Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERENCANAAN

PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR


PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
DINAS KESEHATAN KABUPATEN DHARMASRAYA

OLEH
APRIATI TRI WAHYUNINGSIH, AMD.KEB

NR 10
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES SYEDZA SAINTIKA
TAHUN 2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perencaan Program Penyakit Tidak Menular”. Penulis
pun bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada Penulis sehingga dapat mengumpulkan
bahan-bahan materi makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah yang Penulis buat ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakannya.
Demikianlah makalah ini Penulis buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, Penulis mohon maaf.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca.
Terimakasih.

Dharmasraya, 25 November 2018

Apriati Tri W, Amd.Keb

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………...........................................1
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………...........................................2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………………..…………………………..........................................4
1.2. Rumusan Masalah …………………………… ………………………........................................4
1.3. Tujuan …………………………………… ………………………….............................................6

BAB II ISI
2.1. Identifikai Masalah ………………………………………………………..................................7
2.2. Prioritas Penyebab Masalah ……………………………………………....................................8
2.3. Tujuan da sasaran ……………………………………...................................................................9
2.4. Rencana Kegiatan ………………………………………………………....................................10
2.5. Sasaran...........................................................................................................................................10
2.6. scedul kegiatan da pelaksanaan ………………………………………………........................11
2.7. Bidang dan staf………………………...……................................................................................11
2.8. pembiayaan …………………………………................................................................................11
2.9. evaluasi ekegiata …………………………… ……….................................................................12

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan …………………………………………………………...........................................13
3.2. Saran ……………………………………………………………...…............................................13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………......…..............................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan masalah yang sangat substansial, mengingat pola kejadian
sangat menentukan status kesehatan di suatu daerah dan juga keberhasilan peningkatan status kesehatan di suatu
negara.
Secara global WHO (World Health Organization) memperkirakan PTM menyebabkan sekitar 60%
kematian dan 43% kesakitan di seluruh dunia. Perubahan pola struktur masyarakat dari agraris ke industri dan
perubahan pola fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang melatar belakangi
prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM), sehingga kejadian penyakit tidak menular semakin bervariasi dalam
transisi epidemiologi.
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak ditularkan dari orang ke orang. Data
PTM dalam Riskesdas 2013 meliputi : (1) asma; (2) penyakit paru obstruksi kronis (PPOK); (3) kanker; (4) DM;
(5) hipertiroid; (6) hipertensi; (7) jantung koroner; (8) gagal jantung; (9) stroke; (10) gagal ginjal kronis; (11)
batu ginjal; (12) penyakit sendi/rematik. Data penyakit asma/mengi/bengek dan kanker diambil dari responden
semua umur, PPOK dari umur ≥30 tahun, DM, hipertiroid, hipertensi/tekanan darah tinggi, penyakit jantung
koroner, penyakit gagal jantung, penyakit ginjal, penyakit sendi/rematik/encok dan stroke ditanyakan pada
responden umur ≥15 tahun.
PTM menjadi masalah Utama kesehatan karena trend Penyakit di indonesia dari tahun 1990 Penyakit
Menular masih menjadi penyebab kematian utama di Indonesia , namun tahun 2010 sudah berubah
menjadi Penyakit Tidak Menular, hingga tahu 2015 pun masih Penyakit Tidak Menular yang menjadi peyebab
utama kematian di indonesia.

Kegiatan Pencegahan Penyakit Tidak Menular dapat dilaksanakan oleh Petugas PTM, perawat, bidan,
tenaga Gizi, promkes, labor dan dokter yang mempunyai latar belakang pendidikan medis atau keperawatan atau
petugas lainnya yang kompeten.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelatih dan petugas PTM perlu dilakukan pelatihan
peningkata kapasitas petugas, workshop Deteksi Dini Faktor Resiko PTM, Workshop Penanganan 4 penyakit
Utama PTM bagi petugas Medis, dan Monitoring Evaluasi bagi Petugas Puskesmas dan RS.
Kegiatan Pelatihan , workshop dan Monev dapat diselenggarakan oleh departemen, pemerintah propinsi,
pemerintah kabupaten/kota dan/atau lembaga swasta. Departemen menyelenggarakan pelatihan bagi pelatih
petugas PTM secara nasional, Pemerintah propinsi atau dinas yang ditunjuk menyelenggarakan Kegiatan
Workshop/ sosialisasi/ Pelatihan kabupaten/kota.

1.2 Rumusan Masalah


1. Identifikasi dan Analisa Masalah
Berdasarkan hasil SRS Indonesia (Balitbangkes Kemenkes RI) Penyakit Tidak Menular menjadi
peyumbang tertinggi angka kematian.
Penyakit tidak menular dengand angka penderita yang cukup tinggi. Tingginya angka tersebut dapat
dianalisa penyebabnya dengan menggunakan fishbone.

4
2. Fishbone

3. Pembahasan
Untuk menyelesaikan yang telah dianalisa dapat dilakukan langkah berikut :
a. Prilaku : faktor peyebab PTM banyak di Prilaku, yang sebenarnya bisa di rubah diataranya masyarakat
banyak yang kurang konsumsi sayur dan buah sehingga menyebabkan obesitas, dan lemak tiggi yang
bisa menyebabkan hipertensi, kurangya atifitas fisik juga membuat kolestrol meningkat dan hipertensi,
berganti-ganti pasanga bisa menyebabkan kanker leher rahim,tidak cek kesehatan secara berkala atau
berobat secara teratur yang menyebabkan angka hipertensi dan DM meningkat, tingkat pendidikan yang
rendah sehigga menyebabka masyarakat tidak tahu bahaya PTM. Diet yag tidak sehat serta kurang
seimbang sehingga menyebabkan obesitas dan kolestrol meningkat.
b. Pelayanan Kesehatan : Posbindu yang kurang merata sehingga tidak semua masyarakat terjamah pos
pembinaan terpadu dalam deteksi dini faktor resiko PTM, askes yang tidak sesuai standar sehingga
membuat salah deteksi, dan SDM yang kurag sehingga peyuluhan ke masyakar kurang apalagi jika
faskes susah dijangkau.
c. Genetik : Resiko pada usia lanjut diatas 40 tahun lebih mudah mederita PTM, laki-laki juga lebih
beresiko , serta penyakit keturunan dari keluarga seperti kanker, hipertensi, diabetes, asam urat,
kolestrol, Oleh karena itu harus dilakukan screening semenjak usia muda untuk deteksi dini.
d. Lingkungan : pendapatan yang kurang sehingga masyarakat tidak bisa menjangkau obat untuk di
konsumsi, tingkat stres dari pekerja sehigga menyebakan kurang makan buah dan sayur serta olahraga
sehingga mudah menderita PTM, apalagi jika ligkunga yang terpapar asap akan mudah menderita
PPOK, atau kanker paru.

5
1.3 Tujuan

Tujuan Umum :
Salah satu upaya untuk mewujudkan angka derajat kesehatan dengan keterampilan dari Tenaga kesehatan
yang terlatih dan kompeten dengan menekan angka kesakitan dan kematian.
Tujuan Khusus :
a. Meningkatka pelayanan Kesehatan Terutama deteksi dini faktor Resiko PTM
b. Meningkatkan SDM tenaga Kesehatan
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Petugas di Puskesmas
d. Membentuk Pobindu ( Pos Pembinaan Terpadu ) Setiap Nagari/ Desa
e. Membentuk Masyarakat peduli sehat
f. Tercapainya derajat kesehatan terutama untuk menekan angka Penyakit Tidak Menular

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi masalah


1. Latar Belakang
WHO memprediksikan penyakit tidak menular (PTM) menyebabkan 60 % kematian dan 43% kesakitan di
dunia. Angka kesakitan dan kematian ini jugamuncul pada masyarakat golongan ekonomi rendah.

Di Indonesia sendiri,meskipun masih banyak penyakit menular seperti TBC dan malaria, penyebabkematian
yang utama sudah diambi alih oleh penyakit tidak menular, seperti stroke, serangan jantung dan kanker.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2007, kematian akibat penyakit menular menurun dari 44 persen di
tahun 1995 menjadi 28 persen di tahun 2007. Sementara kematian akibat penyakit tidak menular meningkat dari
42 persen di tahun 1995 menjadi 60 persen di tahun 2007.Ini peningkatan yang cukup tinggi. Peningkatan kasus
penyakit tidak menular(seperti penyakit kardiovaskuler dan kanker) secara cukup bermakna,
menjadikanIndonesia mempunyai beban ganda.Pada saat ini, dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
khususnya penyakittidak menular, masyarakat masih diposisikan sebagai objek dan belum sebagaisubjek, selain
itu masih banyak upaya kesehatan yang belum menyentuhmasyarakat yang tinggal di daerah terpencil,
tertinggal, kepulauan dan perbatasan.Untuk itu perlu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), agar
upaya kesehatan lebih tercapai (accessible), lebih terjangkau (affordable), dan lebih berkualitas (quality). Bentuk
UKBM dalam menangani masalah PTM adalah Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu).
PTM sebagai penyebab utama kematian di buktikan dengan hasil 10 penyebab kematian tertinggi tahu
2014 diantaranya adalah (1) Stroke 21,1% ; (2) Jantung dan Pembuluh Darah 12,9%; (3) Diabetes Melitus dan
Komplikasinya 6,7% ; (4) Tuberkulosis pernafasan 5,7% (5) Hipertensi dan komplikasiya 5,3%;(6) infeksi
saluran pernapasan bawah 4,9% ; (7) Liver 2,7% ; (8) kecelakaan Lalu Lintas 2,6% ; (9) Pneumonia 2,1% ; (10)
Diare disertai ifeksi pencernaan 1,9%.
PTM juga menjadi Prioritas karena 3 dari 10 penderita Hipertensi dan DM yang terdeteksi, selebihnya tidak
mengetahui bahwa dirinya sakit karena tidak ada gejala dan tanda sampai terjadi komplikasi dari 3 penderita
tersebut hanya 1 orang yang berobat teratur. Sehingga diperlukan kegiatan Deteksi Dini Faktor Resiko PTM.
Untuk itu Pemerintah menuangkan dalam Bentuk SPM dan IKU dipoin (6) Setiap WNI usia 15-59 tahun wajib
mendapatkan pelayaan Scrinig sesuai Stadar ; (8) Setiap Penderita Hipertensi wajib mendapatkan pelayanan
sesuai Standar ; (9) Setiap Penderita Diabetes Melitus Wajib Menddapatkan Pelayanan Sesuai Standar.
Daerah penyumbang angka kesakitan penyakit PTM di wilayah Kabupaten Dharmasraya yaitu di
wilayah Puskesmas Sitiug II, dimana jumlah kasus pada tahun 2018 (triwulan II) yaitu iva Positif, benjolan
payudara , dan hipertensi.

2. Pengertian Penyakit Tidak Menular


PTM adalah singkatan dari Penyakit Tidak Menular. PTM merupakan penyakit yang bukan disebabkan karena
bakteri, kuman, ataupun virus. Namun PTM disebabkan oleh gaya hidup, pola makan, keturunan, dll. PTM
merupakan penyakit yang bersifat kronis dan degeneratif.

3. Jenis-jenis Penyakit Tidak Menular


a. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah secara menetap > 140/90
mmHg. Seringkali hipertensi terjadi tanpa gejala, sehingga pasien tidak merasa sakit.
b. Penyakit Jantung Koroner (PJK)

7
Penyakit Jantug koroner adalah peyakit jantung yag terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroer
dan dapat menyebabkan serangan jantung.
c. Stroke
Disebut sebagai “serangan otak “, disebabkan oleh kurangnya aliran darah yag mengalir ke otak yag
terkadang menyebabkan pendarahan di otak. Aliran darah ke daerah otak terputus karena gumpalan
darah, edapan plak atau karena pecahnya pembuluh darah otak sehingga sel-sel otak mengalami
kekuraga oksigen serta energi da menyebabka kerusakan otak permanen yang berakibat kecacatan-
kematian dini.
d. Kanker payudara
Kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal sel-sel payudara yang terkadang dapat dirasakan
sebagai benjolan atau massa yang disebut tumor. Tumor terjadi ketika sel-sel payudara membelah
tanpa terkendali dan menghasilkan jaringan tambahan. Suatu tumor payudara dapat bersifat jinak (tidak
bersifat kanker) atau ganas (bersifat kanker). Sel-sel yang bersifat kanker dapat menyebar di dalam
payudara, ke kelenjar getah bening di ketiak Anda, dan ke bagian tubuh Anda yang lainnya.
e. Kanker leher rahim
Kanker Leher rahim adalah kanker yang menyerang leher rahim atau serviks, yaitu suatu organ yang
berperan penting pada kehamilan dan siklus menstruasi. Kanker ini disebabkan oleh Human Papilloma
Virus (HPV)

f. Diebetes melitus

Suatu peyakit menahun yang ditandai dengan kadar gula dalam darah melebihi ilai normal, yaitu hasil
pemeriksaan gula darah vena sewaktu (GDS) ≥200 mg/dl dan gula darah vena puasa (GDP) ≤ 126
MG/DL

g. Penyakit Paru Obstruktif Kroik (PPOK)

Penyakit kronik saluran nafas yang ditandai denga hambatan aliran udara ke dalam paru-paru.

h. Asma

Suatu kelaianan berupa inflamasi ( peradangan ) kronik saluran nafas yang menyebabka hipereaktifitas
bronkus, sehingga menyebabkan gejala episodik berulag berupa mengi, sesak nafas, rasa berat di dada,
da batuk terutama malam atau dini hari.

i. Gangguan Akibat kecelakaan dan tindak kekerasan

Suatu peristiwa di jalan yangtidak terduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa
pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia da atau kerugian harta benda.

2.2 Prioritas Masalah Kesehatan


Berdasarkan data yang lengkap dikumpulkan dan dilakukan analisa, maka cara yang digunakan untuk
menentukan prioritas masalah adalah dengan melakukan dengan melakukan penilaian. Nilai skor antara 1 (tidak
penting) sampai 5 (sangat penting) untuk setiap kriteria yang sesuai. Variabel yang digunakan antara lain yang
berdasarkan besarnya masalah/Prevalence (P), beratnya masalah/Severity (S), kenaikan besarnya masalah/Rate
of Increase (RI), derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi/Degree of Unmet Need (DU), keuntungan
yang diperoleh masyarakat atas terselesaikannya masalah/Social Benefit (SB), kepedulian masyarakat/Public
Concern (PB), sumber daya manusia yang tersedia/Resources Availability (R), dan teknologi yang
memungkinkan untuk membantu pelaksanaan program/Technical Feasibility (T). Adapun masalah yang
terindetifikasi adalah Penyakit Tidak Menular, Penyakit Menular,jiwa, bencana
Tabel 1. Penetapan Prioritas Masalah Berdasarkan Penilaian Berat Ringannya Masalah

8
No PARAMETER MASALAH
Peyakit
ODGJ PTM bencana
Menular
1 Prevalence 4 5 4 5
2 Severity 3 5 3 4
3 Rate of increase 3 5 3 3
Degree of unmet
4 3 5 3 5
neet
5 Social Benefit 5 4 5 5
6 Public Concern 3 4 4 3
7 Tehnical Feasibility 5 5 4 4
Resources
8 4 5 3 5
Availability
JUMLAH 33 37 29 34
PERINGKAT 3 1 4 2

Dari tabel diatas bisa kita lihat bahwa penyakit PTM adalah penyumbang kematian tertiggi di Bidang
pecegahan pengendalian Peyakit di Dinas Kesehatan.

2.3 Tujuan
Tujuan Umum :
Salah satu upaya untuk mewujudkan profesionalisme dan kualitas SDM bidang kesehatan yaitu melalui
pendidikan dan pelatihan yang di selenggerakan dengan baik, benar, terencana dan berwawasan masa depan
dan berorientasi pada kebutuhan yang sesuai dengan kondisi dan wilayah masyarakat yang dilayanani serta
perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan..
Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola PTM puskesmas dan tenaga pelaksana
PTM di lapangan pustu dan polindes.
b. Meningkatkan pengetahuan pengelola dan manajemen PTM puskesmas.
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola PTM
d. Membentuk tim Posbindu yag berkompeten
e. Terlaksananya nagari Posbindu dan Pandu Puskesmas
f. Tercapainya SPM dan Target Kebijakan Pemerintah Daerah

9
2.4 Rencana Kegiatan
Kegiatan program pemberantasan penyakit Tidak Menular meliputi:
1. Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dan pelaporan adalah salah satu elemen yang sangat penting dalam system Pencegahan PTM
yang telah dilaksanakan. Kegiatan ini bertujuan untuk mencatata, menilai dan melaporkan hasil kegiatan
Pencegahan PTM yang telah dicapai. Pencatatan dan pelaporan dilakukan berdasarkan klasifikasi dan tipe
penderita. Semua unit pelaksana harus melakukan sitem dan pencatatan yang baku. Pencatatan dan
pelaporan dilakukan berjenjang dalam kurun waktu secra harian, bulanan, triwulan, semester dan tahunan.
Pencatatan dan pelaporan juga sudah di siapkan dalam bentuk portal yaitu www.P2PTM.kemkes.go.id
2. Deteksi Dini Faktor Resiko PTM
Deteksi dini Faktor resiko dilakukan pada usia 15 tahun – 59 tahun (Usia Produktif) sesuai dengan target
SPM, dan WUS wanita usia Subur 30-50 tahun untuk mendeteksi kanker payudara dan kanker leher rahim.
Screening pada usia produktif bertujuan untuk mengetahui faktor resiko dari Penyakit Tidak Menular,
apakah ada keluargaya yang memiliki riwayat PTM, atau ada dari prilaku yang tidak sehat sehingga bisa
mendeteksi dini Penyakit Tidak Menular.
3. Penyuluhan
Penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran,kemauan dan pencegahan dan
pengendalian penyakit PTM. Penyuluhan dapat diberikan oleh dokter, paramedic,promkes, atau kader
terlatih mengenai penyakit PTM. Materinya meliputi Faktor Resiko PTM, Resiko PTM, tanda dan gejala
penyakit PTM serta Pencegahan PTM.
4. Sosialisasi dan Advokasi
Merupakan serangkaian kegiatan dalam pecegahan PTM, dimana sangat membutuhkan peran lintas
Sektor, Lintas Program dan pengambil kebijakan di suatu wilayah. Serta peran serta Masyarakat untuk
bersama-sama dalam menekan agka kematian dan kesakita PTM.
5. Peningkatan Kapasitas Petugas
Merupakan serangkaian Kegiatan dalam meningkatkan SDM petugas PTM, baik itu Perawat, bidan,
promkes, ahli Gizi atau Dokter , agar bisa menjangkau dalam pelayanan pencegahan Peyakit Tidak
Menular.
6. Monitoring Evaluasi
Kegiatan evaluasi ini sangat dibutuhkan dalam mengetahui capaian dari target yang telah ditetapkan ,
sehingga kabuptaen atau program bisa menetukan langkah apa yang harus dilakukan untuk tidak lanjut
selanjutnya.

2.5 Sasaran
1. Sasaran Langsung
Penderita Penyakit Tidak Menular
2. Sasaran Tidak Langsung
Usia Produktif 15-59 tahun, dan WUS 30-50 tahun

10
2.6 Sceedul Kegiatan dan Pelaksanaan

Bulan
NO Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Workshop Deteksi Dini Fakto Resiko
PTM
2 Peningkatan Kapasitas Petugas PTM
3 Workshop 4 Penyakit Utama PTM
4 Supervisi peningkatan Deteksi dini
Faktor resiko PTM di Puskesmas
5 Monitoring Evaluasi program PTM bagi
pengelola PTM

2.7 Bidang dan Staf

Kepala Dinas : dr. Rahmadian


Kepala Bidang : dr. Helmi Muslim
Kepala Seksi : Busnawir, SKM
Pengelola PTM : Apriati Tri Wahyuningsih, Amd.Keb

2.8 Pembiayaan
Pembiayaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan Workshop Teknis Program PTM adalah melalui
dana DAK (non fisik) dengan rincian sebagai berikut :
No Kegiatan Volume Satuan Cost (Rp) Jumlah (Rp)
1 Sewa Gedung Pertemuan 8 hr 300.000 2.400.000
2 Spanduk Pertemuan 5 bh 250.000 1.250.000
3 Poto chopy 12000 lbr 200 2.400.000
4 Makan dan Minum 304 ktk 27.000 8.208.000
5 Snack 560 pc 8000 4.480.000
6 Nara sumber 48 jpl 250.000 12.000.000
7 BBM 1 LS 5.000.000 5.000.000
8 Perjalanan dinas 40 oh 150.000 6.000.000
TOTAL ANGGARAN 41.738.000

11
2.9 Evaluasi Kegiatan

Pengawasan kegiatan ini akan dilakukan oleh Pengelola PTM dan petugas puskesmas setempat.
Evaluasi kegiatan/penilaian hasil dari program ini akan ditentukan dengan tabel berikut:
Kriteria Standar Pengukuran Alat Ukur Data Evaluasi Hasil
100 % Petugas
Jumlah presentase dari
Tingkat Mengetahui Pencatatan Belum
pencatatan da 85%
Pengetahuan Idikator yag ada pelaporan meningkat
pelaporan
di Program PTM
100 % Petugas
Jumlah presentase
Tingkat PTM mengetahui Pencatatan Belum
pelayanan dan capaian 90%
Pengetahuan penanganan pada pelaporan meningkat
angka pederita PTM
penderita PTM
100% Masyarakat
sudah banyak PORTAL
Tingkat melakukan Jumlah Persentase website Belum
45%
Kesadaran / Sikap perubahan prilaku indikator Prilaku PTM PTM meningkat
untuk pencegaha kabupaten
PTM.

50% nagari Pecatatan


Tingkat Jumlah persentase
memiliki dan 100% meningkat
Kesadaran/Sikap Nagari berposbindu
Posbindu Nagari pelaporan

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
PTM merupakan penyakit yang bukan disebabkan karena bakteri, kuman, ataupun virus. Namun PTM
disebabkan oleh gaya hidup, pola makan, keturunan, dll. PTM merupakan penyakit yang bersifat kronis dan
degeneratif.
. Penyakit Tidak Menular banyak ditemui pada lingkungan yang padat penduduk, lingkungan pabrik, dan
lingkugan Pekerja yang memiliki tingkah pola hidup tidak sehat. PTM banyak menyerang di usia lanjut, oleh
karena itu Pemerintah menerapka kebijakan melalui SPM utuk mewajibkan seluruh WNI usia 15-59 tahun
untuk di screenig gua mendeteksi dini PTM, agar tidak semakin meningkat angka kesakitan dan kematian
PTM.

3.2 Saran
Mengingat penyakit Tidak Menular semakin menjadi trend dan Angka semakin meningkat yang banyak
di sebabkan oleh Prilaku dan pola hidup yang tidak sehat , perlu dilakukan Pencegahan sebagai berikut:
a. Cek kesehatan secara berkala, untuk mendeteksi Penyakit Tidak Menular dan mengotrol penderita
Penyakit Tidak Menular
b. Enyahkan asap Rokok, agar terwujud lingkungan bebas asap rokok
c. Rajin berolahraga, untuk meningkatkan imunitas tubuh serta mencegah PTM
d. Diet Seimbang, untuk mencegah PTM terutama Diabtes dan obesitas
e. Istrahat yang cukup, untuk mengurangi stres dan menciptaka pola hidup sehat
f. Kelola Stres denga baik , sehigga bia mengatur pola hidup sehat.

13
DAFTAR PUSTAKA

2015. Buku Moitoring Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular. Jakarta. Kemenkes RI .
Rahajeg, Ekowati dr. 2013. Buku Pintar seri 1 Penyelenggraan Posbindu PTM. Jakarta .Kemenkes RI
Jenderal Pegendalian Penyskit dan Penyehatan Lingkungan.
Rahajeg, Ekowati dr. 2013. Buku Pintar seri 2 Pengukuran Faktor Resiko PTM. Jakarta .Kemenkes RI
Jenderal Pegendalian Penyskit dan Penyehatan Lingkungan.
Rahajeg, Ekowati dr. 2013. Buku Pintar seri 3 Konseling. Jakarta .Kemenkes RI Jenderal Pegendalian
Penyskit dan Penyehatan Lingkungan.
Rahajeg, Ekowati dr. 2013. Buku Pintar seri 4 Penyakit Tidak Menular. Jakarta .Kemenkes RI Jenderal
Pegendalian Penyskit dan Penyehatan Lingkungan.
www.P2PTM.Kemkes.go.id
SIK Kabupaten dharmasraya 2018

14

Anda mungkin juga menyukai