Anda di halaman 1dari 4

NAMA : PUTRI INDAR DEWI

STB : F 221 17 073

arsitektur kota
ELEMEN–ELEMEN PERANCANGAN KOTA

Hamid Shirvani (1985 dalam Circulation and Parking, Open


Fahmyddin 2012:866) merupakan Space, Pedestrian Ways, Activity
ahli perancangan kota yang Support, Signage, dan
membuat teori delapan elemen Preservation.
perancangan kota sebagai
Adapun detail dari setiap
pedoman dalam merancang
komponen adalah sebagai berikut:
sebuah kotaa, yaitu: Land Use,
Building From and Massing,

Tata

elemen perancangan kota Guna Lahan


TATA GUNA LAHAN(LAND USE)
Terdapat perbedaan kapasitas (besaran) dan pengaturan dalam
Tata Guna Lahan merupakan rancangan dua dimensi berupa denah penataan ruang kota, termasuk di dalamnya adalah aspek
peruntukan lahan sebuah kota. Ruang-ruang tiga dimensi pencapaian, parkir, sistem transportasi yang ada, dan kebutuhan
(bangunan) akan dibangun di tempat-tempat sesuai dengan fungsi untuk penggunaan lahan secara individual. Pada prinsipnya,
bangunan tersebut. Sebagai contoh, di dalam sebuah kawasan pengertian land use (tata guna lahan) adalah pengaturan
industri akan terdapat berbagai macam bangunan industri akan penggunaan lahan untuk menentukan pilihan yang terbaik dalam
terdapat berbagai macam pertokoan atau pula di dalam kawasan mengalokasikan fungsi tertentu, sehingga dapat memberikan
pemerintahan akan memiliki bangunan perkantoran pemerintah. gambaran keseluruhan bagaimana daerah-daerah pada suatu
Kebijaksanaan tata guna lahan juga membentuk hubungan antara kawasan tersebut seharusnya berfungsi.
sirkulasi/parkir dan kepadatan aktivitas/penggunaan individual.
elemen perancangan kota elemen perancangan kota
BENTUK DAN MASSA BANGUNAN SIRKULASI DAN PARKIR
(BUILDING FROM AND MASSING) (SIRCULATION AND PARKING)
Sirkulasi adalah elemen perancangan kota yang secara langsung
dapat membentuk dan mengkontrol pola kegiatan kota,
sebagaimana halnya dengan keberadaan sistem transportasi dari
jalan publik, pedestrian way, dan tempat-tempat transit yang
Bentuk dan
saling berhubungan akan membentuk pergerakan (suatu
Massa Bangunan
kegiatan). Sirkulasi di dalam kota merupakan salah satu alat yang
Bentuk dan massa bangunan ditentukan oleh tinggi dan besarnya paling kuat untuk menstrukturkan lingkungan perkotaan karena
bangunan, KDB, KLB, sempadan, skala, material, warna, dan sebagainya.
dapat membentuk, mengarahkan, dan mengendalikan pola
Prinsip-prinsip dan teknik Urban Design yang berkaitan dengan bentuk dan aktivitas dalam suatu kota. Selain itu sirkulasi dapat membentuk
massa bangunan meliputi: karakter suatu daerah, tempat aktivitas dan lain sebagainya.
– Scale, berkaitan dengan sudut pandang manusia, sirkulasi, dan dimensi
bangunan sekitar. Tempat parkir mempunyai pengaruh langsung pada suatu
lingkungan yaitu pada kegiatan komersial di daerah perkotaan
– Urban Space, sirkulasi ruang yang disebabkan bentuk kota, batas, dan
dan mempunyai pengaruh visual pada beberapa daerah
tipe-tipe ruang.
perkotaan. Penyediaan ruang parkir yang paling sedikit memberi
– Urban Mass, meliputi bangunan, permukaan tanah dan obyek dalam efek visual yang merupakan suatu usaha yang sukses dalam
ruang yang dapat tersusun untuk membentuk urban space dan pola
aktifitas dalam skala besar dan kecil. perancangan kota.
Sirkulasi dan
Building form and massing membahas mengenai bagaimana bentuk dan Parkir
massa-massa bangunan yang ada dapat membentuk suatu kota serta
bagaimana hubungan antar-massa (banyak bangunan) yang ada. Pada
penataan suatu kota, bentuk dan hubungan antar-massa seperti ketinggian
bangunan, jarak antar-bangunan, bentuk bangunan, fasad bangunan, dan
sebagainya harus diperhatikan.
elemen perancangan kota elemen perancangan kota
RUANG TERBUKA (OPEN SPACE ) JALUR PEJALAN KAKI (PEDESTRIAN WAYS)

Ruang
Terbuka
Jalur Pejalan
Kaki
Berbicara tentang ruang terbuka (open space) selalu menyangkut
lansekap. Elemen lansekap terdiri dari elemen keras (hardscape Elemen pejalan kaki harus dibantu dengan interaksinya pada elemen-
seperti : jalan, trotoar, patung, bebatuan dan sebagainya) serta elemen dasar desain tata kota dan harus berkaitan dengan
elemen lunak (softscape) berupa tanaman dan air. Ruang terbuka lingkungan kota dan pola-pola aktivitas sertas sesuai dengan rencana
biasa berupa lapangan, jalan, sempadan sungai, green belt, taman perubahan atau pembangunan fisik kota di masa mendatang.
dan sebagainya.
Perubahan-perubahan rasio penggunaan jalan raya yang dapat
Dalam perencanan open space akan senantiasa terkait dengan mengimbangi dan meningkatkan arus pejalan kaki dapat dilakukan
perabot taman/jalan (street furniture). Street furniture ini bisa dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
berupa lampu, tempat sampah, papan nama, bangku taman dan
– Pendukung aktivitas di sepanjang jalan, adanya sarana
sebagainya.
komersial.
Menurut S Gunadi (1974) dalam Yoshinobu Ashihara, ruang luar
– Street furniture
adalah ruang yang terjadi dengan membatasi alam. Ruang luar
dipisahkan dengan alam dengan memberi “frame”, jadi bukan alam
itu sendiri (yang dapat meluas tak terhingga).
elemen perancangan kota elemen perancangan kota
PENDUKUNG AKTIFITAS(ACTIVITY SUPPORT) PENANDAAN(SIGNAGE)

Pendukung kegiatan adalah semua fungsi bangunan dan kegiatan-


kegiatan yang mendukung ruang publik suatu kawasan kota. Bentuk,
lokasi dan karakter suatu kawasan yang memiliki ciri khusus akan
berpengaruh terhadap fungsi, penggunaan lahan dan kegiatan-
kegiatannya. Pendukung kegiatan tidak hanya menyediakan jalan,
pedestrian atau plaza, tetapi juga harus mempertimbangkan fungsi
utama dan penggunaan elemen-elemen kota yang dapat
menggerakkan aktivitas, misalnya : pusat perbelanjaan, taman
rekreasi, pusat perkantoran, perpustakaan, area PKL, dsb.
Bentuk, lokasi dan karakter area spesifik akan menarik fungsi, Penandaan
penggunaan dan aktivitas yang spesifik pula, sehingga suatu aktivitas Signage merupakan suatu elemen visual yang menjadi alat bantu
cenderung berlokasi ditempat yang paling sesuai dengannya. untuk menginformasikan masyarakat pemakai ruang kota. Dalam hal
ini perlu diatur agar tercipta keseimbangan antara kepentingan
umum dan privat. Adapun dampak visual signage tidak boleh terlalu
berlebihan.

elemen perancangan kota


PRESERVASI(PRESERVATION)
Preservasi dan konservasi
meliputi perlindungan terhadap
tempat tempat atau aset kota
Pendukung yang sudah ada karena
aktifitas dianggap istimewa seperti
bangunan-bangunan dengan
nilai sejarah. Bangunan
bersejarah perlu dilindungi
Sumber : Shirvani, Hamid. 1985. The Urban Design Process. karena nilai sejarahnya yang
Van Nostrand Reinhold: New York. memiliki arti mendalam bagi
masyarakat kota, bangsa
PRESERVASI
maupun negara.

Anda mungkin juga menyukai