 236 Ulak Karang
Telepon : 0751-443236
Kepala Sekolah : Warna Hindra, S.Pd
Visi : Terwujudnya pendidikan luar biasa yang mandiri,
berprestasi dan berketrampilan serta beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
Misi : 1. menerapakan kurikulum yang telah diteatapkan
oleh pemerintahan.
2. memberikan pelayanan bagi anak berkebutuhan

9
khusus, anak putus sekolah disebabkan
berkesulitan belajar dan dan penyandang autisma
melalui pendidikan segresi (terpisah).
3. Membimibing anak berkebutuhan khusus dalam
melaksanakan ajaran agama yang sesuai kondisi
fisik/mentalnya agar menjadi insan beriman.
4. Membekali anak berkebutuhan khus dengan ilmu
pengetahuan sesuai batas kemampuannya
berbagai bekal hidup dikemudian hari.
5. Melatih anak berkebutuhan khusus dengan
berbagai ketrampilan dan kecakapan sosial
sebagai bekal hidup selanjutnya di tengah hidup
masyarakat.
6. Mengusahan kerjasama dengan masyarakat peduli
pendidikan dan dunia usaha untuk menjembatangi
lapangan kerja bagi penyandang kebutuhan
khusus lulusan SLB Perwari Padang nantinya.
7. Mengupayakan pembangunan fasilitas sekolah
yang memenuhui standar pelayanan minimal bagi
pendidikan luar biasa sebagaimana yang telah di
tentukan pemerintahan.
8. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk
memajukan pendidikan.
9. Meningkatkan kemampuan profesinalis dan
kompetensi guru.
B. Observer
1. Zemi Virda Zara 15003034
2. Afrima Yuni 15003035
3. Epon Hendrayanto 15003043
4. Nofri Rafsanjani 15003058
5. Desvi Mardalena 15003086
6. Puput Deswita 15003096
7. Syakinah Putri Utami 15003184

10
8. Monica Rhamadani Zofa 15003165
C. Tahap Pelaksanaan
1. Pengurusan surat izin
Surat izin pelaksanaan observasi pembelajaran ilmu
pengetahuan dan pendidikan kewarganegaraan dibuat di kantor tata
usaha jurusan pendidikan luar biasa. Setelah di tandangani oleh
ketua jurusan dan WD 1 fakultas ilmu pendidikan lalu kami
mengantarkan surat tersebut ke SLB Perwari Padang.
2. Waktu Pengamatan
Observasi dilakukan pada hari Rabu, 5 September 2018.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada guru kelas B1 SDLB, C1 SDLB dan
VIII B SMPLB di SLB Perwari dengan berupa poin-poin
pertanyaan yang telah kami sediakan.
Butir wawancara nya sebagai berikut:
Kurikulum
a. Kurikulum apa yang digunakan oleh sekolah tempat Ibu/
Bapak mengajar?
b. Bila sekolah masih memakai KTSP, apa alasannya sekolah
tempat Ibu/ Bapak mengajar ini masih menggunakan
KTSP?
c. Sudah berapa lama sekolah ini menggunakan kurikulum
tersebut?
d. Adakah kendala dalam penerapan kurikulum tersebut dalam
proses belajar mengajar di sekolah?
e. Apa kelebihan yang dirasakan sekolah setelah
diterapkannya kurikulum tersebut?
f. Adakah pengaruh pelaksanaan kurikulum tersebut terhadap
hasil belajar siswa?
g. Bagaimana menurut Ibu perbedaan KTSP dan K13 yang
digunakan sekolah?
Rancangan Pembelajaran
a. Apakah program (PPI) yang diberikan kepada anak sesuai
dengan karakteristiknya?
b. Sebelum membuat program (PPI) untuk anak, apakah
tenaga pendidik sudah melakukan identifikasi dan asesmen
terlebih dahulu?

11
c. Dalam pelaksanaan identifikasi dan asesmen, guru
menggunakan instrument asesmen yang bersumber dari
mana?
d. Apakah dalam proses mengajar, menggunakan RPP yang
disesuaikan dengan kebutuhan anak atau RPP berdasarkan
kurikulum tetapi tidak dimodifikasi?
e. Apakah semua bidang studi harus dipelajari oleh semua
karakteristik anak?
f. Apakah guru mengalami kesulitan dalam merancang RPP
yang disesuaikan dengan kebutuhan anak?
g. Dalam merancang program pembelajaran, apakah metode,
pendekatan dan media pembelajaran telah disesuakan
dengan karakteristik dan kebutuhan pendidikan anak
tersebut?
h. Apakah ada kendala yang dirasakan guru dalam
penyampaian materi pembelajaran pada setiap bidang study
seperti pada pembelajajaran IPA, IPS, dan
Kewarganegaraan?
Bahan Ajar dan Media
a. Apakah bahan ajar yang digunakan oleh sekolah dirancang
berdasarkan buku guru dan buku siswa?
b. Apakah ada kendala yang dirasakan sekolah apabila bahan
ajar tidak sesuai rancangan program, RPP, buku guru, dan
buku siswa dan tidak sesuai dengan kebutuhan anak?
c. Apakah bahan ajar yang digunakan sekolah dalam proses
belajar mengajar sudah ada ketetapannya dari dinas atau
bahan ajar yang digunakan adalah bahan ajar yang
dirancang oleh guru yang mengajar?
d. Jika dibuat oleh guru, apakah bahan ajar yang dirancangan
dibuat secara bersama-sama atau dirancang oleh masing-
masng guru yang ingin mengajar saja?
e. Bahan ajar yang digunakan di sekolah apakah disesuaikan
dengan karakteristik anak atau digunakan secara
keseluruhan di dalam kelas?

12
f. Apakah buku guru dan buku siswa tersebut dapat
menunjang proses pembelajaran dengan baik terutama
dalam pembelajaran ilmu pengetahuan dan
kewarganegaraan?
g. Apakah ada referensi lain dari bahan ajar yang digunakan
sekolah dalam menunjang proses pembelajaran?
h. Apakah pokok materi yang terdapat dalam buku siswa
sudah sama dengan buku guru?
D. Tahap Pelaksanaan Wawancara dan Hasil Wawancara
1. Hasil wawancara di kelas B 1 (Tunarungu) SDLB
Kurikulum
a. Kurikulum apa yang digunakan oleh sekolah tempat Ibu/ Bapak
mengajar?
Jawaban: di SLB Perwari menggunakan Kurikulum 2013.
b. Bila sekolah masih memakai KTSP, apa alasannya sekolah
tempat Ibu/ Bapak mengajar ini masih menggunakan KTSP?
c. Sudah berapa lama sekolah ini menggunakan kurikulum
tersebut?
Jawaban: SLB Perwari menggunakan K13 sejak K13 mulai
diberlakukan di sekolah.
d. Adakah kendala dalam penerapan kurikulum tersebut dalam
proses belajar mengajar di sekolah?
Jawaban: terdapat beberapa kendala dalam penerapan
kurikulum 2013 ini, guru merasa kesulitan mengarahkan siswa
ke dalam beberapa mata pelajaran sekaligus. Guru lebih suka
menggunakan KTSP karena lebih terarah. Sejak menggunakan
K13 prestasi belajar anak kurang meningkat, karena di K13 nak
dituntut aktif sedangakn realita di lapangan anak hanya mampu
menerima apa yang disampaikan guru.
e. Apa kelebihan yang dirasakan sekolah setelah diterapkannya
kurikulum tersebut?
Jawaban: Kelebihan menggunakan kurikulum 2013 ini yaitu
dalam penggunaan bukunya jadi buku yang ibu gunakan buku
guru dan siswa yang didalamnya sudah mencakup semua
pembelajaran. Kalau menggunakan kurikulum KTSP bukunya

13
banyak dan berdasarkan pada mata pelajaran misalnya buku
matematika, buku KWN, buku IPS, IPA dll.
f. Adakah pengaruh pelaksanaan kurikulum tersebut terhadap
hasil belajar siswa?
Jawaban: ada, selama diterapkannya K13 ini prestasi anak tidak
menunjukkan peningkatan prestasi yang meningkat, karena
anak ragu dalam pembelajaran tema yang memuat banyak mata
pelajaran. Dalam pembelajaran guru mengajarkan pelajran satu
persatu kepada anak karena anak cukup sulit menangkap
materi.
g. Bagaimana menurut Ibu perbedaan KTSP dan K13 yang
digunakan sekolah?
Jawaban: perbedaan dari penggunaan K13 dengan KTSP sangat
dari segi kegiatannya, jika KTSP guru yang memberi kepada
siswa maka di K13 siswa yang harus aktif dengan
pembelajaran. K13 menggunakan tema dengan berbagai mata
pelajaran dan KTSP setiap mata pembelajaran menjadi terpisah.
Untuk penggunaan buku, banyak yang tidak sinkron antara
buku siswa dengan buku guru
Program
a. Apakah program (PPI) yang diberikan kepada anak sesuai
dengan karakteristiknya?
Jawab: PPI yang dirancang di buat sesuai dengan karakteristik
dan kebutuhan masing-masing anak dan untuk anak tuna rungu
menggunakan BKPBI
b. Sebelum membuat program (PPI) untuk anak, apakah tenaga
pendidik sudah melakukan identifikasi dan asesmen terlebih
dahulu?
Jawab: sebelum merancang PPI dan RPP, kami melakukan
identitikasi dan asesmen kepada anak, hal itu dilakukan agar
rncangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak.
c. Dalam pelaksanaan identifikasi dan asesmen, guru
menggunakan instrument asesmen yang bersumber dari mana?
Jawaban: instrument asesmen yang kami gunakan kami
rancang berdasarkan karakteristik masing-masing anak dan

14
kami juga menggunakan instrument asesmen yang diberikan
oleh dinas pendidikan.
d. Apakah dalam proses mengajar, menggunakan RPP yang
disesuaikan dengan kebutuhan anak atau RPP berdasarkan
kurikulum tetapi tidak dimodifikasi?
Jawab: dalam proses mengajar kami melihat sampai sejauh
mana kemampuan anak dalam belajar, jadi RPP yng kami
gunakan sudah dimodifikasi. Karena kebutuhan akan
pendidikan anak tidak bias dipaksakan.
e. Apakah semua bidang studi harus dipelajari oleh semua
karakteristik anak?
Jawab: anak harus belajar seluruh mata pelajaran yang tertera
dalam kurikulum, tetapi bagaimana cara belajarnya disesuaikan
dengan kebutuhan anak.
f. Apakah guru mengalami kesulitan dalam merancang RPP yang
disesuaikan dengan kebutuhan anak?
Jawab: kami tidak merasa kesulitan merancang PP1 dan RRP
untuk peserta didik kami.
g. Dalam merancang program pembelajaran, apakah metode,
pendekatan dan media pembelajaran telah disesuakan dengan
karakteristik dan kebutuhan pendidikan anak tersebut?
Jawab: metode yang digunakan adalah mode demostrasi, tanya
jawab dan diskusi, pendekatan yang digunakan yaitu
pendekatan saintifik. Dalam merancang semua itu sudah
disesuaikan dengan anak.
h. Apakah ada kendala yang dirasakan guru dalam penyampaian
materi pembelajaran pada setiap bidang study seperti pada
pembelajajaran IPA, IPS, dan Kewarganegaraan?
Jawab: bila ibu yang menerangkan anak mau saja belajar,
karena ini K13 anak harus dituntut aktif. Tema 1 saja masih
memakan waktu banyak, apalagi harus melanjutkan ke tema
selanjutnya.
Bahan Ajar dan Media
a. Apakah bahan ajar yang digunakan oleh sekolah dirancang
berdasarkan buku guru dan buku siswa?

15
Jawab: bahan ajar dirancang sesuai dengan buku guru dan buku
siswa serta sesuai dengan kompetensi inti, kompetensi dasar
dan indicator tiap-tiap mata pelajaran yang berkaitan.
b. Apakah ada kendala yang dirasakan sekolah apabila bahan ajar
tidak sesuai rancangan program, RPP, buku guru, dan buku
siswa dan tidak sesuai dengan kebutuhan anak?
Jawab: bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran kami
para guru yang merancang, jadi tidak ada masalah.
c. Apakah bahan ajar yang digunakan sekolah dalam proses
belajar mengajar sudah ada ketetapannya dari dinas atau bahan
ajar yang digunakan adalah bahan ajar yang dirancang oleh
guru yang mengajar?
Jawab: bahan ajar yang digunakan adalah guru yang membuat
dan memodifikasi sesuai kebutuhan dan sesuai pembelajaran.
d. Jika dibuat oleh guru, apakah bahan ajar yang dirancangan
dibuat secara bersama-sama atau dirancang oleh masing-masng
guru yang ingin mengajar saja?
Jawaban: bahan ajar dibuat oleh masing-masing guru yang
mengajar, apabila ada kendala guru akan diskusi mengatasinya
secara bersama-sama.
e. Bahan ajar yang digunakan di sekolah apakah disesuaikan
dengan karakteristik anak atau digunakan secara keseluruhan di
dalam kelas?
Jawab: bahan ajar disesuikan dengan materi dan karakteristik
anak.
f. Apakah buku guru dan buku siswa tersebut dapat menunjang
proses pembelajaran dengan baik terutama dalam pembelajaran
ilmu pengetahuan dan kewarganegaraan?
Jawab: buku guru dan buku siswa bisa menunjang bisa juga
tidak, buku siswa dan buku guru bias membantu. Tetapi banyak
ditemukan buku guru dan buku siswa yang tidak sinkron.
g. Apakah ada referensi lain dari bahan ajar yang digunakan
sekolah dalam menunjang proses pembelajaran?
Jawab: bahan ajar bias dari apa saja yang penting berhubungan
dengan materi pembelajaran.

16
h. Apakah pokok materi yang terdapat dalam buku siswa sudah
sama dengan buku guru?
Jawab: masih banyak ditemukan ketidakselarasan antara buku
guru dan bulu siswa.
2. Hasil Wawancara di kelas 1 SDLB (Kelas campur)
Kurikulum
a. Kurikulum apa yang digunakan oleh sekolah tempat Ibu/ Bapak
mengajar?
Jawaban: Kurikulum yang digunakan pada kelas 1 SDLB C
adalah kurikulum 2013.
b. Bila sekolah masih memakai KTSP, apa alasannya sekolah
tempat Ibu/ Bapak mengajar ini masih menggunakan KTSP?
Jawaban: Sekolah tidak lagi menggunakan kurikulum KTSP
karena dari pemerintah memang sudah dianjurkan untuk
menggunakan kurikulum 2013 jadi sekolah mematuhi
peraturan dari pemerintah yaitu dengan menggunakan
kurikulum 2013.
c. Sudah berapa lama sekolah ini menggunakan kurikulum
tersebut?
Jawaban: SLB Perwari sudah menggunakan kurikulum 2013
sekitar 2/3 tahun yang lalu.
d. Adakah kendala dalam penerapan kurikulum tersebut dalam
proses belajar mengajar di sekolah?
Jawaban: Kendala dalam penerapan kurikulum 2013 tentunya
ada yaitu terdapat pada penyatuan pembelajaran karena
pembelajaran menggunakan tema jadi ibu kesulitan
mengarahkan kepada murid untuk dapat menyatukan
pembelajaran tersebut.
e. Apa kelebihan yang dirasakan sekolah setelah diterapkannya
kurikulum tersebut?
Jawaban: Kelebihan menggunakan kurikulum 2013 ini yaitu
dalam penggunaan bukunya jadi buku yang ibu gunakan buku
guru dan siswa yang didalamnya sudah mencakup semua
pembelajaran. Kalau menggunakan kurikulum KTSP bukunya

17
banyak dan berdasarkan pada mata pelajaran misalnya buku
matematika, buku KWN, buku IPS, IPA dll.
f. Adakah pengaruh pelaksanaan kurikulum tersebut terhadap
hasil belajar siswa?
Jawaban: Ada karena penggunaan kurikulum 2013 ini harus
disesuaikan juga dengan hambatan dan kemampuan yang
dimiliki anak dan juga dalam penggunaan temanya anak
menjadi ragu karena banyak memuat mata pelajaran yang ibu
rasa sulit dalam menyatukannya.

g. Bagaimana menurut Ibu perbedaan KTSP dan K13 yang


digunakan sekolah?
Jawaban: Perbedaan nya terdapat pada penggunaan bukunya,
dan juga kurikulum 2013 menggunakan tema sedangkan
kurikulum KTSP tidak menggunakan tema, buku yang
digunakan berdasarkan pada masing-masing mata pelajaran.
Program
a. Apakah program (PPI) yang diberikan kepada anak sesuai
dengan karakteristiknya?
Jawaban: Iya disesuaikan dengan karakteristik masing-masing
anak.
b. Sebelum membuat program (PPI) untuk anak, apakah tenaga
pendidik sudah melakukan identifikasi dan asesmen terlebih
dahulu?
Jawaban: Iya sebelum membuat PPI kami melakukan
Identifikasi dan asesmen terlebih dahulu. Pedoman identifikasi
dan instrumen yang digunakan kami dapat dari dinas jadi
masing-masing sekolah diberikan buku panduan dalam
mengidentifikasi dan mengasesmen anak.
c. Dalam pelaksanaan identifikasi dan asesmen, guru
menggunakan instrument asesmen yang bersumber dari mana?
Jawaban: Instrumen asesmen bersumber dari dinas.
d. Apakah dalam proses mengajar, menggunakan RPP yang
disesuaikan dengan kebutuhan anak atau RPP berdasarkan
kurikulum tetapi tidak dimodifikasi?

18
Jawaban: Kami menggunakan RPP yang disesuaikan dengan
kebutuhan anak dan kemampuan nya juga. Misalnya dikelas
yang ibu ajar ini anak nya tuna daksa tetapi memiliki iq di
bawah rata-rata jadi RPP yang ibu rancang disesuaikan pada
kemampuan anak tersebut.
e. Apakah semua bidang studi harus dipelajari oleh semua
karakteristik anak?
Jawaban: Iya, semua bidang studi harus dipejari semua
karakteristik anak.
f. Apakah guru mengalami kesulitan dalam merancang RPP yang
disesuaikan dengan kebutuhan anak?
Jawaban: Iya, ibu sedikit mengalami kesulitan karena anak
yang ibu ajar campur (tunagrahita dan tunaganda),
kemampuannya pun berbeda-beda jadi RPP yang ibu buat juga
harus disesuaikan pada setiap kemampuan anak.
g. Dalam merancang program pembelajaran, apakah metode,
pendekatan dan media pembelajaran telah disesuakan dengan
karakteristik dan kebutuhan pendidikan anak tersebut?
Jawaban: Tentunya sudah berdasarkan pada karakteristik dan
kebutuhan pendidikan anak tersebut.
h. Apakah ada kendala yang dirasakan guru dalam penyampaian
materi pembelajaran pada setiap bidang study seperti pada
pembelajajaran IPA, IPS, dan Kewarganegaraan?
Jawaban: Ada, ibu mengajar anak tuna daksa yang memiliki
kemampuan di bawah rata-rata dan juga anak tunagrahita yang
kemampuannya pun juga berbeda-beda jadi pada masing-
masing anak tersebut pembelajarannya memang harus
disuapkan satu per satu dan diajarkan secara kontinue.
Bahan Ajar dan Media
a. Apakah bahan ajar yang digunakan oleh sekolah dirancang
berdasarkan buku guru dan buku siswa?
Jawaban: Iya, bahan ajar yang digunakan di SLB PERWARI ini
dirancang berdasarkan buku guru dan buku siswa.

19
b. Apakah ada kendala yang dirasakan sekolah apabila bahan ajar
tidak sesuai rancangan program, RPP, buku guru, dan buku
siswa dan tidak sesuai dengan kebutuhan anak?
Jawaban: Ada kendala misalnya buku guru dan buku siswa
tersebut tidak sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak
jadi ibu melakukan modifikasi terutama dilakukan pada RPP.
c. Apakah bahan ajar yang digunakan sekolah dalam proses
belajar mengajar sudah ada ketetapannya dari dinas atau bahan
ajar yang digunakan adalah bahan ajar yang dirancang oleh
guru yang mengajar?
Jawaban: iya sudah ada ketetapannya dari Dinas namun apabila
bahan ajar tersebut tidak sesuai dengan karakteristik masing-
masing anak jadi kita dapat melakukan modifikasi.
d. Jika dibuat oleh guru, apakah bahan ajar yang dirancangan
dibuat secara bersama-sama atau dirancang oleh masing-masng
guru yang ingin mengajar saja?
Jawaban: Kalau tidak sesuai pada kemampuan anak maka
dirancang secara bersama-sama dengan berdiskusi.
e. Bahan ajar yang digunakan di sekolah apakah disesuaikan
dengan karakteristik anak atau digunakan secara keseluruhan di
dalam kelas?
Jawaban: Bahan ajar digunakan berdasarkan karakteristik
masing-masing anak.
f. Apakah buku guru dan buku siswa tersebut dapat menunjang
proses pembelajaran dengan baik terutama dalam pembelajaran
ilmu pengetahuan dan kewarganegaraan?
Jawaban: Lumayan menunjang tetapi kalau media nya dirasa
kurang ibu biasanya mencari gambar-gambar media di internet.
g. Apakah ada referensi lain dari bahan ajar yang digunakan
sekolah dalam menunjang proses pembelajaran?
Jawaban: Ada, menggunakan internet.
h. Apakah pokok materi yang terdapat dalam buku siswa sudah
sama dengan buku guru?
Jawaban: Ada yang sudah sesuai dan ada juga yang belum,
kalau belum ibu lakukan modifikasi.
3. Hasil Wawancara di kelas VIII SMPLB (Tunarungu)

20
Kurikulum
a. Kurikulum apa yang digunakan oleh sekolah tempat Ibu/ Bapak
mengajar?
Jawaban: Kurikulum yang digunakan oleh sekolah yaitu K13.
Pada tahun 2013, penggunaan k13 masih dalam sosialisasi, dan
pada tahun 2014 mulai diterapkan.
b. Bila sekolah masih memakai KTSP, apa alasannya sekolah
tempat Ibu/ Bapak mengajar ini masih menggunakan KTSP?
Jawaban: Sekolah tidak lagi menggunakan kurikulum KTSP
karena dari pemerintah memang sudah dianjurkan untuk
menggunakan kurikulum 2013 jadi sekolah mematuhi
peraturan dari pemerintah yaitu dengan menggunakan
kurikulum 2013.
c. Sudah berapa lama sekolah ini menggunakan kurikulum
tersebut?
Jawaban: SLB Perwari sudah menggunakan kurikulum 2013
sekitar 2/3 tahun yang lalu.
d. Adakah kendala dalam penerapan kurikulum tersebut dalam
proses belajar mengajar di sekolah?
Jawaban: Kendala dalam menggunakan K13 yaitu materi yang
sedikit, jadi guru harus berpandai-pandai dalam
mengembangkan pelajaran.
e. Apa kelebihan yang dirasakan sekolah setelah diterapkannya
kurikulum tersebut?
Jawaban: Kelebihan k13 yaitu ada pembelajaran yang terkait
atau saling berkaitan, jadinya nyambung antara pelajaran satu
dengan yang lainnya.
f. Adakah pengaruh pelaksanaan kurikulum tersebut terhadap
hasil belajar siswa?
Jawaban: Pengaruh k13 terhadap hasil belajar itu tergantung
atas kepandaian guru dan pemahaman siswa.
g. Bagaimana menurut Ibu perbedaan KTSP dan K13 yang
digunakan sekolah?
Jawaban: Perbedaan nya terdapat pada penggunaan bukunya,
dan juga kurikulum 2013 menggunakan tema sedangkan

21
kurikulum KTSP tidak menggunakan tema, buku yang
digunakan berdasarkan pada masing-masing mata pelajaran.
Program
a. Apakah program (PPI) yang diberikan kepada anak sesuai
dengan karakteristiknya?
Jawaban: PPI yang diberikan guru terhadap anak kelas VIII B
yaitu BKPBI (terapi bunyi-bunyian)
b. Sebelum membuat program (PPI) untuk anak, apakah tenaga
pendidik sudah melakukan identifikasi dan asesmen terlebih
dahulu?
Jawaban: Sebelum membuat PPI dan RPP guru melaksanakan
identifikasi dan asesmen terlebih dahulu. Instrument yang
digunakan didapatkan dari pusat, jadi guru tinggal menginput
hasil identifikasi dan asesmen pada instrument yang telah ada
dalam computer dan itupun diolah secara otomatis.
c. Dalam pelaksanaan identifikasi dan asesmen, guru
menggunakan instrument asesmen yang bersumber dari mana?
Jawaban: Instrumen asesmen bersumber dari dinas.
d. Apakah dalam proses mengajar, menggunakan RPP yang
disesuaikan dengan kebutuhan anak atau RPP berdasarkan
kurikulum tetapi tidak dimodifikasi?
Jawaban: RPP yang digunakan dalam mengajar
disesuaikan/dimodifikasi sesuai kemampuan anak.
e. Apakah semua bidang studi harus dipelajari oleh semua
karakteristik anak?
Jawaban: Iya, semua bidang studi harus dipejari semua
karakteristik anak.
f. Apakah guru mengalami kesulitan dalam merancang RPP yang
disesuaikan dengan kebutuhan anak?
Jawaban: Dalam merancang RPP, tidak ada kendala yang
dialami oleh guru.
g. Dalam merancang program pembelajaran, apakah metode,
pendekatan dan media pembelajaran telah disesuakan dengan
karakteristik dan kebutuhan pendidikan anak tersebut?

22
Jawaban: Tentunya sudah berdasarkan pada karakteristik dan
kebutuhan pendidikan anak tersebut.
h. Apakah ada kendala yang dirasakan guru dalam penyampaian
materi pembelajaran pada setiap bidang study seperti pada
pembelajajaran IPA, IPS, dan Kewarganegaraan?
Jawaban: Kesulitan dalam menyampaikan pelajaran yaitu siswa
terkadang sulit dalam memahami pelajaran.
Bahan Ajar dan Media
a. Apakah bahan ajar yang digunakan oleh sekolah dirancang
berdasarkan buku guru dan buku siswa?
Jawaban: Bahan ajar dan media yang digunakan sesuai dengan
materi yang akan disampaikan, berpatokan pada buku guru,
buku siswa.
b. Apakah ada kendala yang dirasakan sekolah apabila bahan ajar
tidak sesuai rancangan program, RPP, buku guru, dan buku
siswa dan tidak sesuai dengan kebutuhan anak?
Jawaban: Tidak ada kendala yang dirasakan terhadap bahan
ajar, karena adanya kebijakan bisa memodifikasi kurikulum,
jadi bahan ajar dibuat oleh guru masing-masing sesuai materi
yang akan disampaikan.
c. Apakah bahan ajar yang digunakan sekolah dalam proses
belajar mengajar sudah ada ketetapannya dari dinas atau bahan
ajar yang digunakan adalah bahan ajar yang dirancang oleh
guru yang mengajar?
Jawaban: iya sudah ada ketetapannya dari Dinas namun apabila
bahan ajar tersebut tidak sesuai dengan karakteristik masing-
masing anak jadi kita dapat melakukan modifikasi.
d. Jika dibuat oleh guru, apakah bahan ajar yang dirancangan
dibuat secara bersama-sama atau dirancang oleh masing-masng
guru yang ingin mengajar saja?
Jawaban: Kalau tidak sesuai pada kemampuan anak maka
dirancang secara bersama-sama dengan berdiskusi.
e. Bahan ajar yang digunakan di sekolah apakah disesuaikan
dengan karakteristik anak atau digunakan secara keseluruhan di
dalam kelas?

23
Jawaban: Bahan ajar digunakan berdasarkan karakteristik
masing-masing anak.
f. Apakah buku guru dan buku siswa tersebut dapat menunjang
proses pembelajaran dengan baik terutama dalam pembelajaran
ilmu pengetahuan dan kewarganegaraan?
Jawaban: Lumayan menunjang tetapi kalau media nya dirasa
kurang ibu biasanya mencari gambar-gambar media di internet.
g. Apakah ada referensi lain dari bahan ajar yang digunakan
sekolah dalam menunjang proses pembelajaran?
Jawaban: Ada, menggunakan internet.
h. Apakah pokok materi yang terdapat dalam buku siswa sudah
sama dengan buku guru?
Jawaban: Ada yang sudah sesuai dan ada juga yang belum,
kalau belum ibu lakukan modifikasi.

4. Hasil Wawancara di kelas VI (Tunagrahita Ringan)


Kurikulum
a. Kurikulum apa yang digunakan oleh sekolah tempat Ibu/ Bapak
mengajar?
Jawaban: Kurikulum yang digunakan pada kelas VI SDLB C
adalah kurikulum 2013.
b. Bila sekolah masih memakai KTSP, apa alasannya sekolah
tempat Ibu/ Bapak mengajar ini masih menggunakan KTSP?
Jawaban: Sekolah tidak lagi menggunakan kurikulum KTSP
karena dari pemerintah memang sudah dianjurkan untuk
menggunakan kurikulum 2013 jadi sekolah mematuhi
peraturan dari pemerintah yaitu dengan menggunakan
kurikulum 2013.
c. Sudah berapa lama sekolah ini menggunakan kurikulum
tersebut?
Jawaban: SLB Perwari sudah menggunakan kurikulum 2013
sekitar 2/3 tahun yang lalu.
d. Adakah kendala dalam penerapan kurikulum tersebut dalam
proses belajar mengajar di sekolah?
Jawaban: Kendala dalam penerapan kurikulum 2013 tentunya
ada yaitu terdapat pada penyatuan pembelajaran karena

24
pembelajaran menggunakan tema jadi ibu kesulitan
mengarahkan kepada murid untuk dapat menyatukan
pembelajaran tersebut.
e. Apa kelebihan yang dirasakan sekolah setelah diterapkannya
kurikulum tersebut?
Jawaban: Kelebihan menggunakan kurikulum 2013 ini yaitu
dalam penggunaan bukunya jadi buku yang ibu gunakan buku
guru dan siswa yang didalamnya sudah mencakup semua
pembelajaran.
f. Adakah pengaruh pelaksanaan kurikulum tersebut terhadap
hasil belajar siswa?
Jawaban: biasanya anak diterangkan sekarang anak harus atif
mencari sendiri, jadi agak susah.
g. Bagaimana menurut Ibu perbedaan KTSP dan K13 yang
digunakan sekolah?
Jawaban: Perbedaan nya terdapat pada penggunaan bukunya,
dan juga kurikulum 2013 menggunakan tema sedangkan
kurikulum KTSP tidak menggunakan tema, buku yang
digunakan berdasarkan pada masing-masing mata pelajaran.
Program
a. Apakah program (PPI) yang diberikan kepada anak sesuai
dengan karakteristiknya?
Jawaban: Iya disesuaikan dengan karakteristik masing-masing
anak. Untuk anak tunagrahita lebih dikembangkan lagi ke bina
dirinya.
b. Sebelum membuat program (PPI) untuk anak, apakah tenaga
pendidik sudah melakukan identifikasi dan asesmen terlebih
dahulu?
Jawaban: Iya sebelum membuat PPI kami melakukan
Identifikasi dan asesmen terlebih dahulu
c. Dalam pelaksanaan identifikasi dan asesmen, guru
menggunakan instrument asesmen yang bersumber dari mana?
Jawaban: Instrumen asesmen bersumber dari dinas dan disusun
berdasarkan karakteristik anak.

25
d. Apakah dalam proses mengajar, menggunakan RPP yang
disesuaikan dengan kebutuhan anak atau RPP berdasarkan
kurikulum tetapi tidak dimodifikasi?
Jawaban: Kami menggunakan RPP yang disesuaikan dengan
kebutuhan anak dan kemampuan nya juga.
e. Apakah semua bidang studi harus dipelajari oleh semua
karakteristik anak?
Jawaban: Iya, semua bidang studi harus dipejari semua
karakteristik anak.
f. Apakah guru mengalami kesulitan dalam merancang RPP yang
disesuaikan dengan kebutuhan anak?
Jawaban: tidak.
g. Dalam merancang program pembelajaran, apakah metode,
pendekatan dan media pembelajaran telah disesuakan dengan
karakteristik dan kebutuhan pendidikan anak tersebut?
Jawaban: Tentunya sudah berdasarkan pada karakteristik dan
kebutuhan pendidikan anak tersebut.
h. Apakah ada kendala yang dirasakan guru dalam penyampaian
materi pembelajaran pada setiap bidang study seperti pada
pembelajajaran IPA, IPS, dan Kewarganegaraan?
Jawaban: anak terkadang sulit untuk menghungkan fenomena
dalam 1 tema tersebut.
Bahan Ajar dan Media
a. Apakah bahan ajar yang digunakan oleh sekolah dirancang
berdasarkan buku guru dan buku siswa?
Jawaban: Iya, bahan ajar yang digunakan di SLB PERWARI ini
dirancang berdasarkan buku guru dan buku siswa.
b. Apakah ada kendala yang dirasakan sekolah apabila bahan ajar
tidak sesuai rancangan program, RPP, buku guru, dan buku
siswa dan tidak sesuai dengan kebutuhan anak?
Jawaban: Ada kendala misalnya buku guru dan buku siswa
tersebut tidak sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak
jadi ibu melakukan modifikasi terutama dilakukan pada RPP.
c. Apakah bahan ajar yang digunakan sekolah dalam proses
belajar mengajar sudah ada ketetapannya dari dinas atau bahan

26
ajar yang digunakan adalah bahan ajar yang dirancang oleh
guru yang mengajar?
Jawaban: iya sudah ada ketetapannya dari Dinas namun apabila
bahan ajar tersebut tidak sesuai dengan karakteristik masing-
masing anak jadi kita dapat melakukan modifikasi.
d. Jika dibuat oleh guru, apakah bahan ajar yang dirancangan
dibuat secara bersama-sama atau dirancang oleh masing-masng
guru yang ingin mengajar saja?
Jawaban: Kalau tidak sesuai pada kemampuan anak maka
dirancang secara bersama-sama dengan berdiskusi.
e. Bahan ajar yang digunakan di sekolah apakah disesuaikan
dengan karakteristik anak atau digunakan secara keseluruhan di
dalam kelas?
Jawaban: Bahan ajar digunakan berdasarkan karakteristik
masing-masing anak.
f. Apakah buku guru dan buku siswa tersebut dapat menunjang
proses pembelajaran dengan baik terutama dalam pembelajaran
ilmu pengetahuan dan kewarganegaraan?
Jawaban: Lumayan menunjang tetapi kalau media nya dirasa
kurang ibu biasanya mencari gambar-gambar media di internet.
g. Apakah ada referensi lain dari bahan ajar yang digunakan
sekolah dalam menunjang proses pembelajaran?
Jawaban: Ada, menggunakan internet.
h. Apakah pokok materi yang terdapat dalam buku siswa sudah
sama dengan buku guru?
Jawaban: Ada yang sudah sesuai dan ada juga yang belum,
kalau belum ibu lakukan modifikasi.
5. Kesimpulan
Kurikulum yang digunakan di SLB Perwari adalah kurikulum 2013.
Kurikulum ini digunakan sekitar 2/3 th yang lalu semenjak
diberlakukannya kurikulum 2013. terdapat beberapa kendala dalam
penerapan kurikulum 2013 ini, guru merasa kesulitan mengarahkan
siswa ke dalam beberapa mata pelajaran sekaligus. Guru lebih suka
menggunakan KTSP karena lebih terarah. Sejak menggunakan K13
prestasi belajar anak kurang meningkat, karena di K13 anak dituntut

27
aktif sedangkan realita di lapangan anak hanya mampu menerima apa
yang disampaikan guru. Kelebihan yang dirasakan guru menggunakan
kurikulum 2013 ini adalah dalam penggunaan bukunya jadi buku yang
ibu gunakan buku guru dan siswa yang didalamnya sudah mencakup
semua pembelajaran. Kalau menggunakan kurikulum KTSP bukunya
banyak dan berdasarkan pada mata pelajaran misalnya buku
matematika, buku KWN, buku IPS, IPA dll. Guru mengajarkan
pembelajaran kepada anak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
anak yang dirancang melalui RPP. Dalam RPP tersebut pendekatan,
metode dan media sangat disesuaikan dengan kemampuan dan
karakteristik anak. Sebelum membuat RPP guru di SLB Perwari
membuat program terlebih dahulu yang juga disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing anak. Program tersebut didapat
berdasarkan hasil identifikasi dan asesmen berdasarkan buku panduan
dari Dinas pendidikan. Apabila kurikulum dan bahan ajar seperti buku
guru dan buku siswa tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
anak maka guru dapat memodifikasi bahan ajar tersebut dengan
mendiskusikannya secara bersama-sama. Penggunaan buku guru dan
buku siswa lumayan menunjang dalam proses Tetapi banyak
ditemukan buku guru dan buku siswa yang tidak sinkron. Adapun
referensi lain yang digunakan guru untuk pembelajaran agar
berlangsung dengan baik yaitu dengan mencari media-media berupa
gambar yang ada pada internet.

E. Tinjauan Permasalahan
1. Kurikulum
Kurikulum yang digunakan sekolah yaitu kurikulum 2013, kurikulum
ini baru beberapa semester digunakan oleh SLB Perwari Padang.
2. RPP

28
Dalam penyusunan RPP, dan penjelasan dari beberapa guru yang kami
wawancai, guru-guru dapat menyusun RPP per pembelajaran atau per
tema, maksudnya disini guru dapat membuat satu RPP untuk satu
pembelajaran, atau satu RPP untuk satu Tema jadi didalamnya terdapat
beberapa pembelajaran. Penyusunan RPP harus disesuaikan dengan
kebutuhan anak. Sebelum membuat RPP, guru melakukan identifikasi dan
asesmen untuk mengetahui sejauh mana kekurangan dan kelebihan yang
dimiliki anak.
3. Bahan Ajar
Dalam menyiapkan bahan ajar guru-guru dapat berkreatifitas, guru
bisa menggunakan buku-buku dari pemerintah serta menggunakan media
atau sumber belajar alternatif yang tersedia dilingkungan sekolah.
Beragam strategi pembelajaran yang akan dikembangkan misalnya
mengamati, bertanya, bercerita dan menggambar. Bahan ajar juga
dilengkapi dengan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum yang digunakan di SLB Perwari adalah kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 ini digunakan sejak 2/3 tahun yang lalu. Selama
diterapkannya K13 ini prestasi anak tidak menunjukkan peningkatan

29
prestasi yang meningkat, karena anak ragu dalam pembelajaran tema yang
memuat banyak mata pelajaran. Dalam pembelajaran guru mengajarkan
pelajaran satu persatu kepada anak karena anak cukup sulit menangkap
materi. Guru mengajarkan pembelajaran kepada anak sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki anak yang dirancang melalui RPP. Sebelum
membuat RPP guru di SLB Perwari membuat program terlebih dahulu
yang juga disesuaikan dengan karakteristik masing-masing anak. Program
tersebut didapat berdasarkan hasil identifikasi dan asesmen berdasarkan
buku panduan dari Dinas pendidikan. Apabila kurikulum dan bahan ajar
seperti buku guru dan buku siswa tidak sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki anak maka guru dapat memodifikasi bahan ajar tersebut.
B. Saran
Dengan diberlakukan kurikulum 2013 ini diharapkan guru dapat
meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik dengan mengembangkan
potensi yang ada pada peserta didik tersebut.

DAFTAR RUJUKAN

Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung:


Remaja Rosdakarya Offset

30

Anda mungkin juga menyukai