Anda di halaman 1dari 2

Secara umum, psikologi sosial berusaha untuk memperoleh pengetahuan dasar tentang bagaimana

orang berpikir, merasakan, berhubungan, dan mempengaruhi suatu sama lain, serta mengapa mereka
melakukannya. Dengan demikian, psikologi sosial dapat didefinisikan sebagai bidang ilmiah yang
berusaha untuk memahami sifat dan penyebab individu berperilaku dan berpikir dalam situasi sosial. Hal
ini termasuk, misalnya perilaku dan pikiran yang berkaitan dengan helping/membantu, ketertarikan,
konflik, prasangka, harga diri, proses kelompok, dan pengucilan sosial. (Baron dan Byrne 2004).

Macam-macam Teori

Menurut bentuknya ada dua macam bri yaitu:

A. Teori konstruktif (menurut istilah Einstein, 1934, dan Marx ,1951) atau teori merangkaikan
/Concatenated (Kaplan, 1964) adalah teoriyou mencoba membangun kaitan-kaitan (sintesa) antara
berbagai fenomena sederhana.

B. Teori principle (Einstein, 1934) atau teori reduktif (Marx, 1951) atau teori berjenjang/Hierarchical
(kaplan, 1964) adalah teori yang mencoba menganalisa suatu fenomena ke dalam bagian-bagian yang
kecil.

Menurut isinya, juga ada dua macam teori (Kaplan, 1964) yaitu:

A. Teori pak molar yaitu teori tentang individual sebagai keseluruhan misalnya teori tentang tingkah laku
individu dalam proses kelompok

B. teori molekuler yaitu teori tentang fungsi-fungsi syarat dalam tubuh suatu organisme misalnya teori
konsistensi kognitif.

selain penggolongan teori ke dalam beberapa tipe menurut bentuk dan isinya kita perlu pula
mengetahui teori mana yang baik dan teori mana yang tidak baik baik tidaknya suatu teori tidak
ditentukan oleh bentuk atau isinya melainkan ditentukan oleh beberapa norma di bawah ini:

1. norma Korespondensi yaitu seberapa jauh teori itu cocok dengan fakta-fakta yang ada semakin cocok
teori dengan fakta semakin baik

2. Normal Koherensi yang meliputi 2 ukuran:

a. Seberapa jauh teori itu cocok dengan teori-teori sebelumnya ini tidak berarti bahwa suatu teori tidak
boleh bertentangan dengan suara satu atau dua teori sebelumnya akan tetapi walaupun ia bertentangan
dengan teori-teori sebelumnya suatu teori yang baik masih cocok dengan sejumlah teori lainnya.

b. kesederhanaan atau simple city yaitu teori tersebut sederhana dalam arti tidak rumit tidak berbelit-
belit mudah dimengerti kesederhanaan ini meliputi dua hal:

1. Kesederhanaan deskriptif yaitu kesederhanaan dalam uraian tentang teori tersendiri


2. kesederhanaan induktif yaitu kesederhanaan dalam prosedur penarikan kesimpulan induksi dari data-
data yang ada

3. norma pragmatis itu seberapa jauh suatu teori imam mempunyai kegunaan praktis makin besar
kegunaan praktis nya makin baik teori yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai