Anda di halaman 1dari 2

Teori Sintesis Protein pada lansia

Usia lanjut merupakan masa perkembangan terakhir dalam hidup manusia, karena adanya
proses penurunan kemampuan pada usia lanjut (Prawitasari, 1993).Sedangkan manusia lanjut
adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial.
Perubahan ini akan berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupannya termasuk kesehatan. Oleh
karena itu kesehatan manusia usia lanjut perlu mendapatkan perhatian khusus dan tetap terpelihara
serta ditingkatkan selama kemampuannya sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam
pembangunan (Depkes RI, 1992). World Health Organization (WHO), yang dikutip oleh
Badrussalih (2008) mengelompokkan usia lanjut sebagai berikut : usia pertengahan (middle age),
ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (eldely), antara 60 dan 74 tahun, lanjut usia
tua (old), antara 75 dan 90 tahun, dan usia sangat tua (very old), diatas 90 tahun.
Menua sama dengan menjadi tua atau suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur
dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap Jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang diderita (Darmojo, 1999). Seiring dengan bertambahnya usia terjadi
berbagai perubahan fisiologis yang tidak hanya berpengaruh terhadap penampilan fisik, namun
juga terhadap fungsi dan tanggapannya pada kehidupan sehari-hari.
Teori Sintesis Protein
Teori sintesis protein menyatakan bahwa jaringan seperti kulit dan kartilago pada lansia
akan kehilangan elastisitasnya. Proseskehilangan elastisitas ini dihubungkan dengan adanya
perubahan kimia pada komponen protein dan jaringan tersebut. Pada lansia, beberapa protein
(kolagen pada kartilago, dan elastin pada kulit) dibuat oleh tubuh dengan bentuk dan struktur yang
berbeda dari protein tubuh orang yang lebih muda. Banyak kolagen pada kartilago dan elastin pada
kulit yang kehilangan fleksibilitasnya serta menjadi lebih tebal, seiring dengan bertambahnya usia
(Tortora & Anagnostakos, 1990 dalam Watson, 2003). Hal ini dapat lebih mudah dihubungkan
dengan perubahan permukaan kulit yang kehilangan elastisitasnya Utaradan cenderung berkerut,
juga terjadinya penurunan mobilitas dan kecepatan pada sistem muskuloskeletal (Watson, 2003).
Teori sintesis protein (kolagen dan elastin) : jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan
elastisitasnya pada lansia. Proses kehilangan elastisitas ini dihubungkan dengan adanya perubahan
kimia pada komponen protein dalam jaringan tersebut. Pada lansia, beberapa protein (kolagen dan
kartilago, dan elastin pada kulit) dibuat oleh tubuh dengan bentuk dan struktur yang berbeda dari
protein yang lebih muda. Hal ini dapat lebih mudah dihubungkan dengan perubahan permukaan
kulit yang kehilangan elastisitasnya dan cenderung berkerut, juga terjadinya penurunan mobilitas
dan kecepatan pada sistem muskuloskeletal (Tortora and Anagnostakos, 1990).

Anda mungkin juga menyukai