Kewarganegaraan
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah ﷻyang telah menganugerahkan segala nikmat yaitu, nikmat islam,
nikmat iman, dan nikmat sehat. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Kerajaan Mughal
dengan baik. Shalawat serta salam, dihaturkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, Nabi Akhir zaman,
yang membawa umatnya dari zaman yang penuh kegelapan, tanpa adanya ilmu, ke zaman yang
terang benderang, dengan banyaknya ilmu yang kita dapat.
Penyusun
Kewarganegaraan i
DAFTAR ISI
1.3.Tujuan .................................................................................................................... 2
Kewarganegaraan ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan agama. Hal
tersebut sangat berkaitan dengan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia. Berbagai masalah
yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia mulai dari masalah kemiskinan, pengangguran,
terorisme dan lain sebagainya,menimbulkan banyak permasalahan. Salah satunya adalah
rendahnya rasa nasionalisme Bangsa Indonesia. Hal itu tidak bisa dipungkiri, karena
masyarakat lebih memilih untuk kelangsungan hidupnya dari pada memikirkan untuk
nrgara. Tinggi atau rendahnya rasa nasionalisme juga dapat dipengaruhi dari budaya-budaya
barat yang dengan sangat mudahnya masuk dan mempengaruhi budaya Indonesia yang jati
dirinya adalah budaya timur.
Rasa nasionalisme sangat penting sekali bagi bangsa Indonesia untuk bisa menjadi
bangsa yang maju, bangsa yang modern , bangsa yang aman dan damai, adil dan sejahtera.
Pada masa penjajahan Belanda, Bangsa Indonesia mencapai puncak kejayaan rasa
nasionalime Dimana pejuang-pejuang terdahulu kita bersatu dari sabang sampai merauke
untuk membebaskan diri dari penjajah.Hal itu bisa terwujud jika adanya rasa nasionalisme
yang tinggi di masyarakat Indonesia dan telah terbukti kita bisa memproklamasikan
kemerdekaan Republik Indonesia dengan semangat juang yang tinggi. Hal tersebut
berpengaruh pada ketahanan nasional bangsa Indonesia.
1.2.Rumusan Masalah
1.Apa Pengertian Nasionalisme ?
Kewarganegaraan 1
1.3. Tujuan
Kewarganegaraan 2
BAB II
PEMBAHASAN
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai bagian paham negara atau gerakan
(bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warga negara etnis, budaya, keagamaan
dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme
mencampuradukkan sebagian atau semua elemen tersebut. Nasionalisme dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
Kewarganegaraan 3
2.2.1.Nasionalisme Kewarganegaraan atau Nasionalisme Sipil
Kewarganegaraan 4
2.2.6. Nasionalisme Agama
Unsur nasionalisme yang di tunjukkan dalam diri bangsa Indonesia sudah ada sejak
lama. Hal ini dapat dilihat adanya rasa kecintaan terhadap tanah kelahiran, perlawanan
rakyat bersama rajanya untuk menghadapi kelicikan dan kekejaman penjajah,khususnya
Belanda. Pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit sudah muncul dan berkembang
kecintaan terhadap tanah kelahirannya. Kedua kerajaan besar itu menyatukan wilayah-
wilayah kecil disekitarnya.
Dari pengalaman itu, para pemimpin merubah strategi perlawanan yaitu dengan
perjuangan melalui jalur pendidikan, menumbuhkan persatuan dan kesatuan, penyadaran
perlawanan yang terorganisir. Dengan kesadaran akan pentingnya pendidikan, dapat
diketahui pada awal tahun 1990-an melahirkan pemuda yang cukup memadai untuk
mewujudkan nasionalisme yaitu membentuk organisasi-organisasi sebagai wadah
perlawanan terhadap penjajah. Organisasi modern pertama kali muncul adalah Budhi Utomo
(1908). Kemudian disusul dengan berdirinya Serikat Dagang Islam(SDI) pada tahun 1909
yang berubah nama menjadi Serikat Islam (SI) pada tahun 1911. Bahkan pada tahun 1913
lahir Indiche Partij yang menginginkan perjuangan kemerdekaan dilakukan secara radikal.
Kewarganegaraan 5
Pada tahun 1927 didirikan PNI yang mempunyai tujuan perjuangan Indonesia untuk
mewujudkan kesejahteraan nasional. Selain organisasi-organisasi politik, muncullah
organisasi sosial kemasyarakatan lainnya seperti Muhammadiyah. Didirikan pada tahun
1912 oleh KH. Akhmad Dahlan.
Wujud nasionalisme Indonesia adanya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928, yang berisikan Satu Bahasa, Satu Bangsa, Satu Tanah Air Indonesia. Didalam
konggres itu melahirkan sumpah pemuda dengan mengumandangkan Lagu Indonesia Raya
untuk pertamakalinya. Hal tersebut menunjukkan nasionalisme satu tanah air, bangsa dan
satu bahasa untuk bersama-sama membentuk Negara dan tanah air Indonesia.
Dengan semangat nasionalisme yang berkobar disusul dengan datangnya penjajah
Jepang yang berhasil mengalahkan Belanda. Ketika Jepang memberi janji kemerdekaan
pada bangsa Indonesia maka dibentuklah BPUPKI yang kemudian berhasil merumuskan
rancangan dasar negara dan undang-undang dasar negara. Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan puncak perjuangan nasional Indonesia
untuk mendirikan negara merdeka. Kemudian dilanjutkan berdirinya PPKI dengan
menetapkan UUD 1945 sebagai peraturan dasar penyelenggaraan Indonesia merdeka, yang
didalamnya juga terdapat Dasar Negara Pancasila pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam
sidang itu itu juga telah di tetapkan presiden dan wakil presiden Indonesia merdeka.
Nasionalisme Indonesi menampakkan wujud formalnya yaitu dengan berdiri dan
terpenuhinya persyaratan sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Nasionalisme yang dirumuskan diatas oleh para pendiri bangsa dalam rumusan
Dasar Negara Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 memerlukan perumusan konsep
lebih lanjut. Konsep nasionalisme Indonesia yang bersumber dari kedua landasan tersebut
dikonkretkan menjadi bentuk dan struktur negara Indonesia yang berbentuk republik.
Konsep-konsep nasionalisme sesuai dengan perkembangan dan dinamika saat ini antara lain:
1. Negara Bangsa
Konsep negara bangsa adalah konsep tentang negara modern yaitu negara yang
memiliki bangunan politik seperti batas teritorial, pemerintahan sah, pengakuan negara
Kewarganegaraan 6
lain, kedaulatan ke dalam negaranya sendiri. Syarat adanya negara adalah terpenuhinya
syarat-syarat pokok tersebut yang sekaligus sebagai modal sebuah bangsa menjadi
negara. Menurut UUD 1945 Pasal 1 ayat 1 yang berbunyi “Negara Indonesia ialah
Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”. Bentuk pemerintahan republik dipimpin
oleh kepala pemerintahan yaitu presiden, yang dipilih melalui pemilihan umum. UUD
1945 memuat juga pasal-pasal tentang unsur-unsur kelengkapan Negara
Indonesialainnya seperti badan legislatif, eksekutif, yudikatif, pemerintahan daerah dan
sebagainya. Hal ini sejalan dengan konsep negara bangsa.
2. Warga Negara
Warga negara menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Hal ini sesuai UUD 1945
pasal 26 ayat 2 yang berbunyi “Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia”. Dirumuska juga dalam UU No.12 Tahun 2006
tentang kewarganegaraan Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan UUD 1945 pasal
26 ayat 1 menyatakan “Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara”. Sesuai kedua rumusan tersebut, mereka yang termasuk dalam warga negara
Indonesia semestinya memiliki kecintaan dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa
dan negara Indonesia.
Kewarganegaraan 7
masuk wilayah Malaysia. Ada 12 pulau yang rawan penguasaan oleh negara lain. Adapun 12
pulau tersebut adalah:
1. Pulau Batek (NTT)
3. Pulau Bras(Papua)
5. Pulau Fani(Papua)
6. Pulau Fanildo(Papua)
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan kokoh dan berdiri tegak jika
nasionalisme warga dan penyelenggara negara tetap semangat menjaga keutuhan Negara
Indonesia.Didalam menjaga NKRI.
Kewarganegaraan 8
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Rasa Nasionalisme di Indonesia telah ada dari jaman perjuangan melawan para
penjajah hanya tahun demi tahun mengalami penipisan karena adanya banyak faktor yang
mempengaruhinya. Diantaranya faktor perekonomian yang mana menimbulkan banyak
masalah pengangguran, kemiskinan dan lain-lain. Rasa Nasionalisme itu harus kita pupuk
ulang agar tidak hilang ditelan masa. Negara Indonesia sendiri menganut Nasionalisme
Pancasila yang mana dalam Nasionalisme ini kita tidak hanya mencintai Bangsa dan Negara
Indonesia sendiri tapi juga menghormati Negara dan bangsa lainnya.
B. Saran
Martono dan Suroso. 1995. Sejarah Nasional dan Umum. Surakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Sutarman. 1995. Panduan Materi Siap Materi Tes PMP UMPTN. Surakarta: Prisma Gama
Kewarganegaraan 9