Anda di halaman 1dari 5

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Metode penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan desain

penelitian case study.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1 Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Poli tidak menular di Puskesmas Syamtalira

Bayu Kabupaten Aceh Utara.

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019.

4.3 Populasi, Sampel dan Besar Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang didiagnosis DM di

Puskesmas Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara tahun 2019 yang didiagnosa

oleh dokter penyakit dalam atau dokter umum.

4.3.2 Sampel

Sampel penelitian ini adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi:

1. Pasien DMT2 yang datang berkunjung di puskesmas Syamtalira Bayu

2. Bersedia menjadi sampel

3. Dapat membaca
b. Kriteria eksklusi:

1. Pasien DM dengan komplikasi akut.

2. Pasien dalam kondisi tidak bisa mengikuti penelitian akibat adanya

gangguan indra (buta, bisu, tuli).

3. Depresi

4.3.3 Besar sampel penelitian

Besar sampel dalam penelitian ini adalah 6 orang, dengan memperhatikan

distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin (3 orang perempuan dan 3 orang lai-

laki).

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yang didasarkan

pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan

ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.


4.4 Definisi Operasional variabel

No Variabel Definisi Instrumen Hasil ukur Skala

1. Kualitas Persepsi individu Kuesioner WHOQol- < 50 = Ordinal


Hidup yang ditinjau dari BREF dengan 26 kualitas
konteks budaya, item pertanyaan hidup buruk
≥ 50 =
sistem nilai tempat
kualitas
mereka tinggal, hidup baik
hubungan
kesenangan, dan
perhatian mereka
yang mencakup
kesehatan fisik,
psikologis,
hubungan sosial
dan lingkungan.

4.5 Bahan dan Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrumen yang digunakan untuk

mengukur variabel terkait penelitian. Penelitian ini menggunakan beberapa

kuesioner :

a. Informed consent

Informed consent atau lembar persetujuan akan diberikan sebelum klien

mengisi kuesioner. Hal ini bertujuan untuk meminta persetujuan subjek

sebagai responden penelitian. Pada informed consent terdapat nama subjek

yang diganti menjadi inisial, alamat subjek, tanda tangan subjek dan

pernyataan dari peneliti terkait nama peneliti, judul penelitian serta

pernyataan persetujuan dari subjek untuk menjadi responden, peneliti juga

menambahkan kode responden untuk memudahkan peneliti dalam

menghitung jumlah responden. Saat membagikan lembar Informed consent

pada calon responden, sebelumnya peneliti menjelaskan terlebih dahulu


terkait maksud dan tujuan dari penelitian, menjelaskan manfaat penelitian,

jika ada peneliti harus menjelaskan mengenai resiko-resiko yang dapat

ditimbulkan dikemudian hari setelah mengisi kuesioner.

b. Kualitas hidup

Penelitian ini menggunakan instrumen kualitas hidup yang telah

dibuat oleh WHOQoL-BREF. Instrumen ini berupa kuesioner. Kuesiioner

adalah dokumen tertulis yang terdiri dari serangkaian pertanyaan, diberikan

kepada responden untuk dijawab atas pertanyaan dalam kuesioner tersebut.

Kuesioner ini berbentuk self-report dimana subyek diminta untuk

memberikanrespon yang sesuai dengan kondisi dirinya. Responden

diberikan sejumlah pertanyaan yang sama kemudian jawabanyya

dikumpulkan dan dianalisis.

Kuesioner WHOQoL-BREF terdiri dari empat dimensi, yaitu

dimensi kesehatan fisik, psikologis, sosial dan lingkungan. Untuk dimensi

kesehatan fisik terdiri dari 7 pertanyaan , yaitu nomor 3,4,10,15,16,17 dan

18. Dimensi psikologis terdiri dari 6 pertanyaan, yaitu pertanyaan nomor 5,

6, 7, 11, 19 dan 26. Dimensi sosial 3 pertanyaan yaitu nomor 20, 21 dan 22.

Dimensi lingkungan 8 pertanyaan yaitu nomor 8, 9, 12, 13, 14, 23, 24 dan

25. Responden diminta memilih satu angka dari skala 1-5 pada masing-

masing pertanyaan. Instrumen WHOQoL-BREFhanya memberikan satu

macam dari skor masing-masing dimensi yang menggambarkan respon

masing-masing individu disetiap dimensi. Semakin tinggi skor yang


didapat semakin baik kualitas hidup pasien, dan bila skor yang didapat

semakin rendah maka semakin buruk kualitas hidup pasien.

4.6 Prosedur penelitian

a. Menemukan pasien DM tipe 2 yang memenuhi kriteria penelitian

b. Meminta persetujuan subjek untuk ikut serta dalam penelitian dengan

mengisi lembar persetujuan

c. Meminta subjek untuk mengisi formulir biodata

d. Melakukan pemeriksaan kuesioner WHOQoL-BREF

e. Melakukan analisis data

4.7 Pengumpulan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,

pengumpulan data primer dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan

melakukan wawancara memakai form kuesioner WHOQoL-BREF.

4.8 Teknik analisis data

Analisis data dilakukan secara univariat untuk mengetahui gambaran

kualitas hidup pada pasien DMT2. Penyajian hasil data disajikan dalam bentuk

tabel agar mudah dalam pembacaan hasil berupa distribusi frekuensi dan

persentase dari tiap variabel.

Anda mungkin juga menyukai