TEORI KUANTUM
ATOM HIDROGEN
OLEH
AULIA SHAVIRA
17033124
DOSEN: Dr. Fatni Mufit,S.Pd,M.Si
FISIKA
FALKUTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2019
Atom hidrogen merupakan atom yang paling sederhana yang hanya terdiri dari satu
elektron dengan muatan –e dan satu proton sebagai nukleus dengan muatan +Ze.
Karena atom hidrogen memiliki dua partikel yaitu inti atom dan elektron, maka
teknik massa tereduksi:
𝑚 𝑚
𝜇 = (𝑚 1+𝑚2 ) (1)
1 2
Di mana m1 adalah massa elektron dan m2 adalah massa inti atom. Karena simetri sistem,
digunakanlah koordinat bola untuk mempermudah penyelesaian persamaan Schrodinger.
Jadi kita dapat membahas sistem dua elektron ini dengan mempertimbangkan elektron
dengan massa tereduksi bergerak pada potensial elektrostatik Coulomb:
−𝑍𝑒 2
𝑉(𝑟) = 4𝜋𝜖 (2)
0𝑟
Karena simetri sistem atom hidrogen adalah koordinat bola maka dengan penjabaran
operator ∇2 :
1 𝜕 𝜕 1 𝜕 𝜕 1 𝜕2
∇2 = 𝑟2 𝜕𝑟 (𝑟 2 𝜕𝑟) + 𝑟2 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝜕𝜃 (𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝜕𝜃) + 𝑟2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝜕𝜑2 (4)
1
dikeluarkan dari kurung kurawal sehingga menjadi:
𝑟2
ℏ2 1 𝜕 𝜕Ψ 1 𝜕 𝜕Ψ 1 𝜕2 Ψ 𝑒2 1
− 2𝑚𝑒 𝑟2 {𝜕𝑟 (𝑟 2 𝜕𝑟
) + 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝜕𝜃
(𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝜕𝜃
) + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝜕𝜑2
} − (4𝜋𝜖 Ψ) = 𝐸Ψ (6)
0𝑟
Untuk menentukan fungsi gelombang dan tingkat energi dari Persamaan Schrodinger pers. (6)
dilakukan pemisahan variabel Ψ(r̅ ) = Ψ(r, θ, φ):
ℏ2 1 𝜕 𝜕Ψ 1 𝜕 𝜕Ψ 1 𝜕2 Ψ 𝑒2 1
− 2𝑚𝑒 𝑟2 {𝜕𝑟 (𝑟 2 𝜕𝑟
) + 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝜕𝜃
(𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝜕𝜃
) + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝜕𝜑2
} − (4𝜋𝜖 Ψ) = 𝐸Ψ
0𝑟
ℏ2 1 𝜕 𝜕Ψ 1 𝜕 𝜕Ψ 1 𝜕2 Ψ 𝑒2 1
− 2𝑚𝑒 𝑟2 {𝜕𝑟 (𝑟 2 𝜕𝑟
) + sin 𝜃 𝜕𝜃
(sin 𝜃 𝜕𝜃
) + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝜕𝜑2
} − (4𝜋𝜖 Ψ) − 𝐸Ψ =0
0𝑟
Ψ(r, θ, φ) = 𝑅(𝑟)Θ(𝜃)Φ(𝜑)
ℏ2 1 𝜕 𝜕(RΘΦ) 1 𝜕 𝜕(RΘΦ) 1 𝜕2 (RΘΦ) 𝑒2 1
− 2𝑚𝑒 𝑟2 {𝜕𝑟 (𝑟 2 𝜕𝑟
) + sin 𝜃 𝜕𝜃
(sin 𝜃 𝜕𝜃
) + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝜕𝜑2
}+ (4𝜋𝜖 (RΘΦ)) − 𝐸(RΘΦ) = 0
0𝑟
ℏ2 ΘΦ 𝜕 2 𝜕𝑅 RΦ 𝜕 𝜕Θ RΘ 𝜕2 Φ 𝑒2 1
− 2𝑚𝑒 { 𝑟2 (𝑟 ) + 2 (sin 𝜃 ) + }+ (4𝜋𝜖 (RΘΦ)) − 𝐸(RΘΦ) = 0 (8)
𝜕𝑟 𝜕𝑟 𝑟 sin 𝜃 𝜕𝜃 𝜕𝜃 𝑟 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝜕𝜑2
2
0𝑟
−2𝑚𝑒 𝑟 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
Bila dikalikan dengan
RΘΦℏ2
Diperoleh:
𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝜕 𝜕R 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝜕 𝜕Θ 1 𝑑2 Φ e2
(𝑟 2 ) + (𝑠𝑖𝑛 𝜃 ) + − 2𝑚𝑒 𝑟 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 ( − E) = 0 (9)
𝑅 𝜕𝑟 𝜕𝑟 Θ 𝜕𝜃 𝜕𝜃 Φ 𝑑𝜑2 4πϵ0 r
1 𝑑2 Φ
Bila diubah posisi maka menjadi:
Φ 𝑑𝜑2
1 𝑑2 Φ 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝜕 𝜕R e2 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝜕 𝜕Θ
Φ 𝑑𝜑2
= 𝑅 𝜕𝑟
(𝑟 2 𝜕𝑟 ) − 2𝑚𝑒 𝑟 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 (4πϵ r − E) − Θ 𝜕𝜃
(𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝜕𝜃 ) (10)
0
R hanya untuk fungsi variabel r saja, Θ hanya fungsi variabel 𝜃 dan Φ untuk fungsi variabel 𝜑,
berdasarkan persamaan (10) terlihat bahwa sisi kiri merupakan bagian persamaan dengan variabel 𝜑
dan disebelah kanan merupakan bagian dengan variabel r dan 𝜃. Supaya sisi kiri dan kanan bernilai
sama maka tidak mungkin bernilai yang tergantung pada variabel r, 𝜃, atau 𝜑. Dengan itu digunakan
konstanta –m2 dan +m2.
1 𝑑2 Φ
Φ 𝑑𝜑2
= −𝑚2 (11)
𝑑 2 Φ(𝜑)
𝑑𝜑2
= −𝑚2 Φ(𝜑) (12)
𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝜕 𝜕R e2 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝜕 𝜕Θ
(𝑟 2 ) − 2𝑚𝑒 𝑟 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 ( − E) − (𝑠𝑖𝑛 𝜃 ) = −𝑚2 (13)
𝑅 𝜕𝑟 𝜕𝑟 4πϵ0 r Θ 𝜕𝜃 𝜕𝜃
1 𝜕 𝜕R e2 1 𝜕 𝜕Θ 𝑚2
𝑅 𝜕𝑟
(𝑟 2 𝜕𝑟 ) + 2𝑚𝑒 𝑟 2 (4πϵ r − E) + Θ𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝜕𝜃 (𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝜕𝜃 ) = 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 (14)
0
1 𝜕 𝜕R e2 1 𝜕 𝜕Θ 𝑚2
𝑅 𝜕𝑟
(𝑟 2 𝜕𝑟 ) + 2𝑚𝑒 𝑟 2 (4πϵ r − E) = − Θ𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝜕𝜃 (𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝜕𝜃 ) + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 (15)
0
Sama seperti sebelumnya, dua sisi yang berbeda yaitu kiri dan kanan harus disamakan dengan
sebuah konstanta, untuk mempermudah pengenalan kondisi digunakan konstanta ℓ(ℓ + 1), maka
persamaan (15) untuk ruas kiri menjadi:
1 𝜕 𝜕R e2
𝑅 𝜕𝑟
(𝑟 2 𝜕𝑟 ) + 2𝑚𝑒 𝑟 2 (4πϵ r − E) = ℓ(ℓ + 1) (16)
0
𝜕 𝜕R e2
𝜕𝑟
(𝑟 2 𝜕𝑟 ) + 2𝑚𝑒 𝑟 2 (4πϵ r − E) = ℓ(ℓ + 1)𝑅 (17)
0
1 𝜕 𝜕Θ 𝑚2
− (sin 𝜃 ) + 2 = ℓ(ℓ + 1) (18)
Θ sin 𝜃 𝜕𝜃 𝜕𝜃 𝑠𝑖𝑛 𝜃
1 𝜕 𝜕Θ 𝑚2
− sin 𝜃 𝜕𝜃 (sin 𝜃 𝜕𝜃 ) + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 = ℓ(ℓ + 1)Θ (19)
Berdasarkan persamaan-persamaan di atas telah dirubah persamaan menjadi tiga bagian yang
berbeda yaitu:
𝑑 2 Φ(𝜑)
𝑑𝜑2
= −𝑚2 Φ(𝜑) (20)
𝜕 𝜕R e2
(𝑟 2 ) + 2𝑚𝑒 𝑟 2 ( − E) = ℓ(ℓ + 1)𝑅 (21)
𝜕𝑟 𝜕𝑟 4πϵ0 r
1 𝜕 𝜕Θ 𝑚2
− sin 𝜃 𝜕𝜃 (sin 𝜃 𝜕𝜃 ) + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 = ℓ(ℓ + 1)Θ (22)
Efek Zeeman adalah efek garis-garis tambahan dalam spektrum emisi saat atom-atom
tereksitasi diletakkan di daerah bermedan magnetik homogen. Dalam medan magnet, energi
keadaan atomik tertentu tergantung pada harga ml seperti juga pada n. Keadaan atom dengan
bilangan kuantum n, terpecah menjadi beberapa sub keadaan jika atom itu berada dalam medan
magnetik, dan energinya bisa sedikit berubah lebih besar atau lebih kecil dari keadaan tanpa medan
magnet. Gejala itu menyebabkan terpecahnya spektrum garis menjadi garis-garis halus yang terpisah
jika atom dilewatkan dalam medan magnetik, dengan jarak antara garis bergantung dari besarnya
medan magnet itu. Peristiwa terpecahnya spektrum garis menjadi garis-garis halus dalam medan
magnet ini disebut efek Zeeman.
Suatu keadaan atom dengan bilangan kuantum orbital l dalam medan magnet terpecah menjadi
2l + 1, jika atom itu berada dalam medan magnet yaitu menjadi +l , 0 dan –l . Akan tetapi
perubahan ml terbatas pada Δml = 0, ± l maka garis spektrum yang timbul dari transisi antara
dua keadaan dengan l yang berbeda hanya terpecah menjadi tiga komponen yang dapat
ditunjukkan oleh gambar berikut ini.
Efek Zeeman yaitu gejala terpecahnya spektrum garis menjadi garis-garis halus apabila
melewati medan magnet. Bilangan kuantum orbital yang disebut juga bilangan kuantum azimut
ini dapat menjawab gejala atomik yang dikenal dengan efek Zeeman.