| RSUD
| H. BADARUDDIN
KASIM
ASUHAN PASIEN OLEH PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN
SPO
(PPA)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
B.0875/RSUHBK/II/ | 00 1/3
HPK/04/2018 |
‘Tanggal Terbit :
21 April 2018
NIP.1720109 200604 1 019
PENGERTIAN Staf Rumah Sakit yang secara laygsung memberikan asuhan
kepada pasien, antara lain dokter, perawat, bidan, ahli gizi,
apoteker, psikolog klinis, penata anestesi, terapis fisik dsb.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
menciptakan proses asuhan yang berfokus pada pasien
| KEBIJAKAN | Surat Keputusan Direktur Nomor 065 tahun 2018 tentang
Kebijakan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga.
PROSEDUR
A. DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)
1, DPJP Merencanakan dan mengarahkan kerangka
pokok asuhan
2. DPJP —merigkoordinasikan asuhan pasien dengan
seluruh PPA
DPJP berkolaborasi dengan semua PPA terkait
DPJP mesintesis semua SOAP terkait
DPJP menginterpretasi asesmen.
DPJP mereview rencana semua PPA lainnya, buat
catatan/notasi di CPPT, sehingga terlaksana asuhan
pasien terintegrasi serta kontinuitas asuhannya
memenuhi kebutuhan pasiennya.
7. DPJP melakukan verifikasi (telah melakukan review)
paraf. ;
8. DPJP berkomunikasi dengan Case Manager agar terjaga
kontinuitas pelayanan pasien memenuhi kebutuhan
pasiennya
oak e
B. PPA( Profesional Pemberi Asuhan) adalah Tim Interdisiplin.
1. Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk
berpartisipasi dalam asuhan, pengambilan keputusan
dan pilihan mereka oleh PPA
2. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) mendengarkan,
menghormati dan menghargai pandangan serta pilihan
pasien dan keluarga.ASUHAN PASIEN OLEH PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN
(PPA)
No. Dokumen No. Revisi_ Halaman
B.0875/RSUHBK/II/ 00 3/3
H. BADARUDDIN eee Re
KASIM
T. Pelayanan terpadu, terintegrasi dan berfokus pasien
2.
. Melibatkan semua profesional pemberi asuhan (dokter,
perawat,bidan, farmasis, nutrisionis, fisioterapis,dll)
3. Mencatat seluruh kegiatan asuhan (rekam medis)
4. Penyimpangan kegiatan asuhan dicatat sebagai varians
E. Rencana pulang terintegrasi(integrated discharge planning).
Discharge planning merupakan komponen dari sistem
perawatan berkelanjutan, pengkajian dilakukan terhadap :
1, Data pasien
2. Ketika melakukan pengkajian kepada pasien, keluarga
harus menjadi bagian dari unit perawatan
3. Keluarga harus dilibatkan agar transisi perawatan dari
Rumah Sakit ke rumah dapat efektif
4.Pasien dan keluarga di informasikan jenis obat dan
manfaat masing-masing obat, dosis, waktu pemberian
serta efek samping yang mungkin timbul serta upaya
penanganannya
5. Pasien dan keluarga harus menjaga keteraturan minum
obat dan pasien harus meminum obat sesuai aturan
F. Asuhan gizi terintegrasi
Pasien yang pada asesmen berada pada risiko
nutrisiakan mendapat terapi gizi. DPW, beserta para PPA (
Perawat, Bidan, Ahli Gizi, dll ) bekerjasama dalam
merencanakan, memberikan dan memonitor terapi gizi.
Respon pasien terhadap terapi gizi dicatat dalam CPPT
dan didokumenkan dalam rekam medis pasien.
UNIT TERKAIT
T. Dokter/DPJP
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Gizi
5. Instalasi farmasi
6.
FisioterapisASUHAN PASIEN OLEH PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN
(PPA)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
B.0875/RSUHBK/II/ 00 2/3
RSUD
H. BADARUDDIN HPK/04/2018
KASIM.
3. Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang
kultural pasien dan keluarga dimasukkan dalam
perencanaan pelayanan dan pemberian pelayanan
Kesehatan oteh PPA
4. Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara
Iengkap pasien dan keluarga.
5. Pasien dan keluarga menerima informasi tepat waktu,
lengkap, dan akurat dari PPA
6. Inforrnasi dan edukasi_diberikan oleh_— PPA
berdasarkan kebutuhan pasien dan dilakukan
konfirmasi apakah pasien dan keluarga sudah mengerti
7. Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk
berpartisipasi dalam asuhan, pengambilan keputusan
dan pilihan oleh PPA
C. MPP ( Manajer Pelayanan Pasien /case manager)
1. MPP Menjaga _kontinuitas pelayanan selama pasien
tinggal di rumah sakit
2. Skrining Pasien yang butuh manajemen _pelayanan:
resiko tinggi, biaya tinggi, potensi komplein tinggi,
penyakit kronis, pembiayaan yg komplek , kasus
komplek/rumit dil oleh MPP
3. MPP melakukan asesmen utilitas, mengumpulkan
informasi dan data Klinis, psiko sosial, sosio ekonomi
dil.
4. MPP membuat rencana pelayanan yaitu berkolaborasi
dengan DPJP, PPA lain untuk asuhan selanjutnya
5. MPP memfasilitasi untuk interaksi dengan DPJP, PPA,
bagian Administrasi, perwakilan Pembayar junit kerja
Jain .d11.
6. MPP mengadvokasi termasuk proses pemulangan yang
aman dan ke pemangku jabatan lain dil.
7. Dokumentasi dalam format pemberian edukasi dan
informasi
D. Clinical Pathway terintegrasi
Clinical pathway digunakan sebagai pedoman dalam,
memberikan asuhan klinis dan bermanfaat dalam upaya
untuk memastikan adanya integrasi dan koordinasi_ yang
efektif dari pelayanan.