Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PEMBENTUKAN PERILAKU CARING BERBASIS

STIMULUS – ORGANISME – RESPON (SOR) TERHADAP


PERILAKU CARING MAHASISWA KEPERAWATAN

Niken WN Palupi1, Nurlia Ikaningtyas2


(1,2)
STIKES Bethesda Yakkum Jl. Johar Nurhadi No. 6 Yogyakarta 524565
Email: niken.wn.palupi@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Gelombang pemasaran pelayanan kesehatan sekarang sudah berubah dari era service
excellence yang berbasis pada standar operasional prosedur atau juga standar pelayanan minimal bergeser
ke era care with character yang menjadikan nilai – nilai caring sebagai inti dari pelayanan kesehatan.
Pembentukan perilaku caring keperawatan dimulai di pendidikan keperawatan. Pembentukan perilaku
caring sangat sulit di lakukan karenal latar belakang mahasiswa yang beragam. Sehingga penulis tertarik
meneliti Adakah pengaruh pembentukan perilaku caring berbasis Stimulus – Organisme – Respon terhadap
perilaku caring mahasiswa keperawatan Stikes Bethesda Yakkum Yogyakarta. Methode: Penelitian ini
menggunakan desain penelitian pre experiment one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua mahasiswa semester IV Stikes Bethesda Yogyakarta tahun akademik 2016/2017 berjumlah
31 mahasiswa. Pemilihan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan non probabilty sampling
yaitu purposive sampling. Untuk mengetahui penngaruh antara kedua variabel (variabel dependen dan
independen) dilakukan analisis bivariat. Uji statistik untuk seluruh analisis tersebut di atas dianalisis dengan
tingkat kemaknaan 95% (α: 0,05). Uji yang digunakan adalah paired t-test. Hasil: hasil bahwa ada pengaruh
pembentukan perilaku caring berdasarkan SOR terhadap perilaku caring mahasiswa keperawatan dengan P
value: 0,00. Kesimpulan: Pembentukan perilaku caring Berdasarkan SOR mempunyai pengaruh terhadap
perilaku caring mahasiswa tetapi mahasiswa juga menyadari masih ada beberapa perilaku yang perlu
dikembanngkan berdasarkan 10 nilai carative oleh Jean Watson.
Kata kunci : Caring - Stimulus - Organisme - Respon

ABSTRACT

Background: The current wave of healthcare marketing has changed from the era of service excellence
based on standard operational procedures or also minimal service standards shifted to the era of care
with character that makes caring values the core of healthcare. The formation of caring nursing behavior
begins in nursing education. The formation of caring behaviour is very difficult to do because of diversity
in student’s background. Therefore the authors are interested in investigating the influence of formation
of caring behavior based on Stimulus - Organism - Response to caring behavior of nursing students of
Stikes Bethesda Yakkum Yogyakarta. Method: This study used pre-experiment one group pretest-posttest
research design. The population in this study was all students of semester IV of Stikes Bethesda Yakkum
Yogyakarta academic year 2016/2017 amounted to 31 students. Sample selection in this research was done
with non-probability sampling that was purposive sampling. To know the influence between two variables
(dependent and independent variable) bivariate analysis was performed. The statistical test for all analysis
above was analyzed with significance level 95% (α: 0,05). The test used was paired t-test. Result: The result
shows influence of caring behaviour based on SOR on caring behaviour of student of nursing with P value:
0,00. Conclusion: The formation of caring behavior based on SOR has an influence on caring behavior
of students but students also realize there are still some behaviours that need to be developed based on 10
carative values by Jean Watson.

Keywords: Caring - Stimulus - Organisme - Respon

21
22 Jurnal Kesehatan, Volume 5, Nomor 2, Januari 2018, hal. 21-27

PENDAHULUAN terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh


karena perilaku terjadi melalui proses adanya
Gelombang pemasaran pelayanan kesehatan
stimulus terhadap organisme, kemudian
sekarang sudah berubah dari era service
organisme tersebut merespon, maka teori
excellence yang berbasis pada standar
Skinner ini disebut teori Stimulus – Organisme
operasional prosedur atau juga standar
– Respon (SOR). Teori SOR mempunyai
pelayanan minimal bergeser ke era care with
dua stimulus yaitu eliciting stimulation dan
character yang menjadikan nilai – nilai caring
reinforcing stimulation. Perilaku caring juga
sebagai prinsip dalam pelayanan kesehatan.
dipengaruhi oleh kedua stimulus tersebut.
Penelitian yang berjudul Patient satisfaction
Berdasarkan latar belakang di atas penulis
with nursing care in the context of health
tertarik untuk meneliti Bagaimana Efektivitas
care: a literature study menemukan delapan
metode pembelajaran berbasis Stimulus –
domain yang mempengaruhi kepuasaan pasien
Organisme – Respon (SOR) terhadap perilaku
terhadap perawatan perawat latar belakang
Caring Mahasiswa Keperawatan Stikes
pasien menngenai social dan demografis,
Bethesda Yakkum Yogyakarta?
harapan pasien mengenai pelayanan
keperawatan, lingkungan fisik, komunikasi
METODE PENELITIAN
dan informasi, partisipasi dan keterlibatan,
hubungan interpersonal antara perawat dan Penelitian ini menggunakan desain penelitian
pasien, kompetensi teknik - medikal perawat, pre experiment one group pretest-posttest.
dan pengaruh organisasi pelayanan kesehatan Populasi dalam penelitian ini adalah semua
dalam hubungan perawat - klien. Caring mahasiswa semester IV STIKES Bethesda
dalam pelayanan kesehatan menjadikan salah Yogyakarta tahun akademik 2016/2017
satu domain penting dalam kepuasaan pasien. berjumlah 80 mahasiswa. Penelitian dilakukan
pada saat mahasiswa praktik klininik
STIKES Bethesda Yogyakarta mempunyai keperawatan di RS Panti Rahayu Purwodadi
626 mahasiswa S1 ilmu keperawatan yang dan RS. Bethesda Yogyakarta. Kriteria inklusi
berasal dari berbagai suku di Indonesia. Hal dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang
tersebut tentu memberikan tingkat kesulitan sedang melakukan praktik klinik keperawatan
yang tinggi untuk membentuk perilaku caring medical bedah di Rumah sakit, mahasiswa
keperawatan berdasarkan 10 nilai carative yang bersedia menjadi responden dan
Jean Watson. Karena setiap mahasiswa mengikuti setiap tahapan penelitian dari awal
mempunyai karakter yang berbeda yang sampai akhir. Pemilihan sampel menggunakan
dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan non probabilty sampling yaitu purposive
fisik, ekonomi, dan politik dimana mereka sampling. Variabel yang diuji homogenitas
tinggal. Sehingga diperlukan sebuah metode dalam penelitian ini adalah tingkat kecerdasan,
pembentukan perilaku caring yang efektif tingkat ekonomi, jenis kelamin, tingkat social
untuk membentuk perilaku caring mereka. budaya. Jumlah sampel pada penelitian ini
Skinner (1938) merumuskan bahwa perilaku berjumlah 31 mahasiswa. Penelitian ini akan
merupakan respon atau reaksi seseorang menggunakan 2 asisten penelitian yaitu
Niken WN Palupi, Nurlia Ikaningtyas, Pengaruh Pembentukan Perilaku Caring Berbasis...... 23

clinical instructor (CI) berpendidikan S1 perilaku caring seorang perawat. CBA


ilmu keperawatan. Asisten penelitian terlebih dikembangkan untuk mengkaji factor-faktor
dahulu akan dilakukan persamaan persepsi yang menjadi indentitas keperawatan yaitu
dan akan dilakukan pengujian dengan perilaku caring terhadap pasien. CBA terdiri
interrater reability . Alat pengumpul data dari 63 perilaku caring yang dibagi menjadi
yang digunakan adalah Caring Behaviour 7 subskala yang berhubungan dengan 10 nilai
Assessment digunakan untuk mengukur carative Watson. 29
  29
 
HASIL DAN
HASIL PEMBAHASAN
DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
1. Hasil
1. Hasil
a. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden
Tabel1.1.Distribusi
Tabel DistribusiResponden
RespondenBerdasarkan
BerdasarkanKarakteristik
KarakteristikResponden
RespondenJuli –
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
Juli –Agustus
Agustus 2017 Karakteristik
(n= 31)
2017 (n= 31) Responden Juli –
Variabel Agustus 2017 (n= 31)
Jumlah % N
Variabel
Jenis Kelamin Jumlah % N
Jenis Kelamin
Laki-laki 6 19 19
Laki-laki
Perempuan 6
25 19
81 19
100
Perempuan
Asal daerah 25 81 100
Asal daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta 4 13 13
Daerah Istimewa Yogyakarta
Jawa Barat 41 13
3 13
16
Jawa
MalukuBarat 31 103 16
26
Maluku
Kalimantan Barat 32 106 26
32
Jawa TengahBarat
Kalimantan 62 206 32
52
Jawa Tengah
Papua 26 20
6 52
58
Papua
Kalimantan Tengah 21 63 58
61
Kalimantan
Maluku Tengah
Utara 11 33 61
64
Maluku Utara
Sulawesi Tengah 11 33 64
67
Sulawesi Tengah
Lampung 31 103 67
77
Lampung
Jawa Timur 31 10
3 77
80
Nusa Timur
Jawa Tenggara Timur 31 3
10 80
90
Nusa Tenggara Timur
Bali 33 10
10 90
100
Bali : Data primer terolah, 2017.
Sumber 3 10 100
Sumber : Data primer terolah, 2017.

b. Analisis
b. Analisis Bivariat
Bivariat
b. Analisis Bivariat
Tabel 2. Pengaruh Pembentukan Perilaku Caring berbasis S-O-R terhadap
Tabel 2. Pengaruh Pembentukan Perilaku Caring berbasis S-O-R terhadap
Tabel perilaku perilaku
2. Pengaruh
Caring Caring Mahasiswa
Pembentukan
Mahasiswa Perilaku Keperawatan
Caring
Keperawatan berbasis
Juli S-O-R
– Agustus terhadap
2017
Juli – Agustus
perilaku Caring Mahasiswa(n=31) 2017
Keperawatan Juli – Agustus 2017
Kelompok Mean (n=31)
Confidence interval of difference P value
Kelompok Mean Confidence interval of difference P value
--9.89598 – --3.32983
Sebelum 46.4516 --9.89598 – --3.32983 0,000*
Sebelum 46.4516 0,000*
Sesudah 53.0645
Sesudah 53.0645
Sumber: Data primer terolah, 2017.
Sumber: Data primer terolah, 2017.
*= bermakna α < 0,05
*= bermakna α < 0,05
2. Pembahasan penelitian yang dilakukan oleh Yanti
2. Pembahasan penelitian yang dilakukan oleh Yanti
a. Karakteristik Responden (2008), hasil penelitian ini
a. Karakteristik Responden (2008), hasil penelitian ini
Berdasarkan table 1 di dapatkan menggambarkan sebagian besar
24 Jurnal Kesehatan, Volume 5, Nomor 2, Januari 2018, hal. 21-27

2. Pembahasan selama mereka merawat pasien di


rumah sakit. Pembentukan perilaku
a. Karakteristik Responden
tersebut didasarkan pada teori SOR
Berdasarkan table 1 di dapatkan hasil yang berpendapat bahwa reaksi
bahwa dari 31 responden mayoritas individu ditentukan oleh stimulus
adalah perempuan yaitu 25 orang yang diberikan. Dalam penelitian ini
hal tersebut sesuai dengan penelitian meskipun terdapat hubungan tetapi ada
yang dilakukan oleh Yanti (2008), beberapa factor yang mempengaruhi
hasil penelitian ini menggambarkan perilaku caring seseorang yaitu
sebagian besar responden berjenis factor internal dan eksternal. Faktor
kelamin wanita 81,0%. Analisis pene- internal meliputi tingkat kecerdasan,
liti menunjukkan bahwa pekerjaan tingkat emosional, dan jenis kelamin
perawat masih banyak diminati oleh mahasiswa. Faktor eksternal meliputi
perempuan dibandingkan laki-laki lingkungan fisik, social, budaya
karena keperawatan masih diidentikkan ekonomi, dan politik.
dengan pekerjaan yang cocok dan
Pada penelitian ini factor budaya
sesuai dengan sifat perempuan yang
memegang peranan penting dalam
lebih sabar, lemah lembut, dan peduli
pembentukan perilaku caring sese-
(Ilyas, 2001). Hal tersebut juga sesuai
orang. Budaya adalah pembelajaran
dengan sejarah mula-mula berdirinya
dan penyaluran nilai, kepercayaan,
keperawatan yaitu berdasarkan mother
praktik yang mempengaruhi makna
insting. Masih berdasarkan table 1 asal
penting untuk mempertahankan pola
daerah terbanyak adalah dari propinsi
budaya tersebut (Leininger, 1991).
Jawa Tengah 24 %. Kondisi tersebut
Indonesia yang terdiri dari banyak
dikarenakan letak geografis STIKES
suku tentu saja mempunyai budaya
Bethesda dekat dengan Propinsi
yang berbeda. Berbedanya kebudayaan
Jawa tengah sehingga mayoritas
terbut membuat seorang mahasiswa
mahasiswa STIKES Bethesda berasal
yang tinggal di luar kota Yogyakarta
dari Propinsi Jawa tengah dan Daerah
mengalami shock culture. Sehingga
Istimewa Yogyakarta.
perilaku caring mereka terhadap
pasien dianggap kurang oleh pasien.
b. Analisis Bivariat
Keperawatan sebagai sains tentang
Berdasarkan table 2 di dapatkan hasil
human care didasarkan pada asumsi
bahwa ada pengaruh pembentukan
bahwa human science and human
perilaku caring berdasarkan SOR
care merupakan domain utama dan
terhadap perilaku caring mahasiswa
menyatukan tujuan keperawatan.
keperawatan dengan P value: 0,000.
Sebagai human science keperawatan
Pembentukan perilaku caring
berupaya mengintegrasikan pengeta-
mahasiswa di STIKES Bethesda
huan empiris dengan estetika,
mempengaruhi perilaku caring mereka
Niken WN Palupi, Nurlia Ikaningtyas, Pengaruh Pembentukan Perilaku Caring Berbasis...... 25

humanities, dan kiat atau art (Watson, penting untuk menciptakan caring.
2012). Caring atau human care Di dalam buku refleksi mereka
merupakan jantung keperawatan. dikatakan bahwa tanpa komunikasi
Pandangan tentang keperawatan yang baik sulit untuk terbina rasa
sebagai science tentang human care percaya kepada perawat. Namun,
adalah komprehensif (Watson, 2012). mereka menyadari bahwa sebagai
Jean Watson mendefinisikan sehat mahasiswa semester IV mereka masih
sebagai kondisi yang utuh dan selaras sulit untuk berkomunikasi secara
antara badan, pikiran, dan jiwa, ini baik. Kendala yang mereka hadapi
berkaitan dengan tingkat kesesuaian saat melakukan komunikasi adalah
antara diri yang dipersepsikan dan diri rasa kurang percaya diri sehingga
yang diwujudkan (Priambodo, 2014). mereka masih memerlukan teman
Caring merupakan komitmen moral saat melakukan komunikasi maupun
untuk melindungi,mempertahankan tindakan keperawatan. Berdsarkan
dan meningkatkan martabat manusia hasil wawancara oleh peneliti
yang dapat dicapai melalui 10 faktor didapatkan hasil bahwa instrument
carative. CAB yang digunakan kurang
Perilaku caring tersebut diupayakan sesuai diterapkan karena pasien dan
dibentuk sejak mereka menjadi mahasiswa mengeluh item yang di isi
mahasiswa keperawatan dengan terlalu banyak dan pertanyaan yang
memberikan stimulus berdasar teori digunakan kurang dimengerti oleh
SOR. Pembentukan perilaku caring pasien karena perbedaan budaya.
tersebut diukur menggunakan CAB
yang dikembangkan oleh Jean Watson KESIMPULAN
berdasarkan 10 nilai carative.
Berdasarkan hasil penelitian di atas didapatkan
Berdasarkan refleksi yang mereka hasil ada pengaruh antara pembentukan
lakukan kebanyakan mahasiswa caring berbasis SOR terhadap pembentukan
menyadari bahwa aspek yang terpenting perilakku caring mahasiswa dengan nilai
dari nilai caring adalah ketulusan. P value 0.000. Caring atau human care
Dari hasil refleksi mereka yang ditulis merupakan jantung keperawatan. Pandangan
selama 2 minggu mereka menyadari tentang keperawatan sebagai science tentang
meskipun mereka masih semester IV, human care adalah komprehensif (Watson,
secara keilmuan keperawatan hanya 2012). Berdasarkan refleksi yang mereka
menguasai beberapa ketrampilan saja lakukan kebanyakan mahasiswa menyadari
tetapi apabila dilakukan secara tulus bahwa aspek yang terpenting dari nilai caring
pasien akan merasakan caring yang adalah ketulusan. Mahasiswa memahami
mereka berikan. bahwa factor komunikasi merupakan factor
Mahasiswa memahami bahwa factor yang penting untuk menciptakan caring.
komunikasi merupakan factor yang
26 Jurnal Kesehatan, Volume 5, Nomor 2, Januari 2018, hal. 21-27

SARAN org/10.1046/j.1471-6712.2002.00094.x

1. Saran Bagi Institusi Pendidikan bahwa Leininger,M.M. (1991). Culture care diversity
pembentukan Perilaku berbasis SOR and universality: A theory of nursing.
New York : National League of Nursing.
dapat dilakukan di institusi Pendidikan
keperawatan untuk membemtuk perilaku Notoadmodjo.(2007). Pendidikan dan
caring mahasiswa. Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
2. Penelitian ini masih mengalami
Muhlisin, A., & Ichsan, B. (2004). Aplikasi
kelemahan terutama pada instrument
Model Konseptual Caring dari Jean
CAB karena mahasiswa maupun pasien
Watson dalam Asuhan Keperawatan,
mengeluh terlalu banyak item yang
147–150.
diisi dan kurang aplikatif sehingga
untuk penelitian selanjutnya perlu Owens, M. M. (2013). The Effects of Watson
’ s Theory of Caring and the Nurse
dikembangkan instrument penilaian
Utilization of Caring Attributes.
caring yang aplikatif.
Prawesti, D. (2012). Jurnal STIKES Volume 5,
DAFTAR PUSTAKA No. 2, Desember 2012, 5(2), 121–132.

Dedi, B., & Afiyanti, Y. (2008). Perilaku Priambodo, G. (2014). Caring Dalam Asuhan
Caring Perawat Pelaksana di Sebuah Keperawatan Berdasarkan Budaya,
Rumah Sakit Di Bandung  : Studi 1–37.
Grouded Theory. Jurnal Keperawatan Sunardi. (2014). Analisis Perawat Pelaksana.
Indonesia, Volume 12 , hal 40 – 46. JURNAL KEPERAWATAN, ISSN:
Fahriani (2011). Analisis Faktor yang 2086-3071 Volume 5, Nomor 1, Januari
berhubungan dengan Perilaku Caring 2014 : 69 - 78 .
Perawat Pelakasana Di Ruang Rawat Wafika, A., Elizabeth, S., Tagwa, W., &
Inap RSUD PRof. Aloe Sabu Kota Laisamma, O. (2009). Applying
Gorontalo. Tesis Universitas Indonesia, Watson ’ s Nursing Theory to Assess
tidak dipublikasikan. Patient Perceptions of Being Cared
Hanan .A. M. Youssef, Magda. A.M. Mansour, for in a Multicultural Environment,
I. R. A. A. and N. A. A. A.-M. (2013). A (December).
Medical-Surgical Nurse’s Perceptions Watson, J. (2012). Nursing: The Philosophy
of Caring Behaviors among Hospitals and Science and Caring. Caring
in Taif CityTitle. Life Science Journal, in Nursing Classics: An Essential
10, 720–730. Resource., 143–152. Retrieved from
Johansson, P., Oléni, M., Fridlund, B., & http://watsoncaringscience.org/files/
Johansson P, Oleni M, F. B. (2002). Cohort 6/watsons-theory-of-human-
Patient satisfaction with nursing care in caring-coreconcepts-and-evolution-to-
the context of health care: a literature caritas-processes-handout.pdf. Words,
study. Scand J Caring Sci. http://doi. K. (n.d.). Nurse caring in Iran and its
Niken WN Palupi, Nurlia Ikaningtyas, Pengaruh Pembentukan Perilaku Caring Berbasis...... 27

relationship with patient satisfaction,


26(2), 75– 84.
Yanti, I.,R & Warsito, B,.E. Hubungan
Karakteristik Perawat, Motivasi, Dan
Supervisi Dengan Kualitas Dokumentasi
Proses Asuhan Keperawatan. Jurnal
Managemen Keperawatan . Volume 1,
No. 2, November 2013; 107-114
Zahrotul. (2008). Kepuasaan pasien dalam
Pelayanan Keperawatan.http://roc.uii.
ac.id. diunduh 20 April 2016.

Anda mungkin juga menyukai