Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BUTON SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LAPANDEWA
Jl. Poros Kec. Lapandewa Email. Pkm.lapendewa@yahoo.com Kode Pos 93754
Tlp. 085251236262 TAMBUNALOKO

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAPANDEWA


NOMOR : / /PKM-LPD/I/2019

TENTANG
KEBIJAKAN MUTU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS LAPANDEWA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan


maka perlu disusun kebijakan mutu Puskesmas Lapandewa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud dalam huruf a, di
pandang perlu menetapkan keputusan kepala Puskesmas
Lapandewa tentang kebijakan mutu di Puskesmas Lapandewa;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016
tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN
MUTU.
Kesatu : Menetapkan kebijakan mutu di puskesmas Lapandewa sebagaimana
tercantum pada lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan
perubahan apabila terdapat kekeliruan pada penetapan ini.

Ditetapkan di Lapandewa
Pada tanggal Januari 2019

KEPALA UPTD PUSKESMAS


LAPANDEWA,

LA IGU, SKM
NIP. 19760408 200003 1 004
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : /PKM-LPD/I/2019

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS


LAPANDEWA
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung
jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu/kinerja Puskesmas
dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program
mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan diseluruh jajaran
puskesmas.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun UKP disepakati
bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat
4. Tata nilai tersebut adalah : MOKESA (Mandiri, Opitmal, Kerjasama, Empati,
Santun, Amanah)
5. Kebijakan mutu tata nilai puskesmas dalam memberikan pelayanan disusun
secara bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu dan kinerja
6. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan visi,
misi, dan tujuan puskesmas
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Lapandewa
dengan pendekatan multidisiplin, dan koordinasi oleh penanggung jawab
Manajemen Mutu.
8. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja manajemen,
perencanaan mutu/kinerja UKM, dan perencanaan mutu pelayanan klinis
9. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi paling tidak :
a. Penilaian kinerja manajemen
b. Pelaksanaan audit internal
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain
e. Penilaian perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga
10. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak :
a. Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
11. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien berisi
paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring
dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/ keluarga/ staf dengan
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi dan kecendrungan terjadi
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien,
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan memilih
indikator, pengumpulan data untuk kemudian dianalisis dan ditindak
lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi manajerial, indikator kerja UKM, dan indikator klinis,
yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan system, rancang ulang system untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial
cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk didalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan , tindak lanjut , dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.

12. Dalam upaya perbaikan mutu/ kinerja puskesmas dan keselamatan pasien
melibatkan / memberdayakan lintas sektor , lintas program, dan masyarakat
sebagai pengguna pelayanan untuk berperan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut program-program
kegiatan mutu/ kinerja puskesmas dan keselamatan pasien.
13. Perencangan system / proses pelayanan memperhatikan butir-butir dibawah
ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf.
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagi panduan dari
profesi maupun panduan dari Kementrian Kesehatan.
d. Sesuai dengan praktik bisnis sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada
dipuskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabung berbagai proses dan system
pelayanan.
14. Seluruh kegiatan mutu / kinerja puskesmas dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan.
15. Penanggungjawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap triwulan.
16. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka
area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu/
kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan.
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat.

Ditetapkan di Lapandewa
Pada tanggal Januari 2019

KEPALA UPTD PUSKESMAS


LAPANDEWA,

LA IGU, SKM
NIP. 19760408 200003 1 004

Anda mungkin juga menyukai