Anda di halaman 1dari 5

ABSTRAK

PERENCANAAN PEMATANGAN LAHAN PABRIK KELAPA SAWIT DI KECAMATAN


MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN
TIMUR
Yahya Alfrid Koroh
11.11.1001.7311.133
Pabrik kelapa sawit merupakan salah satu industry hasil pertanian yang terpenting di
Indonesia. Kelahiran perkebunan kelapasawit di Indonesia dirintis oleh Andrian Hallet (seorang
berkebangsaan Belgia yang telah belajar tentang kelapa sawit di Afrika) pada tahun 1911. Sejak
saat itu Indonesia dikenal sebagai produsi kelapa sawit yang mencapai 170.000 hektar. Walaupun
kelapa sawit bukan merupakan tanaman asli Indonesia tetapi produk olahannya yaitu berupa
minyak kelapa sawit telah menja disalah satu komuniti perkebunan yang handal.
Industri kelapa sawit merupakan industri hulu yang sangat penting. Industri makanan,
kosmetik ,sabun, dan cat merupakan industri yang menggunakan bahan dasar kelapa sawit. Dengan
berkembangnya perkebunan kelapa sawit saat ini khususnya untuk daerah Kalimantan Timur
mengalami bertambahnya kebun yang semakin luas baik dari perseroan, kelompok tani dan
perseorangan. Tetapi dengan bertambah luasnya perkebunan kelapa sawit masih dianggap kurang
untuk pembangunan pabrik pengolahannya sehingga para pemilik perkebunan kelapa sawit harus
mengantarkan hasil kebun mereka ke pabrik dengan jarak yang cukup jauh.
Pembangunan pabrik kelapa sawit sangat penting untuk di tambah karena untuk
menyeimbangkan jumlah hasil perkebunan dengan tempat pengolahannya, sehingga dapat berjalan
dengan baik. Pembuatan pabrik kelapa sawit dapat dilakukan oleh pihak pemerintah maupun
swasta dan dalam proses pekerjaannya dibutukan proses teknik dan survey agar rencana
pembangunan berjalan dengan lancar dan efisien. Dalam proses pembangunan pabrik kelapa sawit
terdapat proses survey yaitu penentuan lokasi lahan dan pengolahan lahan seperti topografi dan
perencanaan penggunaan alat berat serta pembangunan pabriknya.
Dasar Teori
Survey dan pemetaan topografi bertujuan untuk menggambarkan permukaan bumi, yang
digambarkan dalam bentuk peta dengan menggunakan skala tertentu. Detail yang digambar berupa
detail alam maupun buatan manusia dalam posisi horisontal maupun vertikal. Peta topogarfi
biasanya digunakan sebagai peta dasar untuk membuat peta tematik, seperti peta rencana jalan,
peta geologi, peta hidrologi, kemiringan dan lain-lain.
Secara umum, peta topografi menyajikan bentuk muka bumi (terain) untuk memenuhi
standard perencanaan. Agar tercapai standard tersebut, survey dan pemetaan difokuskan pada
informasi muka bumi pada skala 1 : 1000 atau yang lain. Selanjutnya peta tersebut digunakan
untuk perencanaan/untuk membuat desain, dengan mempertimbangkan informasi yang disajikan
pada peta tersebut.
Dengan adanya pekerjaan survey topografi ini kita dapat membuat peta dan rencana kerja
atau desaign, sehingga kita dapat memperhitungkan efisiensi waktu dan biaya yang digunakan
dalam suatu pekerjaan.
Untuk pekerjaan proyek diperlukan juga tata laksana proyek yaitu kegiatan menata dan
melaksanakan proyek yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, proyek dan pengawaan proyek.
Dalam arti lebih luas kegiatan ini disebut juga dengan nama manajemen pyoyek.
Proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terluas
dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untukmenghasilkan produk atau
deliverable yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas yang lingkup tugasnya seperti
pembangunan jalan raya, jalan kereta api, lapangan terbang, pembangunan pelabuhan laut dan
sungai, dan berbagai kegitan sipil lainnya.

METODOLOGI PENELITIAN

3. Metodologi Penelitian Skripsi

Definisi Metodologi Penelitian


Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam proses pengambilan dan
perhitungan data sehingga data yang digunakan mempunyai dasar penelitian yang baik.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini ada berbagai cara, yaitu :
Untuk penarikan BM dari Orde 1 BAKOSURTANAL yaitu badan BIG (Badan Informasi
dan Geospasial) digunakan metode Statik Diferensiaf, dimana base dan rover geodetic berdiri dan
merekam koordinat pada waktu yang bersamaan dan dalam jangka waktu yang diperhitungkan
sesuai dengan jarak obserfasinya.
Untuk pengukuran polygon metode yang digunakan adalah polygon terikat sempurna.
Dengan 2 BM awal diketahui dan diikatkan dengan 2 BM ujung yang diketahui juga sehingga data
polygon dapat terkoreksi dengan baik.
Untuk pekerjaan dilapangan kita perlu mengetahui urutan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Adapun urutan pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut :

CLEARING STRIPPING CUT & FILL SPREDING &


COMPACTION

FILL BORROW
Gambar 3.1 Urutan pekerjaan di lapangan
3.1 Lingkup Pekerjaan
Dalam perhitungan galian dan timbunan (cut/fill) design pabrik kelapa sawit yang harus
dilakukan adalah mengetahui jumlah volume galian dan timbunan hal ini dilakukan sebagai salah
satu proses untuk menghitung kapasitas produksi alat berat pada pemotongan bukit untuk
pembuatan area flat pondasi dan design awal. Pada Bab ini perhitungan volume volume galian dan
timbunan dilakukan dengan cara perhitungan langsung seluruh cakupan area.
Alat berat yang digunakan dalam proses galian dan timbunan (cut/fill)ini meliputi berbagai
alat, yaitu :
1. Excavator, digunakan untuk menggali tanah dan memuat tanah hasil galian kedalam Dump
Truck.
2. Dump Truck,digunakan untuk mengangkut tanah kelokasi timbunan.
3. Bulldozer, digunakan untuk menghampar tanah yang dibongkar oleh Dump Truck dan juga
digunakan untuk proses meratakan area pabrik.
4. Compactor, digunakan untuk memadatkan tanah hasil dari hamparan dan perataan tanah .

3.2 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian dan pengambilan data survey dilakukan di PT. Tritunggal Sentra Buana
yang berlokasi di Muara Badak Samarinda yang merupakan areal perkebunan kelapa sawit.

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari rumusan masalah hasil survey lapangan, analisi perhitungan pada pembahasan Tugas Akhir
tentang “ Perhitungan Produksifitas Alat Berat Pada Pekerjaan Pemotongan Bukit Untuk Lahan Pabrik
Kelapa Sawit di Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur ’’, maka
diperoleh kesimpulan dari rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara menghitung proses galian dan timbunan (cut and fill) pembangunan pabrik kelapa
sawit ?
 Dari proses pengolahan data galian dan timbunan (cut and fill) dilakukan pengolahan data
dengan menggunakan software Autocad Civil Land Development 2004. Yang aplikasinya
mencangkup semua pemasukan data, pengolahan data dan hasil perhitungan volumenya.
2. Bagaimana cara menghitung alat berat berdasarkan hasil survey lapangan agar menjadi lebih efisien
?
 Pada tahap perhitungan jumlah alat berat digunakan metode perhitungan yang diambil dari
literetur panduan Pemindahan Tanah Mekanis dengan hasil perhitungan sebagai berikut :
1. Pekerjaan Galian
 Excavator 3 (tiga) unit dengan produksi/ alat 150,26 M3/ hari, dan waktu yang di butuhkan
180 hari dengan volume 730214.783 M3
 Dump Truck 10 (sepuluh) unit dengan produksi alat/ 635.76 M3/hari, dan waktu yang
dibutuhkan 82 hari dengan volume 521389.662 M3

2. Pekerjaan Penghamparan
 Bulldozer 6 (enam) unit dengan produksi/alat 142 M3/hari, dan waktu yang dibutuhkan 20.4
bulan dengan volume 521389.662 M3.

3. Pekerjaan Pemadatan

Compactor 1 (satu) unit dengan produksi alat 744.4 M3/hari, dan waktu yang dibutuhkan
30 hari dengan volume 41711,173 M3

3. Berapakah biaya yang diperlukan dalam pekerjaan galian dan timbunan (cut & fill) lahan pabrik
kelapa sawit ?

 Pehitungan biaya yang didapat dari tahap proses pembangunan pabrik Kelapa Sawit sangat
efisien dengan adanya keterengan perhitungan jumlah volume, kinerja alat berat, jumlah
hari kerja dan lain-lain. Sehingga sangat membantu dalam pengolahan dana pembangunan

5.2 Saran
Dari kesimpulan pekerjaan yang dilakukan diatas hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Dalam perhitungan pengolahan data galian dan timbunan (Cut and Fill) sudah dilakukan perhitungan
dan pengolahan yang baik,mungkin yang perlu diperhatikan adalah pemasangan BM yang permanen
sebagai acuan timbunan dan pemotongan bukit.
2. Dalam proses pekerjaan alat berat kebutuhan bahan bakar dan sparepack diharapkan ready atau
dalam kondisi siap sehingga pekerjaan dapat berjalan sesuai jadwal pekerjaan.
3. Dari semua pekerjaan pelaksanaan pekerjaan galian dan timbunan
(Cut and Fill ) berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan.
DAFTAR PUSTAKA

Chris Pearson (2010). Fungsi Dan Aplikasi Alat Berat. From http://www.senyawa.com/2010/12/fungsi-
dan-aplikasi-alat-berat.html
Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan
Metode Analisa Komponen. Direktorat Jenderal Bina Marga,Jakarta.
Gunadarma (2009). rekayasa jalan raya2. From http://elearning.gunadarma.ac.id/
docmodul/rekayasa_jalan_raya_2/
Igig Soemardikatmodjo (2003) .Alat – alat Berat. From //http://www.scribd.com/doc/526 29053/ PTM-
ALAT-BERAT
Peurifoy, R.L.; Ledbetter, W.B.; Schexnayder,C.J. New York : McGraw-Hill, 1996. : “Construction Planning,
Equipment and Methods, 5th Edition”.
Rochmanhadi, YBPPU, 1989 : Alat-Alat Berat dan Penggunaannya.
Rostiyanti SF, 2002, Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sonny Wedhanto(2009). Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis. From
http://library.um.ac.id/images/stories/buku.
Susy Fetena R, 2002, Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, Departemen Pekerjaan Umum
Universitas Bina Nusantara (2006). Peralatan Pekerjaan tanah. From
http://repository.binus.ac.id/content/S0412/S041295994.ppt
Wesley, 1977, Mekanika Tanah, Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan.

Anda mungkin juga menyukai