Antasida
Menetralisir asam lambung. Antasida merupakan basa lemah yang bereaksi dengan asam
lambung membentuk garam dan air.
Mg(OH)3
Al(OH)3
Alumunium dan magnesium tidak diserap sehingga tidak menimbulkan alkalosis
H2 Blocker
Menghambat reseptor histamin pada lambung, sehingga munurunkan sekresi asam lambung
Ranitidin
Cimetidin
Famotidin
Prostaglandin
Meningkatkan proteksi mukosa lambung
Misoprostol
Sukralfat
- Sukralfat akan membentuk gel yang menempel pada sel epitel lambung.
- Menginhibisi aktivitas pepsin.
- Stimulasi sintesis prostaglandin dan bikarbonat sehingga berefek meningkatkan daya proteksi
mukus dan meningkatkan mukosa saluran cerna.
Bismuth
Sebagai efek antibakteri, efek gastroprotektif lokal (Meningkatkan mukosa), dan menstimulasi
prostaglandin endogen.
Bismuth Subsalisilat
Nama Obat Dosis Catatan
Antasida
Mg(OH)3, - Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 tab Diminum 1 jam sebelum
Al(OH)3 - Anak : 3-4 kali sehari ½ - 1 tab makan atau setelah 2
jam makan
H2 Blocker
Ranitidin Oral :
Dewasa : untuk tukak peptik ringan dan tukak
duodenum 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg pada
malam hari selama 4-8 minggu, sampai 6 minggu pada
dispepsia episodik kronis, dan sampai 8 minggu pada
tukak akibat AINS (pada tukak duodenum 300 mg dapat
diberikan dua kali sehari selama 4 minggu untuk
mencapai laju penyembuhan yang lebih tinggi)
Cimetidine Oral:
Dewasa :400 mg 2 kali sehari (setelah makan pagi dan
sebelum tidur malam) atau 800 mg sebelum tidur
malam (tukak lambung dan tukak duodenum) paling
sedikit selama 4 minggu (6 minggu pada tukak lambung,
8 minggu pada tukak akibat AINS); bila perlu dosis dapat
ditingkatkan sampai 4 x 400 mg sehari atau sampai
maksimal 2,4 g sehari dalam dosis terbagi (misal: stress
ulcer);
Lanzoprazole tukak lambung, 30 mg sehari pada pagi hari selama 8 Belum ada data yang
minggu. Tukak duodenum, 30 mg sehari pada pagi hari cukup mengenai
selama 4 minggu; pemeliharaan 15 mg sehari. Tukak penggunaan lansoprazol
lambung atau tukak duodenum karena AINS, 15-30 mg pada anak.
sekali sehari selama 4 minggu, dilanjutkan lagi selama 4
minggu jika tidak sepenuhnya sembuh; profilaksis, 15-
30 mg sekali sehari.
Pantoprazole oral, tukak peptik, 40 mg sehari pada pagi hari selama 4 penggunaan
minggu, diikuti 4 minggu berikutnya bila tidak sembuh pantoprazol oral
sepenuhnya. Refluks gastroesofagal, 20-40 mg pada maupun parenteral
pagi hari selama 4 minggu, diikuti 4 minggu berikutnya pada anak tidak
bila tidak sepenuhnya sembuh; pemeliharaan 20 mg dianjurkan.
sehari, ditingkatkan sampai 40 mg jika gejala muncul
kembali. Tukak duodenum, 40 mg sehari pada pagi hari
selama 2 minggu, diikuti 2 minggu berikutnya bila tidak
sepenuhnya sembuh. Tukak duodenum yang
disebabkan Helicobacter pylori, lihat regimen eradikasi.
Pencegahan tukak peptik dan tukak duodenum yang
disebabkan AINS dengan peningkatan resiko komplikasi
gastroduodenum yang membutuhkan pemberian AINS
berkesinambungan, 20 mg sehari.
Pelindung Mukosa
Sukralfat - tukak lambung dan duodenum serta gastritis kronis, Anak di bawah 15
2 g 2 kali sehari (pagi dan sebelum tidur malam) atau tahun, tidak dianjurkan.
1 g 4 kali sehari 1 jam sebelum makan dan sebelum
tidur malam, diberikan selama 4-6 minggu atau pada
kasus yang resisten, bisa hingga 12 minggu; maksimal
8 g sehari;
- Profilaksis tukak akibat stres (suspensi), 1 g 6 kali
sehari (maksimal 8 g sehari).
Prostaglandin
Misoprostol - tukak lambung dan duodenum serta tukak karena Anak tidak dianjurkan.
AINS, 800 mcg sehari (dalam 2-4 dosis terbagi)
dengan sarapan pagi dan sebelum tidur malam;
pengobatan harus dilanjutkan selama tidak kurang
dari 4 minggu dan bila perlu dapat dilanjutkan sampai
8 minggu.
- Profilaksis tukak lambung karena AINS dan tukak
duodenum, 200 mcg 2-4 kali sehari bersama AINS.