Anda di halaman 1dari 12

KONSEP NASIONALISME

Makalah Ini Di Tujukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah :

Kewarganegaraan

Dosen Pengampu:

M. AGUS BUDIANTO, S.TH.I., M.AG

Disusun Oleh :

- Balya Luthfi Hernawan (18660083)

- Muhammad Shafhan Bagiwian (18660085)

- Ahmad Syarif Hidayatulloh (18660125)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah ‫ ﷻ‬yang telah menganugerahkan segala nikmat yaitu, nikmat islam,
nikmat iman, dan nikmat sehat. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Kerajaan Mughal
dengan baik. Shalawat serta salam, dihaturkan kepada Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬, Nabi Akhir zaman,
yang membawa umatnya dari zaman yang penuh kegelapan, tanpa adanya ilmu, ke zaman yang
terang benderang, dengan banyaknya ilmu yang kita dapat.

Makalah ini membahas tentang Konsep nasionalisme . Saya berterimakasih kepada


semua pihak yang mendukung dalam penyelesaian makalah ini. Terima kasih kepada Bapak M.
Agus Budianto , S.TH.I., M.AG selaku dosen pembimbing mata kuliah Kewarganegaraan yang
telah mengarahkan dan mengajarkan pada mata kuliah tersebut . Mohon maaf apabila ada salah
kata dan terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini . Saya berharap makalah
ini dapat bermanfaat .

Malang, 7 April 2019

Penyusun

Kewarganegaraan i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1

1.1.Latar Belakang .......................................................................................................1

1.2.Rumusan Masalah ..................................................................................................1

1.3.Tujuan .................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................3

2.1.Pengertian Nasionalisme ........................................................................................ 3

2.2.Beberapa Bentuk Nasionalisme .............................................................................3

2.3.Pertumbuhan Nasionalisme Indonesia ...................................................................5

2.4.Konsep Nasionalisme Indonesia ............................................................................6

2.5.Nasionalisme Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia .............7

BAB III PENUTUP ............................................................................................................9

3.1. Kesimpulan ...........................................................................................................9

3.2. Saran ..................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................9

Kewarganegaraan ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan agama. Hal
tersebut sangat berkaitan dengan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia. Berbagai masalah
yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia mulai dari masalah kemiskinan, pengangguran,
terorisme dan lain sebagainya,menimbulkan banyak permasalahan. Salah satunya adalah
rendahnya rasa nasionalisme Bangsa Indonesia. Hal itu tidak bisa dipungkiri, karena
masyarakat lebih memilih untuk kelangsungan hidupnya dari pada memikirkan untuk
nrgara. Tinggi atau rendahnya rasa nasionalisme juga dapat dipengaruhi dari budaya-budaya
barat yang dengan sangat mudahnya masuk dan mempengaruhi budaya Indonesia yang jati
dirinya adalah budaya timur.

Rasa nasionalisme sangat penting sekali bagi bangsa Indonesia untuk bisa menjadi
bangsa yang maju, bangsa yang modern , bangsa yang aman dan damai, adil dan sejahtera.
Pada masa penjajahan Belanda, Bangsa Indonesia mencapai puncak kejayaan rasa
nasionalime Dimana pejuang-pejuang terdahulu kita bersatu dari sabang sampai merauke
untuk membebaskan diri dari penjajah.Hal itu bisa terwujud jika adanya rasa nasionalisme
yang tinggi di masyarakat Indonesia dan telah terbukti kita bisa memproklamasikan
kemerdekaan Republik Indonesia dengan semangat juang yang tinggi. Hal tersebut
berpengaruh pada ketahanan nasional bangsa Indonesia.

1.2.Rumusan Masalah
1.Apa Pengertian Nasionalisme ?

2.Bagaimana Bentuk Nasionalisme ?

3.Bagaimana Pertumbuhan Nasionalisme Indonesia ?

4.Bagaimana Konsep Nasionalisme Indonesia ?

5.Bagaimana Nasionalisme Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ?

Kewarganegaraan 1
1.3. Tujuan

1.Menjelaskan Pengertian Nasionalisme

2.Menjelaskan Bentuk Nasionalisme

3.Menjelaskan Pertumbuhan Nasionalisme Indonesia

4.Menjelaskan Konsep Nasionalisme Indonesia

5.Menjelaskan Nasionalisme Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Kewarganegaraan 2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN NASIONALISME

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997:648), Nasionalisme


didefinisikan kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual
bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas,
kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu, yakni semangat kebangsaan. Nasionalisme dapat
dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah
negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu identitas yang dimiliki
sebagai ikatan barsama dalam satu kelompok.
Nasionalisme dalam arti semangat kebangsaan karena kesamaan kultur artinya pada
persamaan-persamaan kultur yang utama seperti kesamaan darah atau keturunan, suku
bangsa, daerah tempat tinggal, kepercayaan dan agama, bahasa dan kebudayaan. Pada
pertumbuhan awal nasionalisme, dapat dikatakan sebagai sebuah situasi kejiwaan berupa
kesetiaan seseorang secara total diabdikan secara langsung kepada negara. Ikatan
nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini
terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tidak beranjak
dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk
mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan
negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tumbuhnya
ikatan nasionalisme, yang notabene lemah dan bermutu rendah.

2.2. BEBERAPA BENTUK NASIONALISME

Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai bagian paham negara atau gerakan
(bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warga negara etnis, budaya, keagamaan
dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme
mencampuradukkan sebagian atau semua elemen tersebut. Nasionalisme dapat
dikelompokkan sebagai berikut:

Kewarganegaraan 3
2.2.1.Nasionalisme Kewarganegaraan atau Nasionalisme Sipil

Nasionalisme Kewarganegaraan adalah nasionalisme dimana negara memperoleh


kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyat. Rakyat sebagai warganegara
berkehendak untuk mewujudkan negara, mengakui dan membela negaranya.

2.2.2. Nasionalisme Etnis

Di dalam nasionalisme etnis, negara memperoleh kebenaran politik dari budaya


asal atau etnis sebuah masyarakat. Nasionalisme ini dibangun dari pandangan Johann
Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep volk (bahasa Jerman untuk rakyat).

2.2.3. Nasionalisme Romantik atau Nasionalisme Organik atau Nasionalisme


Identitas

Nasionalisme Romantik adalah Kelanjutan dari nasionalisme etnis, dimana negara


memperoleh kebenaran politik secara organik dari adanya kesamaan bangsa atau
ras,menurut semangat romantisme cerita heroik yang terjadi dalam kehidupan sejarah
bangsa atau ras yang bersangkutan.

2.2.4. Nasionalisme Budaya

Didalam nasionalisme ini negara memperoleh kebenaran politik dari budaya


bersama yang ada, berkembang, dan diakui, bukan yang berasal dari sifat keturunan
seperti warna kulit, ras dan sebagainya. Sebagai contoh, rakyat Tionghoa yang
menganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras telah dibelakangkan

2.2.5. Nasionalisme Kenegaraan

Nasionalisme Kenegaraan adalah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu


digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik ini sangat kuat sehingga
diberi lebih keutamaan mengatasi nilai-nilai yang bersifat universal, misalnya
kebebasan.

Kewarganegaraan 4
2.2.6. Nasionalisme Agama

Negara dalam nasionalisme agama memperoleh legitimasi politik dari persamaan


agama. Walaupun begitu nasionalisme agama sering dicampuradukkan dengan
nasionalisme etnis.

2.3. PERTUMBUHAN NASIONALISME INDONESIA

Unsur nasionalisme yang di tunjukkan dalam diri bangsa Indonesia sudah ada sejak
lama. Hal ini dapat dilihat adanya rasa kecintaan terhadap tanah kelahiran, perlawanan
rakyat bersama rajanya untuk menghadapi kelicikan dan kekejaman penjajah,khususnya
Belanda. Pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit sudah muncul dan berkembang
kecintaan terhadap tanah kelahirannya. Kedua kerajaan besar itu menyatukan wilayah-
wilayah kecil disekitarnya.

Perlawanan fisik terhadap penjajah belanda adalah wujud nasionalisme bangsa


untuk mempertahankan wilayahnya Pada awalnya perlawanan itu masih bersifat kedaerahan
dan terpisah-pisah, karena belum ada koordinasi antara perlawanan satu dengan yang
lainnya. Hal ini disebabkan karena nasionalisme perlawanan tersebut sudah dipatahkan oleh
Belanda. Disamping itu karena minimnya teknologi dan persenjataan yang dimiliki bangsa
Indonesia. Penjajah memiliki studi sosial yang lebih maju, mampu memetakan kondisi
masyarakat nusantara. Dengan pemetaan tersebut digunakan untuk politik pecah belah yaitu
mengadu domba antar kelompok masyarakat nusantara satu dengan yang lainnya.

Dari pengalaman itu, para pemimpin merubah strategi perlawanan yaitu dengan
perjuangan melalui jalur pendidikan, menumbuhkan persatuan dan kesatuan, penyadaran
perlawanan yang terorganisir. Dengan kesadaran akan pentingnya pendidikan, dapat
diketahui pada awal tahun 1990-an melahirkan pemuda yang cukup memadai untuk
mewujudkan nasionalisme yaitu membentuk organisasi-organisasi sebagai wadah
perlawanan terhadap penjajah. Organisasi modern pertama kali muncul adalah Budhi Utomo
(1908). Kemudian disusul dengan berdirinya Serikat Dagang Islam(SDI) pada tahun 1909
yang berubah nama menjadi Serikat Islam (SI) pada tahun 1911. Bahkan pada tahun 1913
lahir Indiche Partij yang menginginkan perjuangan kemerdekaan dilakukan secara radikal.

Kewarganegaraan 5
Pada tahun 1927 didirikan PNI yang mempunyai tujuan perjuangan Indonesia untuk
mewujudkan kesejahteraan nasional. Selain organisasi-organisasi politik, muncullah
organisasi sosial kemasyarakatan lainnya seperti Muhammadiyah. Didirikan pada tahun
1912 oleh KH. Akhmad Dahlan.
Wujud nasionalisme Indonesia adanya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928, yang berisikan Satu Bahasa, Satu Bangsa, Satu Tanah Air Indonesia. Didalam
konggres itu melahirkan sumpah pemuda dengan mengumandangkan Lagu Indonesia Raya
untuk pertamakalinya. Hal tersebut menunjukkan nasionalisme satu tanah air, bangsa dan
satu bahasa untuk bersama-sama membentuk Negara dan tanah air Indonesia.
Dengan semangat nasionalisme yang berkobar disusul dengan datangnya penjajah
Jepang yang berhasil mengalahkan Belanda. Ketika Jepang memberi janji kemerdekaan
pada bangsa Indonesia maka dibentuklah BPUPKI yang kemudian berhasil merumuskan
rancangan dasar negara dan undang-undang dasar negara. Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan puncak perjuangan nasional Indonesia
untuk mendirikan negara merdeka. Kemudian dilanjutkan berdirinya PPKI dengan
menetapkan UUD 1945 sebagai peraturan dasar penyelenggaraan Indonesia merdeka, yang
didalamnya juga terdapat Dasar Negara Pancasila pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam
sidang itu itu juga telah di tetapkan presiden dan wakil presiden Indonesia merdeka.
Nasionalisme Indonesi menampakkan wujud formalnya yaitu dengan berdiri dan
terpenuhinya persyaratan sebagai negara merdeka dan berdaulat.

2.4. KONSEP NASIONALISME INDONESIA

Nasionalisme yang dirumuskan diatas oleh para pendiri bangsa dalam rumusan
Dasar Negara Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 memerlukan perumusan konsep
lebih lanjut. Konsep nasionalisme Indonesia yang bersumber dari kedua landasan tersebut
dikonkretkan menjadi bentuk dan struktur negara Indonesia yang berbentuk republik.
Konsep-konsep nasionalisme sesuai dengan perkembangan dan dinamika saat ini antara lain:
1. Negara Bangsa

Konsep negara bangsa adalah konsep tentang negara modern yaitu negara yang
memiliki bangunan politik seperti batas teritorial, pemerintahan sah, pengakuan negara

Kewarganegaraan 6
lain, kedaulatan ke dalam negaranya sendiri. Syarat adanya negara adalah terpenuhinya
syarat-syarat pokok tersebut yang sekaligus sebagai modal sebuah bangsa menjadi
negara. Menurut UUD 1945 Pasal 1 ayat 1 yang berbunyi “Negara Indonesia ialah
Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”. Bentuk pemerintahan republik dipimpin
oleh kepala pemerintahan yaitu presiden, yang dipilih melalui pemilihan umum. UUD
1945 memuat juga pasal-pasal tentang unsur-unsur kelengkapan Negara
Indonesialainnya seperti badan legislatif, eksekutif, yudikatif, pemerintahan daerah dan
sebagainya. Hal ini sejalan dengan konsep negara bangsa.

2. Warga Negara

Warga negara menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Hal ini sesuai UUD 1945
pasal 26 ayat 2 yang berbunyi “Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia”. Dirumuska juga dalam UU No.12 Tahun 2006
tentang kewarganegaraan Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan UUD 1945 pasal
26 ayat 1 menyatakan “Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara”. Sesuai kedua rumusan tersebut, mereka yang termasuk dalam warga negara
Indonesia semestinya memiliki kecintaan dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa
dan negara Indonesia.

3. Dasar Negara Pancasila

Sehari setelah Indonesia merdeka terjadi perdebatan tentang Dasar Negara


Indonesia merdeka. Perdebatan itu terjadi dalam sidang BPUPKI antara kelompok
nasionalis islami dan nasionalisme sekuler yang terjadi sebelum kemerdekaan.

2.5.NASIONALISME MENJAGA KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK


INDONESIA

Menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI adalah kewajiban semua elemen


negara, namun terusik ketika terjadi kasus lepasnya beberapa pulau terluar dari pengakuan
wilayah NKRI. Pulau Sipadan dan pulau Ligitan yang berada di Ambalat lepas diambil

Kewarganegaraan 7
masuk wilayah Malaysia. Ada 12 pulau yang rawan penguasaan oleh negara lain. Adapun 12
pulau tersebut adalah:
1. Pulau Batek (NTT)

2. Pulau Berhala (Sumatra Utara)

3. Pulau Bras(Papua)

4. Pulau Dana(Nusa Tenggara Timur)

5. Pulau Fani(Papua)

6. Pulau Fanildo(Papua)

7. Pulau Marampit(Sulawesi Utara)

8. Pulau Marore(Sulawesi Utara)

9. Pulau Miangas(Sulawesi Utara)

10. Pulau Nipa(Riau)

11. Pulau Rondo(Nangro Aceh Darussalam)

12. Pulau Sekatung(Riau)

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan kokoh dan berdiri tegak jika
nasionalisme warga dan penyelenggara negara tetap semangat menjaga keutuhan Negara
Indonesia.Didalam menjaga NKRI.

Kewarganegaraan 8
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Rasa Nasionalisme di Indonesia telah ada dari jaman perjuangan melawan para
penjajah hanya tahun demi tahun mengalami penipisan karena adanya banyak faktor yang
mempengaruhinya. Diantaranya faktor perekonomian yang mana menimbulkan banyak
masalah pengangguran, kemiskinan dan lain-lain. Rasa Nasionalisme itu harus kita pupuk
ulang agar tidak hilang ditelan masa. Negara Indonesia sendiri menganut Nasionalisme
Pancasila yang mana dalam Nasionalisme ini kita tidak hanya mencintai Bangsa dan Negara
Indonesia sendiri tapi juga menghormati Negara dan bangsa lainnya.

B. Saran

Untuk dapat memupuk kembali semangat nasionalisme bangsa Indonesia, salah


satunya bisa juga dengan lebih menekankan pada pembenahan bidang perekonomian
terlebih dahulu supaya tingkat kemiskinan kita berkurang. Karena jika kita sudah menjadi
bangsa yang adil dan sejahtera rasa nasionalisme kita pun akan tinggi dan rakyat semakin
bangga dengan bangsa dan negara Indonesia tercinta ini
DAFTAR PUSTAKA
Majelis Diklitbang PP Muhammadiyah. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Lembaga
Penelitian&Pengembangan Pendidika UNY

Martono dan Suroso. 1995. Sejarah Nasional dan Umum. Surakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

MGMP PKN, Team. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Boyolalai: CV Mustika Prima.

Sutarman. 1995. Panduan Materi Siap Materi Tes PMP UMPTN. Surakarta: Prisma Gama

2009.Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Solo: Al-Anhar

http://www. Ujank web.id. (diunduh jam 02.22. 28 Desember 2011)

http://qnoyzone.blogdetik.com. (diunduh jam 02.22. 28 Desember 2011)

http://www.pandji.com/makna-nasionalisme/(diunduh jam 13.42. 28 Desember 2011)

http://bangsaku-indonesiaku.blogspot.com/2008/10/pengertian-nasionalisme.html. (diunduh jam 13.42. 28


Desember 2011)

Kewarganegaraan 9

Anda mungkin juga menyukai