Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Promosi Kesehatan

“Konsep Dasar Promosi Kesehatan”

Dosen pengampu
Rus Andraini, A.Kp., MPH

Disusun Oleh :

Ahmad Yusuf P07220118061


Hana Huwaida P07220118084

PROGRAM STUDI D-IIIKEPERAWATAN KELAS C


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AJARAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunianya sehingga penyelesaian


tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Makalah tentang “Mengidentifikasi masalah keperawatan pada pasien dengan
Diabetes Mellitus” ini disusun dan dikemas dari berbagai sumber sehingga
memungkinkan untuk dijadikan referensi maupun acuan. Besar harapan makalah ini
dapat memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan di bidang keilmuan
khususnya dalam mengidentfikasi masalah pasien dengan Diabetes Mellitus.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata penyusun ucapkan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca makalah ini.
Terima kasih.

Balikpapan, 19 Juli 2019

Penyusun

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, ​jiwa​, dan ​sosial​ yang
memungkinkan setiap orang hidup ​produktif​ secara sosial dan ​ekonomis​.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk
kehamilan dan persalinan.​ ​Salah satu ​tujuan nasional​ adalah memajukan
kesejahteraan ​bangssa​, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu
pangan, ​sandang​, ​pangan​, ​pendidikan​, kesehatan,​lapangan​ kerja dan ketenteraman
hidup.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk

2
terwujudnya ​derajat​ kesehatan yang ​optimal​ berada di tangan seluruh masyarakat
Indonesia, ​pemerintah​ dan ​swasta​ bersama-sama.
Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup
sehat dan pelaksanaanya bagaimana cara hidup sehat adalah dengan cara melakukan
pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bisa
dilakukan dengan cara penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan
promosi kesehatan ataupun penyuluhan kesehatan.
Mengingat tugas kita sebagai tim medis adalah salah satunya
memperkanalkan bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka didalam
makalah ini kami akan membahas tentang “Promosi Kesehatan”

B. Rumusan Masalah

1. Apa Visi dan Misi Promosi Kesehatan?

2. Apa Definisi Promosi Kesehatan?

3. Apa Tujuan Promosi Kesehatan?

4. Siapa Saja Sasaran Promosi Kesehatan?

5. Apa Prinsip – Prinsip Promosi Kesehatan?

6. Apa Saja Ruang Lingkup Promosi Kesehatan?

- Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan

- Berdasarkan Tingkat Pelayanan

7. Apa Media Promosi Kesehatan?

8. Sejarah Promosi Kesehatan?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apa Visi dan Misi Promosi Kesehatan

2. Untuk Mengetahui Definisi Promosi Kesehatan

3. Untuk Mengetahui Tujuan Promosi Kesehatan

3
4. Untuk Mengetahui Siapa Sasaran Promosi Kesehatan

5. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Promkes

6. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

- Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan

- Berdasarkan Tingkat Pelayanan

7. Untuk Mengetahui Media Promosi Kesehatan

8. Menjelaskan Sejarah Promosi Kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Visi dan Misi Promosi Kesehatan

Visi promosi kesehatan (khususnya di Indonesia) tidak terlepas dari visi


pembangunan kesehatan di Indonesia, seperti yang tercantum dalam undang-undang
kesehatan RI No. 23 Tahun 1992, yakni:

4
“meningkatkanya kemampuan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatannya, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga
produktif secara ekonomi maupun sosial.” Dengan demikian dapat dirumuskan
“masyarakat mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya.”

Upaya-upaya untuk mewujudkan visi promosi kesehatan disebut “misi promosi


kesehatan”. Secara umum misi promosi kesehatan sekurang-kurangnya ada tiga hal,
yaitu:

· Advokat (advocate)

Kegiatan yang ditujukan untuk para pengambil keputusan dari berbagai tingkat, dan
sektor terkait dengan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah meyakinkan para pejabat
penentu kebijakan, bahwa program kesehatan yang akan dijalnkan tersebut penting
(urgen).

· Menjembatani (mediate)

Menjambantani dalam promosi kesehatan merupakan perekat kemitraan di bidang


pelayanan kesehatan. Kemitraan sangat penting karena tanpa kemitraan sektor
kesehatan tidak mampu menangani masalah-masalah kesehatan yang begitu
kompleks dan luas.

· Memampukan (enable)

Promosi kesehatan memiliki misi untuk memampukan masyarakat. Hal ini berarti,
baik secara langsung atau melalui tokoh-tokoh masyarakat, promosi kesehatan harus
harus memberikan ketrampilan-ketrampilan kepada masyarakat agar mandiri di
bidang kesehatan.

B. Definisi Promosi Kesehatan

5
Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan
intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang
untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan. (Lawrence Green, 1984)

Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk


meningkatkan control dan peningkatan kesehatannya. WHO menekankan bahwa
promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu
meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis
filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri (Maulana,2009).

C. Tujuan promosi kesehatan

Green,1991 dalam Maulana,2009,tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan


yaitu:

1. Tujuan Program

Refleksi dari fase social dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa yang akan
dicapai dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan. Tujuan
program ini juga disebut tujuan jangka panjang, contohnya mortalitas akibat
kecelakaan kerja pada pekerja menurun 50 % setelah promosi kesehatan berjalan
lima tahun.

2. Tujuan Pendidikan

Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. Tujuan ini
merupakan tujuan jangka menengah, contohnya : cakupan angka kunjungan
ke klinik perusahaan meningkat 75% setelah promosi kesehatan berjalan tiga tahun.

3. Tujuan Perilaku

6
Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan. Tujuan
ini bersifat jangka pendek, berhubungan dengan pengetahuan, sikap, tindakan,
contohnya: pengetahuan pekerja tentangtanda-tanda bahaya di tempat kerja
meningkat 60% setelah promosi kesehatan berjalan 6 bulan.

D. Sasaran promosi kesehatan

Berdasarklan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi dalam tiga
kelompok sasaran, yaitu :

1. Sasaran Primer (primary target)

Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan menjadi, kepala


keluarga untuk masalah kesehatan umum, Ibu hamil dan menyusui anak untuk
masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) serta anak sekolah untuk kesehatan remaja
dan lain sebagianya. Sasaran promosi ini sejalan dengan strategi pemberdayaan
masyarakat (empowerment).

2. Sasaran Sekunder (secondary target)

Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat, tokoh


agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh penting
dalam kegiatan promosi kesehatan, dengan harapan setelah diberikan promosi
kesehatan maka masyarakat tersebut akan dapat kembali memberikan atau kembali
menyampaikan promosi kesehatan pada lingkungan masyarakat sekitarnya. Tokoh
masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan diharapkan pula agar dapat
menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk masyarakat sekitarnya.

3. Sasaran Tersier (tertiary target)

Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah pembuat
keputusan (decission maker) atau penentu kebijakan (policy maker). Hal ini
dilakukan dengan suatu harapan agar kebijakan-kebijakan atau keputusan yang

7
dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan memiliki efek/dampak serta pengaruh bagi
sasaran sekunder maupun sasaran primer dan usaha ini sejalan dengan strategi
advokasi (advocacy).

E. Prinsip-prinsip promosi kesehatan

Prinsip promosi kesehatan menurut WHO pada Ottawa Charter for health
promotion (1986) mengemukakan ada tujuh prinsip pada promosi kesehatan, antara
lain :

1. Empowerment (pemberdayaan) yaitu cara kerja untuk memungkinkan


seseorang untuk mendapatkan kontrol lebih besar atas keputusan dan tindakkan yang
mempengaruhi kesehatan mereka.

2. Partisipative (partisipasi) yaitu dimana seseorang mengambil bagian aktif


dalam pengambilan keputusan.

3. Holistic (menyeluruh) yaitu memperhitungkan hal-hal yang mempengaruhi


kesehatan dan interaksi dari dimensi-dimensi tersebut.

4. Equitable (kesetaraan) yaitu memastikan kesamaan atau kesetaraan hasil yang


di dapat oleh klien.

5. Intersectoral (antar sektor) yaitu bekerja dalam kemitraan dengan instasi terkait
lainnya atau organisasi.

6. Sustainable (berkelanjutan) yaitu memastikan bahwa hasil dari kegiatan


promosi kesehatan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

7. Multi Strategy yaitu bekerja pada sejumlah strategi daerah seperti program
kebijakan.

8
F. Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan.

Secara umum bahwa kesehatan masyarakat itu mencakup 4 aspek pokok, yakni:

· promotif,

· preventif,

· kuratif, dan

· rehabilitatif.

Sedangkan ahli lainnya membagi menjadi dua aspek, yakni :


a. Aspek promotif dengan sasaran kelompok orang sehat, dan
b. Aspek preventif (pencegahan) dan kuratif (penyembuhan) dengan sasaran
kelompok orang yang memiliki resiko tinggi terhadap penyakit dan kelompok yang
sakit.

1. ​Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan.

Ruang lingkup promosi kesehatan ini dikelompokkan menjadi :


a. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga).
b. Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah.
c. Pendidikan kesehatan di tempat kerja.
d. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum.
e. Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan.

2. ​Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pelayanan.

Pada ruang lingkup tingkat pelayanan kesehatan promosi kesehatan dapat dilakukan
berdasarkan lima tingkat pencegahan (five level of prevention) dari Leavel and
Clark.
a. Promosi Kesehatan.

9
b. Perlindungan khusus (specific protection).
c. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment).
d. Pembatasan cacat (disability limitation)
e. Rehabilitasi (rehabilitation).

G. Media Promkes

1.​ P
​ engertian

Media adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan
pendidikan atau pengajaran ( Herry D.J. Maulana).

Media pendidikan kesehatan disebut juga alat peraga karena berfungsi membantu dan
memeragakan sesuatu dalam proses pendidikan atau pengajaran.Pembuatan alat
peraga atau media mempunyai prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap
orang diterima dan ditangkap melalui pancaindra.

Semakin banyak pancaindra yang digunakan maka semakin jelas juga pengetahuan
yang didapatkan. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan alat peraga dapat
melibatkan indra sebanyak mungkin pada suatu objek sehingga dapat memudahkan
pemahaman bagi peserta didik.

10
Berdasarkan gambar alat peraga yang memiliki intensitas paling tinggi adalah benda
asli sedangkan yang memiliki intensitas paling rendah adalah kata-kata. Hal ini
berarti bahwa penyampaian materi hanya menggunakan kata-kata saja kurang efektif
jadi akan leih efektif dan efisien jika menggunakan beberapa alat peraga atau
gabungan beberapa media.

Pemilihan media promosi kesehatan ditentukan oleh banyaknya sasaran,


keadaan geografis, karakteristik partisipan, dan sumber daya pendukung.Contohnya
didaerah terpencil yang hanya dapat dicapai dengan peswat terbang khususdan
pendidikan kesehatan yang diinginkan adalah yang mencapai sebanyak mungkin
sasaran, maka media yang dapat dipilih adalah ​flyer a​ tau media elektronik jika
sumber dayanya memungkinkan.

11
H. Sejarah Promosi Kesehatan

Sebelum menjadi promosi kesehatan pengertiannya di samakan dengan pendididkan


kesehatan, pada pendidikan kesehatan di tekankan pada perubahan perilaku
masyarakat dengan cara memberikan informasi kesehatan melalui berbagai cara dan
teknologi. Dari hasil studi yang di lakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
dan para ahli pendidikan kesehatan didapati bahwa pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan meningkat tetapi tidak di imbangi oleh perubahan perilakunya. Disadari
bahwa pendidikan kesehatan belum “memampukan” masyarakat tetapi baru dapat
“memaukan”

Mengenai istilah Promosi Kesehatan sendiri juga mengalami perkembangan.


Mula-mula dicetuskan di Ottawa, Canada pada tahun 1986 merupakan konferensi
Internasional promosi kesehatan yang pertama kali dilaksanakan yang berlangsung
tanggal 17 sampai dengan 21 November 1986 dikenal dengan Ottawa Charter.

Pada konferensi Internasional promosi kesehatan ini mengambil tema Menuju


Kesehatan Masyarakat Baru, namun pada konferensi ini tidak terlepas dari Deklarasi
Alma Ata tahun 1978 tentang Pelayanan Kesehatan Dasar atauPrimary Health
Care oleh WHO promosi kesehatan didefinisikan sebagai: theprocess of enabling
people to control over and improve their health.

Tetapi definisi tersebut diaplikasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Proses


pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, Meningkatkan dan melindungi
kesehatannya. Definisi ini tetap dipergunakan, sampai kemudian mengalami revisi
pada konferensi dunia di Bangkok pada bulan Agustus 2005, menjadi (Health
promotion is the process of enabling people to increase control over their health and
its determinants, and thereby improve their health) dan dimuat dalam The
Bangkok Charter. Dan definisi baru ini belum dibakukan bahasa Indonesia. Selain
istilah Promosi Kesehatan, sebenarnya juga beredar banyak istilah lain yang
mempunyai kemiripan makna, atau setidaknya satu nuansa dengan istilah promosi

12
kesehatan, seperti: komunikasi, Informasi dan Edukasi, Pemasaran social, Mobilisasi
social dan Pemberdayaan masyarakat.

13
BAB III

14
PENUTUP

A.​ ​Kesimpulan

Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi


kesehatan secara efektif dan efisien, maka diperlukan cara dan
pendekatan yang strategis yaitu strategi promosi kesehatan.

B.​ ​Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya


kita sebagai perawat dapat memahami tentang strategi promosi
kesehatan dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat serta
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat , dan dengan promosi
kesehatan yaitu melalui penyuluhan kesehatan atau pendidikan
kesehatan kita sebagai perawat dapat mencegah berbagai penyakit.

15
DAFTAR PUSTAKA

16
Maulana, Herry.( 2007 ). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

Notoatmodjo, Soekidjo.( 2003 ). Pendidikan dan Prilaku


Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo.(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu


Perilaku.Jakarta : Rineka Cipta.

17

Anda mungkin juga menyukai