Anda di halaman 1dari 3

Treatment by Levels Designs VS Factorial Design

Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat berarti pula pola,
potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud. Desain eksperimen adalah suatu rancangan
percobaan dengan setiap langkah tindakan yang terdefinisikan, sehingga informasi yang
berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang akan diteliti dapat dikumpulkan
secara faktual. Dengan kata lain, desain sebuah eksperimen merupakan langka-langkah
lengkap yang perlu diambil jauh sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya
diperlukan dapat diperoleh.
Sutrisno Hadi mengkategorikan desain eksperimen menjadi enam yaitu simple
randomaized, treatment by levels desaigns, treatments by subjects desaigns, random
replications desaigns, factorial designs, dan groups within treatment designs.
Desain eksperimen yang sering digunakan guru dalam memperbaiki hasil belajar siswa,
yaitu Treatment by Levels Designs. Desain ini memberikan dasar-dasar pengamatan
stratifikasi yang lebih baik. Kita sadari bahwa pada setiap kelompok/kelas selalu dijumpai
adanya siswa yang masuk kelompok tinggi dan rendah, ada siswa-siswa yang pandai dan
kurang pandai, maka melalui desain ini stratifikasi itu perlu mendapat perhatian dalam
menentukan kelompok kontrol dan eksperimen. Untuk itu, dalam persiapan eksperimen,
peneliti harus menentukan dua kelompok yang di dalamnya terdistribusi siswa yang
berkemampuan yang seimbang. Walaupun demikian bukan berarti bahwa desain ini sudah
terbebas dari kesesatan, masih juga dapat terjadi bilamana tidak memperhatikan
pelaksana/guru pelaku tindakan baik di kelompok eksperimen atau di kelompok kontrol.
Pengulangan juga terjadi kalau tidak diperhatikan kemungkinan pengulangan metode pada
kedua kelompok itu. Disamping itu, juga perlu diperhatikan variabel lain yang dapat
berpengaruh terhadap hasil eksperimen, maka persiapan perlu dilakukan sebaik-baiknya.
Dalam penelitian, variabel moderator digunakan pola treatment by levels design, karena
hanya model pembelajaran yang diberi perlakuan terhadap variabel terikat.
Oleh karena itu, terdapat kesamaan antara treatment by levels design dengan
factorial design seperti yang kita kenal. Berikut perbedaan antara treatment by levels design
dengan factorial design oleh Prof. Dr. H. Djalli. Prof. Dr. H. Djaali (lahir di Buton, Sulawesi
Tenggara, 2 September1955; umur 60 tahun) adalah guru besar bidang penelitian
pendidikan matematika Universitas Negeri Jakarta. Ia menjabat rektor Universitas Negeri
Jakarta periode 2014–2018 dan Ketua I pengurus pusat Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia
ISPIISPI masa bakti 2014-2019. Selain itu sejak 2014 sampai sekarang menjabat Ketua
Asosiasi Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan Negeri se-Indonesia
Sumber:id.wikipedia.orgSumber:id.wikipedia.org.

Treatment by level design Factorial design

A A
B B
A1 A2 A1 A2
B1 B1
B2 B2
A = Perlakuan, misalkan metode A = Perlakuan, misalkan metode
pembelajaran pembelajaran
A1 = Met. CTL A1 = Met. CTL
A2 = Met. Ekspositori A2 = Met. Ekspositori
B = Variabel Moderator mis. IQ B = Bentuk soal tes formatif
B1 = IQ Tinggi B1 = Uraian
B2 = IQ Rendah B2 = Obyektif
Y = Hasil belajar Y = Hasil belajar
Jenis pengaruh perlakuan
 Efek Utama A: Membandingkan:  Main Efffect EfekUtamaEfekUtama
Y A1danA2A1danA2 Efek utama A: A1 banding A2
 Interaction Effect Efek utama B: B1 banding B2
EfekInteraksiEfekInteraksi  Interaction Effect
Efek Interaksi A x B terhadap Y EfekInteraksiEfekInteraksi
 Simple Effect Efek interaksi A X B terhadap Y
EfekSederhanaEfekSederhana  Simple effect
Efek Sederhana A: Membandingkan Y: EfekSederhanaEfekSederhana
A1B1 dan A2B1 Efek sederhana A: - A1B1 banding
A1B2 dan A2B2 A2B1
- A1B2 banding A2B2
Efek sederhana B: - A1B1 banding
A1B2
- A2B1 banding A2B2
Perumusan Masalah
 Apakah ada perbedaan hasil belajar antara  Apakah ada perbedaan hasil belajar antara
siswa yang menggunakan metode siswa yang menggunakan metode
pembelajaran CTL dan yang menggunakan pembelajaran CTL dan yang menggunakan
metode pembelajaran ekspositori? metode pembelajaran ekspositori?
 Apakah ada pengaruh interaksi antara  Apakah ada perbedaan hasil belajar antara
metode pembelajaran dan IQ terhadap hasil siswa yang diberi tes formatif bentuk uraian
belajar? dan siswa yang diberi tes formatif bentuk
 Untuk siswa dengan IQ tinggi, apakah ada obyektif?
perbedaan hasil belajar antara yang  Apakah ada pengaruh interaksi antara
menggunakan metode pembelajaran CTL metode pembelajaran dan bentuk tes
dan yang menggunakan metode formatif terhadap hasil belajar?
pembelajaran ekspositori  Untuk siswa yang diberi tes formatif bentuk
 Untuk siswa dengan IQ rendah, apakah ada uraian, apakah ada perbedaan hasil belajar
perbedaan hasil belajar antara yang antara yang menggunakan metode
menggunakan metode pembelajaran CTL pembelajaran CTL dan yang menggunakan
dan yang menggunakan metode metode pembelajaran ekspositori?
pembelajaran ekspositori  Untuk siswa yang diberi tes formatif bentuk
obyektif apakah ada perbedaan hasil belajar
antara yang menggunakan metode
pembelajaran CTL dan yang menggunakan
metode pembelajaran ekspositori?
 Untuk siswa yang menggunakan metode
pembelajaran CTL apakah ada perbeaan
hasil belajara antara yang diberi tes formatif
bentuk uraian dan yang diberi tes formatif
bentuk obyektif?
 Untuk siswa yang menggunakan metode
pembelajran ekspositori apakah ada
perbedaan hasil belajar antara yang diberi
tes formatif bentuk uraian dan yang diberi
tes formatif bentuk obyektif
Hipotesis
 hasil belajar siswa yang menggunakan  hasil belajar siswa yang menggunakan
metode pembelajaran CTL lebih tinggi metode pembelajaran CTL lebih tinggi
daaripada siswa yang menggunakan metode daripada siswa yang menggunakan metode
pembelajaran ekspositori pembelajaran ekspositori
 Pengaruh metode terhadap hasil belajar  hasil belajar siswa yang diberi tes formatif
tergandung pada IQ bentuk uraian lebih tinggi daripada siswa
 Untuk siswa dengan IQ tinggi, yang yang diberi tes formatif bentuk obyektif
menggunakan metode pembelajaran CTL  Terdapat pengaruh interaksi antara metode
mempunyai hasil belajar lebih tinggi pembelajaran dan bentuk tes formatif
daripada yang menggunakan metode terhadap hasil belajar
pembelajaran ekspositori  Untuk siswa yang diberi tes formatif bentuk
 Untuk siswa dengan IQ rendah, yang uraian, hasil belajar siswa yang
menggunakan metode pembelajaran CTL menggunakan metode pembelajaran CTL
mempunyai hasil belajar lebih tinggi lebih tinggi daripada siswa yang
daripada yang menggunakan metode menggunakan metode pembelajaran
pembelajaran ekspositori ekspositori
 Untuk siswa yang diberi tes formatif bentuk
obyektif, hasil belajar siswa yang
menggunakan metode pembelajaran CTL
lebih tinggi daripada siswa yang
menggunakan metode pembelajaran
ekspositori
 Untuk siswa yang menggunakan metode
pembelajaran CTL, siswa yang diberi tes
formatif bentuk uraian mempunya hasil
belajar lebih tinggi daripada yang diberi tes
formatif bentuk obyektif
 Untuk siswa yang menggunakan metode
pembelajaran ekspositori, siswa yang diberi
tes formatif bentuk uraian mempunya hasil
belajar lebih tinggi daripada yang diberi tes
formatif bentuk obyektif

Anda mungkin juga menyukai