Panduan Pengelolaan Limbah-Dikonversi
Panduan Pengelolaan Limbah-Dikonversi
Dharma Husada
Nomor : 13/224/SK.DIR/I/RSDH/2019
Tanggal : 9 Januari 2019
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
BAB III
TATA LAKSANA
4
2) Limbah padat non medis basah adalah sampah yang bisa terurai atau
terdegradasi oleh tanah seperti sampah sisa makanan, daun, kulit buah, dll.
b. Pengumpulan
1) Limbah padat medis, apabila 2/3 bagian kantong / tempat sampah sudah terisi
segera diangkut supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit atau binatang
pengganggu, sebelumnya kantong plastik kuning diikat kuat terlebih dahulu
kemudian diangkut ke Tempat Penyimpanan Sampah Sementara (TPS) Limbah
B3, kemudian diangkut dan diolah pihak ketiga yang telah memiliki ijin dan
rekomendasi dari Kementrian Negara Lingkungan Hidup RI dan Dirjen
Perhubungan Darat.
2) Limbah padat non medis apabila 2/3 bagian kantong / tempat sampah sudah terisi
segera diangkut ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
c. Pengangkutan
1) Limbah padat medis, diangkut menggunakan kereta angkut menuju ke tempat
TPS B3 dimasukkan bak/drum penampungan sementara dengan tertutup
kemudian diambil dan diolah oleh pihak ke tiga 3-7 hari.
2) Limbah padat non medis diangkut ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pengangkutan ke TPS
dilakukan pagi hari sedangkan pengangkutan ke TPA dilakukan oleh pihak ketiga
pada pagi hari. Kereta pengangkut dibersihkan setiap kali selesai dikosongkan.
5
ini terdapat pompa aerator yang berfungsi menyuplai oksigen guna kelangsungan
hidup bakteri aerobic.
5. Setelah melalui bak-bak aerobic, air limbah limbah terlebih dahulu di endapkan dan
difilter agar kualitas air olahan menjadi lebih baik.
6. Setelah melalui bak pengendapan dan filter, air limbah dilewatkan pada kolam ikan
sebagai indikator bahwa hasil olahan layak dibuang.
7. Setelah melalui kolam indikator, air limbah diberi desinfektan agar bakteri
infeksius yang masih lolos dapat dihilangkan.
8. Setelah pemberian desinfektan, air limbah bisa dibuang kemedia umum.
6
4. Filtrasi : berfungsi untuk menangkap flok yang mungkin tidak terendap di bak
sedimentasi
Desinfectan
Berfungsi untuk membunuh bakteri atau mikro organisme lainnya mungkin bersifat
toksit atau infeksius sehingga air hasil olahan layak dibunag ke badan air/ sungai.
DIAGRAM ALIR
IPAL RS. DHARMA HUSADA
SUMBER LIMBAH RK
PANEL
Anaerobic
Aerobic
Grease Screen Collected
Trap Chamber Chamber Sediment
Filter
Desinfectan
7
3.4 Pengelolaan Limbah B3
1. Identifikasi Limbah B3
Limbah B3 berasal dari aktifitas di unit pelayanan medis, penunjang medis,
dan penunjang non medis. Berdasarkan jenisnya, limbah B3 yang terdapat di RS.
Dharma Husada antara lain:
a. Limbah medis
Limbah padat : jarum, ampul, vial, spuit, botol infus
Limbah non padat : bekas kantong darah, kasa, bebat luka, hand
scoon, diapers, bahan yng terkontaminasi cairan pasien, apron
disposible
b. Limbah non medis
Lampu bekas, baterai, pecahan botol/gelas, accu dll
c. Limbah penunjang medis
Botol reagen, tabung sample darah, obyek glass, oobat expaied, botol bekas
obat berbahaya dll
8
b. Simbol dipasang harus satu macam simbol yang sesuai dengan klasifikasi B3
yang diangkutnya.
c. Ukuran minimal yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih besar,
sebanding dengan ukuran alat angkut yang digunakan.
d. Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan, air hujan, bahan kimia yang
mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas atau plat logam) serta
menggunakan bahan warna simbol yang dapat berpendar (flourenscence).
e. Dipasang disetiap sisi dan bagian muka alat angkut serta harus dapat terlihat
dengan jelas dari jarak lebih kurang 30 meter.
f. Simbol tidak boleh lepas dan diganti dengan simbol lain sebelum muatan B3
dikeluarkan dan alat angkut yang digunakan dibersihkan dari sisa B3 yang
tertinggal.
3. Simbol pada tempat penyimpanan kemasan B3
Tempat penyimpanan kemasan B3 harus ditandai dengan simbol dengan
mengikuti ketentuan sebagai berikut :
a. Simbol B3 berupa stiker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik pada
TPS B3, mudah penggunaannya dan tahan lama. Terbuat dari bahan yang
tahan terhadap goresan, air hujan, bahan kimia yang mungkin mengenainya
(misalnya bahan plastik, kertas atau plat logam).
b. Simbol dipasang pada bagian luar TPS B3 yang tidak terhalang.
c. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai klasifikasi B3 yang disimpannya.
d. Ukuran minimal simbol yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih besar
sehingga tulisan pada simbol dapat terlihat jelas dari jarak 20 meter.
e. Selama tempat penyimpanan masih difungsikan, simbol tidak boleh terlepas
atau dilepas atau diganti dengan simbol lain, kecuali jika akan digunakan
untuk menyimpan limbah B3 dengan karakteristik yang berlainan.
Label untuk penandaan kemasan kosong
1. Bentuk, warna dan ukuran
Bentuk dasar label sama dengan bentuk dasar simbol dengan ukuran sisi minimal
10 cm x 10 cm dan tulisan “KOSONG”.
2. Pemasangan
Label harus dipasang pada kemasan bekas pengemasan limbah B3 yang telah
dikosongkan dan atau akan digunakan kembali untuk mengemas limbah B3.
9
3. Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan Limbah B3
Penyimpanan limbah B3 harus dilakukan jika limbah B3 tersebut belum dapat diolah
dengan segera. Kegiatan penyimpanan limbah B3 dimaksudkan untuk mencegah
terlepasnya limbah B3 ke lingkungan sehingga potensi bahaya terhadap manusia dan
lingkungan dapat dihindarkan. Untuk meningkatkan pengamanannya, maka sebelum
dilakukan penyimpanan limbah B3 harus terlebih dahulu dikemas. Mengingat
keragaman karakteristik limbah B3, maka dalam pengemasannya diatur tata cara yang
tepat sehingga limbah dapat disimpan dengan aman.
1. Persyaratan umum kemasan
- Kemasan untuk limbah B3 harus dalam kondisi baik, tidak rusak, dan bebas
dari pengkaratan serta kebocoran.
- Bentuk, ukuran dan bahan kemasan limbah B3 disesuaikan dengan
karakteristik limbah B3 yang akan dikemasnya dengan mempertimbangkan
segi keamanan dan kemudahan dalam penanganannya.
- Kemasan dapat terbuat dari bahan plastik atau bahan logam (teflon, baja
karbon, dll) dengan syarat bahan kemasan yang dipergunakan tersebut tidak
bereaksi dengan limbah B3 yang disimpannya.
2. Pengemasan limbah B3
- Limbah B3 yang tidak saling cocok, atau limbah dan bahan yang tidak saling
cocok tidak boleh disimpan secara bersama-sama dalam satu kemasan.
- Untuk mencegah risiko timbulnya bahaya selama penyimpanan, maka jumlah
pengisian limbah dalam kemasan harus mempertimbangkan kemungkinan
terjadinya pengembangan volume limbah, pembentukan gas atau terjadinya
kenaikan tekanan.
- Jika kemasan yang berisi limbah B3 sudah dalam kondisi yang tidak layak
(misalnya terjadi pengkaratan, atau terjadi kerusakan permanen) atau jika
mulai bocor, maka limbah B3 tersebut harus dipindahkan ke dalam kemasan
lain yang memenuhi syarat sebagai kemasan bagi limbah B3.
- Kemasan yang telah berisi limbah harus diberi penandaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan disimpan dengan memenuhi ketentuan tentang
tata cara dan persyaratan bagi penyimpanan limbah B3.
- Pemeriksaan kemasan dilakukan oleh penanggung jawab pengelolaan limbah
B3 untuk memastikan tidak terjadi kerusakan atau kebocoran pada kemasan
akibat korosi atau faktor lainnya.
10
- Kegiatan pengemasan, penyimpanan dan pengumpulan harus dilaporkan
sebagai bagian dari kegiatan pengelolaan limbah B3.
3. Penempatan limbah infeksius padat
- Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan
mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya. Dilengkapi tutup
dan knop pembuka yang digerakkan dengan cara diinjak sehingga
memudahkan pada saat membuang sampah tanpa mengotori tangan.
- Pada bagian penutup tempat sampah diberi stiker “Sampah Infeksius” yang
berwarna kuning
- Bagian dalam tempat sampah dilengkapi dengan kantong plastik berwarna
kuning.
- Kantong plastik diangkat setiap hari atau kurang dari sehari apabila 2/3
bagian telah terisi limbah.
- Untuk benda tajam ditampung pada tempat khusus (safety box) yang terbuat
dari bahan anti bocor, anti tusuk, dan tidak mudah dibuka.
- Bangunan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 yang dimiliki oleh
RS. Dharma Husada terletak di bagian belakang sebelah barat, berikut aspek
teknis TPS Limbah B3:
Tabel 3.4 Deskripsi Fasilitas dan Pengelolaan TPS Limbah B3
No Aspek Kelengkapan Deskripsi Fasilitas dan Pengelolaan
1 Lokasi Terlindung / aman TPS hanya dapat diakses oleh
petugas pengangkut sampah dan petugas IPL
2 Luas bangunan 10,5 m2
3 Ruang penyimpanan TPS mampu menampung semua limbah B3 yang
dihasilkan
4 Papan Nama TPS Limbah Memuat nama tempat, luas, dan ditempel di atas pintu
B3 masuk
5 Konstruksi atap Dibuat tanpa plafond an memiliki sistem ventilasi
yang memadai untuk mencegah terjadinya akumulasi
gas di dalam ruang penyimpanan
6 Konstruksi Dinding Terbuat dari tembok bata cor
7 Lantai Konstruksi lantai memiliki kemiringan 20% kea rah
floor ain menuju bak kontrol.Lantai kasar / tidak licin
dan kedap air
11
No Aspek Kelengkapan Deskripsi Fasilitas dan Pengelolaan
8 Penerangan Memiliki sistem penerangan (lampu) yang memadai
untuk operasional atau inspeksi rutin. Lampu
penerangan dipasang minimal 1 meter di atas
kemasan dengan saklar (stop contact) harus terpasang
di sisi luar bangunan
9 Ventilasi Ventilasi memadai untuk sirkulasi udara dalam TPS,
dan dipasang kasa untuk mencegah masuknya burung
atau binatang kecil lainnya ke dalam ruang
penyimpanan
10 Pemisahan jenis limbah Ada pemisahan penyimpanan limbah B3 berdasarkan
karakteristik masing-masing limbah, antara lain:
a. Limbah medis padat
b. Limbah medis non padat
11 Simbol dan label limbah Setiap kemasan dilengkapi dengan simbol dan label.
B3 a. Limbah infeksius (kantong plastik kuning)
b. Limbah benda tajam (safety box)
c. Limbah pecahan kaca (kardus)
12 Kemudahan untuk loading Ada jarak yang memadai antara tapak penyimpanan
dengan pintu TPS
13 Logbook/catatan keluar Tersedia log book di dalam lokasi TPS
masuk limbah B3
14 SPO penyimpanan Tersedia SPO penyimpanan untuk masing-masing
limbah
15 Nama jenis limbah Ditempel di dinding sesuai jenis limbah
16 Simbol 1) Simbol ditempelkan pada pintu dan dinding luar
minimal ukuran 25x25 cm
2) Simbol ditempelkan di bawah nama jenis limbah
B3
17 Label Ditempelkan di dinding sesuai dengan jenis limbah
B3
Pembatas dinding non Membedakan antara ruang jenis limbah medis non
18
permanent padat dan medis padat, serta padat berbahaya
19 Garis pembatas/penyekat Penyekat untuk masing-masing jenis limbah B3
12
No Aspek Kelengkapan Deskripsi Fasilitas dan Pengelolaan
tidak permanent
20 Pallet Sebagai alas limbah B3 yang sudah dikemas
21 Rambu-rambu Ditempel di dinding tulisan “AWAS BERBAHAYA
LIMBAH B3 (MUDAH TERBAKAR, DLL)
DILARANG KERAS MENYALAKAN API ATAU
ROKOK !”
22 Pintu pengaman Pagar di area TPS dan incinerator dilengkapi dengan
tulisan “BERBAHAYA YANG TIDAK
BERKEPENTINGAN DILARANG MASUK”
25 Perlengkapan darurat Tersedia APAR, heat detector, dan alarm kebakaran
26 Keselamatan kerja Tersedia APD, P3K, dan tempat cuci tangan
4. Pengolahan Limbah B3
RS. Dharma Husada bekerjasama dengan pihak III dalam hal pengolahan limbah B3.
Dalam pemilihan Pihak III yang akan bekerjasama dengan RS. Dharma Husada harus
memilki ketentuan sebagai berikut:
1) Memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup RI dalam hal Pengumpulan
limbah B3.
2) Memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup RI dalam hal Pengolahan dan
Pemanfaatan.
3) Memiliki izin dari pengangkutan limbah B3 dari Direktorat jenderal Perhubungan
darat.
13
4) Tempat penampungan limbah yang sesuai (appropriate waste storage) yaitu
membatasi akses hanya pada orang yang berkepentingan, menjaga agar tidak menjadi
sarang serangga dan binatang pengerat, dan mencegah kontaminasi area sekitarnya.
5) Transportasi yang sesuai (appropriate transportation) yaitu mengurangi risiko yang
dihadapi petugas yang terpajan limbah
14
BAB IV
DOKUMENTASI
15
Berikut ini contoh manifest limbah B3 dan barcode ditempel dipojok kiri atas pada setiap lembarnya.
................................................. 2019
(Paraf Petugas)
16
Dokumen limbah B3 tersebut berisi ketentuan sebagai berikut:
1) Nama dan alamat penghasil atau pengumpul limbah B3 yang menyerahkan limbah B3.
2) Tanggal penyerahan limbah B3.
3) Nama dan alamat pengangkut limbah B3.
4) Tujuan pengangkutan limbah B3.
5) Jenis, jumlah, komposisi, dan karakteristik limbah B3 yang diserahkan.
Dokumen limbah B3 ada 7 (tujuh) rangkap dengan rincian sebagai berikut:
1) Lembar asli (pertama) disimpan oleh pengangkut limbah B3 setelah ditanda tangani
oleh penghasil, pengumpul, dan pengolah limbah B3 (warna putih);
2) Lembar kedua yang sudah ditanda tangani pengangkut limbah B3, oleh penghasil
limbah B3 atau pengumpul dikirim kepada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
(warna kuning);
3) Lembar ketiga yang sudah ditanda tangani oleh pengangkut limbah B3 disimpan oleh
penghasil atau pengumpul limbah B3 yang menyerahkan limbah B3 untuk diangkut
oleh pengangkut limbah B3 (warna hijau);
4) Lembar keempat setelah ditanda tangani oleh pengumpul atau pengolah limbah B3
oleh pengangkut diserahkan kepada pengumpul limbah B3 atau pengolah limbah B3
yang menerima limbah B3 dari pengangkut limbah B3 (warna merah muda);
5) Lembar kelima dikirim kepada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan setelah
ditanda tangani oleh pengumpul limbah B3 atau pengolah limbah B3 (warna biru);
6) Lembar keenam dikirim oleh pengangkut kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
yang bersangkutan, setelah ditandatangani oleh pengumpul limbah B3 atau pengolah
limbah B3 (warna krem);
7) Lembar ketujuh dikirim oleh pengangkut kepada penghasil limbah B3 oleh pengumpul
limbah B3 atau pengolah limbah B3, setelah ditanda tangani oleh pengumpul limbah
B3 atau pengolah limbah B3 (warna ungu).
8) Neraca limbah B3
Neraca limbah B3 adalah data kuantitas limbah B3 dari yang menunjukkan kinerja
pengelolaan limbah B3 pada satuan waktu penaatannya setiap 3 bulan.
17