OLEH KELOMPOK 4
KENDARI
2019
1
KOPNSEP MEDIS
2
d. Resipien atau produk darah yang terkontaminasi
e. Pasangan heteroseksual pada individu yang masuk pada kelompok sebelumnya
4. Patofisiologi
Riwayat alami AIDS dimulai dengan infeksi oleh retrovirus HIV yang hanya
bias diketahui melalui pemeriksaan laboratorium,dan kemudian berakhir dengan
kematian.Data-data yang berhasil dikumpulkan selama 20 tahun menunjukkan bahwa
HIV tidak ditularkan melalui pekerjaan rumah tangga yang biasa ataupun kantak sosial
.virus HIV masuk kedalam tubuh melalui salah satu dari beberapa jalur yang melibatkan
transmisi darah atau cairan darah seperti:
a. Inokulasi langsung pada hubungan intim,khususnya jika hubungan intim tersebut
berupa anl sex yang menimbulkan trauma pada mukosa rectum
b. Transfuse darah atau produk darah yang terkontaminasi (risiko ini dapat dikurangi
dengan pemeriksaan rutin terhadap semua produk darah)
c. Penggunaan bersamaan jarum suntik yang tercemar
d. Penularan transplasenta atau pascapartum dari ibu yang terinfeksi kepada janin (
melalui kontak serviks atau darah pada saat pelahiran dan dalam air susu ibu)
3
tersebut membawa informasi ini dan bila diaktifkan ,akan menghasilkan replikasi
virus.Enzim virus,protease,menyusun komponen struktur dan RNA menjadi partikel
virus yang berpindah ke bagian perifer sel hospes tempat virus tersebut bertunas dan
muncul dari sel hospes .Dengan demikian ,virus tersebut kini bebas bermigrasi dan
menginfeksi sel-sel lain.
Replikasi HIV dapat menyebabkan kematian sel atau membuat infeksi virus
tersebut menjadi laten.Infeksi HIV menimbulkan perubahan patologi yang biasa terjadi
lansung melalui destruksi sel-sel CD4+ ,sel-sel imun lain dan sel-sel neuroglia ,atau
tidak secara langsung melalui efek sekunder disfungsi sel T CD$+ dan imunosuoresi
yang diakibatkan proses infeksi HIV berlangsung dalam tiga bentuk :
4
6. Penularan
Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalu salah satu dari beberapa jalur yang
melibatkan transmisi darah atau cairan darah seperti :
a. Inokulasi langsung pada saat hubungan intim, khususnya jika hubungan intim
tersebut berupa anal sex yang menimbulakan trauma pada mukosa rektum.
b. Transfusi darah atau produk darah yang terkontaminasi (resiko ini dapat dikurangi
dengan pemeriksaan rutin terhadap semua produk darah)
c. Penggunaan bersama jarum suntik yang tercemar.
d. Penularan transplasenta atau pascapartum dari ibu yang terinfeksi pada janin (melalui
kontak serviks atau darah pada saat pelahiran dan dalam air susu ibu).
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Tes untuk diagnosa infeksi HIV :
1) ELISA
2) Western blot
3) P24 antigen test
4) Kultur HIV
b. Tes untuk deteksi gangguan system imun.
1) Hematokrit.
2) LED
3) CD4 limfosit
4) Rasio CD4/CD limfosit
5) Serum mikroglobulin B2
6) Hemoglobulin
5
8. Penatalaksanaan Medis
Terapi yang dapat menyembuhkan AIDS sampai saat ini belum dapat ditemukan.
Terapi primer meliputi penggunaan berbagai kombinasi tiga tipe obat yang berbeda
untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dalam menghambat replikasi virus HIV
dengan reaksi merugikan paling sedikit. Obat-obatnya adalah :
a. Inhibitor protease untuk menyekat replikasi partikel virus yang terbentuk melalui
kerja enzim protease virus
b. Inhinitor reverse transciptase nukleosida untuk mengganggu pengopian RNA virus
menjadi DNA virus oleh enzim reverse transciptase
c. Inhibitor reverse transciptase nonnukleosida untuk mengganggu kerja enzim reverse
transciptase
Terapi tambahan dapat meliputi :
a. Preaparat imunomodulator untuk meningkatkan sistem imun.
b. Preparat faktor pertumbuhan yang menstimulasi pertumbuhan koloni granulosit
manusia untuk menstimulasi produksi neutrofil
c. Preparat anti infeksi dan anti neoplasma untuk memerangi infeksi oportunitis
d. Terapi suportif, termasuk dukungan gizi, terapi penggantian cairan dan elektrolit,
terapi untuk meradakan nyeri, dan dukungan psikologis.
6
KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas klien, Merupakan biodata klien yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
agama, suku bangsa/ras, pendidikan, bahasa yang dipakai, pekerjaan, penghasilan
dan alamat. Serta jenis kelamin pasien
b. Keluhan utama
c. Riwayat
1) Riwayat penyakit sekarang
2) Riwayat penyakit dahulu
3) Riwayat penyakit keluarga
4) Riwayat psikososial
d. Aktivitas dan Istirahat
Gejala:
Mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap aktivitas biasanya, progresi
kelelahan/malaise, perubahan pola tidur
Tanda:
Kelemahan otot, menurunnya masa otot. Respons fisiologis terhadap aktivitas
seperti perubahan dalam td, frekuensi jantung, pernapasan.
e. Sirkulasi
Gejala:
Proses penyembuhan luka yang lambat (bila anemia), perdarahan lama pada
cedera (jarang terjadi)
Tanda:
Takikardia, perubahan TD postural. Menurunnya volume nadi perifer.
Pucat/sianosis; perpanjangan pengisian kapiler
7
f. Integritas ego
Gejala:
1) Faktor stres yang berhubungan dengan kehilangan, misal dukungan keluarga,
hubungan dengan orang lain, penghasilan, gaya hidup tertentu, dan distres
spiritual
2) Mengkuatirkan penampilan; alopesia, lesi cacat, dan menurunnya BB
3) Mengingkari diagnosa, merasa tidak berdaya, putus asa, tidak berguna, rasa
bersalah, kehilangan kontrol diri, dan depresi
Tanda:
1) Mengingkari, cemas, depresi, takut, menarik diri
2) Perilaku marah, postur tubuh mengelak, menangis, dan kontak mata yang
kurang.
3) Gagal menepati janji atau banyak janji untuk periksa dengan gejala yang
sama
g. Eliminasi
Gejala:
1) Diare yang intermiten, terus menerus, sering dengan/tanpa disertai keram
abdominal.
2) Nyeri panggul, rasa terbakar saat miksi.
Tanda:
1) Feses encer dengan/tanpa disertai mukus atau darah.
2) Diare pekat yang sering.
3) Nyeri tekan abdominal.
4) Lesi/abses rektal, perianal
5) Perubahan dalam jumlah, warna, dan karakteristik urine.
h. Makanan/cairan
Gejala:
1) Tidak nafsu makan, perubahan dalam kemampuan mengenali makan,
mual/muntah.
2) Disfagia, nyeri retrosternal saat menelan.
3) Penurunan BB yang cepat atau progresif.
8
Tanda:
1) dapat menunjukan adanya bising usus hiperaktif
2) Penurunan BB: perawakan kurus, menurunnya lemah subkutan/masa otot.
3) Turgor kulit buruk.
4) Lesi pada rongga mulut, adanya selaput putih dan perubahan warna.
5) Kesehatan gigi/gusi yang buruk, adanya gigi yang tanggal.
6) Edema (umum, dependen)
i. Higiene
Gejala: tidak dapat menyelesaikan AKS
Tanda:
1) Memperlihatkan penampilan yang tidak rapi.
2) Kekurangan dalam banyak atau semua perawatan diri,aktivitas perawatan
diri.
j. Neurosensori
Gejala:
1) Pusing/pening,sakit kepala.
2) Perubahan status mental,kehilangan ketajaman atau kemampuan diri untuk
mengatasi masalah,tidak mampu mengingat dan konsentrasi menurun.
3) Kerusakan sensasi atau indera posisi dan getaran.
4) Kelemahan otot, tremor, dan perubahan ketajaman penglihatan.
5) Kebas, kesemutan pada ekstremitas (kaki tampak menunjukan perubahan
paling awal).
Tanda:
1) Perubahan status mental dengan rentang antara kacau mental sampai
dimensia, lupa, konsentrasi buruk, tingkat kesadaran menurun, apatis,
reterdasi psikomotor/respon melambat.
2) Ide paranoid, ansietas yang berkembang bebas, harapan yang tidak realistis.
3) Timbul refleks yang tidak normal, menurunnya kekuatan otot, dan gaya
berjalan ataksia.
4) Tremor pada motorik kasar/halus, menurunnya motorik fokalis; hemiparesis,
kejang.
5) Hemoragi retina dan eksudat (renitis cmv)
9
k. Nyeri/kenyamanan
Gejala:
1) Nyeri umum atao lokal, sakit, rasa terbakar pada kaki.
2) Sakit kepala (keterlibatan ssp)
3) Nyeri pada pleuritis
Tanda:
1) Pembengkakan pada sendi, nyeri pada kelenjar, nyeri tekan.
2) Penurunan rentang gerak, perubahan gaya berjalan atau pincang
3) Gerak otot melindungi bagian yang sakit
l. Pernapasan
Gejala:
1) ISK sering, menetap
2) Napas pendek yang progresif
3) Batuk (mulai dari sedang sampai parah), produktif/non-produktif sputum
(tanda awal dari adanya PCP mungkin batuk spasmodik saat napas dalam)
4) Bendungan atau sesak pada dada
Tanda:
1) Takipnea, distres pernapasan
2) Perubahan pada bunyi napas/bunyi napas adventisius.
3) Sputum: kuning (pada pneumonia yang menghasilkan sputum)
m. Keamanan
Gejala:
1) Riwayat jatuh, terbakar,pingsan, luka yang lambat proses penyembuhannya.
2) Riwayat menjalani transafusi darah yang sering/berulang (mis. Hemofilia,
operasi vaskuler mayor, insiden traumatis)
3) Riwayat penyakit defisiensi imun, yakni kanker tahap lanjut.
4) Riwayat atau berulangnya infeksi dengan phs
5) Demam berulang; suhu rendah, peningkatan suhu intermiten/memuncak;
berkeringat malam
10
Tanda:
1) Perubahan integritas kulit; terpotong, ruam, mis. Eksema, eksantem,
psoriasis, perubahan warna, perubahan ukuran/warna mola; mudah terjadi
memar yang tidak bisa dijelaskan sebabnya.
2) Rektum, luka-luka perianal atau abses
3) Timbulnya nodul-nodul, pelebaran kelenjar limfe pada dua area tubuh atau
lebih (mis. Leher, ketiak, paha)
4) Menurunnya kekuatan umum, tekanan otot, perubahan pada gaya berjalan.
n. Seksualitas
Gejala:
1) Riwayat perilaku berisiko tinggi yakni mengadakan hubungan seksual dengan
pasangan yang positiv HIV, pasangan seksual multiple, aktivitas seksual yang
tidak terlindungi, dan seks anal.
2) Menurunnya libido, terlal sakit untuk melakukan hubungan seks.
3) Penggunaan kondom yang tidak konsisten.
4) Menggunakan pil pencegah kehamilan (meningkatkan kerentanan terhadap
virus pada wanita yang diperkirakan dapat terpajan karena peningkatan
kekeringan/friebilitas vagina)
Tanda:
1) Kehamilan atau resiko terhadp hamil
2) Genital: manifestasi kulit (mis. Herpes, kutil); rabas.
o. Interaksi sosial
Gejala:
1) Masalah yang ditimbulkan oleh diagnosis, mis. Kehilangan kerabat/orang
terdekat, teman, pendukung. Rasa takut untuk mengungkapkannya pada
orang lain, takut akan penolakkan/kehilangan pendapatan.
2) Isolasi, kesepian, teman dekat ataupun pasangan seksual yang meninggal
karena aids
3) Mempertanyakan kemampuan untuk tetap mandiri, tidak mampu membuat
rencana.
11
Tanda:
1) Perubahan pada interaksi keluaga/orang terdekat
2) Aktivitas yang tak terorganisasi, perubahan penyusunan tujuan.
p. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala:
1) Kegagalan untuk mengikuti perawatan, melanjutkan perilaku berisiko tinggi
(mis. Seksual ataupun penggunaan obat-obatan iv)
2) Penggunaan/penyalahgunaann obat-obatan iv, saat ini merokok,
penyalahgunaan alkohol.
3) Pertimbangan rencana pemulangan:
4) Drg menunjukan rerata lama dirawat 10,2 hari
5) Memerlukan bantuan keuangan, obat-obatan/tindakan, perawatan kulit/luka,
peralatan/bahan; transportasi, belanja makanan dan persiapan ; perawatan
diri, prosedur keperawatan teknis, tugas perawatan/pemeliharaan rumah,
perawatan anak; perubahan fasilitas hidup.
2. Diagnosa Keperawatan
1) D.0142 Resiko infeksi dengan faktor resiko ketidakadekuatan pertahanan
tubuh sekunder
12
3. Rencana Keperawatan
Diagnosa RencanaTindakanKeperawatan
Keperawatan Tinjauan/Kriteria Tindakan
Hasil (NOC) (NIC)
D.0142 Resiko Aktivitas-aktivitas:
infeksi dengan 0703 Termogulasi.
faktor resiko Definisi: keparahan 1. bersihkan lingkungan dengan baik
ketidakadekuatan tanda dan gejala. setelah di gunakan untuk setiap
pertahanan tubuh Skala Outcome pasien
sekunder Keseluruhan 2. ganti peralatanperawatan per pasien
Indikator: sesuai protokol institus
3. batasi jumlah pengunjung
1. 070307 Demam
4. anjurka pengunjung untuk mencuci
2. 070311 malaise
tangan pada saat memasuki dan
3. 070312 Menggigil
meninggalkan ruangan
5. cuci tangan sebelum dan sesudah
kegiatan pasien
6. pakai sarung tangan sebagaimana di
anjurkan oleh kebijakan pencegahan
universal
7. pakai pakaian ganti atau jubah saat
menangani bahan-bahan yang
infeksius
8. gosok kulit pasien menggunakan
antibakteri yang sesuai1
2. D.0020. Defisit 1004 status nutrisi Aktivitas-aktivitas:
nutrisi Definisi: sejauh mana 1. Tentukan status gizi pasien dan
berhubungan nutrisi di cerna dan di kemampuan pasien untuk
dengan serap untuk memenuhi mememnuhi kebutuhan gizi
ketidakmampuan kebutuhan metabolik 2. Identifikasi adanya alergi atau
mengabsorbsi Skala Outcome intoleransi makanan yang di miliki
nutrien Keseluruhan pasien
Indikatir: 3. Anjurkan keluarga pasien untuk
1. 100401 asupan gizi membawa makanan faforit pasien
2. 100402 asupan sementara pasien berada di rumah
makanan sakit atau fasilitas perawatan yang
sesuai
3. 100403 asupan cairan
4. Anjurkan keluargan untuk bantu
4. 100404 energi
pasien membuka kemasan makaanan ,
5. 100405 energi
memotong makanan ,dan makan , jika
6. 100407 hidrasi
di perlukan
13
3. D.0020. 0500 Kontinensi usus a aktivitas-aktivitas:
Diare Definisi: mengontrol 1. Monitor buang air bsar termasuk
berhubungan pengeluaran feses dari frekuensi , konsistensi bentuk , volume
dengan proses usus dan warna ,dengan cara yang tepat
infeksi. Skala outcome
keseluruhan 2. Ajarkan pasien mengenai makanan-
Indikator: makanan tertentu yang membantu
1.) 050008 mengenali mendukung keteraturan(aktifitas) usus
keinginan untuk
defekasi 3. Anjurkan anggota paien/keluarga untuk
2.) 050001 mencatat warna volume, frekuensi dan
memepertahankan pola konsistensi tinja
pengeluaran feses yang
bisa di prediksi 4. Berikan cairan hangat setelah makanan
3.) 050002 dengan cara yang tepat
mempertahankan
kontrol pengeluaran
feses
4.) 050003
mengeluarkan feses
paling tidak 3 kali per
hari
5.) 0500013 minuman
cairan secara adekuat
14
Daftar Pustaka
Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2. Penerbit : Media
15