ETIOLOGI :
Virus RNA beruntai tunggal (togavirus)
Penularan melalui pernafasan
Masa inkubasi 2-3 minggu
Transmisi transplasenter infeksi plasenta (perubahan granulomatous,
nekrosis villi), abortus, kematian janin
Infeksi janin bersifat kronis
ANAMNESIS
Tanyakan keluhan utama (pada umumnya demam)
Sudah berapa lama menderita demam?
Apakah demam dialami setiap hari?
Apakah demam yang terjadi naik–turun? atau terus-menerus?
Bila demam meningkat setiap saat? Pada saat demam: apakah diukur
dengan termometer? Bila tidak, apakah disertai dengan batuk, pilek,
flushing, bintik merah, mimisan?
Apakah sudah diberi penurun demam? Sebutkan. Bila setelah diberi obat,
demamnya turun, berapa jam kemudian timbul kembali demam?
Setelah 3-4 hari apakah keluar rash?
Apakah demam badan disertai: pembesaran kelenjar oksipital?\
Apakah disertai rash hilang dalam 48 jam?
Apakah disertai nyeri perut, kejang?
Apakah disertai gangguan pendengaran, penglihatan?
Bagaimana bentuk kuku, apaka tampak kebiruan?
Apakah nafsu makan menurun?
Bagaimana buang air kecilnya?
Apakah anak ada gangguan perkembangan ? : Restriksi pertumbuhan janin
Apakah di rumah banyak ada yang sakit serupa?
PEMERIKSAAN FISIK
Tentukan keadaan sakit: ringan/sedang/berat
Lakukan pengukuran tanda vital: kesadaran, tekanan darah, laju nadi, laju
pernafasan, & suhu tubuh
Inspeksi rash di kulit
Periksa mata : Lesi pada mata (katarak, glaukoma, micropthalmia), ikterus
Periksa mulut adakah mikrognatia, bibir sianosis?
Periksa leher: meningismus?
Periksa leher:bila ada limfadenopati, sebutkan: ukuran, konsistensi,
perlekatan/tidak, dan rasa sakit
Periksa jantung: bunyi jantung redup atau tidak atau ada bising? : Kelainan
jantung (PDA, defek septum, stenosis a.pulmonalis)
Periksa paru: adakah ronki? Atau kelainan yang lain?
Periksa abdomen: hepatosplenomegali
Periksa telinga : Tuli sensorineural
Nyeri daerah abdomen yang difus?, kembung, peristaltik menurun?
Ekstremitas/reflek fisiologi/patologis, hipotonia, clubbing finger?
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Periksa darah rutin : Anemia dan trombositopenia
Periksa tinja rutin
Periksa serologi rubela : Antibodi – IgG Rubella
Rubella kongenital : Ig.M (+) dalam 3 bln pertama postpartum atau virus
(+) dalam 6 bln pertama
Periksa analisa gas darah bila penderita sesak
Bila diduga ada penyulit CHD lakukan foto thoraks
Lakukan pemeriksaan transaminase hepar bila ada komplikasi hepatitis
Lakukan EKG bila diduga ada penyulit miokarditis atau CHD
Apabila diduga terjadi komplikasi encefalititis lakukan pungsi lumbal
PCR
DIAGNOSIS
Serologis : Serokonversi, Isolasi Virus
Antibodi Hemaglutinasi-inhibisi (HI) : Peningkatan titer antibodi 4X
Ig-G dan Ig M spesifik Rubella
PENGOBATAN
Simptomatis : berdasarkan gejala yang timbul
Adamantanamin hidroklorida (amantadin) : efektif in vitro dalam
menghambat stadium awal infeksi rubella.
PENCEGAHAN
Imunisasi - Vaksinasi : Ig 0,25-0,5 ml/kg atau 0,12-0,20 mL/lb
KOMPLIKASI
Komplikasi rubella jarang dijumpai pada anak-anak. Neuritis dan arthritis
kadang-kadang terjadi, ensefalitis serupa dengan ensefalitis yang ditemukan pada
rubeola yang terjadi pada sekitar 1/6000 kasus.
PROGNOSIS
Prognosis rubella anak adalah baik, sedangkan prognosis rubella
kongenital bervariasi bergantung pada keparahan infeksi.