Anda di halaman 1dari 5

Hari Kebangkitan Nasyonal

TUGAS PPKN

DARIUS LUKAS

KELAS XI

1. Siapa pencetus kebangkitan nasyonal?

Tokoh-tokoh yang mempolopori Kebangkitan Nasional, antara lain yaitu :

1. Sutomo
2. Dr. Tjipto Mangunkusumo
3. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922
menjadi Ki Hajar Dewantara)
4. Dr. Douwes Dekker
dan Lain-Lain
Asal usul
Pada tahun 1912 berdirilah Partai Politik pertama di Indonesia (Hindia
Belanda), Indische Partij. Pada tahun itu juga Haji
Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (di Solo), KH Ahmad
Dahlan mendirikan Muhammadiyah (di Yogyakarta), Dwijo Sewoyo dan kawan-
kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang.
Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia bukan berawal dari berdirinya Boedi
Oetomo, tetapi sebenarnya diawali dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam
pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo.
Serikat ini awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Tionghoa pada
waktu itu. Kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada
tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.
Suwardi Suryaningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis
"Als ik eens Nederlander was" ("Seandainya aku seorang Belanda"), pada
tanggal 20 Juli 1913 yang memprotes keras rencana pemerintah Hindia
Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena
tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat dihukum dan
diasingkan ke Banda dan Bangka, tetapi karena "boleh memilih", keduanya
dibuang ke Negeri Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan
dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Hindia Belanda.

2.siapa saja yang terlibat hari kebangkitan nasyonal


1.soetomo
2.dr. cipto mangunkusumo
3.douwes dekker
4.ki hajar dewantara
5.ir. soekarno

3. mengapa disebut hari kebangkitan nasyonal

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) selalu diperingati setiap tanggal 20 Mei.


Tahun 2016 ini, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang
ke-108 dengan mengusung tema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan
Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata dan Berkarakter” . Kebangkitan
nasional dimulai dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei
1908 dimana ditandai dengan bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan,
dan nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik
Indonesia, yang tidak pernah muncul selama penjajahan berkuasa dan bumi pertiwi
ini dikuasai oleh Belanda dan Jepang. Organisasi Boedi Oetomo didirikan oleh Dr.
Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen),
yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji, serta digagas oleh Dr. Wahidin
Sudirohusodo. Pada awalnya Boedi Oetomo bukan organisasi politik, tetapi lebih
kepada organisasi yang bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Namun seiring
waktu, Boedi Oetomo kemudian menjadi cikal bakal gerakan yang bertujuan untuk
kemerdekaan Indonesia. Terbukti setelah Boedi Oetomo didirikan pada tahun 1908,
berturut-turut berdiri organisasi-organisasi besar seperti Indische Partij , Partai
Politik pertama di Indonesia pada tahun 1912, Sarekat Dagang Islam,
Muhammadiyyah, dan dan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra pada tahun yang
sama.

Karena dianggap sebagai organisasi yang menjadi pelopor bagi organisasi


kebangsaan lainnya, maka tanggal didirikannya Boedi Oetomo, 20 Mei, ditetapkan
sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
4.apa gunanya kebangkitan nasyonal di milenial

Menjadi Generasi Millennial yang Selalu Kreatif, Aktif, dan Inovatif


Banyak kalangan menyebut anak-anak muda zaman now sebagai generasi millennial.
Generasi ini lahir setelah zaman generasi X, atau tepatnya pada kisaran tahun 1980 sampai
tahun 2000-an. Jadi dapat diperkirakan bahwa saat ini generasi millennial memiliki rentang
usia 17 hingga 37 tahun. Di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 80 juta orang yang berusia
antara 17 hingga 37 tahun. Jumlah tersebut sangat banyak dan signifikan, mengingat
populasi generasi millennial sudah mencakup 30 persen dari total penduduk di Indonesia.

Berdasarkan berbagai kajian dan penelitian yang telah dilakukan terhadap generasi
millennial, ditemukan banyak perbedaan antara generasi ini dengan generasi-generasi yang
lebih tua, seperti generasi silent, generasi boomer, maupun generasi X. Perbedaan tersebut
terlihat dalam gambar di bawah ini.

Selain karakteristik yang sudah dijelaskan di atas, generasi millennial juga memiliki sifat
yang lebih toleran terhadap sesamanya. Hal ini dipengaruhi oleh arus globalisasi yang
semakin cepat, di mana anak muda zaman now dapat berinteraksi dengan manusia dari
berbagai belahan dunia. Arus globalisasi berhasil menciptakan interaksi langsung dan tidak
langsung yang lebih luas antar umat manusia, yang tidak mengenal batas-batas antara negara
satu dengan negara yang lain. Oleh sebab itu, globalisasi membuat generasi millennial
menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan, wawasan mereka terhadap keberagaman pun
menjadi lebih luas sehingga timbul sifat toleran yang cukup tinggi dari generasi ini.

Nah, apabila melihat berbagai karakteristik yang dimiliki generasi millennial, tampaknya
kehidupan dari generasi ini sungguh terjamin dan menyenangkan. Bagaimana tidak,
kemajuan teknologi yang pesat, kehidupan yang super dinamis, dan perkembangan alat
telekomunikasi telah membantu mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Akan tetapi,
sering tidak kita sadari bahwa dunia ini semakin kejam dan penuh dengan tantangan baru
yang harus dihadapi. Tingginya tingkat mobilitas antar negara sebagai dampak dari
globalisasi dan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015
menyebabkan persaingan untuk dapat survive di dunia ini menjadi lebih keras. Belum lagi
ditambah dengan naiknya tingkat inflasi yang terus terjadi dari tahun ke tahun, yang
menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok menjadi lebih mahal dan sulit dijangkau.

Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, generasi millennial di Indonesia tidak
boleh kalah dalam persaingan dengan anak-anak muda dari negara lain. Pendidikan yang
tinggi saja ternyata tidak cukup, anak muda Indonesia zaman now harus dibekali dengan
berbagai pengalaman dan soft skills yang baik. Nah, menjadi pribadi yang kreatif, aktif, dan
inovatif tentu harus dimiliki dalam jiwa anak muda. Itu adalah syarat utama bagi generasi
millennial untuk dapat bersaing dan menghadapi berbagai tantangan di dunia yang semakin
dinamis ini. Lalu, bagaimana sih cara agar kita bisa menjadi generasi millennial yang kreatif,
aktif, dan inovatif di era modern saat ini? Oke, untuk menjadi anak muda zaman now yang
kreatif, aktif, dan inovatif, kita perlu membiasakan diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas/
pola hidup berikut ini di dalam kehidupan kita:

1. Perbanyak Membaca Buku: Membaca buku secara rutin sangat dianjurkan bagi generasi
millennial saat ini, apalagi minat baca dari anak muda di Indonesia masih sangat rendah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Most Littered Nation In the World 2016, dari total 61
negara, minat baca di Indonesia berada di peringkat 60. Hal ini tentu menjadi keprihatinan
bersama, padahal dengan membaca buku setiap hari, wawasan yang diperoleh menjadi lebih
luas dan hal tersebut akan merangsang kemampuan untuk berpikir secara kreatif. Apabila
sulit untuk memulai kebiasaan membaca buku, kita bisa memilih buku-buku yang sederhana
terlebih dahulu, seperti novel atau majalah-majalah remaja untuk lebih membiasakan diri.
2. Menggunakan Internet dan Media Sosial Secara Bijak: Tidak dapat dipungkiri bahwa
perkembangan teknologi dan internet bisa membawa dampak positif maupun dampak negatif
bagi anak muda. Apabila tidak hati-hati dalam penggunaannya, kita sebagai anak-anak muda
dapat terjerumus ke hal-hal yang negatif, seperti mengunjungi situs-situs pornografi,
membuka situs-situs radikalisme, atau salah dalam memilih teman dan komunitas di internet.
Selain itu, generasi millennial juga harus bijak dalam menggunakan media sosialnya. Jangan
sampai media sosial justru menjadi sarana untuk saling menghujat dan menjatuhkan satu
sama lain atau untuk menyebarkan informasi hoax. Maka dari itu, kita sebagai generasi
penerus bangsa harus mengambil dampak positifnya saja. Kita bisa menggunakan internet
untuk mencari ide-ide kreatif di Google, mencoba menulis artikel di Kompasiana, melihat
tutorial kreatif di Youtube, membuat foto-foto menarik untuk ditampilkan di Instagram atau
Facebook, membagikan info-info yang bermanfaat di Twitter dan masih banyak lagi. Pada
dasarnya, dampak positif dari kemajuan teknologi akan kita rasakan ketika kita juga
menggunakannya secara positif.
3. Bersikap Terbuka Terhadap Berbagai Pengalaman Baru: Di dunia yang semakin
dinamis dan modern seperti saat ini, kita sebagai anak muda perlu membiasakan diri untuk
terbuka dengan berbagai pengalaman baru. Kita bisa mengikuti berbagai macam aktivitas
yang bermanfaat bagi kita, seperti bergabung dengan organisasi sosial, menjadi relawan bagi
orang-orang miskin, atau mengikuti ajang-ajang perlombaan. Aktivitas-aktivitas tersebut
akan melatih diri kita untuk dapat berpikir lebih kreatif dan bergerak lebih aktif. Oiya, selain
itu kita dapat membiasakan diri untuk lebih tanggap dan kritis dengan masalah-masalah yang
terjadi di sekeliling kita.
4. Membangun Ide dan Visi ke Depan: Hal berikutnya yang dapat dilakukan oleh anak muda
adalah mencoba mengembangkan ide-ide kreatif yang ada di benaknya. Kita bisa memulai
dengan ide-ide yang sederhana terlebih dahulu. Siapa tahu dari ide yang sederhana tersebut,
kita justru dapat membentuk sebuah startup baru yang dapat memecahkan masalah-masalah
yang ada sekitar kita dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Selain
mencoba mengembangkan ide-ide yang ada di pikirin kita, generasi millennial juga harus
memiliki visi dalam kehidupannya. Visi ini harus jelas dan realistis. Jangan sampai kita
sebagai generasi penerus bangsa tidak memiliki visi dan cita-cita yang membuat kita hidup
tanpa target dan tujuan.
5. Rajin Berolahraga dan Membiasakan Diri untuk Bangun Pagi: Kelihatannya memang
sepele, tetapi dua aktivitas tersebut memiliki dampak yang sangat positif untuk membantu
kita menjadi anak muda yang lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Dengan rajin berolahraga, kita
memiliki banyak energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya kreativitas. Selain itu,
kita menjadi lebih semangat dan terhindar dari rasa mager(malas gerak). Bangun pagi pun
demikian, kebiasaan ini akan membantu otak kita menjadi lebih segar sehingga dapat
memunculkan ide-ide yang kreatif. Dengan bangun lebih pagi, kita memiliki banyak waktu
untuk beraktivitas secara positif dan mengembangkan berbagai ide yang ada di pikiran kita.

Anda mungkin juga menyukai