Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH KREDIT, PENGATURAN KEUANGAN, DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KULINER PADA NASABAH


KSP BHINA RAHARJA BOJONEGORO

IMAM WINARKO NIM 15.60201.1.066


Fakultas Ekonomi Universitas Bojonegoro

Abstrak: Usaha mikro menjadi salah satu prioritas nasional karena dapat menyerap
tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar, juga mampu menciptakan lapangan kerja
sehingga pengangguran dapat berkurang. Pengembangan UMKM bukan sekedar
masalah bantuan operasional atau fasilitas. Pengembangan tersebut harus bersifat
strategis dan mempunyai dampak jangka panjang. Terdapat beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap perkembangan usaha diantaranya yaitu kredit, pengaturan
keuangan, dan kualitas produk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh kredit, pengaturan keuangan, dan kualitas produk terhadap perkembangan
usaha.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data
primer dan skunder. Data diperoleh dengan cara penyebaran angket dan dokumentasi.
Teknik analisis yang akan digunakan untuk menganalisis data dengan menggunakan
analisis regresi linier berganda (multiple regression analysis).
Hasil analisis data statistik diperoleh variabel kredit, pengaturan keuangan, dan kualitas
produk berpengaruh secara pasial terhadap perkembangan usaha mikro kuliner nasabah
KSP Bhina Raharja Bojonegoro. Nilai signifikan variabel kredit (0,059), pengaturan
keuangan (0,077), dan kualitas produk (0,048). Variabel kredit, pengaturan keuangan,
dan kualitas produk berpengaruh secara simultan terhadap perkembangan usaha mikro
kuliner nasabah KSP Bhina Raharja Bojonegoro, sebesar 42% sedangkan sisanya
dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model.

Kata Kunci: Koperasi, Perkembangan Usaha Mikro Kuliner.

Abstract: Micro business is one of the national priorities because it can absorb a large
enough workforce, and is also able to create jobs so that unemployment can be reduced.
MSME development is not just a matter of operational assistance or facilities. The
development must be strategic and have a long-term impact. There are several factors
that affect business development including credit, financial arrangements, and product
quality. The purpose of this study is to determine the effect of credit, financial
arrangements, and product quality on business development.
The method used is quantitative. Data sources used are primary and secondary data.
Data obtained by distributing questionnaires and documentation. Analysis techniques
that will be used to analyze data using multiple linear regression analysis (multiple
regression analysis).
The results of the statistical data analysis obtained credit variables, financial
arrangements, and product quality in a pasial effect on the development of micro
culinary businesses of KSP customers Bhina Raharja Bojonegoro. Significant value of
credit variables (0.059), financial arrangements (0.077), and product quality (0.048).
Credit variables, financial arrangements, and product quality simultaneously influence
the development of micro culinary business of KSP Bhina Raharja Bojonegoro
customers, by 42% while the rest is explained by other factors outside the model.

Keywords: Cooperatives, Micro Culinary Business Development

Pengaruh Kredit … (Imam Winarko) 1


PENDAHULUAN pengembangan UMKM merupakan
Secara nasional perekonomian di masalah kompleks pengembangan
Indonesia telah menunjukkan bahwa entepreneurship, yang menyangkut
kegiatan usaha mikro merupakan salah motivasi, komitmen, keterampilan dan
satu bidang usaha yang konsisten dan jaringan usaha. 3) Usaha pengembangan
berkembang. Potensi usaha mikro UMKM jangan dijadikan alasan untuk
merupakan salah satu sektor usaha yang mengurangi pertumbuhan produktivitas
menjadi penyelamat perekonomian bangsa nasional, karena beban ekonomi kembali
sekaligus memberikan sumbangan menjadi tanggungan masyarakat.
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) (Gammel, 2014).
serta banyak menyerap tenaga kerja. Faktor pertama yang dapat
Usaha mikro menjadi salah satu mempengaruhi perkembangan UMKM
prioritas nasional karena dapat menyerap adalah modal usaha. Permodalan
tenaga kerja dalam jumlah yang cukup merupakan suatu dasar dalam membangun
besar, juga mampu menciptakan lapangan usaha dan pada umumnya menjadi
kerja sehingga pengangguran dapat kendala. Modal bisa dari diri sendiri
berkurang. Usaha mikro merupakan maupun pinjaman dari pihak lain. UMKM
kelompok pelaku usaha terbesar (98,77%) merupakan usaha perorangan atau
di Indonesia dengan karakteristik kelompok kecil dengan modal dari
berpenghasilan rendah, bergerak di sektor pemilik yang jumlahnya terbatas. Modal
informal dan sebagian besar termasuk sendiri yang terbatas maka melakukan
dalam kelompok keluarga ekonomi lemah. pinjaman pada bank, namun pinjaman
Bahkan dalam sebagian besar kasus, sulit diperoleh karena persyaratan dari
kelompok usaha mikro masih belum dapat bank. Menurut Bambang Riyanto (2010),
memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup, pengertian modal dalam artian yang lebih
seperti: gizi, pendidikan, kesehatan dan luas, dimana modal itu meliputi baik
lain-lain. Usaha mikro memiliki dalam modal bentuk uang (geldkapital),
karakteristik yang unik dan belum tentu maupun dalam bentuk barang
dapat diberdayakan secara optimal melalui (sachkapital), misalnya mesin, barang-
mekanisme pasar yang bersaing. Untuk barang dagangan dan lain sebagainya.
itu, pemberdayaan usaha mikro perlu Pokok permasalahan bagi para
ditetapkan sebagai suatu strategi yang pelaku usaha mikro adalah permodalan,
tersendiri, melalui pengembangan pranata yaitu keterbatasan modal yang dimiliki
kelembagaan usaha mikro, pengembangan dan sulitnya mengakses sumber
lembaga keuangan mikro dan mendorong permodalan. Hal ini mengindikasikan
pengembangan industri pedesaan bahwa modal merupakan salah satu unsur
(Kementerian Koperasi dan UKM, 2013). yang esensial, kekurangan modal akan
Pengembangan UMKM bukan membatasi ruang gerak aktifitas pelaku
sekedar masalah bantuan operasional atau usaha yang ditunjukkan untuk
fasilitas. Pengembangan tersebut harus mengembangkan usahanya. Salah satu
bersifat strategis dan mempunyai dampak tantangan usaha mikro yaitu akses
jangka panjang. Banyak hal yang perlu terhadap lembaga keuangan formal
diperhatikan dalam mengatasi masalah rendah, sehingga mereka cenderung
pengembangan industri kecil menengah, menggunakan pembiayaan modal dari
diantaranya: 1) modal sendiri atau sumber lain seperti
Pengembangan haruslah bersifat pinjaman dari keluarga, kerabat, pedagang
meningkatkan kemampuan dan perantara, bahkan rentenir. Maka perlu
produktivitas UMKM, hal ini menunjuk adanya lembaga keuangan yang mampu
pada investasi dan peningkatan menyediakan pembiayaan tanpa
kesempatan perluasan usaha. 2) Masalah memberatkan usaha mikro sendiri.

Pengaruh Kredit … (Imam Winarko) 2


Koperasi merupakan lembaga yang diterimanya suatu produk dipasar. Suatu
menjalankan suatu kegiatan usaha dan produk diterima dikatakan berkualitas
pelayanan yang sangat membantu dan apabila produk tersebut mampu memenuhi
diperlukan oleh anggota koperasi dan harapan pelanggan. Kualitas produk yang
masyarakat. Kegiatan usaha yang diinginkan konsumen menyangkut
dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan dan keamanan konsumen,
kebutuhan keuangan, perkreditan, sehingga konsumen merasa aman dalam
kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. menggunakan produk. Perusahaan harus
Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa memperbarui produk lama dengan
koperasi kredit dalam menyediakan dana munculnya produk baru dengan
yang relative mudah bagi anggotanya berkualitas yang baik. Karena konsumen
dibandingkan dengan prosedur yang harus memberikan penilaian untuk kualitas
ditempuh untuk memperoleh dana dari produk. Aspek kualitas produk sangat
Bank. penting dalam suatu produk, biasanya
Faktor kedua yang dapat pelanggan akan membeli produk yang
mempengaruhi perkembangan UMKM berkualitas untuk memuaskan kebutuhan
adalah pengaturan keuangan. Pada usaha dan keinginannya. Menurut Kotler dan
mikro dan usaha kecil sering kali belum Amstrong (2012), jika pemasar
ada pemisahan antara keuangan keluarga memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat
dengan keuangan usaha, sehingga masalah dengan periklanan dan harga yang wajar
pengaturan keuangan ini bisa menghambat maka konsumen tidak akan berpikir
perkembangan usahanya. Pengelolaan panjang untuk melakukan pembelian
usaha yang perlu diperhatikan adalah terhadap suatu produk. Kualitas produk
pengelolaan dalam bidang keuangan. berpengaruh terhadap keputusan
Namun, menurut Srikandi dan Setyawan pembelian, tuntutan terhadap kualitas
(2014), masalah yang sering dihadapi suatu produk sudah menjadi suatu
pemilik UMKM adalah dalam bidang keharusan yang harus dipenuhi oleh
pemasaran produk, teknologi, kualitas perusahaan, kalau tidak menginginkan
sumber daya manusia, dan pengelolaan konsumen yang telah dimilikinya beralih
keuangannya. Pengelolaan keuangan kepada produk-produk pesaing lainnya
menjadi suatu masalah dalam UMKM yang dianggap memiliki kualitas produk
karena pemilik UMKM mengabaikan yang lebih baik. Semakin tinggi kualitas
pentingnya pengelolaan keuangan. suatu produk, maka semakin tinggi
Pengelolaan keuangan penting untuk keputusan konsumen untuk melakukan
diterapkan pada UMKM. Menurut pembelian.
Ediraras (2010) bisnis UMKM yang Dalam hal ini, koperasi simpan
keuangannya dikelola dan diinformasikan pinjam Bhina Raharja sebagai badan
secara transparan dan akurat akan usaha sekaligus lembaga keuangan yang
memberikan dampak positif terhadap bergerak dalam bisnis layanan keuangan
bisnis UMKM itu sendiri. Dampak positif yang memiliki sifat usaha menyediakan
pengelolaan keuangan inilah, yang bagi kemanfaatan umum, sekaligus untuk
menjadi suatu faktor kunci keberhasilan memupuk keuntungan sehingga dapat
UMKM dan dapat digunakan untuk memberikan sesuatu yang benar-benar
mempertahankan keberlanjutan usahanya. dibutuhkan nasabah. Hadirnya KSP Bhina
Faktor ketiga yang dapat Raharja merupakan suatu anugerah bagi
mempengaruhi perkembangan UMKM para usaha kecil atau pedagang kecil yang
adalah kualitas produk. Kualitas produk ada di Kecamatan Bojonegoro. Pemberian
merupakan hal penting yang harus kredit yang dilakukan oleh KSP Bhina
diusahana oleh setiap perusahaan. Raharja sangat penting sekali bagi para
Kualitas produk merupakan syarat utama anggotanya karena dengan pemberian

Pengaruh Kredit … (Imam Winarko) 3


kredit ini maka koperasi ini dapat METODE PENELITIAN
meningkatkan kesejahteraan bagi para Penelitian ini menggunakan metode
anggotanya. Pemberian kredit yang kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan
dilakukan oleh KSP Bhina Raharja metode yang digunakan untuk meneliti
Bojonegoro diberikan terutama bagi pada populasi atau sampel tertentu dan
pelaku usaha mikro, seperti industri menelaah bagian-bagian dan fenomena-
makanan dan minuman, industri meubel fenomena serta hubungan-hubungan antar
pengolahan kayu, usaha perdagangan, dan variabel.
usaha jasa. Adapun data jumlah nasabah Populasi dalam penelitian ini adalah
KSP Bhina Raharja di Kecamatan seluruh nasabah KSP Bhina Raharja yang
Bojonegoro tahun 2018, adalah sebagai bergerak dibidang usaha mikro kuliner di
berikut: wilayah Kecamatan Bojonegoro, sebanyak
Tabel 1 61 nasabah. Teknik pengambilan sampel
yang dilakukan adalah dengan
Jumlah Nasabah KSP Bhina Raharja di menggunakan nonprobability sampling,
Kecamatan Bojonegoro tahun 2018 yaitu teknik sampling purposive sampling.
Pada penelitian ini mengambil sampel
No. Uraian Jumlah
sebanyak 40% dari 61 orang (dikarenakan
(orang)
jumlah populasi < 100), yaitu sebanyak 25
1. Industri makanan dan
minuman seperti warung nasabah.
61 Sumber data yang digunakan yaitu:
makan, warung kopi,
warung minuman dan jus. data primer dan data sekunder. Data
2. Industri meubel primer, yaitu data yang diperoleh peneliti
9 langsung dari responden. Data sekunder,
pengolahan kayu.
3. Usaha perdagangan seperti yaitu data pendukung yang diperoleh
toko kain, toko baju, toko peneliti dari beberapa sumber yang dinilai
105
kelontong, toko elektronik, mempunyai relevansi dengan penelitian
toko pulsa. ini.
4. Jasa-jasa seperti Variabel independent dalam
perbengkelan, salon penelitian ini ada tiga (3) yaitu Kredit
kecantikan, penjahit 12
(X1), Pengaturan Keuangan (X2), dan
(konveksi), laundry,
fotocopy, warnet. Kualitas Produk (X3). Variabel dependent
Total 180 dari penelitian ini yaitu Perkembangan
(Sumber: KSP Bhina Raharja, 2018). Usaha (Y).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka Uji Hipotesis dalam penelitian ini
penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menggunakan statistik inferensial. Analisa
mengetahui apa saja pengaruh pemberian statistik yang digunakan dengan
kredit terhadap usaha mikro. Maka judul menggunakan program SPSS (Statistical
penelitian ini adalah “Pengaruh Kredit, Product and Service Solutions) Versi 22
Pengaturan Keuangan, Dan Kualitas dengan menggunakan uji statistik regresi
Produk Terhadap Perkembangan linier berganda (multiple regression
Usaha Mikro Kuliner Nasabah KSP analysis). Analisis regresi berganda ini
Bhina Raharja Bojonegoro”. digunakan untuk menguji apakah variabel
independen mempengaruhi variabel
dependen.

Pengaruh Kredit … (Imam Winarko) 4


Formulasi regresi linier berganda artinya tidak terdapat pengaruh yang
adalah sebagai berikut: positif dan signifikan dari variabel
Y=b0+b1X1+e independen (X) terhadap variabel
Dimana : dependen (Y).
Y = Variabel Dependen Ha : b1, b2, b3 ≠ 0
X = Variabel Independen artinya terdapat pengaruh yang positif
b0 = Konstanta dan signifikan dari variabel
b1 = koefesien regresi independen (X) terhadap variabel
e = standart eror dependen (Y).
Pengujian hipotesis yang dianalisis Dengan kriteria:
adalah sebagai berikut: Ho diterima jika Fhitung < Ftabel
a. Uji secara parsial (Uji t) pada α = 5%
Uji t digunakan untuk mengetahui Ha ditolak jika Fhitung > Ftabel pada
apakah dalam model regresi variabel α = 5%
independen yaitu kenaikan tarif dasar c. Uji Koefesien determinasi (R2)
listrik (X), berpengaruh signifikan Koefisien Determinasi (R2)
terhadap variabel dependen yaitu digunakan untuk mengukur seberapa
perekonomian Masyarakat (Y) pada besar kontribusi variabel bebas (X)
tingkat kepercayaan 95% atau α = terhadap variabel terikat (Y). Jika
5%. Koefisien Determinasi (R2) semakin
Dengan hipotesis: besar (mendekati satu) menunjukkan
1) Bila nilai signifikan (P Value) < semakin baik kemampuan variabel X
0,05 maka (Ho) ditolak dan menerangkan variabel Y dimana
menerima alternatif (Ha) yang 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2
berarti ada pengaruh antara semakin kecil (mendekati nol), maka
variabel bebas dan variabel akan dapat dikatakan bahwa pengaruh
terikat. variabel bebas adalah kecil terhadap
2) Bila nilai signifikan (P Value) > variabel terikat (Widiyono, 2013).
0,05 maka (Ho) diterima dan
menolak alternatif (Ha) yang HASIL PENELITIAN
berarti tidak ada pengaruh antara Analisis deskripsi tanggapan
variabel bebas dan variabel responden menguraikan tentang
terikat. kecenderungan dan tanggapan dari
b. Uji Simultan (Uji F) konsumen selaku responden dalam
Uji F dilakukan untuk melihat apakah penelitian ini. Kuesioner dalam penelitian
semua variabel bebas yang ini bersifat kualitatif, oleh karena itu data
dimasukkan dalam model mempunyai informasi dan keterangan yang diberikan
pengaruh secara bersama-sama responden harus diubah dalam bentuk data
terhadap variabel terikat, Widiyono kuantitatif dengan menggunakan format
(2013). Uji ini digunakan untuk alternatif jawaban dengan skala likert 4
mengetahui apakah variabel poin. Pendistribusian jawaban responden
independen berpengaruh secara dalam persentase dan jumlah kuantitas
signifikan terhadap variabel dependen yang diklasifikasikan menjadi empat yaitu
pada tingkat kepercayaan 95% atau α kategori sangat tidak setuju, tidak setuju,
= 5%. setuju, dan sangat setuju.
Hasil pengujian uji F dapat ditemui a. Tanggapan responden mengenai
pada tabel ANOVA (Analysis of variabel kredit
Variance) dari output SPSS untuk Deskripsi tanggapan responden
menjawab hipotesis statistik yaitu: sebanyak 25 responden terhadap item
Ho : b1, b2, b3 = 0 pernyataan variabel kredit sebanyak 3

Pengaruh Kredit … (Imam Winarko) 5


item. Dari hasil output SPSS yang 1) Item pernyataan mengenai
terdapat pada lampiran dapat dilihat pinjaman seluruhnya untuk
deskripsi tanggapan responden pada mengembangkan usaha, terdapat
setiap item pernyataannya adalah 15 atau sebesar 60% responden
sebagai berikut: menjawab setuju pada item
1) Item pernyataan mengenai manfaat pertanyaan tersebut. Jumlah
kredit, terdapat 6 atau sebesar 24% responden yang menjawab sangat
responden menjawab tidak setuju setuju sebanyak 10 atau 40% dari
pada item pertanyaan tersebut. responden. Pada item pernyataan
Jumlah responden yang menjawab ini tidak ada yang menjawab tidak
setuju sebanyak 19 atau sebesar setuju dan sangat tidak setuju.
76% dari responden. Pada item 2) Item pernyataan mengenai
pernyataan ini tidak ada yang pengaturan hasil dari usaha untuk
menjawab sangat setuju dan sangat membayar angsuran, terdapat 8
tidak setuju. atau sebesar 32% responden
2) Item pernyataan mengenai jumlah menjawab tidak setuju pada item
pinjaman, terdapat 5 atau sebesar pertanyaan tersebut. Jumlah
20% responden menjawab tidak responden yang menjawab setuju
setuju pada item pertanyaan sebanyak 17 atau 68% dari
tersebut. Jumlah responden yang responden. Pada item pernyataan
menjawab setuju sebanyak 15 atau ini tidak ada yang menjawab
60% dari responden. Jumlah sangat setuju dan sangat tidak
responden yang menjawab sangat setuju.
setuju sebanyak 5 atau 20% dari 3) Item pernyataan mengenai
responden. Pada item pernyataan memisahkan antara keuangan hasil
ini tidak ada yang menjawab usaha dengan keuangan keluarga,
sangat tidak setuju. terdapat 4 atau sebesar 16%
3) Item pernyataan mengenai responden menjawab tidak setuju
pinjaman dari KSP Bhina Raharja pada item pertanyaan tersebut.
dapat menambah untuk modal, Jumlah responden yang menjawab
terdapat 1 atau sebesar 4% setuju sebanyak 17 atau 68% dari
responden menjawab tidak setuju responden. Jumlah responden yang
pada item pertanyaan tersebut. menjawab sangat setuju sebanyak
Jumlah responden yang menjawab 4 atau 16% dari responden. Pada
setuju sebanyak 14 atau 56% dari item pernyataan ini tidak ada yang
responden. Jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju.
menjawab sangat setuju sebanyak c. Tanggapan responden mengenai
10 atau 40% dari responden. Pada variabel kualitas produk
item pernyataan ini tidak ada yang Deskripsi tanggapan responden
menjawab sangat tidak setuju. sebanyak 25 responden terhadap item
b. Tanggapan responden mengenai pernyataan variabel kualitas produk
variabel pengaturan keuangan sebanyak 3 item. Dari hasil output
Deskripsi tanggapan responden SPSS yang terdapat pada lampiran
sebanyak 25 responden terhadap item dapat dilihat deskripsi tanggapan
pernyataan variabel pengaturan responden pada setiap item
keuangan sebanyak 3 item. Dari hasil pernyataannya adalah sebagai berikut:
output SPSS yang terdapat pada 1) Item pernyataan mengenai kualitas
lampiran dapat dilihat deskripsi produk kuliner sangat penting,
tanggapan responden pada setiap item terdapat 8 atau sebesar 32%
pernyataannya adalah sebagai berikut: responden menjawab tidak setuju

Pengaruh Kredit … (Imam Winarko) 6


pada item pertanyaan tersebut. ini tidak ada yang menjawab
Jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju.
setuju sebanyak 17 atau 68% dari 2) Item pernyataan mengenai
responden. Pada item pernyataan peningkatan omzet tiap bulannya,
ini tidak ada yang menjawab terdapat 2 atau sebesar 8%
sangat setuju dan sangat tidak responden menjawab tidak setuju
setuju. pada item pertanyaan tersebut.
2) Item pernyataan mengenai kualitas Jumlah responden yang menjawab
bahan baku produk, terdapat 11 setuju sebanyak 16 atau 64% dari
atau sebesar 44% responden responden. Jumlah responden yang
menjawab tidak setuju pada item menjawab sangat setuju sebanyak
pertanyaan tersebut. Jumlah 7 atau 28% dari responden. Pada
responden yang menjawab setuju item pernyataan ini tidak ada yang
sebanyak 14 atau 56% dari menjawab tidak setuju dan sangat
responden. Pada item pernyataan tidak setuju.
ini tidak ada yang menjawab 3) Item pernyataan mengenai
sangat setuju dan sangat tidak peningkatan laba tiap bulannya,
setuju. terdapat 9 atau sebesar 36%
3) Item pernyataan mengenai kualitas responden menjawab tidak setuju
produk bersaing, terdapat 15 atau pada item pertanyaan tersebut.
sebesar 60% responden menjawab Jumlah responden yang menjawab
setuju pada item pertanyaan setuju sebanyak 12 atau 48% dari
tersebut. Jumlah responden yang responden. Jumlah responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak menjawab sangat setuju sebanyak
10 atau 40% dari responden. Pada 4 atau 16% dari responden. Pada
item pernyataan ini tidak ada yang item pernyataan ini tidak ada yang
menjawab tidak setuju dan sangat menjawab sangat tidak setuju.
tidak setuju.
d. Tanggapan responden mengenai Setelah dilakukan pendeskripsian
perkembangan usaha jawaban responden tahap selanjutnya
Deskripsi tanggapan responden adalah pengujian hubungan antar variabel.
sebanyak 25 responden terhadap item Dalam penelitian ini analisis yang
pernyataan variabel perkembangan digunakan untuk menguji hipotesis adalah
usaha sebanyak 3 item. Dari hasil Multiple Regression.
output SPSS yang terdapat pada 1. Uji secara parsial (Uji t)
lampiran dapat dilihat deskripsi Uji t digunakan untuk mengetahui
tanggapan responden pada setiap item apakah variabel independen yaitu label
pernyataannya adalah sebagai berikut: halal, kualitas produk, dan harga
1) Item pernyataan mengenai secara parsial atau individu
pinjaman dapat meningkatkan berpengaruh pada variabel keputusan
modal usaha, terdapat 7 atau pembelian konsumen, dengan asumsi
sebesar 28% responden menjawab variabel lain konstan. Pengujian
tidak setuju pada item pertanyaan statistik ini dilakukan pada tingkat
tersebut. Jumlah responden yang keyakinan 95% dan tingkat signifikasi
menjawab setuju sebanyak 16 atau yaitu 0,05 (α=5%). Dari output hasil
64% dari responden. Jumlah SPSS pada lampiran dapat dijelaskan
responden yang menjawab sangat sebagai berikut:
setuju sebanyak 2 atau 8% dari
responden. Pada item pernyataan

Pengaruh Kredit … (Imam Winarko) 7


Tabel 2 Analisa ragam regresi linier Tabel 3 Analisa ragam regresi linier
berganda berganda uji simultan (Uji F)
Unstandardized Standardized Sumber Jumlah Derajat
No. Ragam Fhitung FTabel(0,05)
Coefficients Coefficients keragaman kuadrat bebas
Variabel B Std. Error Beta t Sig. 1. Regression 11.735 3 3.912 5.051 4,24
2. Residual 16.265 21 0.775
(Constant) 2.880 1.651 2.744 .009
Total 28.000 24
Kredit .276 .515 .307 1.536 .059
Koofisien determinasi (R2) = 41,9%
Pengaturan Keuangan .164 .556 .180 1.294 .077
Kualitas Produk .222 .315 .195 1.704 .048 Sumber: Hasil Uji SPSS diolah
a. Dependent Variable: Perkembangan Usaha
Dari uji ANOVA dapat diketahui
Sumber: Hasil Uji SPSS diolah hasil uji F menunjukkan bahwa
Y = 0 + 1X1 + 2X2 + 3X3 +  besarnya F hitung sebesar 5,051 lebih
Y = 2,880+0,276 X1+ 0,164 X2 + 0,222 X3 + 1,651
besar dari F tabel pada 25 sampel
dengan nilai α (taraf kesalahan) 5%
1) Kredit mempunyai nilai t hitung =
yaitu sebesar 4,24. Artinya bahwa
1,536 lebih besar dari nilai t tabel
variabel bebas yaitu kredit, pengaturan
pada 25 sampel dengan nilai α
keuangan, dan kualitas produk secara
(taraf kesalahan) 5% yaitu sebesar
bersama-sama berpengaruh pada
0,684. Artinya bahwa secara
variabel terikat perkembangan usaha.
parsial kredit mempunyai
3. Uji Koefesien determinasi (R2)
pengaruh yang signifikan terhadap
Berdasarkan hasil analisis yang dapat
perkembangan usaha.
dilihat di output SPSS pada lembar
2) Pengaturan keuangan mempunyai
lampiran dapat diketahui besarnya
nilai t hitung = 1,294 lebih besar
koefesien determinasi (R square)
dari nilai t tabel pada 25 sampel
sebesar 0.419, hal ini berarti 41,9%
dengan nilai α (taraf kesalahan)
variabel perkembangan usaha dapat
5% yaitu sebesar 0,684. Artinya
dijelaskan atau dipengaruhi oleh
bahwa secara parsial pengaturan
variabel independen yaitu kredit,
keuangan mempunyai pengaruh
pengaturan keuangan, dan kualitas
yang signifikan terhadap
produk sedangkan sisanya dijelaskan
perkembangan usaha.
oleh faktor-faktor lain diluar model.
3) Kualitas produk mempunyai nilai t
hitung = 1,704 lebih besar dari
PEMBAHASAN
nilai t tabel pada 25 sampel dengan
1. Diduga faktor kredit, pengaturan
nilai α (taraf kesalahan) 5% yaitu
keuangan, dan kualitas produk
sebesar 0,684. Artinya bahwa
berpengaruh secara pasial terhadap
secara parsial kualitas produk
perkembangan usaha mikro kuliner
mempunyai pengaruh yang
nasabah KSP Bhina Raharja
signifikan terhadap perkembangan
Bojonegoro
usaha.
Hipotesis ini bertujuan untuk
2. Uji Simultan (Uji F)
digunakan untuk mengetahui apakah
Uji F digunakan untuk mengetahui
variabel independen yaitu kredit,
pengaruh variabel bebas pada variabel
pengaturan keuangan, dan kualitas
terikat secara bersama-sama. Variabel
produk secara parsial atau individu
bebas yaitu kredit, pengaturan
berpengaruh pada variabel
keuangan, dan kualitas produk, secara
perkembangan usaha, dengan asumsi
bersama-sama berpengaruh pada
variabel lain konstan. Berdasarkan
variabel terikat yaitu perkembangan
hasil perhitungan yang dapat dilihat
usaha.
pada hasil output SPSS di lampiran
menyatakan bahwa:
1) Kredit mempunyai nilai t hitung =
1,536 lebih besar dari nilai t tabel

Pengaruh Kredit … (Imam Winarko) 8


pada 25 sampel dengan nilai α sama. Variabel bebas yaitu kredit,
(taraf kesalahan) 5% yaitu sebesar pengaturan keuangan, dan kualitas
0,684. Artinya bahwa secara produk secara bersama-sama
parsial kredit mempunyai berpengaruh pada variabel terikat
pengaruh yang signifikan terhadap yaitu perkembangan usaha.
perkembangan usaha. Dari uji ANOVA dapat diketahui
2) Pengaturan keuangan mempunyai hasil uji F menunjukkan bahwa
nilai t hitung = 1,294 lebih besar besarnya F hitung sebesar 5,051 lebih
dari nilai t tabel pada 25 sampel besar dari F tabel pada 25 sampel
dengan nilai α (taraf kesalahan) dengan nilai α (taraf kesalahan) 5%
5% yaitu sebesar 0,684. Artinya yaitu sebesar 4,24. Artinya bahwa
bahwa secara parsial pengaturan variabel bebas yaitu kredit, pengaturan
keuangan mempunyai pengaruh keuangan, dan kualitas produk secara
yang signifikan terhadap bersama-sama berpengaruh pada
perkembangan usaha. variabel terikat perkembangan usaha.
3) Kualitas produk mempunyai nilai t Berdasarkan hasil analisis yang
hitung = 1,704 lebih besar dari dapat dilihat di output SPSS pada
nilai t tabel pada 25 sampel dengan lembar lampiran dapat diketahui
nilai α (taraf kesalahan) 5% yaitu besarnya koefesien determinasi (R
sebesar 0,684. Artinya bahwa square) sebesar 0.419, hal ini berarti
secara parsial kualitas produk 42% variabel perkembangan usaha
mempunyai pengaruh yang dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh
signifikan terhadap perkembangan variabel independen yaitu kredit,
usaha. pengaturan keuangan, dan kualitas
Berdasarkan dari penjabaran tiga produk sedangkan sisanya dijelaskan
item hasil perhitungan SPSS diatas, oleh faktor-faktor lain diluar model.
karena dari tiga variabel kredit, 3. Diduga faktor kualitas produk
pengaturan keuangan, dan kualitas berpengaruh dominan terhadap
produk berpengaruh dan signifikan perkembangan usaha mikro kuliner
terhadap perkembangan usaha mikro nasabah KSP Bhina Raharja
kuliner nasabah KSP Bhina Raharja Bojonegoro
Bojonegoro. Maka dapat disimpulkan Besarnya pengaruh variabel
bahwa hipotesis diterima yaitu kualitas produk dapat dilihat di hasil
variabel kredit, pengaturan keuangan, output SPSS pada lampiran yaitu
dan kualitas produk berpengaruh dengan nilai t hitung = 1,704.
secara pasial terhadap perkembangan Sedangkan variabel kredit mempunyai
usaha mikro kuliner nasabah KSP nilai t hitung = 1,536 dan variabel
Bhina Raharja Bojonegoro. pengaturan keuangan mempunyai nilai
2. Diduga faktor kredit, pengaturan t hitung = 1,294. Dari nilai t hitung
keuangan, dan kualitas produk yang paling tinggi terdapat pada
berpengaruh secara simultan terhadap variabel kualitas produk artinya
perkembangan usaha mikro kuliner perkembangan usaha mikro kuliner
nasabah KSP Bhina Raharja nasabah KSP Bhina Raharja
Bojonegoro Bojonegoro paling dominan
Hipotesis ini bertujuan untuk ditentukan oleh variabel kualitas
mengetahui pengaruh variabel bebas produk.
pada variabel terikat secara bersama-
sama. Uji F digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas
pada variabel terikat secara bersama-

Pengaruh Kredit … (Imam Winarko) 9


KESIMPULAN c. Selain itu pengaturan keuangan
1. Variabel kredit, pengaturan keuangan, juga penting dan berpengaruh
dan kualitas produk berpengaruh terhadap perkembangan usaha.
secara pasial terhadap perkembangan Oleh karena itu, diharapkan pada
usaha mikro kuliner nasabah KSP nasabah KSP Bhina Raharja yang
Bhina Raharja Bojonegoro. Nilai t memiliki usaha sebaiknya dapat
hitung variabel kredit (1,536), melakukan pengaturan keuangan
pengaturan keuangan (1,294), dan dengan baik, yaitu dengan
kualitas produk (1,704). memisahkan keuangan usaha
2. Variabel kredit, pengaturan keuangan, dengan keuangan untuk konsumsi
dan kualitas produk berpengaruh keluarga.
secara simultan terhadap 2. Peneliti Selanjutnya
perkembangan usaha mikro kuliner Disarankan untuk peneliti berikutnya
nasabah KSP Bhina Raharja yang akan melakukan penelitian
Bojonegoro, sebesar 42% sedangkan dengan tema yang sama, agar
sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor menambahkan faktor-faktor lain yang
lain diluar model. dapat mempengaruhi perkembangan
3. Variabel yang memiliki pengaruh usaha UMKM yang menjadi nasabah
dominan terhadap perkembangan pada Koperasi Simpan Pinjam karena
usaha mikro kuliner nasabah KSP masih banyak faktor-faktor lain di luar
Bhina Raharja Bojonegoro adalah variabel yang diteliti ini yang dapat
variabel kualitas produk. Variabel mempengaruhi perkembangan usaha.
kualitas produk memiliki pengaruh Dengan begitu, diharapkan agar
dominan karena dengan nilai t hitung informasi yang diperoleh pembaca
tertinggi = 1,704. Sedangkan variabel tentang faktor yang mempengaruhi
kredit mempunyai nilai t hitung = perkembangan usaha dapat bertambah.
1,536 dan variabel pengaturan
keuangan mempunyai nilai t hitung = DAFTAR PUSTAKA
1,294. (Nilai t tabel pada 25 sampel Anoraga, Panji & Widiyanti, Ninik. 2012.
yaitu 0,684). Dinamika Koperasi. Jakarta:
Rineka Cipta.
SARAN Arief, Sritua. 2012. Ekonomi kerakyatan
1. Bagi UMKM Produk Kuliner
Indonesia mengenang Bung Hatta.
a. Hendaknya kualitas produk kuliner Jakarta: Lembaga Studi
pada nasabah KSP Bhina Raharja Pembangunan.
agar dapat ditingkatkan
kualitasnya sehingga dapat Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur
bersaing dengan produk kuliner Penelitian. Jakarta: PT. Rineka
lainnya. Cipta
b. Kredit juga memiliki pengaruh Bambang Riyanto. 2010. Dasar-Dasar
signifikan dan positif terhadap Pembelanjaan Perusahaan, ed. 4.
perkembangan usaha. Untuk itu, Yogyakarta: BPFE.
hendaknya nasabah KSP Bhina
Raharja khususnya yang memiliki Ediraras, Dharma. 2010. Akuntansi dan
usaha kuliner agar dapat menjadi Kinerja UMKM. Jurnal Ekonomi
nasabah yang tepat waktu dalam Bisnis Nomor 2, Volume 15.
pembayaran angsuran sehingga Universitas Gunadarma.
jumlah pinjaman yang diterima Gammel, Norman. 2014. Ilmu Ekonomi
kemudian bisa meningkat. Pembangunan. Jakarta : LP3ES.

Pengaruh Kredit … (Imam Winarko) 10


Hasan, Iqbal. 2012. Pokok-pokok Materi Widiyanto, Ibnu. 2013. Pointers :
Metodologi Penelitian dan Metodologi Penelitian. Semarang:
Aplikasinya. Jakarta: Ghalia BP Undip.
Indonesia.
Hasibuan, Malayu, S.P. 2012. Manajemen
Sumberdaya Manusia. Jakarta:
PT.Bumi Aksara.
Kasmir, 2010. Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Kementerian Koperasi dan UKM. 2013.
Narasi Statistik UMKM 2010-
2011. http://www.depkop.go.id.
Kusnadi. 2011. Akuntansi Keuangan
Menengah (Prinsip, Prosedur,dan
Metode). Malang: Universitas
Brawijaya.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Philip Kotler, and Gary Armstrong. 2012.
Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi
12. Erlangga: Jakarta.
Soenardi, T. 2013. Teori Dasar Kuliner.
Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Srikandi, C., & Setyawan, A. B. 2014.
Analisis Penerapan Siklus
Akuntansi pada Usaha Kecil dan
Menengah di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jurnal Ilmiah ESAI
Volume 9.
Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian
Bisnis. Bandung: Alphabeta
. 2016. Metode Penelitian
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alphabeta
Undang-Undang RI. Nomor 20 Tahun
2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah, Usaha Mikro.
. Nomor 25 Tahun
1992 Tentang Perkoperasian.
Untung, Budi. 2010. Kredit Perbankan di
Indonesia. Yogyakarta: Penerbit
Andi.

Pengaruh Kredit … (Imam Winarko) 11

Anda mungkin juga menyukai